Section 7
Section 7
NIM: 1901028024
Pada bab ini pengaruh internal pada perilaku konsumen terbagi menjadi tiga yaitu secara
kepribadian, gaya hidup dan nilai. Kepribadian konsumen mempengaruhi caranya menanggapi
rangsangan pemasaran, upaya tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam
konteks kebutuhan pemasaran. Konsep kepribadian mengacu pada hal unik seseorang yaitu
susunan kronologis dan bagaimana dapat memberikan pengaruh secara konsisten serta cara agar
dapat diterima dengan mudah oleh seseorang maupun lingkungannya. Strategi pemasaran yang
didasarkan pada perbedaan kepribadian berdampak dengan keberhasilan yang beragam, hal ini
dapat diukur dan diterapkan, beberapa analis coba untuk memahami perbedaan mendasar dalam
sampel kecil konsumen dengan menggunakan teknik berdasarkan Freudian psikologi dan variasi
dari perspektif ini serta telah mencoba untuk menilai dimensi ini secara lebih objektif sampel
besar menggunakan teknik kuantitatif yang canggih
Sebuah merek atau brand memiliki nilai kepribadian, dapat diartikan sebagai sebuah sekumpulan
sifat yang dikaitkan dengan produk seolah-olah itu adalah seseorang, dimana konsumen baik
langsung maupun tidak langsung menetapkan pribadi-kualitasnya itu untuk semua jenis produk
mati. Contohnya adalah seseorang yang memiliki hubungan dengan orang lain, sebutan ini bisa
berubah seiring waktu oleh karena itu, produsen perlu waspada dan terus senantiasa
mempertahankan kepribadian merek produk sesuai yang mereka inginkan agar hal tersebut terus
menjadi doktrin, paradigma, kebiasaan, yang selalu teringat dna melekat. Hal ini merupakan
kunci untuk membangun loyalitas merek dalam dunia pemasaran.
Pola konsumsi terdefinisasikan berdasarakan gaya hidup yang mencerminkan pilihan seseorang
tentang bagaimana membeli sesuatu atau menggunakan uang mereka dalam memenuhi
kebutuhan serta keinginan mereka. Mengetahui kelas ekonomi mereka juga penting untuk dapat
mendefinisikan identitas konsumen. Gaya hidup konsumen mengacu pada cara yang dia pilih
dalam menghabiskan waktu dan uang dan bagaimana nilai dan selera mereka. Penelitian gaya
hidup dalam pemasaran berguna untuk melacak preferensi konsumsi masyarakat dan juga untuk
memposisikan produk dan layanan tertentu berbeda sesuai segmentasinya mengacu terhadap tiga
hal besar yaitu aktivitas, minat, dan opini.
Dalam mengidentifikasi pola konsumsi konsumen dengan mengaitkan rangkaian produk dan
aktivitas yang saling terkait dengan peran sosial untuk membentuk konstelasi konsumsi yaitu
dimana orang-orang sering kali membeli produk atau layanan karena mereka mengasosiasikan
dengan konstelasi gaya hidup menurut yang mereka diinginkan. Oleh karenanya, aspek
geografis dan demografis digunakan untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan
psikografis serupa karakteristiknya, kemudian aspek psikografis sederhana untuk membantu
pemasar memahami dan menjangkau konsumen yang berbeda segmen.