Laporan 1 Robi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PEMBEKALAN PESERTA PLPG TAHUN 2017

NAMA PESERTA : ROBI ROHMAT


NUPTK : 8643765668200002
NO PESERTA PLPG : 17026052510308
BIDANG STUDI SERTIFIKASI : 525 – TEKNIK KOMPUTER DAN
JARINGAN
SEKOLAH ASAL : SMK PASUNDAN 2 BANDUNG

LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI KESATU


Sumber Belajar Pedagogik

A. Ringkasan Materi
1. Pengembangan Pendidikan Karakter dan Potensi Peserta Didik
Proses pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, antara guru dengan
siswa maupun antara siswa dengan siswa. Salah satu dari kompetensi
pedagogik yang harus dikuasai guru adalah memahami karakteristik
anak didiknya, sehingga tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan dan
metode yang dirancang untuk menyampaikannya benar-benar sesuai
dengan karakteristik siswanya. karakteristik anak salah satunya dapat
dipengaruhi oleh perkembangannya. Psikologi perkembangan
membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi, yaitu masa
pertemuan spermatozoid dengan sel telur sampai dengan dewasa.
 Metode dalam psikologi perkembangan
metode yang sering dipakai dalam meneliti perkembangan manusia,
yaitu longitudinal dan cross sectional. Peneliti mengamati dan
mengkaji perkembangan satu atau banyak orang yang sama usia
dalam waktu yang lama. Penelitian dengan metode longitudinal
mempunyai kelebihan, yaitu kesimpulan yang diambil lebih
meyakinkan, karena membandingkan karakteristik anak. metode ini
memerlukan waktu sangat lama untuk mendapat hasil yang
sempurna.

metode cross sectional, peneliti mengamati dan mengkaji banyak


anak dengan berbagai usia dalam waktu yang sama. Perbedaan
karakteristik setiap kelompok itulah yang diasumsikan sebagai
tahapan perkembangan. proses penelitian tidak memerlukan waktu
lama, hasil segera dapat diketahui. Kelemahannya, diperlukan
kehati-hatian dalam menarik kesimpulan, bahwa perbedaan itu
semata-mata karena perkembangan.

 Pendekatan dalam psikologi perkembangan


Manusia merupakan individu yang kompleks, terdiri dari banyak
aspek, termasuk jsamani, intelektual, emosi, moral, social, yang
membentuk keunikan pada setiap orang. Menganalisis seluruh segi
perkembangan disebut pendekatan menyeluruh seperti
perkembangan fisik, motorik, social, intelektual, moral, intelektual,
emosi, religi, dsb. yang memfokuskan kajiannya pada
perkambangan aspek fisik saja, aspek intelektual saja, aspek moral
saja, aspek emosi saja, dsb. Inilah yang dikenal dengan pendekatan
khusus (spesifik).

 Teori Perkembangan
dibahas beberapa teori yang sering menjadi acuan dalam bidang
pendidikan, yaitu teori yang termasuk teori menyeluruh / global
( Rousseau, Stanley Hall, Havigurst), dan teori yang termasuk
khusus / spesifik (Piaget, Kohlbergf, Erikson), seperti yang
diuraikan dalam Nana Saodih Sukmadinata (2009).
2. Teori Belajar

sesuai dengan isi lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


(Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru yang menyebutkan bahwa penguasaan
teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik menjadi
salah satu unsur kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru.

Terdapat dua aliran teori belajar, yakni aliran teori belajar tingkah laku
(behavioristic) dan teori belajar kognitif.

3. Model – Model Pembelajaran

merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang


sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai
tujuan belajar. Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu :

1) syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran


2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam
pembelajaran
3) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru
memandang, memperlakukan, dan merespon siswa
4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran
5) instructional dan nurturant effects yang merupakan hasil belajar
yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan
(instructional effects) dan hasil belajar di luar yang ditetapkan
(nurturant effects) (Naskah Model Pembelajaran Kajian
Konstitusionalitas yang dikeluarkan oleh Dit. PSMA, 2016).

Guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan berbagai


pendekatan, antara lain berbasis keilmuan/saintifik. Pendekatan saintifik
merupakan pendekatan yang menekankan pada proses pencarian
pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan
yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan
sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah,
menantang, dan memotivasi. Berikut model pembelajaran :

 Model Penyingkapan (Discovery Learning), memberikan


kesempatan kepada siswa untuk menyingkap atau mencari tahu
tentang suatu permasalahan atau sesuatu yang sebenarnya ada
namun belum mengemuka dan menemukan solusinya berdasarkan
hasil pengolahan informasi yang dicari dan dikumpulkannya sendiri,
sehingga siswa memiliki pengetahuan baru yang dapat
digunakannya dalam memecahkan persoalan yang relevan.
 Model Penemuan (Inquiry Laearing), merupakan suatu kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki secara sistemik, kritis, logis, dan
analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
 Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL), bertujuan
mendorong siswa untuk belajar melalui berbagai permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau permasalahan yang
dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya.
Fokusnya adalah bagaimana siswa mengidentifikasi isu
pembelajaran dan selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif
penyelesaian supaya siswa terampil dalam menyelesaikan masalah.
 Model Berbasis Proyek (Project- Based Learning/PjBL), yaitu
adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki, melatih berbagai
keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret.
4. Evaluasi Hasil Belajar

adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.


Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar
peserta didik, ulangan, penugasan, tes praktek, proyek, dan portofolio
yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi,
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
 Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil
belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam
satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.
 Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar
peserta didik pada KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun
pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan yang
digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan
keberhasilan belajar peserta didik.

B. Berdasarkan tugas pokok mengajar di SMK, siswa/i pada tahap ini


umumnya berumur 17tahun yang menurut Erick Homburger Erickson
berada pada tahap V yaitu young adulthood dimana anak sudah mulai
menyadari memerlukan banyak komunikasi yang sifatnya privat,
memerlukan orang yang lebih dekat, terutama pasangan lawan jenis, maka
sosok seorang guru yang bisa berbagi layaknya orang terdekat yang bisa
memberikan saran. Hal yang menarik dicontohkan mengenai karakteristik
siswa/i yang saya ajar, siswa/i yang saya ajar tidak ada yang belajar diluar
jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) karena lebih memilih bermain
diluar. Disinilah awal mulai pembentukan moral dan sikap seorang anak
yang acuh dengan hal belajar, karena dianggap mudah. Robert J Havigurst
mengatakan anak melawati delapan tahap perkembangan yang harus
dikuasai anak pada setiap fasenya, yaitu :
 Ketergantungan
 Hubungan social
 Perkembangan kata hati
 Psikologis
 Penyesuaian dengan perubahan badan
 Memahami dan mengendalikan lingkungan fisik
 Pengembangan kemampuan konseptual
 Kemampuan melihat hubungan dengan alam semesta

C. Pada materi kurikulum 2013 mudah untuk menyesuaikan dengan


karakteristik perkembangan siswa/i, karena lebih dominan praktek
dibanding dengan teori. Terdapat beberapa materi pada kurikulum 2013
yang tidak dapat dipraktekan dikarenakan bahan dan alat-alat yang sekolah
sediakan belum memadai, untuk materi teori sangat cukup memadai
dikarenakan ada materi BSE yang dapat didownload di internet atau di web
psmk.

D. Desain pembelajaran yang dilakukan bervariasi untuk mendorong siswa/i


aktif dan menumbuhkan rasa ingin mengetahui lebih dalam tentang
pembelajaran produktif terutama dalam hal praktek.

Anda mungkin juga menyukai