Riska Widyas Pertiwi M3509054 PDF
Riska Widyas Pertiwi M3509054 PDF
id
TUGAS AKHIR
Oleh :
Oleh:
RISKA WIDYAS PERTIWI
NIM M3509054
DIPLOMA 3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul
“PENGARUH VARIASI BENTUK BAHAN PELICIN TALK TERHADAP
SIFAT FISIS TABLET PARASETAMOL” adalah hasil penelitian saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar apapun di
suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INTISARI
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang!
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
tersayang.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Tugas Akhir dengan judul “PENGARUH VARIASI BENTUK BAHAN
PELICIN TALK TERHADAP SIFAT FISIS TABLET PARASETAMOL”
dengan baik.
Penyusunan laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk dapat
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Dan tak mungkin terwujud tanpa
maupun materiil, dan do’a dari berbagai pihak. Karena itu penulis pada
1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph.D, selaku Dekan Fakultas
3. Anang Kuncoro R.S., S.Si., Apt pembimbing tugas akhir atas segala
4. Segenap dosen pengajar dan staff jurusan D3 Farmasi yang telah banyak
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kuliah.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan sehingga akan menjadi bahan
berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan dapat menjadi bekal bagi penulis dalam pengabdian Ahli Madya
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii
INTISARI............................................................................................................ iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 4
2.1. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 4
a. Parasetamol................................................................................... 4
1) Sifat-Sifat Kimia ..................................................................... 4
2) Farmakokinetik ....................................................................... 5
b. Tablet ............................................................................................ 6
c. Pemeriksaan Sifat Fisik Granul .................................................... 13
1) Waktu Alir ............................................................................... 13
2) Sudut Diam.............................................................................. 14
commit to user
3) Pengetapan .............................................................................. 14
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
cm = centimeter
FI = Farmakope Indonesia
F1 = Formula 1
F2 = Formula 2
F3 = Formula 3
g = gram
Mg Stearat = Magnesium Stearat
mg = miligram
ml = mililiter
kg = kilogram
Talk = Talkum
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua
bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang
paling rendah. Selain itu tablet juga memiliki beberapa keuntungan seperti
ketepatan dosis, praktis dalam penyajian, biaya produksi yang murah, mudah
memikat (Banker dan Anderson, 1986). Parasetamol merupakan zat aktif yang
Di dalam sediaan tablet selain zat aktif biasanya juga diperlukan zat
tambahan, sebagai contoh talk dan magnesium stearat sebagai bahan pelicin.
sebagai glidant dan magnesium stearat berfungsi sebagai lubricant. Talk dan
film pada partikel bahan padat sehingga dapat mengurangi gesekan antar
Bahan pelicin merupakan salah satu zat tambahan yang menentukan sifat
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
antara dinding dalam lubang ruang cetakan dengan permukaan sisi tablet
(Voigt, 1994). Bahan pelicin talk memiliki 3 keunggulan, antara lain dapat
berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, bahan pelicin dan bahan pemisah hasil
cetakan.
Bahan pelicin erat kaitannya dengan sifat alir atau fluiditas (flow
properties). Sifat alir dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran
partikel, bentuk partikel, dan kerapatan jenis (Lachman dkk, 1986). Untuk
meningkatkan sifat alir atau fluiditas granul dan gaya kohesi, dibuat bahan
pelicin talk berupa granul untuk menimbulkan gaya kohesi antar partikel
sehingga bila dua zat dicampurkan tidak akan saling melekat. Dengan
demikian bila granul pelicin dicampur dengan granul zat aktif akan terbentuk
rongga atau ruang kosong diantara kedua granul tersebut sehingga gesekan
antar lebih kecil dan granul dapat mengalir menuju ruang cetakan tablet,
cetakan akan terisi seluruhnya dan tablet yang dihasilkan dapat kompak atau
pengaruh bentuk bahan pelicin granul talk terhadap sifat fisik tablet
hancur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
yaitu:
b. Manakah bentuk bahan pelicin talk yang lebih baik digunakan sebagai
talk yang berbeda yaitu berupa granul dan serbuk pada pembuatan tablet
bahan pelicin talk yang berbeda yaitu berupa granul dan serbuk pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Rumus bangun: OH
Rumus molekul :
pahit.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
2) Farmakokinetik
kegunaan yaitu:
tinggi.
Jadi, analgetik dan antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa nyeri
dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Rasa nyeri hanya
seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri disebabkan
Zat ini merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung syaraf
bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain. Dari tempat ini rangsang di
b. Tablet
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaanya rata atau cembung,
mengandung satu jenis atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim,
1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang
ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung dari cara
1) Kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik
konsumen.
rasanya.
Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
1) Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong
alir ke dalam ruang cetakan selalu sama setiap saat, dengan demikian bobot
3) Mudah lepas dari cetakan, hal ini dimaksudkan agar tablet yang dihasilkan
mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga
yaitu:
1) Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih.
3) Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil
penyimpanan.
(Wade, 1994).
1) Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan
tidak sadar/pingsan).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untuk diformulasi
b) Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi,
atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban
karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan
terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya. Sediaan tablet dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu
1) Granulasi basah
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap
lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung
karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode
cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk diantara partikel dan
bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau
lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat
jelek maka dengan proses granulasi basah hanya perlu sedikit bahan
pengikat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
2) Granulasi kering
aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa
berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini
adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan
pelarut, ikatannya dapat melalui gaya. Teknik ini cukup baik digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk
dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan
langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan
awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah,
kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan
terhadap panas dan lembab. Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk
Bahan tambahan dalam pembuatan tablet adalah semua bahan dalam tablet
selain zat aktif. Bahan tambahan harus stabil dan tidak mempengaruhi zat aktif dan
obat. Pada dasarnya bahan tambahan harus bersifat netral, tidak berbau, tidak
1) Pelicin (lubricant)
dinding die pada saat tablet ditekan ke luar dan memacu aliran serbuk atau
residu. Bahan pelicin yang umumnya digunakan adalah zat-zat yang bersifat
hidrofob. Contoh pelicin antara lain: asam stearat, magnesium stearat, talk,
gesekan antara dinding dalam lubang ruang cetak dengan permukaan sisi
tablet. Hasil terbaik pada saat ini dapat diperoleh melalui bahan pelicin talk
2) Pengisi (diluent)
Pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk.
Pada obat yang berdosis cukup tinggi, bahan pengisi tidak diperlukan.
dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran (Lachman dkk, 1986).
Bahan pengisi yang baik memiliki beberapa kriteria: tidak bereaksi dengan
zat aktif dan eksipien yang lain, tidak mempunyai aktivitas fisiologis dan
2007).
3) Pengikat (binder)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
tablet yang dicetak langsung. Contoh bahan pengikat antara lain: akasia
(Voigt, 1994). Persyaratan serbuk yang baik adalah bentuk dan warna teratur,
mekanis yang memuaskan, tidak terlampau kering, dan hancur baik didalam air
(Voight, 1994). Beberapa uji yang biasa digunakan untuk mengetahui kualitas
1) Waktu alir
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir sejumlah granul
waktu alir adalah bentuk, ukuran dan kelembaban granul. Bentuk granul
yang tidak seragam dan ukuran partikel yang semakin kecil menyebabkan
1986). Kecepatan alir granul yang baik adalah tidak kurang dari 10 gram
perdetik untuk 100 gram granul (Parrot, 1971).Uji waktu alir dilakukan
2) Sudut diam
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan kelembaban granul atau serbuk. Sudut
diam bila lebih kecil atau sama dengan 30° biasanya dapat mengalir bebas
sedangkan bila granul atau serbuk yang mempunyai sudut diam lebih besar
atau sama dengan 40° biasanya mempunyai sifat alir yang kurang baik
(Lachman dkk, 1986). Uji sudut diam dilakukan dengan menimbang 100
Tutup dibuka dan granul dibiarkan mengalir sampai habis diukur tinggi dan
diameternya.
Tg α =
h : tinggi
r : jari-jari
3) Pengetapan
2007). Granul mempunyai sifat alir bagus bila indeks tapnya tidak lebih dari
commit todihitung
20% (Fudholi, 1983).Uji pengetapan user dengan rumus:
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
1) Keseragaman bobot
penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua
(Anonim, 1995). Caranya: menimbang 20 tablet timbang satu per satu, dan
(Anonim, 1979).
CV= x100%
SD : simpangan baku
2) Kekerasan
Tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu distribusi, tapi juga
tablet ini akan cukup lunak untuk melarut dan menghancur dengan
bila memang tablet ini perlu dibagi untuk pemakaiannya (Ansel, 1981).
dalam granul, jenis dan konsentrasi bahan pengikat serta tekanan (Lachman
dkk, 1986). Alat yang digunakan hardness tester. Caranya : sebutir tablet
diletakkan vertikal antara ujung dari penekanan, alat ditekan sehingga tablet
tertekan dan pecah, dilihat skalanya. Tablet yang baik memiliki kekerasan
diatas 4 kg (Voigt,1994).
3) Kerapuhan
dalam persen dan syarat kerapuhan tablet biasanya tidak lebih dari 0,5%-1
rumus :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
f= x 100%
b = bobot akhir
4) Waktu hancur
teratur dengan frekuensi 28-32 kali per menit pada suhu 37±20C. Untuk tablet
tidak bersalut dikatakan baik apabila waktu hancurnya kurang dari 15 menit
(Anonim, 1979). Waktu hancur suatu tablet dipengaruhi oleh sifat konsentrasi
e. Monografi Bahan
1) Parasetamol
rasa pahit dan larut dalam 70 bagian air (FI Eds. III). Parasetamol berkhasiat
2) Talk
alumunium silikat. Talk berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau putih
kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran
perbandingan 9:1. Sebagai bahan yang sangat menonjol adalah talk. Talk
ketepatan takaran.
b) Bahan pelicin
dan mencegah gesekan stempel bawah pada lubang ruang cetak, sehingga
tablet pada stempel dan pada dinding dalam ruang cetak (Voigt, 1994).
3) Laktosa
manis. Kelarutan larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam
4) Explotab
Serbuk putih sampai putih pudar, tidak berbau, tidak berasa, serbuk
yang ringan, sangat higrokskopik. Tidak larut dalam air, praktis tidak larut
5) Amylum
kecil, putih, tidak berbau, tidak berasa yang berasal dari pati singkong.
Dahulu teori pati menunjukkan suatu daya tarik besar terhadap air melalui
kerja pati sebagai diintegran telah diabaikan. Pada umunya konsentrasi pati
yang tinggi menghasilkan waktu disintegrasi yang lebih cepat. Akan tetapi,
6) Mg Stearat
kurang dari 6,8 % dan tidak lebih dari 8,3 % MgO. Mg stearat berupa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
serbuk halus, putih; bau lemah khas; mudah melekat di kulit; bebas dari
yang berperan sebagai pengatur aliran. Dalam hal ini bahan pelicin mempermudah
granul mengalir atau masuk ke dalam ruang cetakan sehingga ruang cetakan dapat
terisi seluruhnya dan tablet yang dihasilkan akan kompak atau padat sehingga
Dalam penelitian ini digunakan bentuk bahan pelicin talk yang berbeda
yaitu berupa granul dan serbuk. Untuk pembuatan granul talk dilakukan dengan
cara granulasi kering dimana serbuk talk dikempa dengan menggunakan tekanan
yang tinggi kemudian di ayak dengan menggunakan ayakan nomor 30 mesh, hasil
ayakan dikempa lagi dan diayak lagi dengan ayakan 60 mesh dihasilkan pelicin
talk berbentuk granul. Pembuatan bahan pelicin berbentuk granul ini dimaksudkan
untuk meningkatkan sifat alir atau fluiditas granul dan gaya kohesif. Dengan
dibuatnya bahan pelicin talk berupa granul akan menimbulkan gaya kohesi antar
partikel sehingga bila dua zat dicampurkan tidak akan saling melekat. Dengan
demikian bila granul pelicin dicampur dengan granul zat aktif akan terbentuk
rongga atau ruang kosong diantara kedua granul tersebut sehingga gesekan antar
lebih kecil dan granul dapat mengalir menuju ruang cetakan tablet, cetakan akan
terisi seluruhnya dan tablet yang dihasilkan dapat kompak atau padat tidak mudah
rapuh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
secara granulasi basah dengan menggunakan bahan pelicin talk yang berbeda
bentuk yaitu berupa granul dan serbuk sehingga diperoleh sediaan tablet yang
baik, memenuhi syarat sifat fisisnya serta dapat diketahui pengaruh bentuk bahan
pelicin Talk yang berbeda berupa granul dan serbuk terhadap sifat fisik tablet.
Tablet diuji dengan berbagai pengujian diantaranya adalah uji keragaman bobot,
2.3. Hipotesis
Penggunaan variasi bentuk bahan pelicin talk berupa granul dan serbuk
diduga berpengaruh pada sifat fisik tablet berupa keseragaman bobot, kekerasan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b. Variabel tergantung : Sifat fisik granul yaitu sifat alir, sudut diam dan
pengetapan
Farmasi Universitas Setia Budi. Waktu pelaksanaan penelitian dari Maret 2012
– Juni 2012.
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
ayakan 30 mesh, ayakan 60 mesh, jangka sorong, klem, statif, hardness tester
CS-2), thermometer, dan alat-alat gelas pyrex seperti gelas beker, gelas ukur,
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Parasetamol dari
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel II, berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
b. Pembuatan Granul
ditambah Mucilago amilum 10% diaduk hingga terbentuk massa yang siap
dalam oven pada suhu 50ºC selama 2 jam. Granul kering diayak kembali
berikut, talk dikempa menggunakan tekanan yang tinggi sampai terbentuk slug
talk kemudian di ayak dengan ayakan 30 mesh selanjutnya di kempa lagi lalu
Granul yang telah memenuhi persyaratan dalam uji sifat fisisnya dicetak
mesin tablet single punch dengan bobot tiap tablet 600 mg. Tekanan kompresi
pada pembuatan tablet dikendalikan sehingga bobot tablet tiap formula sama.
dimasukkan corong yang ujung tangkainya ditutup. Tutup dibuka dan granul
dibiarkan mengalir sampai habis waktu alirnya diukur dengan stop watch.
b. Sudut diam
dan granul dibiarkan mengalir sampai habis diukur tinggi dan diameternya.
c. Pengetapan
kemudian catat sebagai Vo. Pasang gelas ukur pada alat uji, kemudian
volume campuran akibat pengetapan dinyatakan dengan harga tap (%). Granul
mempunyai sifat alir bagus bila indeks tapnya tidak lebih dari 20% (Fudholi,
C=
satu persatu tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang dari
5% dari bobot rata-rata dan tidak satu pun tablet yang menyimpang lebih dari
10% dari rata-ratanya untuk tablet dengan bobot lebih dari 300 mg (Anonim
CV =
SD = simpangan baku
b. Kekerasan Tablet
Sebuah tablet diletakkan pada alat dengan posisi horizontal, alat dikalibrasi
hingga posisi 0,00. Alat diputar hingga tablet retak atau patah. Skala yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
tertera pada alat dibaca. Percobaan dilakukan 10 kali dan dihitung harga
putaranya.
c. Kerapuhan Tablet
Dua puluh tablet dibersihkan dari partikel halus yang menempel, lalu
Kerapuhan = x100%
Keterangan :
naikkan keranjang secara teratur sampai tablet habis dan dicatat waktu dari
1) Uji sifat fisik granul parasetamol meliputi: waktu alir, sudut diam dan
pengetapan.
1) Pendekatan Teoritis
lain.
2) Pendekatan Statistik
Analisis statistik dari mutu fisik granul dilakukan dengan Uji Normalitas
dengan uji T-Test dan One-Way Anova untuk mengetahui apakah antar
signifikan untuk uji One-Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test
(LSD) yang menunjukkan perbedaan antar formula. Dan untuk Analisis dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ada dua proses pembuatan granul dalam penelitian ini yaitu granul parasetamol
dengan metode granulasi basah dan granul talk dengan metode granulasi
kering.
granulasi basah, proses granulasi basah yaitu dengan cara seluruh zat
dikeringkan dalam oven dan diayak, setelah kering ditambah dengan pelicin
dan ditablet (Anief, 2006). Bahan pengikat yang digunakan yaitu musilago
amilum 10%. Setelah ditambah bahan pengikat bahan yang membentuk massa
granul diayak dengan ayakan 16 mesh dan dikeringkan dalam oven pada suhu
50°C selama 2 jam. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air yang
terdapat pada granul. Granul yang sudah kering kemudian diayak dengan
metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan
commit to user
pengikat dan pelarut, ikatannya dapat melalui gaya (Ansel, 1989). Serbuk talk
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
dengan menggunakan mesin tablet single punch dengan bobot tiap tablet 600
mg.
memperoleh tablet dengan mutu yang baik. Pemeriksaan sifat fisis granul
dilakukan sebelum dan sesudah penambahan bahan pelicin. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui adanya bahan pelicin mampu memperbaiki sifat alir granul.
Pemeriksaan sifat fisis granul ini terdiri dari waktu alir, sudut diam, dan
pengetapan.
a. Waktu Alir
mengalir dalam suatu alat. Waktu alir yang baik adalah kurang dari 10 detik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
F1 : Formula dengan pelicin granul talk
F2 : Formula dengan pelicin serbuk talk
F3 : Formula dengan pelicin serbuk Mg Stearat sebagai kontrol
Masing-masing formula dilakukan percobaan 10x replikasi
Dari data di atas diperoleh waktu alir pada granul sebelum ditambah
pelicin, F1, F2 dan F3 yaitu 7,36 detik dan 6,97 detik, 6,70 detik dan 6,92
dari 0,05 yaitu 0,000 (lampiran 4). Hal ini menunjukan bahwa penambahan
bahan pelicin dapat mempercepat waktu alir dari granul dengan mekanisme
mengurangi gesekan antar partikel granul sehingga granul akan lebih mudah
dalam mengalir.
F3 dilanjutkan uji statistik anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%
karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (lampiran 4).
Selanjutnya uji dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang menunjukkan bahwa
antar formula yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang signifikan.
commit to user
Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan bahwa F1 dengan F2 berbeda signifikan,
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya variasi penggunaan bahan
bahan pelicin yang berbeda berpengaruh terhadap waktu alir untuk masing-
menunjukkan respon waktu alir paling cepat diantara formula lainnya yaitu
6,70 detik. Hal ini disebabkan pelicin talk berupa serbuk akan melapisi seluruh
dinding granul sehingga dapat mengurangi gesekan antara granul satu dengan
pada F1 yang menggunakan pelicin granul talk menunjukkan waktu alir yang
lebih besar yaitu 6,79 detik dibanding dengan F2, hal ini disebabkan pelicin
talk berupa granul tidak dapat melapisi seluruh dinding granul karena pelicin
granul talk berbentuk bulat atau butiran kasar sehingga gaya gesekan antar
granul makin besar dan granul sulit untuk mengalir. Granul pada F3 yang
menggunakan pelicin serbuk Mg stearat memiliki waktu alir yang paling lama
yaitu 6,92 detik. Namun secara keseluruhan hasil yang telah diperoleh
menunjukkan granul telah sesuai dengan standart yaitu kurang dari 10 detik
b. Sudut Diam
Sudut diam adalah sudut yang dapat dibentuk oleh sejumlah granul
setelah granul diberi perlakuan. Sudut diam merupakan salah satu uji granul
yang menunjukkan bagaimana sifat alir dari suatu granul dikatakan baik,
granul yang baik bila sudut diam yang dibentuk antara tinggi puncak granul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
dengan dasar granul yang horisontal membentuk sudut antara 25⁰- 45⁰ (Siregar
Dari data di atas diperoleh sudut diam pada granul sebelum ditambah
pelicin, F1, F2 dan F3 yaitu 31,02°; 30,75°; 30,48° dan 29,54°. Berdasarkan uji
hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi F1 dan F2 lebih dari 0,05 yaitu 0,249
dan 0,128 (lampiran 4), sehingga dapat disimpulkan sudut diam yang diperoleh
sama. Sudut diam dipengaruhi oleh waktu alir, dimana semakin cepat waktu
alir menunjukkan sudut diam yang semakin kecil, sehingga dapat disimpulkan
pada F1 dan F2 dengan bahan pelicin granul talk dan serbuk talk tidak
signifikan dengan granul sebelum ditambah dengan pelicin hal ini dapat dilihat
pada nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000 (lampiran 4). Secara
keseluruhan hasil sudut diam yang diperoleh antar ketiga formula telah
commit to user
memenuhi standart yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
dilanjutkan ke uji statistik anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%
dihasilkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,006 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara ketiga formula. Dilanjutkan dengan uji Post
formula yang lain terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji Post Hoc Test
besar dari 0,05 maka tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan diantara
kedua formula maka dapat dikatakan kedua formula tersebut memiliki sudut
waktu alir, semakin kecil atau cepat waktu alir maka sudut diam yang dibentuk
suatu granul akan semakin kecil, tetapi pada penelitian ini F1 dan F2 memiliki
sudut diam yang sama sementara waktu alir antara F1 dan F2 berbeda, lebih
cepat waktu alir F2. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran granul talk
mempengaruhi sudut diam suatu granul. Dengan adanya gaya kohesi antar
partikel maka gaya gesekan antar granul semakin kecil dan granul akan mudah
mengalir.
c. Pengetapan
hentakan dan sentakan. Semakin kecil indeks tap pengetapan suatu granul
maka semakin baik sifat fisik massa granul begitu juga dengan kompresibilitas
pada saat pencetakan menjadi tablet. Granul dengan indeks tap kurang dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
20% adalah granul yang mempunyai sifat fisik granul yang baik (Lachman,
dkk, 1994). Perbandingan indeks tap untuk ketiga formula dapat dilihat pada
Tabel V.
formula tersebut memenuhi ketentuan yang ada yaitu untuk granul yang baik
adalah kurang dari 20%. Untuk uji analisis statistik pada pengetapan,
perbedaan yang signifikan dengan granul sebelum ditambah pelicin, hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi F1 kurang dari 0,05 yaitu 0,008 (lampiran
4). Sedangkan untuk hasil uji analisis statisik pada F2 dan F3 didapatkan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,275 dan 0,373 (lampiran 4) sehingga
pengetapan yang sama dengan granul sebelum ditambah pelicin. Pada F1 yang
diantara formula lainnya. Hal tersebut karena granul talk memiliki ukuran
partikel yang lebih besar dibanding dengan serbuk talk pada F2, granul talk
akan mengisi celah-celah kosong atau rongga antar granul sehingga granul
lebih rapat atau kompak. F2 dan F3 memiliki indeks tap lebih besar dari F1, hal
dinding granul dan tidak dapat mengisi celah-celah kosong atau rongga antar
dilanjutkan ke uji statistik anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%
dihasilkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,014 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara ketiga formula. Dilanjutkan dengan uji Post
formula yang lain terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji Post Hoc Test
besar dari 0,05 maka tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan diantara
kedua formula maka dapat dikatakan kedua formula tersebut memiliki sudut
diam yang sama, F1 dengan F3 berbeda signifikan dan F2 dengan F3 tidak ada
perbedaan yang signifikan yang ditunjuukan dari nilai signifikansi lebh besar
dari 0,05 yaitu 0,995 (lampiran 4). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran granul
antar partikel maka gaya gesekan antar granul semakin kecil dan granul akan
mudah mengalir serta dapat mengis ruang cetakan tablet dengan maksimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
tanpa terdapat ruang kosong diantara granul sehingga tablet yang dihasilkan
kualitas tablet yang dapat memenuhi kriteria tablet yang baik sesuai dengan
tablet.
Suatu tablet dikatakan baik bila di dalam suatu pembuatan tablet yang
bersamaan diperoleh bobot tablet yang sama dan seragam antara satu tablet
dengan tablet lainnya. Keseragaman bobot ini sangat dipengaruhi oleh sifat alir
granul. Sifat alir yang baik akan mempengaruhi granul dalam mengisi ruang
kompresi sehingga diperoleh tablet dengan bobot yang seragam. Semakin baik
sifat alir dari suatu granul maka akan semakin baik pula keseragaman
bobotnya.
mengikuti ketentuan kolom A 5% dan kolom B 10%. Dalam artian bila tablet
ditimbang satu persatu tidak boleh ada 2 tablet yang berat masing-masing
lebih dari 10% dari bobot rata-rata tablet (Anonim, 1979). Hasil Perhitungan
Tabel VII.
formula dibandingkan dengan penyimpangan bobot tablet maka tidak ada satu
tablet yang menyimpang lebih besar dari 5% dan tidak ada satu tablet yang
dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan nilai signifikansi lebih dari 0,05
yaitu 0,238 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
formula tersebut sama. Hal ini disebabkan secara keseluruhan ketiga formula
Selain itu keseragaman bobot dapat dilihat juga dari nilai CV pada Tabel
bobot pada Tabel IV, menunjukkan bahwa untuk ketiga formula telah
memenuhi persyaratan kesergaman bobot yaitu kurang dari 5%, dan semakin
b. Kekerasan
Suatu tablet yang baik harus mempunyai kekerasan yang baik, kekerasan
yang baik adalah tablet yang tidak begitu keras dan tablet yang tidak begitu
rapuh. Apabila terlalu keras air tidak dapat berpenetrasi ke dalam tablet dan
tablet sulit untuk hancur di dalam tubuh, dan bila kekerasan kurang maka tablet
maupun ketika distribusi. Hasil pengujian kekerasan tablet dapat dilihat pada
Tabel VIII.
Hasil pemeriksaan rata-rata kekerasan tablet F1, F2 dan F3 yaitu 5,14 kg;
commit totablet
5,01 kg; dan 4,96 kg. Ketiga formulasi user tersebut dicetak pada kedalaman
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
punch yang sama yaitu 11 mm. Hasil data pemeriksaan kekerasan F1, F2 dan
dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan nilai signifikansi lebih dari 0,05
yaitu 0,866 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga
yang sama. Dengan keseragaman bobot tablet antara ketiga formula sama,
maka kekerasan tablet antara ketiga formula tersebut juga sama. Hasil
c. Kerapuhan
bobot yang hilang selama pengujian, pada ketentuan yang ada tablet yang baik
mempunyai nilai kerapuhan kurang dari 1% (Lachman dkk, 1994). Data hasil
Dari data di atas dapat dilihat hasil kerapuhan untuk 3 formula memenuhi
commit
persyaratan, yaitu di bawah 1%. to user tablet dipengaruhi oleh tekanan
Kerapuhan
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
terdistribusi normal selanjutnya dilakukan uji anova satu jalan denga taraf
diantara ketiga formula, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi kurang dari
0,05 yaitu 0,005 (lampiran 5). Kemudian dilanjutkan uji Post Hoc Test untuk
mengetahui adanya pebedaan antara ketiga formula. Dari uji Post Hoc Test
signifikan dan F2 dan F3 tidak berbeda signifikan hal ini dapat dilihat dari nilai
paling rendah dibanding dengan F2 dan F3. Hal ini disebabkan karena tablet
yang dihasilkan pada F1 lebih kompak dan rapat dibanding dengan tablet pada
F2 dan F3 karena bahan pelicin yang digunakan berupa granul talk sehingga
saat dikempa granul talk merapat atau kompak dengan granul bahan aktif.
d. Waktu Hancur
Waktu hancur tablet adalah waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur
tablet dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; bahan penghancur, bahan
pengikat, bahan pelicin, dan kekuatan kompres tablet saat pembuatan. Hasil
commit to user
pemeriksaan uji waktu hancur tablet dapat dilihat pada Tabel X.
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Dari hasil pemeriksaan uji waktu hancur diperoleh hasil untuk ketiga
anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan nilai signifikansi
kurang dari 0,05 yaitu 0,001 yang menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara ketiga formula. Dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang
terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan
yang didapat lebih besar dari 0,05 yaitu 0,495 maka dapat disimpulkan bahwa
kedua formula tersebut memiliki waktu hancur yang sama. F1 memiliki waktu
hancur yang paling lama dibanding F2 dan F3 hal ini disebabkan F1 memiliki
tablet yang lebih kompak dan kerapuhan tablet pada F1 lebih rendah dibanding
F2 dan F3. Semakin kecil kerapuhan tablet maka waktu hancur tablet akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
sifat fisik granul meliputi waktu alir, sudut diam dan pengetapan.
Sedangkan pada sifat fisis tablet yang dipengaruhi kerapuhan dan uji
waktu hancur serta tidak mempengaruhi pada uji keseragaman bobot dan
kekerasan.
b. Formulasi dengan bahan pelicin serbuk talk secara keseluruhan lebih baik
dari formula dengan bahan pelicin granul talk ditinjau dari sifat fisik tablet
5.2. Saran
commit to user
43