Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ditulis oleh :
Kelas : 3A
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Manajemen Keperawatan “Konsep Manajemen Konflik”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................3
A. Kategori Konflik...................................................................................................5
B. Proses Konflik......................................................................................................6
B. Penyelesaian Konflik............................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................12
PENUTUPPrinsip .............................................................................................................12
A. Kesimpulan ........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja rumusan masalah dalam makalah ini, berikut uraiannya :
a. Bagaimana proses penyelesaian konflik?
b. Bagaimana strategi penyelesaian konflik?
c. Sebagai perawat apa yang akan kita lakukan ketika menghadapi konflik?
d. Bagaimana konsep manajemen konflik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
meskipun dihindari dan ditolak, maka harus diselesaikan secepatnya. Konflik
sebenarnya dapat dihindari, kalo staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas
dalam melaksanakan tugasnya dan ketidakpuasan staf harus diekspresikan
secara langung supaya masalah tidak menumpuk dan bertambah banyak.
Pada pertengahan abad ke-19, sewaktu ketidak puasan staf dan umpan
balik dari atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif dan sebagai suatu
kejadian yang normal dalam organisasi. Oleh karena itu sebagai manajer harus
belajar tentang bagaimana menyelesaikan konflik tersebut dari pada berusaha
menghindarinya. Meskipun konflik dalam organisasi sebagai suatu unsur
penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya, tetapi diakui bahwa konflik
dan kerjasama dapat terjadi secara bersamaan.
4
dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang
terhadap komunikasi dan menjadi kondisi anteseden untuk
terciptanya konflik.
b. Struktur Istilah struktur Istilah struktur dalam konteks ini digunakan
dalam artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat
spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan
tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan dan derajat
ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa
ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang
mendorong terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin
terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya konflik.
c. Variabel Pribadi Sumber konflik lainnya yang potensial adalah
faktor pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap
individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu
memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu
yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu,
misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai
rendah orang lain, merupakan sumber konflik yang potensial.
5
terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekerjaan dan loyalitas
kepada pasien.
2. Interpersonal
Konflik yang terjadi antar dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan
keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara
konstan berinteraksi dengan orang lain sehingga ditemukan perbedaan-
perbedaan. Manajer sering mengalami konfik dengan teman sesama
manajer, atasan dan bawahannya.
6
Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi.
Misalnya, kondisi tentang keterbataan staf dan perubahan yang cepat.
Kondisi tersebut memicu pada ketidak stabilan suatu organisasi dan
kualitas produksi, meskipun konflik yang ada kadang tidak tampak secara
nyata atau tidak pernah terjadi.
d. Resolusi konflik
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara
memuaskan semua orang yang terlibat di dalamnya dengan prinsip “win-
win solution”.
e. Konflik “Aftermatch”
Konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang
pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besar kalau tidak segera diatasi
atau dikurangi penyebab dari konflik yang sama.
7
2.6 PENYELESAIAN KONFLIK
Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik
meliputi :
a. Analisa situasi
Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan.
Setelah fakta dan memvalidasi semua perkiraan melalui pengkajian
lebih mendalam. Kemudian siapa yang terlihat dan peran masing-
masing. Tentukan jika situasinya bisa berubah.
b. Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
1. Identifikasi
Indentifikasi dengan mengelola perasaan. Hindari suatu respon
emosional : marah, dimana setiap orang mempunyai respon yang berbeda
terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.
2. Intervensi
a. Masuk pada konflik
b. Diyakini dapat diselesaikan dengan baik.
c. Identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
d. Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik
e. Penyelesaian konflik memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi
metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
8
2.7 STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6 :
2. Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai “win-lose” penyelesaian konflik.
Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok
yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari
strategi ini adalah kemarahan, putus asa dan keinginan untuk perbaikan da
masa mendatang.
3. Akomodasi
Istilah yang lain sering digunakan adalah ”cooprative”. Konflik ini
berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini seseorang berusaha
mengakomodasi permasalahan-permasalahan dan memberi kesempatan
orang lain untuk menang. Masalah utama pada strategi sebenarnya tidak
terselesaikan. Strategi ini biasanya sering digunakan dalam suatu politik
untuk suatu kekuasaan dengan berbagai konsekwensinya.
4. Smoothing
Penyelesaian konflik dengan mengurangi komponen emosional dalam
konflik. Pada strategi ini individu yang terlibat dalam konflik berupaya
mencapai kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan
introspeksi diri. Strategi ini bisa ditetapkan pada konflik yang ringan, tetapi
9
untuk konflik yang besar misalnya persaingan pelayanan/hasil produksi dan
tidak dapat dipergunakan.
5. Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang
masalah yang dihadapi tetapi memilih untuk menghindar atau tidak
menyelesaikan masalahnya. Strategi ini dipilih bila ketidaksepakatan adalah
membahayakan kedua pihak,biaya penyelesaian lebih besar dari pada
menghindar, atau maslah perlu orang ketiga dalam menyelesaikannya atau
jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya.
6. Kolaborasi
Strategi ini merupakan strategi “win-win solution” pada koloaborasi kedua
unsur terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam
mencapai suatu tujuan. Karena keduanya meyakini akan mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing meyakininya. Strategi
kolaborasi tidak akan berjalan jika kompetisi insentif sebagai bagian dari
situasi tersebut, kelompok yang terlibat tidak memiliki kemampuandalam
menyelesaikan masalah dan tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok
/ seorangan (Bowditch & Buono, 1994).
10
Semua pihak yang bertentangan mengalami kerugian. Teknik
penyuapan, memperjualbelikan, menggunakan pihak ketiga untuk
mengancam dapat memuncullkan hasil resolusi ini.
3) Win-win Resolusi
ini dicapai saat semua pihak menyetujui dan mendapatkan manfaat dari
penyelesaian konflik
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik adalah masalah internal dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari
perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang atau lebih.
(Marquis & Huston 1998).
Konflik dapat di kategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai
suatu kejadian, konflik terjadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau
organisasi dimana seseorang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam
kepentingannya. Sebagai proses, konflik di manifestasikan sebagai suatu
rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok berusaha
menghalangi atau mencegah kepuasan diri seseorang.
B. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menyerap pelajaran yang baik dalam makalah ini. Jika ada
kesalahan maupun ketidaksengajaan dalam tulisan mohon dimaafkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13