Anda di halaman 1dari 8

METABOLISME

METABOLISME HYDROCORTISONE

Disusun Oleh : Kristiwi Sutanti (201651320)

Dosen Pengampu : Arif Hidayat M. Farm., Apt.


BAB I

PENDAHULUAN

Kortikosterioid adalah hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal.


Hormon ini dapat mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula
darah, otot dan resistensi tubuh. Kelompok obat ini memiliki aktifitas
glukokortikoid dan mineralokortikoid sehingga memperlihatkan efek yang
sangat beragam meliputi efek terhadap metabolisme karbohidrat, protein, dan
lipid, efek terhadap keseimbangan air dan elektrolit dan efek terhadap
pemeliharaan fungsi berbagai system dalam tubuh.
Kerja obat ini sangat rumit dan bergantung pada kondisi hormonal
seseorang. Namun secara umum efeknya dibedakan atas efek resistensi Na,
efek terhadap metabolisme karbohidrat (glukoneogenesis) dan efek
antiinflamasinya. Umumnya efek antiinflamasi sejalan dengan efek terhadap
metabolisme karbohidrat sehingga pengelompokan kortikosteroid didasarkan
atas potensi untuk menimbulkan retensi Na (efek mineralokortikoid) dan efek
antiinflamasi (efek glukokortikoid). Khasiat retensi Na diperlihatkan kuat oleh
mineralokortikoid, sedangkan khasiat antiinflamasi dan glukoneogenesis
merupakan ciri glukokortikoid.
Penggunaan kortikosteroid sebagai antiinflamasi merupakan terapi
paliatif, dalam hal ini penyebab penyakit tetap ada, hanya gejalanya yang
dihambat. Sebenarnya hal inilah yang menyebabkan obat ini banyak
digunakan untuk berbagai penyakit, bahkan sering disebut “life saving drug”,
tetapi juga mungkin menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan, karena gejala
inflamasi ini sering digunakan sebagai dasar evaluasi terapi inflamasi, maka
pada penggunaan glukokortikoid kadang-kadang terjadi “masking effect”, dari
luar penyakit nampaknya sudah sembuh tetapi infeksi di dalam masih terus
menjalar.
Dengan adanya kemajuan-kemajuan yang pesat dalam bidang
kedokteran dan farmasi, maka pengobatan penyakit kulit juga ikut
berkembang pesat. Yang menarik perhatian ialah kemajuan dalam bidang
pengobatan topikal yang berupa perubahan dari cara pengobatan nonspesifik
dan empirik menjadi pengobatan spesifik dengan dasar yang rasional.
BAB II

ISI

II.I Farmakologi Hydrocortison

A. Indikasi

Hydrocortisone adalah salah satu obat kortikosteroid yang berfungsi untuk


meredakan peradangan (inflamasi). Obat ini dapat digunakan sebagai untuk
mengatasi alergi, kelainan kulit, kolitis ulseratif, artritis, lupus, psoriasis, dan
gangguan pernapasan.
Karena hydrocortisone termasuk golongan kortikosteroid, obat ini dapat
melemahkan sistem imun sehingga penggunanya lebih mudah terkena infeksi
baru atau memperburuk infeksi yang sudah terjadi. Untuk menghindari hal
tersebut, pengguna hydrocortisone dianjurkan untuk menghindari kontak dengan
orang sakit atau penderita infeksi.

B. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Secara umumm, kortikosteroid bekerja dengan


mempengaruhi kecepatan sintesis protein.
C. Dosis dan Sediaan Hydrocortisone

Rincian dosis penggunaan hydrocortisone dapat dilihat pada tabel berikut:

Bentuk
Tujuan
Sediaan Dosis
Penggunaan
Obat
Mengobati Dewasa: gunakan krim 0,1-2,5 % pada daerah
Topikal
dermatosis yang terkena dermatosis.
Penanganan
Injeksi Dewasa: 100-200 mg dilarutkan di dalam
peradangan
intravena larutan natrium fosfat atau natrium suksinat.
jaringan lunak
Dewasa: 5-50 mg tergantung ukuran sendi
Mengobati radang Injeksi intra-
yang mengalami peradangan, kemudian
sendi artikular
dilarutkan dalam larutan asam asetat.
Suplemen kelenjar
adrenal selama Dewasa: 25-50 mg sebagai dosis awal,
Injeksi
pembedahan minor kemudian dilanjutkan dengan kortikosteroid
intravena
pada anestesi oral setelah pembedahan.
general

Dewasa: 25-50 mg sebagai dosis awal,


Suplemen kelenjar kemudian dilanjutkan dengan hydrocortisone
adrenal selama sesuai dosis sebelumnya sebanyak tiga kali
pembedahan Injeksi sehari selama 24 jam untuk pembedahan
sedang atau mayor intravena sedang, dan selama 48-72 jam untuk
pada anestesi pembedahan mayor. Kortikosteroid oral
general dilanjutkan setelah dosis hydrocortisone injeksi
selesai diberikan.
Dewasa: 100-500 mg 3-4 kali sehari selama
Mengatasi
24 jam tergantung kepada tingkat keparahan
kekurangan Injeksi
penyakit.Anak-anak usia kurang dari 1
hormon adrenal intravena
tahun:25 mg, usia 1-5 tahun: 50 mg, 6-12
korteks akut.
tahun:100 mg.
Terapi pengganti
Dewasa: 20-30 mg/hari dibagi menjadi 2
kekurangan
Oral dosis.Anak-anak: 400-800 mkg/hari dibagi
hormon adrenal
menjadi 2-3 dosis.
korteks.
D. Cara Pemakaian Hydrocortison

Untuk Hydrocortisone topikal, oleskan obat secukupnya sampai merata


dengan kulit. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun
sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
Hindari menutup bagian yang sudah diolesi hydrocortisone topikal dengan
kain, plester, atau kain kasa. Hal ini dapat  meningkatkan penyerapan obat oleh
kulit sehingga dapat mempertinggi potensi efek samping.
Bagi Anda yang mengalami dermatitis atau eksim, pastikan untuk
menggunakan amolien tiap hari setelah selesai menggunakan hydrocortisone.
Jangan menggunakan hydrocortisone melebihi jangka waktu yang
direkomendasikan oleh dokter.
Hydrocortisone dapat memengaruhi beberapa hasil pemeriksaan
diagnostik. Beri tahu dokter atau petugas terkait pada saat akan menjalani
pemeriksaan diagnostik jika sedang menjalani pengobatan dengan
hydrocortisone.
Jangan menghentikan penggunaan hydrocortisone secara tiba-tiba
dikarenakan dapat menyebabkan gejala putus obat.

E. Kontra Indikasi

Hydrocortisone sebaiknya tidak diberikan kepada:

1. Hipersensitivitas terhadap seluruh komponen produk atau Hydrocortisone


2. Infeksi jamur sistemik dengan penggunaan tablet oral
3. Ileocolostomi selama periode segera pasca operasi
4. Tidak terdapat kontraindikasi spesifik yang telah ditetapkan untuk krim
Hydrocortisone topikal.

F. Efek Samping

Meskipun sangat jarang terjadi beberapa orang dapat mengalami efek


samping obat yang sangat buruk bahkan terkadang mematikan ketika mengonsumsi
obat tertentu. Hubungi dokter Anda atau segera minta pertolongan medis jika Anda
mengalami salah satu gejala atau tanda berikut yang terkait dengan efek samping
Hydrocortisone yang buruk:
1. Tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, kulit kemerahan, bengkak, dengan
atau tanpa demam, mengi, sulit bernapas atau berbicara. Pembengkakan pada
mulut, wajah, lidah, atau tenggorokan
2. Tanda infeksi termasuk demam (> 38°C), menggigil, nyeri tenggorokan berat,
nyeri telinga atau sinus, batuk, dahak menjadi lebih banyak atau perubahan
dahak, nyeri ketika berkemih, sariawan, luka yang sulit sembuh, gatal atau nyeri
pada anus
3. Tanda gula darah tinggi seperti pusing, merasa mengantuk, lebih sering haus
dan lapar, lebih sering berkemih, napas cepat, atau napas berbau buah
4. Tanda kadar kalium rendah seperti nyeri otot atau kelemahan, kram otot, atau
denyut jantung terasa tidak normal
5. Tanda masalah pankreas (pankreatitis) seperti nyeri perut berat, nyeri
punggung berat, atau perut begah dan muntah
6. Merasa sangat letih, denyut jantung cepat, pusing, berkeringat, atau pusing jika
tidak mengonsumsi dosis yang seharusnya atau menghentikan konsumsi obat
7. Sesak napas, peningkatan berat badan, bengkak pada lengan atau tungkai
bawah
8. Perubahan kulit
9. Iritasi kulit berat
10. Wajah bundar
11. Nyeri kepala berat
12. Merasah letih dan lemah
13. Nyeri sendi dan tulang
14. Perubahan periode menstruasi seperti perdarahan terlalu banyak, flek, atau
perdarahan di antara periode menstruasi
15. Nyeri dada atau dada seperti tertekan
16. Perubahan tajam penglihatan
17. Perubahan mood
18. Depresi
19. Kejang
20. Terasa terbakar dan kesemutan yang tidak normal
21. Memar atau perdarahan
22. Kotoran tampak seperti ter atau muntah seperti kopi.

Semua obat dapat menimbulkan efek samping. Tapi, pada sebagian orang efek
samping obat tersebut tidak muncul atau hanya menimbulkan efek samping yang
minor (kecil). Hubungi dokter Anda untuk mendapatkan pertolongan medis jika salah
satu efek samping berikut ini membuat Anda terasa sangat terganggu atau
mengganggu aktivitas Anda:

1. Perut begah atau muntah


2. Tidak dapat tidur
3. Merasa kurang bertenaga
4. Keringat berlebihan
5. Iritasi kulit
6. Kulit terasa tersengat
7. Kulit kering
8. Kulit terbakar.

Gejala dan tanda di atas bukan merupakan seluruh efek samping yang dapat
terjadi bila Anda mengonsumsi Hydrocortisone. Jika Anda memiliki pertanyaan
terhadap efek samping tersebut silakan hubungi dokter Anda. Dokter dapat
memberikan penjelasan mengenai efek samping obat Hydrocortisone.

II.II Struktur Kimia Hydrocortison


Nama senyawa              : Hydrocortisoni Acetatis
  Struktur Molekul             : C23H32O6
  BM                              : 404,50
  Pemerian                       : - penampilan       : serbuk hablur
                 - warna                  : putih atau hampir putih
                 - bau                     : tidak berbau
                 - rasa                    : tawar kemudian pahit
Kelarutan                : Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol
(95%) P dan dalam    kloroform.

Gambar : Struktur kimia Hydrocortison


II. III METABOLISME

Kortisol (bahasa Inggris: cortisol, hydrocortisone, 11beta,17alpha,21-trihydroxy-


4-pregnene-3,20-dione) adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoidyang
diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal sebagai respon
terhadap stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis, juga
merupakan hasil reaksi organik hidrogenasi pada gugus 11-
ketomolekul hormon kortison yang dikatalis oleh enzim 11β-hidroksisteroid
dehidrogenase tipe 1yang umumnya disekresi oleh jaringan adiposa.

II. IV SIFAT HYDROCORTISON

Obat ini memiliki sifat induksi Karena Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
kadar gula darah melalui mekanisme glukoneogenesis, menekan kerja sistem imun,
dan meningkatkan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai