Anda di halaman 1dari 6

Perempuan Pengabsah Wangsa Inspirasi Sesama

Dalam Kehidupan ini manusia di berikan Allah sebuah paket,satu paket kehidupan.
Dalam hal itu,saling berpasangan,saling bertentangan,bahkan ada yang saling berlawanan.
Semua itu di ciptaan oleh Allah agar hidup ini memiliki makna. Terinspirasi dari
perempuan hebat,pelopor emansipasi wanita, sosok Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat
atau yang akrab kita kenal dengan sebutan R.A. Kartini yang memberi figur bagi
perempuan merdeka untuk selalau berkarya dan memperjuangakan hak-haknya. Marilah
bangkit wahai perempuan,gadis,bangkitlah,marilah kita berjabatan tangan dan bersama-
sama mengubah keadaan yang mengubah derita ini. (R.A.Kartini dalam bukunya “Habis
Gelap Terbitlah Terang”). Kata sederhana yang menggugah sanubari kita terutama bagi
kaum hawa yang merdeka,bagaimana tidak,akan kah kita seperti kartini, yang berjuang
setengah mati untuk harga diri seorang perempuan yang pada zaman belanda tak di
setarakan dengan kaum laki-laki? Ataukah hanya tinggal menikmati perjuangan
R.A.Kartini dengan bersantai dan mengikuti trend yang berganti, sampai lupa emansipasi
jati diri perempuan di era milineal ini?

Kartini memberi contoh,bagaimana perempuan Indonesia untuk selalu berkarya,


bagaimana perempuan Indonesia untuk menjadi inspirasi sesama. Dengan membaca dan
membaca, sosok kartini akan juga hadir dalam diri seorang perempuan milineal ini,
manakala ada harga diri seorang pelajar dan mau belajar di sanubarinya. Mau belajar agar
tak di permainkan oleh keadaan,mau belajar agar tak mudah terombang ambing dengan
keadaan zaman. Sosok kartini muda pada waktu lampau, menilai bahwa,adat di Indonesia
tak bisa di pisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia baik untuk tempo lampau maupun
sekarang. Keningratan jawa yang begitu kental kala itu membuat R.A Kartini menyuarakan
“ Peduli apa kau dengan tata cara itu,segala peraturan-peraturan,semua itu bikinan manusia
dan menyiksa diriku saja,kau tidak bisa membayangkan bagaimana etiket di dunia
keningratan jawa itu” (dikutip dari sueroto,2001:76)

Jiwa ketegasan di tunjukan oleh R.A. Kartini,hal tersebut di karnakan, ia percaya


bahwa,hasil dari membacanya lah dia sudah mempunyai banyak ilmu dan menjadikannya
senjata untuk memperjuangkan haknya. Sosok kartini masa kini,sudah banyak di tunjukan
juga oleh para kaum perempuan, coba kita amati, banyak kepala pemerintahan yang
sekarang di duduki kursi oleh kaum perempuan, banyak pemimpin usaha,yang juga di
kepalai oleh seorang perempuan, bahkan banyak juga pemimpin organisasi adalah seorang
perempuan. Bagaima hal itu dapat terjadi? Hal tersebut tentunya di latar belakangi oleh
maraknya platform digital dan media sosial yang bermunculan saat ini. Kepandaian yang
terus bertambah karna memanfaatkan tehnologi yang ada, dan perkembangan yang terus
menantang kepandaian cara berfikir kita.

Di awali dengan bagaimana dalam penemuan jati diri, sering kita sebagai
perempuan beranggapan bahwa, akhir dari kejayaan perempuan dalam menggali potensinya
adalah saat dia sudah menginjak berumah tangga. Hal tersebut perlu kita benahi,seperti
lampau di mana masa kartini, masyarakat memaparkan bahwa tugas perempuan adalah
“ndekem nok pawon” yang artinya berdiam diri di rumah dan memasak. Sebenarnya bukan
hal yang salah, namun, bukan hanya hal tersebut yang mewakili emansipasi perempuan di
era milineal ini. Banyak kaum perempuan yang berumah tangga, tetap bekerja dan
melanjutkan hobinya sembari mengurus keluarganya, Banyak juga pembisnis perempuan
yang suskses dan berhasil mengharumkan nama serta menambah penghasilan keluarga.
Seperti yang sudah tak sing lagi di telinga kita, Sosok Ning Khilma Anis pengarang novel
Hati Suhita yang sedang mendunia di era ini. Dalam novel nya beliau memberikan
gambaran lewat alur cerita yang di sajikan dengan perpaduan adat pesantren serta jiwa
emansipasi perempuan zaman ini. Perempuan yang mikul duwur mendem jeru pada zaman
ini adalah perempuan yang menjaga martabatnya dengan tetap tenang dan berkarya.

Hakikat Jiwa perempuan yang lurus dan bersih,tidak akan terlumuri oleh noda
kebodohan, kebeningannya tidak akan menjadi keruh oleh tipuan khurafat dan
keelokannya, tidak akan padam karna bayang-bayang keraguan. Hal itu yang seharusnya
kita pegang dan kita jadikan dasar. “Pada masa saya masih kanak-kanak,ketika kata
emancipatie [baca emansipasi] belum bisa di bunyikan,dan belum berarti di telinga
saya,serta kitab dari karangan itu masih jauh dari jangkauan saya,telah hidup dalam hati
saya suatu keinginan akan bebas,merdeka,dan berdiri sendiri” (surat R.A. Kartini Untuk
sahabat penanya Estella Helena Zeehandelarr tahun 1899) perempuan hebat dengan jiwa
merdeka,perempuan dengan inspirasi yang di bawanya menuntut kita untuk melestariakan
apa yang di perjuangkan nya.
Meluruskan pandangan masyarakat dan membangkitkan emansipasi wanita
memang tak mudah. Menjadi sosok R.A. Kartini yang berjuang dengan beribu luka,
menjadi sosok Ning Khilma Anis yang berkorban ribuan jam utuk merangkai kata demi
Novel Wanita yang mengggah jiwa,juga tak akan bisa. Lalu bagaimana pejuangkan kita
sebagai perempuan yang merdeka dan perempuan yg memberi inspirasi di dunia? Tentu
dengan menjadi perempuan yang percaya akan kekuatan pendidikan dan literasi. Karna
semua hal yang bisa menjatuhkan kita,bukan lah orang lain, namun,diri kita sendirilah jika
tak paham akan sikap dan cara menyikapi zaman ini. Menjadi Perempuan Pengabsah
Wangsa yang merdeka, yang dengan diamnya mampu berkarya dan menjaga harga dirinya.
Daftar Pustaka

- Safudin, Endrik.2015,Jangan Lelah Dan Kalah.Jakarta: PT. Elex Media


Komputindo
- Sueroto, Sitisuemandani.2010, Kartini Sebuah Biografi. Jakarta : Penerbit
Djambatan
- Asmarani, Ratna.2017 “Perempuan Dalam Perspektif Kebudayaan” Dalam
Jurnal Kebangsaan Volum 12 (hlm,8-13) Diakses pada https://
www.google.com/search?q=perempuan+dan+perspektifkebudayaan
- Devarianti, Hana.2018. Inspiratif Kartini Yang Tsk Lekang Zaman. https://
www.cosmopolitan.co.id / article /read/4.2018/13899/3-Pemikiran-Inspiratif-
Kartini – Yang – Tak – Lekang – Zaman
- Yusuf, Ummu.2014.Jati Diri Perempuan Muslimah.https://belajarislam.com
- Anis, Khilma. 2015, Hati Suhita.Yogyakarta: Telaga Aksara
Biografi Penulis

Nama : Ratna Nabila

TTL : Lamongan, 13 April 2001

Alamat : Kalanganyar, karanggeneng. Lamongan

Status : Mahasiswa di IAIN Tulungagung sem 3

Umur : 19 Tahun
Bukti foto identitas

Bukti follow instgram GA4P Lamongan, PD. IPM Lamongan,PC Ippnu Lamongan , ILC

Anda mungkin juga menyukai