QIRO’ATUL QUR’AN
MASNUHUN
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas limpahan
Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakn penulisan makalah
ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang’’Qira’atul
Qur’an ‘'
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada kami, juga kepada semua pihak yang telah mambrikan
bantuan baik langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin……
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu cabang ilmu al qur’an adalah qiroatul qur’an, hal ini seperti yang kita
ketahui Al-Qur’an diturunkan dengan berbahasa Quraisy yang mana merupakan bahasa
persatuan bangsa Arab. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah swt. kepada
Nabi Muhammad saw. disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi umat
muslim yang membacanya dan ditulis dalam mushaf.[1] Dalam membaca Al-Qur’an
diperlukan qiraah, agar bacaan yang dibaca memiliki keindahan. Qiraah menyangkut
cara pengucapan lafal, kalimat, dan dialek kebahasaan Al-Qur’an.
Namun, meskipun demikian bangsa Arab terdiri dari berbagai suku yang
memiliki ciri-ciri atau perbedaan dalam dialek (lahjah) antara suku yang satu dengan
suku yang lain. Hal ini dikarenakan perbedaaan kondisi alam, seperti letak geografis,
dan juga sosio kultural dari masing-masing suku. Perbedaan dialek inilah yang juga
menimbulkan lahirnya bermacam-macam bacaan (qira’ah) dalam melafalkan Al-
Qur’an.
Namun, seperti yang kita ketahui ilmu Qiro’atul Qur’an tidak banyak dipelajari,
hanya kalangan tertentu saja yang mempelajarinya seperti kalangan akademisi. Hal
tersebut disebabkan karena ilmu ini tidak mempelajari masalah yang berkaitan dengan
aspek kehidupan manusia. Namun, ilmu ini merupakan ilmu yang bermanfaat dalam
menggali, menjaga, dan mengajarkan berbagai “cara membaca” Al-Qur’an yang sesuai
dengan anjuran Rasulullah. Dan hal lain yang tidak kalah penting adalah pengetahuan
tentang qira’ah berperan penting dalam memahami perbedaan penafsiran terhadap Al-
Qur’an. Sehingga dalam makalah ini akan dibahas tentang Qiro’atul Qur’an.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian Qira’atul Qur’an?
2. Apa yang menyebabkan mulculnya qira’at?
3. Ada berapakah macam Qira’at?
4. Syarat syarat sahnya qira’at?
5. Apa manfaat dan hikmahnya mempelajari qira’at?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian qiroatul qur’an.
4
2. Mengetahui latar belakang timbulnya perbedaan qira’atul qur’an.
3. Mengetahui penyebab munculnya qira’at.
4. Mengetahui macam macam qira’at.
5. Mengetahui syarat sahnya qira’at.
6. Mengetahui manfaat dan hikmahnya mempelajari qira’at.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
menyangkut aspek kebahasaan, I’rob, hazf, isbat, fashl, washl, yang di peroleh
dengan cara periwayatan.
Jadi dari defenisi yang di kemukakan oleh Al-Dimiyathi dan Al-Qusthalani
di atas tanpak bahwa Qira’at Al-Quran itu di peroleh melalui mendengar
langsungdari bacaan Nabi SAW, atau sebagai mana di ucapakan oleh para sahabat
di hadapan Nabi SAW, lalui beliau men taqrir kannya.
Qira’at adalah suatu madzhab cara pelafalan Al-Quran yang dianut salah
seorang imam berdasarkan sanad-sanad yang bersambung kepada Rasulullah Saw
5. Mana’Khalil Al-Qattan
Qira’at adalah jamak dari Qira’ah yang berarti bacaan,dan ia adalah masdar
dari qara’a menurut istilah ilmiyah Qira’at adalah salah satu mashab atau
(alirannya)pengucapan Quran yang di pilih oleh salah seorang imam qara’a sebagai
suatu mashab yang berbeda dengan mashab lainnya.
Qira’atul qur’an adalah bentuk bacaan untuk membaca al qur’an dengan
berbaga imacam macam madzab.
7
secara turun-menurun dari guru ke murid, sehingga sampai kepada imam qira’at baik
yang tujuh, sepuluh atau yang empat belas. Timbulnya sebab lain dengan penyebaran
qori’-qori’ ke berbagai penjuru pada masa Abu Bakar, maka timbullah qira’at yang
beragam. Lebih-lebih setelah terjadinya transpormasi bahasa dan akulturasi akibat
bersentuhan dengan bangsa-bangsa bukan arab, yang pada akhirnya perbedaan qira’at
itu berada pada kondisi itu secara tepat.
8
Adapun macam-macam qira’at berdasarkan penelitian Al-jazari, yang
berdasarkan kualitas qira’at dapat di kelompokkan dalam lima bagian yaitu :[7]
a. Qira’at mutawatir yakni qira’ah yang di sampaikan sekelompok orang mulai
dari sampai akhir sanad, yakni tidak mungkin bersepakat untuk berbuat dusta.
b. Qiraah masyhur, yakni yang memiliki sanad sahih, tetapi tidak sampai pada
kulitas mutawatir, sesuai kaidah bahasa arab dan tulisan mushaf utsmani,
masyhur di dikalangan qurra; di baca sebagaimana ketentuan yang tela
ditetapaka Al-jazari, dan tidak termasuk Qira’ah yang keliru dan meyimpang.
c. Qira’ah ahad, yakni yang memiliki sanad sahih,tetapi meyalahi tulisan
mushaf,utsmani dan kaidah bahasa arab, tidak memiliki kemashuran dan tidak di
baca sebagiamana ketentuan yang telah di tetapkan Al-jazari.
d. Qira’ah ayadz(meyimpang) Yakni sanadnya tidak sahih.
e. Qira’ah maudhu’(palsu)
f. Qira’ah yang meyerupai hadits mudraj(sisipan)yakni adanya peyisipan pada
bacaan denga tujuan penafsiran.
1. صِحَّةُ السَّنَد , harus memiliki sanad yang shahih yang bersambung kepada
Rasulullah saw
2. ِمُطَابِقَةُ الرَّسْم, harus sesuai dengan rasm mushaf salah satu mushaf Utsmani
3. ِالعَرَبِيَّة ُمُوَافِقَة , harus sesuai dengan kaidah Bahasa Arab.
Jika salah satu dari persyaratan ini tidak terpenuhi, maka qira’at itu dinamakan
qira’at yang lemah, syadz atau bathil sehingga tidak boleh digunakan.
9
4. Menarjih hukum yang diperselisihkan para ulama
5. Menggabungkan dua ketentuan hukum yang berbeda
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qiraah adalah ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan lafal, kalimat, dan
dialek kebahasaan Al-Qur’an, baik yang disepakati maupun yang masih diperdebatkan
para ahli qiraah.
Qira’at adalah perbedaan cara mengucapkan lafazh-lafazh Al-Quran yang baik
menyangkut hurufnya atau cara pengucapan huruf-huruf.
Qira’at memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penetapan suatu hukum
akibat perbedan kata, huruf dan cara baca. dengan adanya qira’atul Qur’an ini maka
dapat memudahkan umat islma untuk membanyanya sesuai dengan yang ia pehami.
Karena Rosulullah Saw, memperbolahkan pembacaan al-qur’an yang tidak sesuai
dengan pertama kali Al-qur’an itu diturunkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.referensimakalah.com/2013/05/qira-al-quran-dan-macam-
macamnya_1098.html
http://www.slideshare.net/laylarahmatienastudent/2013/05/ulumul-quran.html
http://www.qiraatcompetition/2013/04.com
http://fadelcastro22.blogspot.co.id/2012/10/qiroatul-quran-makalah-ini-ditujukan.html
http://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/qiraatul-quran.com
12