PENDAHULUAN
didapatkan pada saat survey DMF-T modifikasi WHO daerah Kartak Hanyar
seorang warga Kartak Hanyar berusia 28 tahun namun memiliki masalah gigi
berlubang, sisa akar dan kehilangan gigi. Bapak “A” juga mengeluhkan
memiliki riwayat darah tinggi. Bapak “A” memiliki 3 orang anak yang juga
sariawan. Dari data tersebut maka keluarga bapak “A” perlu dilakukan
1.2 Tujuan
1
2
1.3 Manfaat
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.1 Pengertian
usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu
tersebut tanpa membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis
pasiennya.
4
1. Promosi kesehatan
2. KIA
3. KB
4. Gizi
5. Kesehatan lingkungan
7. Pengobatan dasar
5
2.1.2 Tujuan
lebih efisien.
penyakit, maka berarti angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila
salah satu keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat
6
bersifat terbatas.
2.1.3 Manfaat
akan banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain
saat ini.
masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala
cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan
2.1.4 Karakteristik
dokter-pasien.
8
7. Menangani penyakit yang masih belum jelas dalam fase dini, yang
Praktik (SIP).
yaitu:
bevoegdheid).
bevoegdheid).
satu tahun. Apabila masa STR telah habis, SIP tetap dapat diperpanjang
dan SIP. Setelah dokter mempunyai STR dan SIP seorang dokter sudah
11
dkk. 2004) :
dipertangungjawabkan
perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan
komunitasnya
d. Manager
ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan
bijaksana
masyarakat
penyakit
BAB 3
ANALISIS REKAM MEDIS DOKTER KELUARGA
3.3 Diagnosis
3.3.1 Diagnosa Utama
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dengan diagnosa utama dari
sasaran adalah karies. Sasaran utama dokter gigi keluarga adalah kaka.
3.3.2 Diagnosa keluarga
- bapak keadaan gigi baik. terdapat resesi gingiva pada posterior rahang
bawah dan OHI-S baik akibat salah cara menyikat gigi.
- ibu mengalami hipersensitivitas dentin. Terdapat abrasi gigi rahang
atas dan OHI-S sedang
- kakak mengalami karies gigi anterior gigi icsive 1 dan 2
- adik mengalami karies pada 1 gigi posterior
3.4 Rencana Intervesi
3.4.1 Karies gigi
- Memberikan edukasi mengenai karies gigi dan perawatan yang akan
dilakukan
- Memberikan edukasi tentang bahaya gigi berlubang jika tidak
dilakukan perawatan
- Memberikan edukasi dan demonstrasi mengenai waktu menyikat gigi
dan cara menyikat gigi
- Memotivasi dan mengedukasi pasien untuk memeriksa keadaan rongga
mulut ke dokter gigi, puskesmas atau rumah sakit terdekat setiap 6
bulan sekali
3.4.2 Abrasi
- Memberikan edukasi penyebab, perjalanan penyakit, dan pencegahan
abrasi gigi
17
BAB IV
s
e
h
a
t
a
n
g
i
g
i
d
a
n
m
u
l
u
t
k
e
p
a
d
a
p
a
s
i
e
n
d
a
n
k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a
- M
e
l
a
19
k
u
k
a
n
u
p
a
y
a
i
n
f
o
r
m
a
s
i
,
e
d
u
k
a
s
i
d
a
n
a
d
v
o
k
a
s
i
k
e
s
e
h
a
t
a
n
g
i
g
20
i
d
a
n
m
u
l
u
t
m
e
l
a
l
u
i
p
e
n
y
u
h
a
n
m
i
s
a
l
n
y
a
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
b
r
o
s
u
r
,
21
l
e
a
f
l
e
t
,
p
l
a
m
f
l
e
t
d
l
l
Menyusun langkah – langkah rencana intervensi yang disepakati, yaitu
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan
kesehatangigi dan mulut secara paripurna kepada suatu keluarga yang menjadi
tanggung jawabnya. Prinsip dai pelayanan dokter gigi keluarga yaitu dokter gigi
sebagai kontak pertama, bersifat pribadi, melakukan pelayanan komprehensif,
membentuk paradigma sehat, melakukan pelayanan berkesinambungan,
koordinasi dan kolaborasi, serta family and community oriented. Fungi dokter gigi
keluarga adalah memberikan kemudahan mengakses pelayanan kesehatan, mudah
dalam pemanfaatan layanan, biaya kesehatan terkendali dan mutu pelayanan lebih
meningkat. Ruang lingkup pelayanan dokter gigi keluarga meliputi pelayanan
darurat, pelayanan pencegahan, pelayanan mediik dasar dan pelayanan medik gigi
khusus. Jumlah keluarga yang dibina dokter gigi keluarga mencpai 28% dari
penduduk.
22
5.2 Saran
Agar penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat terlaksana
dengan baik, maka disarankan agar dokter gigi berperan serta dalamupaya
sosialisasi pelayanan kedokteran gigi keluarga sehingga dapat membangkitkan
aspirasi pada upaya promotif dan preventif