Anda di halaman 1dari 25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Menurut Strauss dan Corbin (1997) dalam buku Mamik (2015:238),

yang dimaksud penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yan tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi

(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk

penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,

fungsionalisasi organisasi, aktivitas social, dan lain-lain. Salah satu alasan

menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana

metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang

tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit

untuk dipahami secara memuaskan. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor

(1992) dalam buku Mamik (2015:238), menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

prilaku diamati.

58
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan

pendekatan deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data

angka, melainkan data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan dokumen resmi lain yang

mendukung. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar peneliti

dapat menggambarkan realita empiris di balik fenomena yang terjadi terkait

dengan pengaruh gaya kepemimpinan dan pengawasan terhadap produktivitas

karyawan secara mendalam, rinci dan tuntas.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara

umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,

pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari

penelitian itu data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah

diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk

membuktikan adanya keraguan-raguan terhadap informasi atau pengetahuan

tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas

pengetahuan yang telah ada. Adapun jenis desain penelitian berdasarkan

tujuan penelitian yaitu:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk

memberikan penjelasan yang objektif, justifikasi dan evaluasi sebagai

59
bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau

kejadian yang sedang terjadi.

b. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif merupakan perbandingan suatu permasalahan yang

sama pada suatu objek yang berbeda.

c. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang menganalisa hubungan

antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel

mempengaruhi variabel lain.

Dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan asosiatif,

karena secara terperinci akan menjelaskan mengenai apa, siapa, kapan, di

mana, dan bagaimana keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini.

3.2. Definisi Variable dan Operasional Penelitian

3.2.1. Variable Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38) definisi variabel penelitian adalah

sebagai berikut: “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

60
sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Macam-macam variable dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut juga sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat),

atau disebut juga dengan variabel (X).

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas atau disebut juga dengan variabel (Y).

c. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

d. Variable Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independent dengan dependent menjadi

61
hubungan yang tidak langsung dan dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara

variabel independent dan dependent, sehingga variabel independen tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependent.

e. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering

digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat

membandingkan.

Dan variabel yang akan diteliti pada penelitian kali ini adalah dua

variabel bebas (X1, X2) dan variabel terikat (Y). Dimana variabel bebas

berupa gaya kepemimpinan (X1) dan pengawasan (X2), serta variabel terikat

yaitu produktivitas karyawan (Y).

3.2.2. Operasional Penelitian Variabel

Variabel harus didefinisikan secara operasional dengan maksud agar

peneliti mempunyai batasan penelitian yang jelas dan mudah diukur, dalam

penelitian ini variabel yang digunakan oleh peneliti adalah pengaruh gaya

kepemimpinan dan pengawasan terhadap produktivitas karyawan PT. Sung

62
Lim Chemical. Penelitian ini terdiri dari dua variabel independent (bebas) dan

satu variabel dependent (terikat), berikut definisi variabel yang digunakan

dalam penelitian ini:

a. Variable Independent (X1) Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi

perilaku bawahan yang bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan

kerja dan produktivitas karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan

organisasi yang maksimal. Menurut Hasibuan (2016:170), gaya

kepemimpinan dalam penelitian ini adalah pola tingkah laku yang

dirancang sedemikian rupa oleh Foreman kepada Operator

mengintegrasikan tujuan Manager Produksi dengan tujuan produksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Menerapkan gaya kepemimpinan yang kolaboratif atau kombinasi

dari beberapa gaya akan dapat memberikan hasil yang tepat dan

memuaskan sehingga pemimpin dapat mendorong serta menggerakkan

orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Indikator-indikator dari gaya kepemimpinan adalah: struktur prakarsa dan

pertimbangan.

63
b. Variable Independent (X2) Pengawasan

Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi

dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat

kegiatan-kegiatan sesuai yang di rencanakan dengan instruksi yang telah

diberikan dan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan. Pengawasan

dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan pihak manajemen agar

pelaksanaan kerja sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan

disepakati bersama. Indikator pengawasan dalam penelitian ini mengacu

pada indikator yang dikemukakan oleh Sondang siagian (2014:35) yaitu :

kontrol masukkan, kontrol perilaku, kontrol pengeluaran.

c. Variabel dependent (Y) Produktivitas karyawan

Menurut Sugiyono (2016:39), Variabel Dependen/Variabel Terikat

adalah: “Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

produktivitas karyawan. Produktivitas karyawan dalam penelitian ini

merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam

menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu

periode tertentu. Menurut Hasibuan dalam buku Elbadiansyah (2019:250)

produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input

(masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya

peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik

64
produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Adapun indikator dari produktivitas karyawan adalah: kemampuan,

meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri,

mutu, dan efesiensi.

Berdasarkan definisi operasional variabel diatas maka untuk

mempermudah dalam mengumpulkan data penelitian ini melalui angket

yang disebarkan kepada para responden, selanjutnya di susun tabel

operasional variabel yang nampak pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1.
Operasional Variabel Penelitan

Pernyataan
Variabel Indikator Variabel Skala
Jumlah No.Item
Pengukuran
Item
a. Struktur prakarsa.
Gaya Ordinal 2 1,2
1). Menyusun
Kepemimpinan bagian kerja
(X1) 2). Hubungan 2 3,4
Kerja 2 5,6
3). Tujuan
2 7,8
b. Pertimbangan. 2 9,10
1). Kepercayaan
2 11,12
2). Pengambilan
gagasan
3). Tingkat
kepedulian

a. Kontrol masukkan.
Pengawasan (X2) Ordinal 4 13,14,15,16
b. Kontrol Perilaku.
c. Kontrol 4 17,18,19,20

65
Pengeluaran. 4 21,22,23,24

a. Kemampuan,
Produktivitas (Y) Ordinal 2 25,26
b. Meningkatkan hasil 2 27,28
yang dicapai.
2 29,30
c. Semangat kerja 2 31,32

d. Pengembangan diri 2 33,34


2 35,36
e. Mutu.

f. Efisiensi.

3.3. Pemilihan Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Berdasarkan Sugiyono (2017:119) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Maka populasi pada penelitian ini adalah

karyawan PT. Sung Lim Chemical dengan populasi berjumlah 343 karyawan.

3.3.2. Sampel

66
Menurut Sugiyono (2017:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel

pada penelitian ini adalah menggunakan metode non probability sampling

(tidak semua anggota populasi dapat menjadi sampel penelitian) dengan cara

purposive sampling artinya tehnik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial

yang diteliti.

Pada tehnik purposive sampling, peneliti membatasi anggota sampel

pada karyawan bagian departement preparation yang sudah menjadi karyawan

tetap. Tujuan pembatasan anggota sampel agar memperoleh informasi yang

sesuai dari sasaran sampel tertentu.

Untuk menentukan ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan

rumus Slovin.

67
Keterangan :

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e2 = tingkat kesalahan yang ditoleransi

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, dengan jumlah populasi

sebanyak 343 dan taraf signifikansi sebesar 10% atau 0,10. Maka jumlah

sampel yang dihasilkan berjumlah 77 sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena pada dasarnya data merupakan alat pengambilan

keputusan atau pemecah suatu permasalahan. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya.

Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data primer yaitu dengan:

b. Observasi

68
Menurut Marshall dalam Sugiyono (2017:309) Observasi merupakan

teknik pengumpulan dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek

dan aktivitas di lingkungan PT. Sung Lim Chemical. Melalui observasi,

peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

c. Interview (wawancara)

Menurut Larry Cristensen dalam Sugiyono (2017:188), wawancara

merupakan tehnik pengumpulan data dimana pewawancara dalam

mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang di

wawancarai. Peneliti melakukan penelitian terlebih dahulu untuk

memetakan permasalahan yang terjadi di PT. Sung Lim Chemical.

d. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh

dari buku-buku, majalah, jurnal dan literature lain yang relevan dengan

penelitian. Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan sebagai teori dasar yang diperoleh serta dipelajari pada

penelitian ini.

e. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2017:193), Kuesioner merupakan tehnik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert kemudian jawaban-

69
jawaban tersebut diolah dan disusun dalam bentuk tabulasi kemudian

diitung dengan menggunakan rasio presentase yaitu dimana presentase

yang terbesarlah yang mewakili suatu kesimpulan atas jawaban

permasalahan yang dicari. Variabel yang berkaitan diberikan penilaian

sebagai berikut (Sugiyono, 2017:137):

TABEL 3.2.
Pengukuran Skala Likert
Kategori Skala Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu - Ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Menurut Sugiyono (2017:136), alasan digunakan skala likert

karena memiliki kebaikan dibandingkan tipe yang lain yaitu relatif

mudah. Selain itu skala likert dapat memberikan keterangan yang lebih

nyata dan jelas tentang pandangan atau sikap responden tentang issue

yang dipertanyakan dengan mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif.

1) Data skunder

Menurut Sugiyono (2017:187), data skunder merupakan data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data penelitian ini adalah

data skunder yang diperoleh dari Studi kepustakaan. Tehnik

pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendalami,

70
menelah, mencermati dan mengidentifikasikan pengetahuan yang

ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau

hasil penelitian lain) untuk menunjang penelitian.

3.5. Metode Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh manajemen

konflik dan stress kerja terhadap produkivitas karyawan PT. Sung Lim

Chemical yang dapat dijadikan alat pertimbangan dalam rangka pengambilan

keputusan dengan cara mengolah data yang ada menjadi informasi. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam

penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis

data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan melakukan perhitunngan untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penelitian ini

menggunakan program SPSS versi 23. Adapun alat analisis yang digunakan

adalah regresi sederhana dan regresi berganda dengan melakukan uji asumsi

klasik terlebih dahulu.

71
3.5.1. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti

menggunkan uji validitas dan uji realibitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Rumus yang digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik

korelasi product moment:

Dimana :

rhitung = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

x = Skor variabel (jawaban responden)

y = Skor total

= Jumlah skor dari distribusi

= Jumlah skor dari distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

72
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Menurut Ghozali (2016:52), hasil ujivaliditas dikatakan valid

apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 sedangkan nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa item pernyataan

tersebut tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berikut rumus yang

digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas instrument (Cronbach Alpha)

k = Banyaknya butir item pertanyaan

= Total varians butir

= Total Varias

73
Menurut Ghozali (2016:47), SPSS dapat mengukur realibitas

dengan uji statistik Cronbach Alpha, suatu konstruk atau variabel

dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada

agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data primer yang

digunakan dalam penelitian maka uji asumsi klasik yang di pakai, yakni uji

normalitas, uji multikolonieritasdan uji heteroskedesititas.

a. Uji Normalitas

Menurut Riadi (2015:93), uji normalitas yang lebih kompleks dan

lengkap sering juga disebut dengan uji kesesuaian modal (Godness Of Fit

(GOF)) dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan

memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Uji ini dapat dilakukan

dengan uji normalitas kolmogorov smirnov, jika nilai > 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati dalam Riadi (2015:106) uji multikolonieritas

adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam suatu model

regresi linier berganda.Hubungan linier antara variabel bebas dapat terjadi

dalam bentuk hubungan linier yang sempurna (perfect) dan hubungan

linier yang kurang sempurna (imperfect). Persyaratan yang harus dipenuhi

dalam model regresi adalah dengan melihat nilai variance inflation factor

74
(VIF) pada model regresi.Jika VIF < 10 maka data tersebut tidak terjadi

multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134), Cara mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZRED dengan residualnya

SRESID.

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada

tidaknya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antar SRESID dan ZPRED,

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Adapun salah satu kriteria uji heteroskedastisitas jika pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan telah

terjadi heteroskedasitas.

75
3.5.3. Uji Korelasi dan Uji Determinasi

a. Uji Korelasi

Uji Korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel

dapat dilihat dengan tingkat signifikan, jika ada hubungannya maka akan

dicari seberapa kuat hubungan tersebut. Keeratan hubungan ini dinyatakan

dalam bentuk koefisien korelasi dengan rumus sebagai berikut :

Guna untuk mencari nilai dan serta maka

digunakanlah rumus :

76
Keterangan:

= korelasi antara kepemimpinan (X1) terhadap produktivitas

karyawan (Y)

= korelasi motivasi (X2) terhadaproduktivitas karyawan (Y)

= korelasi antara kepemimpinan (X1) motivasi (X2)

= korelasi ganda antara kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2)

terhadap produktivitas karyawan (Y)

Untuk dapat memberikan penafsiran terdapat koefisien terhadap

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman

pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini:

TABEL 3.3.
Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, (2016:184)

77
b. Uji Kofisien Determinasi

Jika koefisien korelasi dikeluarkan, maka akan diperoleh r2 yang

disebut dengan koefisien determinasi. Besarnya tingkat pengaruh variabel

X terhadap Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien

determinasi sebagai berikut:

Untuk mengetahui koefisien determinasi variable X1 terhadap

Kd =

Untuk mengetahui koefisien determinasi variable X2 terhadap Y

Kd =

3.5.4. Uji Regresi

Menurut Sufren dan Natanael (2014:91) menjelaskan bahwa uji regresi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independen

terhadap variable dependent. Uji regresi memiliki dua macam teknik uji

regresi linier yang sering digunakan, yaitu:

a. Regresi linier sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional satu

variabel independent dengan satu dependent. Persamaan umum regresi

sederhana sebagai berikut:

Ŷ = α + bx
78
Keterangan:

Ŷ = variabel dependent yang diprediksikan (Y topi = ramalan Y)

X = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

α = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan vaiabel dependent, yang didasarkan

pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-)

maka terjadi penurunan.

b = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk mencari α menggunakan rumus:

α=

Untuk menghitung b menggunakan rumus:

b=
b. Regresi linier berganda

Analisis uji berganda digunakan dengan maksud meramal

bagaimana keadaan variable dependent, bila variabel indevendent sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (dinaikan dan diturunkan nilainya).

Rumus umum regresi linier berganda sebagai berikut:

Ŷ = α + b1x1 + b2x2

79
Untuk menghitung harga α, b1, b2, dapat menggunakan persamaan sebagai

berikut:

b₁=

b₂=

3.5.5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian digunakan untuk mengetahui

apakah nilai dugaan dari penelitian terhadap suatu objek yang diteliti sesuai

atau tidak dengan kenyataan.

a. Uji t (t-test)

Menurut Sugiyono (2014:288) uji ini digunakan untuk menguji

signifikansi hubungan, rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

80
r = Koefisien kolerasi

n = Jumlah responden

t = yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

Dasar pengambilan keputusan:

1). Jika maka Ho diterima, maka tidak signifikan

2). Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, maka signifikan

b. Uji F (uji simultan)

Menurut Sugiyono (2014:297) uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah koefisien korelasi mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak

secara bersama-sama antara X₁ X₂ dan Y.

F hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus persamaan sebagai

berikut:

Keterangan:

r² = koefisien korelasi ganda

n = jumlah data sampel

k = jumlah variabel independent

81
dasar pengambilan keputusan:

1). Jika maka H0 diterima, maka tidak signifikan

2). Jika maka H0 ditolak.

82

Anda mungkin juga menyukai