Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I

‫ﻣ ْﻦ ﺧ َْﻠ ِﻘ ِﻪ‬ ِ ‫ﻣ ْﻦ ﺷَﺎ َء‬ َ ‫ َﻭ َﺧﺬَ َﻝ‬،‫ﻣ ِﻪ‬ ْ ‫ﻣ ْﻦ ﺧ َْﻠ ِﻘ ِﻪ ِﺑ َﻔ‬


ِ ‫ﻀ ِﻠ ِﻪ َﻭ َﻛ َﺮ‬ ِ ‫ﻣ ْﻦ ﺷَﺎ َء‬ َ َ‫ﻱ َﻭﻓﱠﻖ‬ ْ ‫ﺍَ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ِ ﺍﻟﱠ ِﺬ‬
‫ﺷ ِﺒ ْﻴﻪَ َﻭ َﻻ‬ َ ‫ َﻭ َﻻ‬،ُ‫ﻥ ﱠﻻ ِﺇ ٰﻟﻪَ ِﺇ ﱠﻻ ﷲُ َﻭﺣْ ﺪَﻩُ َﻻ ﺷ َِﺮﻳ َْﻚ َﻟﻪ‬ ْ َ ‫ َﻭﺃ َ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃ‬. ‫ﻋ ْﺪ ِﻟ ِﻪ‬
َ ‫ِﺑ َﻤ ِﺸ ْﻴﺌَ ِﺘ ِﻪ َﻭ‬
‫ﺳ ِﻴّﺪَﻧَﺎ َﻭ َﺣ ِﺒ ْﻴ َﺒﻨَﺎ‬ َ ‫ﻥ‬ ‫ َﻭﺃ َ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃ َ ﱠ‬. ُ‫ﻀﺎ َء َﻟﻪ‬ َ ‫ َﻭ َﻻ َﺣﺪﱠ َﻭ َﻻ ُﺟﺜﱠﺔَ َﻭ َﻻ ﺃ َ ْﻋ‬،ُ‫ﻣﺜْ َﻞ َﻭ َﻻ ِﻧﺪﱠ َﻟﻪ‬ ِ
‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ﺍَﻟﻠﻬﻢ‬. ُ‫ﺻ ِﻔﻴﱡﻪُ َﻭ َﺣ ِﺒ ْﻴﺒُﻪ‬ َ ‫ َﻭ‬،ُ‫ﺳ ْﻮﻟُﻪ‬ ُ ‫ﻋ ْﺒﺪُﻩُ َﻭ َﺭ‬ َ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًﺍ‬ ُ ‫ﻋ ِﻈ ْﻴ َﻤﻨَﺎ َﻭ َﻗﺎ ِﺋﺪَﻧَﺎ َﻭﻗُ ﱠﺮﺓَ ﺃ َ ْﻋﻴُ ِﻨﻨَﺎ‬ َ ‫َﻭ‬
ُ‫ﻣ ْﻦ ﱠﻭ َﺍﻻﻩ‬ َ ‫ﺻﺤْ ِﺒ ِﻪ َﻭ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻟ ِﻪ َﻭ‬ َ ‫ َﻭ‬،ِ‫ﻋ ْﺒ ِﺪ ﷲ‬ َ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤ ِﺪ ﺑ ِْﻦ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
ُ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ‬ َ ‫ﺎﺭ ْﻙ‬ ِ ‫ﺳ ِﻠّ ْﻢ َﻭ َﺑ‬
َ ‫ َﻭ‬،
ُ‫ﻣﺎ َﺑ ْﻌﺪ‬ ‫ﺃ َ ﱠ‬. ِN‫ َﻭ َﻻ َﺣ ْﻮ َﻝ َﻭ َﻻ ﻗُ ﱠﻮﺓَ ِﺇ ﱠﻻ ِﺑﺎ‬،‫ﻣ ِﺔ‬ َ ‫ﻥ ﺇِ َﻟﻰ َﻳ ْﻮ ِﻡ ْﺍﻟ ِﻘ َﻴﺎ‬ ٍ ‫ﺴﺎ‬َ ْ‫ﻣ ْﻦ ﺗَ ِﺒ َﻌ ُﻬ ْﻢ ِﺑﺈِﺣ‬ َ ‫ َﻭ‬،
‫ﻣﺤْ َﻜ ِﻢ ِﻛﺘَﺎ ِﺑ ِﻪ‬ ُ ‫ﻲ ْﺍﻟ َﻌ ِﻈﻴ ِْﻢ ْﺍﻟ َﻘﺎ ِﺋ ِﻞ ِﻓ ْﻲ‬ ِّ ‫ﺻ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﻧ ْﻔ ِﺴ ْﻲ ِﺑﺘَ ْﻘ َﻮﻯ ﷲِ ْﺍﻟ َﻌ ِﻠ‬ ِ ‫ َﻓﺈِ ِﻧّﻲ ﺃ ُ ْﻭ‬:
‫ﺕ‬ ِ ‫ﺴ ٰ َﻤ ٰ َﻮ‬
‫ﻖ ٱﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﻋ َﻠ ٰﻰ ُﺟﻨُﻮ ِﺑ ِﻬ ْﻢ َﻭ َﻳﺘَ َﻔ ﱠﻜ ُﺮﻭﻥَ ِﻓﻰ ﺧ َْﻠ‬ َ ‫ٱﻟﱠﺬِﻳﻦَ َﻳ ْﺬ ُﻛ ُﺮﻭﻥَ ٱ ﱠ َ ِﻗ ٰ َﻴ ًﻤﺎ َﻭﻗُﻌُﻮﺩًﺍ َﻭ‬
‫ﺎﺭ (ءﺍﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ‬ ِ ‫ﺍﺏ ٱﻟﻨﱠ‬ َ َ ‫ﻋﺬ‬ َ ‫ﺳ ْﺒ ٰ َﺤﻨَﻚَ َﻓ ِﻘﻨَﺎ‬ ُ ‫ﻣﺎ َﺧ َﻠ ْﻘﺖَ ٰ َﻫﺬَﺍ ٰ َﺑ ِﻄ ًﻼ‬ َ ‫ﺽ َﺭﺑﱠﻨَﺎ‬ ِ ‫ َﻭ ْٱﻷ َ ْﺭ‬:
١٩١)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua,
terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari
segala yang dilarang dan diharamkan.
Hadirin yang dirahmati Allah
Kini kita telah memasuki Bulan Suci Ramadhan, akan tetapi musibah demi
musibah belum juga beranjak dari kita. Semakin hari semakin banyak orang
yang terinfeksi virus corona. Dari waktu ke waktu semakin banyak orang
yang meninggal karena terpapar virus ini. Maka dari itu, marilah kita
menjadikan musibah mewabahnya virus corona ini sebagai pelajaran bagi
kita semua. Kita yakin bahwa dalam setiap peristiwa pasti ada hikmahnya.
Setiap kejadian pasti ada maknanya. Setiap musibah pasti ada pelajaran
yang bisa dipetik darinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫ﺖ ٰ َﻫﺬَﺍ ٰ َﺑ ِﻄ ًﻼ‬
َ ‫ﻣﺎ َﺧ َﻠ ْﻘ‬
َ ‫َﺭﺑﱠﻨَﺎ‬
Maknanya: “Ya Tuhan kami, kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia (melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di
balik ciptaan itu semua)” (QS Al ‘Imran: 191).
Pada kesempatan khutbah yang singkat ini, khatib akan menyampaikan
khutbah dengan tema “menangkap makna di balik merebaknya virus
corona”.
Hadirin rahimakumullah
Sebagaimana diberitakan bahwa virus corona ini bisa menyerang siapa pun.
Tua, muda, kaya, miskin, laki-laki, perempuan, muslim, non muslim, orang
yang shalat, orang yang tidak shalat. Siapa pun tanpa terkecuali. Hal ini
mengingatkan kita akan apa yang ditanyakan Zainab binti Jahsy radliyallahu
‘anhu kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
‫ﺃ َ َﻧ ْﻬ ِﻠﻚُ َﻭ ِﻓﻴﻨَﺎ ﺍﻟ ﱠ‬
‫ﺼﺎ ِﻟ ُﺤﻮﻥَ ؟‬
Maknanya: “Apakah kita akan binasa, padahal di antara kita masih ada
orang-orang yang shalih?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

ُ ‫َﻧ َﻌ ْﻢ ﺇِﺫَﺍ َﻛﺜ ُ َﺮ ْﺍﻟ َﺨ َﺒ‬


‫ﺚ‬
Maknanya: “Iya, jika dosa dan maksiat sudah banyak dilakukan” (HR
Muslim).
Melalui wabah virus corona, kita diingatkan bahwa dosa, maksiat, dan
kemungkaran telah mewabah di lingkungan kita, di masyarakat kita. Melalui
virus ini, kita juga ditegur bahwa banyak di antara kita yang acuh tak acuh
terhadap kemungkaran yang menjalar di tengah-tengah kita. Kemungkaran,
dosa dan maksiat itulah yang mengundang azab Allah kepada kita semua.
Kita diingatkan untuk lebih giat lagi dalam beramar makruf dan bernahi
mungkar. Tentu amar makruf kita harus dilandasi ilmu sehingga kita dapat
beramar makruf dengan cara yang makruf, dengan cara yang baik, dan
bernahi mungkar dengan cara yang tidak mungkar.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Melalui virus corona, kita juga diingatkan untuk semakin mendekatkan diri
kita kepada Allah dengan ibadah, dzikir dan lain sebagainya. Ibadah akan
menenteramkan jiwa dan menenangkan hati. Ketenteraman dan ketenangan
hati inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat daya tahan tubuh
kita semakin kuat dan sistem imun dalam tubuh kita bekerja dengan baik.
Seseorang yang daya tahan tubuhnya kuat, meskipun terinveksi virus
corona—kata para ahli—maka ia bisa sembuh dengan sendirinya tanpa
harus dirawat di rumah sakit. Kita diingatkan untuk memperbanyak istighfar
dan bertobat dari semua dosa yang pernah kita lakukan. Karena musibah
yang menimpa banyak orang seperti merebaknya virus corona ini, yang
shalih dan yang fasiq kena, tiada lain dikarenakan banyaknya kemaksiatan
yang menyebar di tengah-tengah masyarakat kita.
Hadirin yang dirahmati Allah
Melalui virus corona, kita juga diingatkan bahwa segala sesuatu tidak
terlepas dari takdir Allah. Virus ini dengan cepat telah menyebar ke 198
negara di dunia dan menginfeksi lebih dari 1,7 juta orang lebih. Angka ini
bisa saja terus bertambah dari hari ke hari. Segala ikhtiar sudah dilakukan.
Semua usaha telah dikerahkan. Seluruh upaya, baik lahir maupun batin,
sudah dikerjakan semaksimal dan seoptimal mungkin. Namun sampai detik
ini tiada siapa pun yang dapat menghentikan penyebaran virus corona. Hal
ini membuktikan bahwa apa pun yang diupayakan manusia, jika tidak
dikehendaki dan ditakdirkan Allah, pasti tidak akan terjadi. Karena apa pun
yang dikehendaki dan ditakdirkan Allah pasti terjadi, dan apa pun yang tidak
dikehendaki dan ditakdirkan Allah pasti tidak akan terjadi. Akan tetapi
keyakinan dan keimanan kita kepada takdir tidak boleh menghentikan
ikhtiar kita. Berikhtiar tidaklah menggoyahkan keimanan kita kepada takdir.
Karena kita tidak mengetahui apa yang Allah takdirkan pada diri kita kecuali
setelah terjadinya. Sebelum sesuatu terjadi, maka tugas kita sebagai
manusia adalah melakukan sebab dengan harapan kita akan menghasilkan
akibat. Jika kita sudah melakukan sebab tetapi pada akhirnya tidak terjadi
akibat, maka pada saat itulah kita baru mengetahui bahwa Allah tidak
menakdirkan apa yang kita inginkan dan upayakan. Tugas kita selanjutnya
apa?. Terus berikhtiar dan berusaha, siapa tahu di waktu yang akan datang
Allah mewujudkan dan menakdirkan apa yang kita inginkan. Oleh karena
itulah, pada waktu diberitahu bahwa di Syam ada wabah penyakit, Sayyidina
Umar bin Khattab radliyallahu ‘anhu yang sudah di tengah perjalanan
menuju Syam lantas memutuskan untuk kembali ke Madinah. Saat ditanya:
ِ ‫ﻣ ْﻦ َﻗﺪَ ِﺭ‬
‫ﷲ؟‬ ً ‫ﺃَ ِﻓ َﺮ‬
ِ ‫ﺍﺭﺍ‬
Maknanya: “Apakah kita hendak lari menghindari takdir Allah?” Sayyidina
Umar menjawab:
ِ‫ﻣ ْﻦ َﻗﺪَ ِﺭ ﷲِ ِﺇ َﻟﻰ َﻗﺪَ ِﺭ ﷲ‬
ِ ‫َﻧ َﻌ ْﻢ َﻧ ِﻔ ﱡﺮ‬
Maknanya: “Benar, kita menghindari suatu takdir Allah dan menuju takdir
Allah yang lain” (HR al-Bukhari).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Melalui virus corona, kita diingatkan untuk tawakal kepada Allah. Tawakal
adalah menyerahkan hasil akhir ikhtiar kita kepada Allah. Karena kita hanya
bisa berusaha, tapi Allah-lah yang menentukan segalanya. Melakukan
tindakan-tindakan pencegahan supaya kita terhindar dari virus corona
tidaklah bertentangan dengan tawakal kepada Allah. Tawakal dilakukan
setelah ikhtiar yang maksimal dari kita. Dalam Shahih Ibnu Hibban
diceritakan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam: Apakah aku melepas (tidak mengikat) untaku dan
bertawakal kepada Allah?. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab: “Ikatlah dan bertawakkal-lah kepada Allah” (HR Ibnu Hibban).
Hadirin, Virus corona dapat menginveksi siapa pun, apa pun profesi dan
status sosialnya. Tua, muda, kaya, miskin, pejabat, rakyat jelata bisa
terpapar virus ini. Virus corona telah merenggut lebih dari 190.465 jiwa di
seluruh dunia. Hal ini mengingatkan kita akan kematian. Siapa pun dia, di
mana pun dia tinggal, apa pun profesi dan jabatannya, pastilah akan
meninggalkan dunia yang fana’ ini. Kematian tidak bisa dimajukan atau
dimundurkan barang sesaat pun. Melalui virus corona kita juga diingatkan
akan kelemahan kita sebagai makhluk Allah. Sebagai makhluk yang lemah
yang memiliki banyak keterbatasan, tidak selayaknya kita menyombongkan
diri. Hanya oleh makhluk yang sangat kecil saja, banyak orang dibuat tak
berdaya, jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia. Hanya Allah yang
Mahakuasa dan tidak terkalahkan. Sedangkan kita adalah makhluk-
makhluk lemah yang senantiasa membutuhkan Allah dalam setiap tarikan
nafas kita.
Hadirin yang dirahmati Allah
Melalui virus corona kita juga diingatkan bahwa pengetahuan manusia
tidaklah mampu menjangkau segala sesuatu. Pengetahuan manusia ada
batasnya dan tidak sempurna. Allah-lah Sang Pemilik semua ilmu. Allah-lah
yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Obat penawar atau vaksin untuk
virus corona sampai detik ini belum ditemukan. Beberapa penyakit yang lain.
Seperti aids juga sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Padahal Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan:
َ ‫ َﻟﻪُ ﺩَ َﻭﺍ ًء‬- َ‫ ﺃ َ ْﻭ َﺧ َﻠﻖ‬- ‫ ِﺇ ﱠﻻ ﺃ َ ْﻧﺰَ َﻝ‬- ‫ ﺃ َ ْﻭ َﻟ ْﻢ َﻳ ْﺨﻠُ ْﻖ ﺩَﺍ ًء‬- ‫ﻥ ﷲَ َﻟ ْﻢ ﻳُ ْﻨ ِﺰ ْﻝ ﺩَﺍ ًء‬
ُ‫ﻋ ِﻠ َﻤﻪ‬ ‫ِﺇ ﱠ‬
‫ﺴﺎ ُﻡ؟ َﻗﺎ َﻝ‬‫ﻣﺎ ﺍﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺳﻮ َﻝ ﱠ‬
َ ‫ َﻭ‬d ُ ‫ َﻳﺎ َﺭ‬: ‫ َﻗﺎﻟُﻮﺍ‬،‫ﺎﻡ‬ َ ‫ﺴ‬‫ﻣ ْﻦ َﺟ ِﻬ َﻠﻪُ ِﺇ ﱠﻻ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ُ‫ َﻭ َﺟ ِﻬ َﻠﻪ‬،ُ‫ﻋ ِﻠ َﻤﻪ‬َ ‫ﻣ ْﻦ‬ َ:
ُ‫ﺍﻟ َﻤ ْﻮﺕ‬
Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan penyakit kecuali Ia
pasti menciptakan obat untuknya, kecuali kematian” (HR al-Hakim dalam al-
Mustadrak).
Hadirin yang dirahmati Allah
Virus corona mengingatkan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian dan
kebersihan. Penelitian membuktikan bahwa menjaga kebersihan adalah
salah satu tindakan preventif yang efektif untuk menangkal berbagai virus,
kuman dan bakteri yang membahayakan tubuh kita. Islam menganjurkan
kita untuk hidup bersih dan suci melalui wudlu yang wajib maupun wudlu
sunnah, mandi wajib dan sunnah, menyucikan benda yang terkena najis dan
lain sebagainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ﻈﺎ َﻓ َﺔ‬
َ ‫ﻴﻒ ﻳ ُِﺤﺐﱡ ﺍﻟﻨﱠ‬ ‫ِﺇ ﱠ‬
ٌ ‫ﻥ ﷲَ ﻧ َِﻈ‬
Maknanya: “Sesungguhnya Allah Mahasuci dari segala kekurangan, dan
mencintai kebersihan (badan dan pakaian)” (HR at-Tirmidzi)
Hadirin yang dirahmati Allah
Virus corona juga mengingatkan kita akan arti penting sabar dan syukur.
Bersyukur apabila kita dihindarkan dari segala macam musibah dan
bersabar pada saat kita ditimpa musibah. Syukur dan sabar adalah senjata
bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ‫ﻣ ِﻦ ِﺇ‬
‫ﻥ‬ ِ ْ‫ْﺲ ﺫَ ِﻟ َﻚ ﻷ َ َﺣ ٍﺪ ِﺇﻻﱠ ِﻟ ْﻠ ُﻤﺆ‬
َ ‫ﻣ َﺮﻩُ ُﻛﻠﱠﻪُ َﻟﻪُ َﺧﻴ ٌْﺮ َﻭ َﻟﻴ‬ْ َ‫ﻥ ﺃ‬
‫ﻣ ِﻦ ِﺇ ﱠ‬ ِ ْ‫ﻣ ِﺮ ْﺍﻟ ُﻤﺆ‬
ْ َ ‫ﻋ َﺠﺒًﺎ ﻷ‬
َ
ُ‫ﺻ َﺒ َﺮ َﻓ َﻜﺎﻥَ َﺧﻴْﺮﺍ ً َﻟﻪ‬ َ ‫ﺿ ﱠﺮﺍ ُء‬ َ ُ‫ﺻﺎ َﺑﺘْﻪ‬ َ َ‫ﻥ ﺃ‬ ْ ِ‫ﺷ َﻜ َﺮ َﻓ َﻜﺎﻥَ َﺧﻴ ًْﺮﺍ َﻟﻪُ َﻭﺇ‬َ ‫ﺳ ﱠﺮﺍ ُء‬ َ ُ‫ﺻﺎ َﺑﺘْﻪ‬َ َ‫ﺃ‬
Maknanya: “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin, sesungguhnya
seluruh perkaranya adalah baik baginya, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapa
pun kecuali oleh orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan,
ia bersyukur, maka hal itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ia
ditimpa suatu musibah ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya” (HR
Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
ٌ‫َﻄ ْﻴﺌ َﺔ‬
ِ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺧ‬ ِ ‫ﻅ ْﻬ ِﺮ ْﺍﻷ َ ْﺭ‬
َ ‫ﺽ َﻟﻴ‬
َ ‫ْﺲ‬ َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬ َ ‫ﻣﺎ َﻳﺰَ ﺍ ُﻝ ْﺍﻟ َﺒ َﻼ ُء ِﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺒ ِﺪ َﺣﺘﱠﻰ َﻳ ْﻤﺸ‬
َ ‫ِﻲ‬ َ ‫َﻭ‬
Maknanya: “Bala’ akan terus menimpa seorang hamba sehingga ia berjalan
di atas muka bumi dalam keadaan tidak mempunyai dosa sama sekali” (HR
Ahmad dan lainnya).
Bala’ dan musibah, termasuk terpapar virus corona, yang menimpa seorang
mukmin jika dihadapi dengan penuh kesabaran, maka dosanya akan
dihapus dan diangkat derajatnya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Virus corona juga mengingatkan kita akan pentingnya belajar ilmu, terutama
ilmu agama. Karena orang yang tidak berilmu, maka ia tidak akan bisa
menyikapi musibah dengan benar sesuai tuntunan Islam. Tanpa ilmu, kita
tidak akan bisa menjaga kesucian dan kebersihan sebagaimana mestinya.
Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa bertawakal dengan benar. Tanpa ilmu, kita
tidak akan bisa memetik hikmah, makna dan pelajaran dari setiap kejadian.
‫‪Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-‬‬
‫‪mudahan bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya‬‬
‫‪Rabbal ‘Alamin.‬‬
‫‪.‬ﺃَﻗُ ْﻮ ُﻝ َﻗ ْﻮ ِﻟ ْﻲ ٰﻫﺬَﺍ َﻭﺃ َ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ﷲَ ِﻟ ْﻲ َﻭ َﻟ ُﻜ ْﻢ‪َ ،‬ﻓﺎ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ْﻭﻩُ‪ِ ،‬ﺇﻧﱠﻪُ ﻫ َُﻮ ْﺍﻟ َﻐﻔُ ْﻮ ُﺭ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺮ ِﺣ ْﻴ ُﻢ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ﻣ ْﻦ‬ ‫ﺷ ُﺮ ْﻭ ِﺭ ﺃ َ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ َﻭ ِ‬ ‫ﻣ ْﻦ ُ‬ ‫‪ِ N‬‬ ‫ﻥ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤﺪَ ِ ﱣ ِ ﻧَﺤْ َﻤﺪُﻩُ َﻭ َﻧ ْﺴﺘَ ِﻌﻴﻨُﻪُ َﻭ َﻧ ْﺴﺘ َ ْﻐ ِﻔ ُﺮﻩُ‪َ ،‬ﻭ َﻧﻌُ ْﻮﺫُ ِﺑﺎ ِ‬ ‫ِﺇ ﱠ‬
‫ﻥ‬‫ِﻱ َﻟﻪُ‪َ ،‬ﻭﺃ َ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃ َ ْ‬ ‫ﻀ ِﻠ ْﻞ َﻓ َﻼ ﻫَﺎﺩ َ‬ ‫ﻣ ْﻦ ﻳُ ْ‬ ‫ﻀ ﱠﻞ َﻟﻪُ َﻭ َ‬ ‫ﻣ ِ‬‫ﻣ ْﻦ َﻳ ْﻬ ِﺪ ﷲُ َﻓ َﻼ ُ‬ ‫ﺕ ﺃ َ ْﻋ َﻤﺎ ِﻟﻨَﺎ‪َ ،‬‬ ‫ﺳ ِﻴّﺌ َﺎ ِ‬ ‫َ‬
‫ﺳ ْﻮﻟﻪُُ‬ ‫ﻋ ْﺒﺪُﻩُ َﻭ َﺭ ُ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًﺍ َ‬ ‫ﺳ ِﻴّﺪَﻧَﺎ ُ‬ ‫ﻥ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪،‬ﻻ ِﺇﻟﻪَ ِﺇﻻ ﷲُ َﻭﺣْ ﺪَﻩُ َﻻ ﺷ َِﺮﻳ َْﻚ ﻟﻪُ‪َ ،‬ﻭﺃ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ٰ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻋ ٰﻠﻰ ﺇِ ْﺧ َﻮﺍ ِﻧ ِﻪ‬ ‫ﻣﻴ ِْﻦ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﻕ ْﺍﻟ َﻮ ْﻋ ِﺪ ْﺍﻷ َ ِ‬ ‫ﺼﺎ ِﺩ ِ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ ِِﻥ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ُ‬ ‫ﻋ ٰﻠﻰ َ‬ ‫ﺳ ِﻠّ ْﻢ َ‬ ‫ﺻ ِّﻞ َﻭ َ‬ ‫ﺍَﻟﻠﻬﻢ َ‬
‫ﻣ ِﻨﻴْﻦَ ‪َ ،‬ﻭﺁ ِﻝ ْﺍﻟ َﺒ ْﻴ ِ‬
‫ﺖ‬ ‫ﺕ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ِ‬ ‫ﻣ َﻬﺎ ِ‬ ‫ﻋ ْﻦ ﺃ ُ ﱠ‬ ‫ﺽ ﺍﻟﻠﻬﻢ َ‬ ‫ﺍﺭ َ‬ ‫ﺳ ِﻠﻴْﻦَ ‪َ ،‬ﻭ ْ‬ ‫ﺍﻟﻨﱠ ِﺒ ِﻴّﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ َ‬
‫ﻋ ِﻦ‬ ‫ﻲ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﻋﺜْ َﻤﺎﻥَ َﻭ َ‬
‫ﻋ ِﻠ ٍّ‬ ‫ﻋ َﻤ َﺮ َﻭ ُ‬ ‫ﺍﻟﺮﺍ ِﺷ ِﺪﻳْﻦَ ‪ ،‬ﺃ َ ِﺑ ْﻲ َﺑ ْﻜ ٍﺮ َﻭ ُ‬ ‫ﺎء ﱠ‬ ‫ﻋ ِﻦ ْﺍﻟ ُﺨ َﻠ َﻔ ِ‬ ‫ﺍﻟﻄﺎ ِﻫ ِﺮﻳْﻦَ ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻋ ِﻦ ْﺍﻷ َ ْﻭ ِﻟ َﻴ ِ‬
‫ﺎء‬ ‫ﻲ َﻭﺃَﺣْ َﻤﺪَ َﻭ َ‬ ‫ﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ِّ‬ ‫ﻣﺎﻟِﻚٍ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ْﺍﻷ َ ِﺋ ﱠﻤ ِﺔ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻬﺘ َ ِﺪﻳْﻦَ ‪ ،‬ﺃ َ ِﺑ ْﻲ َﺣ ِﻨ ْﻴ َﻔﺔَ َﻭ َ‬
‫ﻲ‬ ‫ﷲ ْﺍﻟ َﻌ ِﻠ ِّ‬ ‫ﺻ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﻧ ْﻔ ِﺴ ْﻲ ِﺑﺘ َ ْﻘ َﻮﻯ ِ‬ ‫ﻣﺎ َﺑ ْﻌﺪُ‪َ ،‬ﻓ َﻴﺎ ﺃَﻳﱡ َﻬﺎ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮﻥَ ‪ ،‬ﺃ ُ ْﻭ ِ‬ ‫ﺼﺎ ِﻟ ِﺤﻴْﻦَ ‪.‬ﺃ َ ﱠ‬ ‫َﻭﺍﻟ ﱠ‬
‫ﻋ ٰﻠﻰ‬‫ﺼ َﻼﺓِ َﻭﺍﻟﺴ َﱠﻼ ِﻡ َ‬ ‫ﻣ َﺮ ُﻛ ْﻢ ِﺑﺎﻟ ﱠ‬ ‫ﻋ ِﻈﻴ ٍْﻢ‪ ،‬ﺃَ َ‬ ‫ﻣ ٍﺮ َ‬ ‫ﻣ َﺮ ُﻛ ْﻢ ِﺑﺄ َ ْ‬ ‫ﻥ ﷲَ ﺃ َ َ‬ ‫ْﺍﻟ َﻌ ِﻈﻴ ِْﻢ َﻓﺎﺗﱠﻘُ ْﻮﻩُ‪َ ،‬ﻭﺍ ْﻋ َﻠ ُﻤ ْﻮﺍ ﺃ َ ﱠ‬
‫ﻣﻨُﻮﺍ‬ ‫ﻲ ِ َﻳﺎ ﺃَﻳﱡ َﻬﺎ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﺁ َ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺍﻟﻨﱠ ِﺒ ّ‬ ‫ﺼ ﱡﻠﻮﻥَ َ‬ ‫ﻣ َﻼ ِﺋ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ‬ ‫‪َ َd‬ﻭ َ‬ ‫ﻥ ﱠ‬ ‫َﻧ ِﺒ ِﻴّ ِﻪ ْﺍﻟ َﻜ ِﺮﻳ ِْﻢ َﻓ َﻘﺎ َﻝ ‪ِ :‬ﺇ ﱠ‬
‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ‬ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﺁ ِﻝ َ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻭ َ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ُ‬ ‫ﻋ ٰﻠﻰ َ‬ ‫ﺻ ِّﻞ َ‬ ‫ﺳ ِﻠّ ُﻤﻮﺍ ﺗ َ ْﺴ ِﻠﻴ ًﻤﺎ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱣ ُﻬ ﱠﻢ َ‬ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ َ‬ ‫ﺻﻠﱡﻮﺍ َ‬ ‫َ‬
‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ٰ‬ ‫ﺎﺭ ْﻙ َ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ َﻭ َﺑ ِ‬ ‫ﻋﻠﻰ ﺁ ِﻝ َ‬ ‫ٰ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ِﺇﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ َﻭ َ‬ ‫ﻋﻠﻰ َ‬ ‫ٰ‬ ‫ﺻﻠﻴْﺖَ َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ َ‬ ‫ُ‬
‫ﻋ ٰﻠﻰ ﺁ ِﻝ‬ ‫ﺳ ِّﻴ ِﺪﻧَﺎ ﺇِﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ َﻭ َ‬ ‫ﻋ ٰﻠﻰ َ‬ ‫ﺖ َ‬ ‫ﺎﺭ ْﻛ َ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ َﺑ َ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ُ‬ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﺁ ِﻝ َ‬ ‫ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻭ َ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ُ‬ ‫َ‬
‫ﻣ ِﺠ ْﻴﺪٌ ‪.‬ﺍَﻟﻠﱣ ُﻬ ﱠﻢ ﺍ ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤﻴْﻦَ‬ ‫ﺳ ِﻴّ ِﺪﻧَﺎ ﺇِﺑ َْﺮﺍ ِﻫﻴ َْﻢ‪ِ ،‬ﻓ ْﻲ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟ ِﻤﻴْﻦَ ﺇِﻧﱠﻚَ َﺣ ِﻤ ْﻴﺪٌ َ‬ ‫َ‬
‫ﻋﻨﱠﺎ‬ ‫ﻣ َﻮﺍﺕِ‪ ،‬ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺩْ َﻓ ْﻊ َ‬ ‫ﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َﻭ ْﺍﻷ َ ْ‬ ‫ﺎء ِ‬ ‫ﺕ ْﺍﻷَﺣْ َﻴ ِ‬ ‫ﻣﻨَﺎ ِ‬ ‫ﻣ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ِ‬ ‫ﻭﺍﻟ ُﻤﺆْ ِ‬ ‫ﺕ ْ‬ ‫َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ َﻤﺎ ِ‬
‫ﺸﺪَﺍ ِﺋﺪَ‬ ‫ﻑ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺨﺘَ ِﻠ َﻔﺔَ َﻭﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﺴﻴ ُْﻮ َ‬ ‫ﻲ َﻭﺍﻟ ﱡ‬ ‫ْﺍﻟ َﺒ َﻼ َء َﻭ ْﺍﻟﻐ ََﻼ َء َﻭ ْﺍﻟ َﻮ َﺑﺎ َء َﻭ ْﺍﻟ َﻔﺤْ ﺸَﺎ َء َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ َﺮ َﻭ ْﺍﻟ َﺒ ْﻐ َ‬
‫ﻥ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤﻴْﻦَ‬ ‫ﻣ ْﻦ ﺑ ُْﻠﺪَﺍ ِ‬ ‫ﺻﺔً َﻭ ِ‬ ‫ﻣ ْﻦ َﺑ َﻠ ِﺪﻧَﺎ َﻫﺬَﺍ ﺧَﺎ ﱠ‬ ‫ﻄﻦَ ‪ِ ،‬‬ ‫ﻣﺎ َﺑ َ‬ ‫ﻣ ْﻨ َﻬﺎ َﻭ َ‬ ‫ﻅ َﻬ َﺮ ِ‬ ‫ﻣﺎ َ‬ ‫َﻭ ْﺍﻟ ِﻤ َﺤﻦَ ‪َ ،‬‬
‫ﻥ‬‫ﺴﺎ ِ‬‫ﻣ ُﺮ ِﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِﻝ َﻭ ْﺍﻹﺣْ َ‬ ‫ﻥ ﷲَ َﻳﺄ ْ ُ‬ ‫ﷲ‪ ،‬ﺇ ﱠ‬ ‫ﺷ ْﻲءٍ َﻗ ِﺪﻳ ٌْﺮ ِﻋ َﺒﺎﺩَ ِ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ُﻛ ِّﻞ َ‬ ‫ﻣﺔً‪ِ ،‬ﺇﻧﱠ َﻚ َ‬ ‫ﻋﺎ ﱠ‬ ‫َ‬
‫ﱠ‬ ‫ُ‬
‫َﺎء َﻭﺍﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ َﻭﺍﻟ َﺒ ْﻐﻲِ‪َ ،‬ﻳ ِﻌﻈ ُﻜ ْﻢ َﻟ َﻌﻠ ُﻜ ْﻢ ﺗَﺬَ ﱠﻛ ُﺮ ْﻭﻥَ‬ ‫ْ‬ ‫ﻋ ِﻦ ﺍﻟ َﻔﺤْ ﺸ ِ‬ ‫ْ‬
‫‪َ .‬ﻭ ِﺇ ْﻳﺘ َِﺎء ﺫِﻱ ﺍﻟﻘُ ْﺮ َﺑﻰ ﻭ َﻳ ْﻨ َﻬﻰ َ‬
‫ﻀ ِﻠ ِﻪ‬ ‫ﻣ ْﻦ َﻓ ْ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ِﻧ َﻌ ِﻤ ِﻪ َﻳ ِﺰ ْﺩ ُﻛ ْﻢ َﻭﺍ ْﺳﺄَﻟُ ْﻮﻩُ ِ‬ ‫َﻓﺎﺫ ُﻛ ُﺮﻭﺍ ﷲَ ْﺍﻟ َﻌ ِﻈﻴ َْﻢ َﻳ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ُﻛ ْﻢ َﻭﺍ ْﺷ ُﻜ ُﺮ ْﻭﻩُ َ‬
‫ﻣ ْﺨ َﺮ ًﺟﺎ‪َ ،‬ﻭ َﻟ ِﺬ ْﻛ ُﺮ ﷲِ ﺃ َ ْﻛ َﺒ ُﺮ‬ ‫ﻣ ِﺮ ُﻛ ْﻢ َ‬ ‫ﻣ ْﻦ ﺃ َ ْ‬ ‫‪.‬ﻳُ ْﻌ ِﻄ ُﻜ ْﻢ َﻭﺍﺗﱠﻘُ ْﻮﻩُ َﻳﺠْ َﻌ ْﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ ِ‬

Anda mungkin juga menyukai