Abstrak satu zat gizi yang penting bagi tumbuh kembang anak,
Protein merupakan salah satu sumber gizi yang sangat pembentukan otot, dan pencegahan berbagai penyakit.
sangat penting bagi manusia. Salah satu sumber protein Sayangnya, sebanyak 37 persen penduduk Indonesia
hewani dapat diperoleh dari telur. Pada peternakan ayam masih kekurangan asupan protein. Sesuai standar
petelur yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan
pendirian kandang yang jauh dari pemukiman, tapi dekat 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20%
dengan sumber pakan, air, dan pemasaran. protein hewani. Hal itu berarti target konsumsi protein
Selain itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi,
struktur atau desain kandang, bahan kandang yang konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru
dipakai, memperhatikan sanitasi, sirkulasi udara, suhu memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah
pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina. Pada 2015,
yang dihuni didalamnya. Untuk membantu terwujudnya konsumsi telur per kapita nasional mencapai 6,23
SDG’s dalam penyediaan pangan sumber protein hewani kilogram atau 112 butir per tahun, lebih rendah
asal ternak maka dibuatlah sebuah inovasi baru di bidang dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai
peternakan ayam petelur untuk membantu peningkatan 400 butir.
produktifitas hasil peternakan yang lebih baik. Dengan Pada kandang ayam, yang perlu diperhatikan
teknologi Internet of Things yang dapat membantu diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari
peternak dan mampu membantu melakukan inovasi pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan
dalam proses beterbak yang lebih baik untuk pemasaran. Selain itu yang perlu diperhatikan yaitu
mempertahankan dan meningkatkan produktifitas telur mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang
pada peternakan di Indonesia. kandang ini memiliki yang dipakai, memperhatikan sanitasi, sirkulasi udara,
kelebihan yaitu mampu memberikan makan secara suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah
otomatis, mengontrol volume air minum, mengontrol ternak yang dihuni didalamnya. Kesehatan ayam juga
suhu kandang, mengontrol pencahayaan dan melakukan menjadi salah satu hal penting yang patut di perhatikan
penyemprotan desinfeksi secara otomatis dengan sehingga perlu adanya pengontrolan yang berkala
menggunakan smartphone. terhadap ayam-ayam yang terlihat kurang sehat.
Dengan adanya teknologi ini diharapkan mampu Pemberian vitamin pada ayam juga harus rutin diberikan
menjadi inovasi dan strategi baru untuk memecahkan agar ayam tetap sehat dan mampu lebih produktif
permasalahan di dunia peternakan khususnya dalam menghasilkan telur.
penyediaan pangan sumber protein hewani asal ternak Saat melakukan observasi, Penulis mencoba
(Telur) dan dapat membantu terwujudnya SDG’s 2030. membandingkan jenis kandang yang konvensional dan
Kata kunci: SDG’s 2030, Internet of Things, Ternak, kandang yang telah menggunakan alat-alat bantu
Ayam Petelur, Protein,Telur, Protein Hewani, Gizi, sehingga memudahkan peternak dalam budidaya ayam
Mengontrol. petelur. Pada jenis kandang yang sudah menggunakan
alat bantu yaitu menggunakan alat yang bernama Semi
1. Pendahuluan Outomatic Fedeer Layer. Dengan menggunakan alat ini
peternak menjadi lebih terbantu dan proses pemberian
SDGs (Sustainable Development Goals) adalah sebuah pakan menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan
program pembangunan berkelanjutan dimana
tenaga yang besar. Namun, masih terdapat kekurangan
didalamnya terdapat 17 tujuan di dalamnya dengan 169
pada proses perataan makanan pada tempat makan yang
target yang terukur dengan tenggat waktu yang di
telah di sediakan, karena apabila alat tersebut berhenti
tentukan. Program ini merupakan agenda pembangunan terlalu lama akan terjadi penumpukan makanan.
dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusian dan Sehingga peternak harus meratakan kembali makanan
planet bumi. Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan
ayam. Pencahayaan yang kurang baik juga dapat
Berkelanjutan (SDGs) 2015-2030 secara resmi
menurunkan konsumsi ransum.
menggantikan Tujuan Pembangunan Milennium
Proses desinfeksi penyemprotan untuk kesehatan
(MDGs) 2000-2015. Protein merupakan salah satu
ayam, saat ini masih dilakukan dengan waktu yang tidak
sumber gizi yang sangat sangat penting bagi manusia. sesuai dengan ketentuan yang seharusnya dilakuka.
Berdasarkan manfaatnya, protein terbukti sebagai salah Dengan demikian, populasi virus dalam kandang dapat
43
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 43-48, ISSN 2615-224X
44
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 43-48, ISSN 2615-224X
2.2. Pengujian Alat Dapat dilihat pada gambar 4 adalah tampilan pada
aplikasi postman untuk menguji yang dimana terdapat
Peneliti melakukan pengujian dengan pengujian Real- data yang dapat diambil dari server dan terdapat status
Time system yang dimana pengujian Real-Time system ok yang artinya berhasil mengambil data serta terdapat
adalah pengujian yang menggunakan Parameter Waktu time yang dimana itu adalah waktu delay dalam
dan akan menghitung delay proses pada saat alat pengambilan data tersebut.
menggambil data keserver dan smartphone mengambil
data keserver dengan menggunakan aplikasi postman
2.2.1. Jaringan 4G
untuk melakukan testing. Adapun yang di uji adalah link
2.2.1.1 Smartfren
yang menuju keserver dan akan menghasilkan waktu Pengujian menggunakan provider smartfren dengan
delay pengambilan data dan pengiriman data yang akan melakukan pengambilan data sebanyak 10 kali diapatkan
diuji dengan 3 provider yaitu Indosat, Telkomsel, data sebagai berikut:
Smartfren. Adapun link yang digunakan adalah:
Digunakan untuk menguji waktu pengambilan data dari Tabel 1. Pengujian dengan Provider Smartfren dari Hp ke Firebase
alat ke firebase: Dari Hp ke Firebase
http://toko-kirin.pe.hu/GET.php?ref=https://kandang-
pintar.firebaseio.com/&auth=SBV6pjZiGfQH1J93wScQ Ping Download Upload Delay
No
scrRYSDb0Oam35fDciJW&path=/. (ms) (Mbps) (Mbps) (ms)
1 25 7.36 5.24 342
2 25 7.36 5.24 304
3 25 7.36 5.24 286
4 25 7.36 5.24 279
5 25 7.36 5.24 290
6 25 7.36 5.24 289
7 25 7.36 5.24 343
8 25 7.36 5.24 275
9 25 7.36 5.24 287
10 25 7.36 5.24 277
Rata - Rata 297.2
Gambar 3. Postman pengambilan data
Tabel 2. Pengujian dengan Provider Smartfren dari Alat ke Firebase
Dapat dilihat pada gambar 3 adalah tampilan pada
aplikasi postman untuk menguji yang dimana terdapat Dari Alat ke firebase
data yang dapat diambil dari server dan terdapat status Download Upload Delay
No Ping (ms)
ok yang artinya berhasil mengambil data serta terdapat (Mbps) (Mbps) (ms)
time yang dimana itu adalah waktu delay dalam 1 25 7.36 5.24 958
pengambilan data tersebut.
2 25 7.36 5.24 814
Digunakan untuk menguji waktu pengambilan data dari
handphone ke firebase: https://kandang- 3 25 7.36 5.24 1186
pintar.firebaseio.com/.json?auth=SBV6pjZiGfQH1J93w 4 25 7.36 5.24 835
ScQscrRYSDb0Oam35fDciJW 5 25 7.36 5.24 555
6 25 7.36 5.24 1090
7 25 7.36 5.24 604
8 25 7.36 5.24 900
9 25 7.36 5.24 604
45
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 43-48, ISSN 2615-224X
46
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 43-48, ISSN 2615-224X
2.2.2.2 Telkomsel
Pengujian menggunakan provider Telkomsel dengan
Indosat Telkomsel Smartfren
melakukan pengambilan data sebanyak 10 kali diapatkan
data sebagai berikut : Gambar 5. Grafik Jaringan 4G
Tabel 9. Pengujian dengan Provider Telkomsel dari HP ke Firebase
Dari Hp ke Firebase
No
Ping
(ms)
Download
(Mbps)
Upload
(Mbps)
Delay
(ms)
Jaringan 3G
1 102 2 3.57 937 2500
2000
2 102 2 3.57 588
1500
3 102 2 3.57 670
1000
4 102 2 3.57 657 500
5 102 2 3.57 496 0
6 102 2 3.57 339 Ping Upload Download Hp ke Alat ke
7 102 2 3.57 381 Firebase Firebase
8 102 2 3.57 435 Indosat Telkomsel
9 102 2 3.57 399
10 102 2 3.57 365
Gambar 6. Grafik Jaringan 3G
Rata - rata 526.7
47
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 12, No. 2, 2018, 43-48, ISSN 2615-224X
Daftar Pustaka
[1] Marginingtyas, E, Mahmudy, WF & Indriati 2015,
'Penentuan komposisi pakan ternak untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ayam petelur dengan
biaya minimum menggunakan algoritma genetika',
DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK
Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 12.
[2] Populasi dan Produksi Peternakan di Indonesia.
http://www.pertanian.go.id/
Indikator/tabel-4-pop-prod-nak.pdf (diakses
Tanggal 30 Maret 2017 Pukul 17.00 WIB)
[3] Populasi Ayam Ras Petelur menurut Provinsi,
2009-2016.
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1
031 (Diakses Tanggal 29 Maret 2017 Pukul 11.00
WIB).
[4] Dahlan,Mufid & Hudi,Nur, Juni 2011, „Studi
Manajemen Perkandangan Ayam Broiler di Dusun
Wangket Desa Kaliwates Kecematan Kembangahu
Kabupaten Lamongan‟, Jurnal Ternak, Vol. 02, No.
01.
[5] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 31/Permentan/OT.140/2/2015.
http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Perm
entan%20No.31%20Tahun%202014%20Pedoman
%20Budidaya%20Ayam%20Petelur.pdf(Diakses
Tanggal 29 Maret 2017 Pukul 21.00 WIB).
[6] Marius, Parlindungan & Anggoro, Sapto, 2016.
„Data Statistik Pengguna Internet di Indonesia‟,
APJII, 2016.
[7] Gondchawar, Nikesh & Kawitkar. R.S, June 2016,
‟IoT based Smart Agriculture‟, June 2016.
International Journal of Advanced Research in
Computer and Communication Engineering. Vol.5,
Issue 6.
[8] Yurmama, TriFajar. 2009. “Perancangan Software
Aplikasi Pervasive Smart Home.” Jurnal Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,
Yogyakarta.
48