Anda di halaman 1dari 2

X.1.1.4.

KEGIATAN BELAJAR 4

Nama : Agus Aryanto


No peserta UKG : 201699410374

1. Pendekatan yang Paling Relavan


Menurut saya pendekatan kontektual adalah pendekatan yang sesuai dalam meneraokan
pembelajaran di sekolah yang menjungjung tinggi asas integrase. Karena pendekatan
kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan menerapkan dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. (US Departement of Education : 2001). Dalam konteks ini siswa
perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna
bagi hidupnya nanti. Sehingga akan membuat mereka memposisikan dirinya sendiri yang
memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha
untuk menggapainya.

Karena dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang
penting yaitu :
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan dan merupakan inti kontrutivisme guru
menggunakan strategi ini ketika ia mengaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah
dikenal siswa. Jadi dengan demikian mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan
informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan ini belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun mengetahui sebelumnya.
Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan
serta melakukan bentuk – bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia melakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru
dapat memotivasi siswa dengan memberikan latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan.
Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang
komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu siswa
mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam – macam pengalaman belajar dengan fokus pada
pemahaman bukan hafalan.

2. Upaya yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup
yang lebih luas

Perilaku konsistensi integritas dapat dilihatdari bukti – bukti nyata segala perilaku yang
terlintas dalam pikiran, terucap melalui perkataan, dan terungkap melalui perilaku atau
tindakan tidak bisa dihapus. Semua terekam dan membekas selamanya, serta menjadi bagian
utuh dari diri kita. Keberadaan rekam jejak itu sesuatu yang keberadaannya bersifat mutlak.
Demikian pula perilaku orang yang berintegritas, akan mudah terlihat dan disaksikan banyak
orang.
Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam meluaskan konsistensi berintegritas adalah :
a. Proses penguatan integritas dapat dilakukan dari bukti – bukti fisik yang tampak di kelas,
di sekolah dan area –area dimana penguatan integritas dilakukan. Seperti contoh dokumen
RPP dan ADM guru yang lainnya di buat sendiri oleh guru dan selalu disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan konteks lokal sekolahnya.
b. Membuat suasana kelas dan sekolah yang mencerminkan jejak penguatan integritas
seperti kelas terjaga kebersihannya, senantiasa rapi, teratur, tertata, nyaman dan membuat
betah.
c. Membiasakan penampilan seluruh warga sekolah rapi, bersih, nampak tata kelola
lingkungan yang terencana baik.
d. Mempunyai keyakinan diri bahwa guru memiliki peran menentukan bagi masa depan
anak. Lahirnya generasi yang berintegritas dimasa datang ditentukan oleh guru pada hari
itu.
e. Dalam setiap pembelajaran dalam konsistensi apapun, dilakukan dengan perkataan yang
jujur, bertanggung jawab, berdisiplin, mandiri dan peduli.
f. Menguatkan jiwa anak dengan berbagai slogan seperti “Berani jujur hebat”, “Hebat itu
tidak nyontek”, dan lain sebagainya.
g. Menentukan indikator ketercapaian kompetensi sebagai penanda, anak telah mencapai
kompetensi yang ditentukan.
h. Merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sebaik mungkin.
i. Mengupayakan setiap kebaikan yang dilakukan terus diluaskan ke luar kelas, luar sekolah
dan ke keluarga dan masyarakat.
Dari beberapa upaya yang dapat dilakukan diatas saya yakin jika kita benar – benar
melaksanakannya dengan baik maka keberhasilan dalam upaya untuk meluaskan
konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas dapat dilakukan secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai