1. Laporan singkat dalam membangun komitmen bersama anak
A. Laporan singkat 1. Membuat janji dan menepatinya Janji merupakan bagian dari sebuah keputusan, sebuah tanggung jawab yang kita pilih untuk dijalankan. Bila kita menindak lanjuti janji-janji tersebut kita akan kehilangan fokus bahwa mungkin gagal untuk memenuhi tanggung jawab kita pada waktu yang sudah ditentukan. 2. Bersikap jujur dalam melakukan komunikasi Melatih integritas dalam komunikasi berarti mengatakan apa yang akan kita lakukan dan kemudian melakukannya. Orang-orang tahu bahwa kehidupan penuh dengan tangtangan. Ketika kita berkata jujur kepada orang lain mengenai kewajiban kita dan mengapa sesuatu dapat (atau tidak dapat) terjadi pada waktu yang dijanjikan. Mereka akan mengerti. Cobalah untuk tidak selalu memberi janji yang menyenangkan orang lain. Hal ini akan menyebabkan hilangnya integritas dan gagalnya mejaga hubungan baik. 3. Selalu menjaga diri dan lingkungan kita tetap bersih dan terorganisir Hal ini dapat di mulai dengan menyadari bahwa kita merupakan inti dari bisnis. Sangat sulit untuk melatih sesuatu yang berada di luar area kehidupan, jika kita tidak pernah meluangkan waktu setiap harinya untuk menyadari lingkungan sekitar. Atur semua hal ini dengan menyingkirkan hal-hal yang membuat kita tidak fokus. Rapikan kertas-kertas yang ada di meja kerja dan buang barang-barang yang tidak berguna. 4. Senatiasa fokus Tetaplah fokus terhadap apa yang sedang dan akan kita lakukan. Temukan keseimbangan dalam hidup, untuk menjadi diri kita sendiri, rumah tangga dan bisnis kita. Buat daftar atau alarm pada pelepon selular untuk mengingatkan setiap aktivitas kita. 5. Selalu bergaul dengan orang yang berpikiran fosotif Cobalah untuk selalu bergaul dengan orang yang kita kagumi, untuk meningkatkan integritas. Jika kita merasa tidak dapat terlibat langsung secara personal dengan orang-orang berpengaruh tersebut, baca buku atau dengan seminar motivasi untuk membantu kita meningkatkan kesadaran kita ke arah yang tepat. Apa yang kita berikan pada pikiran akan berdampak apa yang akan dilakukan. Integritas kita dalam hidup dipengaruhi oleh apa yang kita masukan ke dalam pikiran. B. Daftar persoalan yang sering dihadapi 1. Peserta didik merupakan individu yang pola pikirnya masih labil maka dari itu untuk menanamkan rasa integritas di dalam individu tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Solusinya : Penanaman rasa integritas harus terus dilakukan secara terus menerus dan jangan sampai putus karena dengan pembiasaan yang dilakukan setiap harinya, maka peserta didik akan memiliki rasa ketidak nyamanan kalau suatu hal yang sudah ia lakukan tidak dilakukannya. Contohnya siswa yang terbiasa memakai pakaian rapih dia akan merasa tidak nyaman kalau suatu hari dia tidak berpakaian dengan rapih. 2. Kurangnya kejujuran 3. Kurangnya rasa tanggung jawab 4. Kurangnya disiplin 2. Langkah – Langkah Perbaikan Jangka Pendek A. Sebagai guru saya akan mencoba sebagai figur contohnya yang dapat diteladani oleh anak. B. Menggunakan simbol – simbol ( gambar, poster, spanduk, kata – kata bijak) yang menginspirasi prilaku integritas. C. Membuat kesepakatan bersama antara anak dan guru terkait praktek pengalaman perilaku integritas. D. Perlunya ekosistem perilaku berintegritas disemua kegiatan dan proses pembelajaran, adanya dorongan atau apresiasi agar anak berperan aktif dalam mempraktekan perilaku integritas. E. Memberikan dorongan atau apresiasi agar anak berpegang teguh pada prinsip hidup berperilaku integritas. F. Melakukan konsistensi penerapan nilai keadilan dalam tata kelola sekolah seperti bebas dari pungli, gratifikasi dalam bentuk pesan.
3. Rancangan Aktivitas Penguatan integritas
A. Sebelum pembelajaran dimulai selalu menjelaskan manfaat perilaku berintegritas ( jujur, tanggung jawab, disiplin dan peduli) untuk diri pribadi dan orang lain. B. Menyuruh siswa menunjukan dengan tepat contoh perilaku berintegritas dalam kehidupan sehari –hari dimasyarakat. C. Menyuruh siswa memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku tidak berintegritas di sekolah dan masyarakat. D. Menyuruh siswa memberikan contoh cara menghindari perilaku tidak berintegritas di sekolah dan masyarakat. E. Menyuruh siswa menceritakan dengan tepat tentang perlunya perilaku berintegritas dalam ke seharian. F. Menghimbau siswa agar mempraktekan perilaku berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan. G. Secara alamiah merespon perilaku tidak berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan.
Komitmen diri bersama anak
1. Kebaikan bermanfaat untuk diri sendiri 2. Tak perlu orang lain melakukannya 3. Akan banyak hambatan dan lingkungan kerap tak mendukung 4. Kuatkan prinsip hidup pribadi
Persoalan yang dihadapi Langkah menanggulanginya
1. Diskusikan secara rileks, terbuka,mengapa itu terjadi, serta gagasan menghindarinya.kuatkan bahwa nilai angka tidak Menyontek dalam ulangan mencerminkan kesuksesan anak, Kejujuran lebih utama. Usulkan beberapa gagasan, misalnya soal yang berbeda setiap siswa soal yang berbentuk proyek, atau esai yang berbeda. Nilai utama adalah orisinalitas. 2. Terus kembangkan ke semua anak, dalam suasana yang secara rileks sehingga semua anak mengetahui ada masalah yang harus dicarikan solusinya. 3. Ujicoba berulang kali dengan berbagai variasi sesuai kondisi. Beri penghargaan bagi yang jujur dengan pujian. Tepukan di bahu, atau menunjukan jempol. Yang belum bisa memperaktekan kejujuran bisa di dampingi di ajak bicara empat mata, tanpa menyalahkan apalagi menghukum. 4. Setelah peserta didik memahami, barulah di ajak untuk membuat deklarasi komitmen bersama, komitmen dimaksud adalah komitmen diri sendiri. 5. Komitmen dibangun tanpa sanksi, pastikan bahwa tuhan maha tuhan, dan perilaku tak berintergritas merugikan diri sendiri.
6. Komunikasi kepada peserta didik tentang persoalan yang dihadapi
7. Diskusikan secara rileks, terbuka,mengapa itu terjadi, serta gagasan menghindarinya.kuatkan bahwa nilai angka tidak mencerminkan kesuksesan anak, Kejujuran lebih utama. Usulkan beberapa gagasan, misalnya soal yang berbeda setiap siswa soal yang berbentuk proyek, atau esai yang berbeda. Nilai utama adalah orisinalitas. 8. Terus kembangkan ke semua anak, dalam suasana yang secara rileks sehingga semua anak mengetahui ada masalah yang harus dicarikan solusinya. 9. Ujicoba berulang kali dengan berbagai variasi sesuai kondisi. Beri penghargaan bagi yang jujur dengan pujian. Tepukan di bahu, atau menunjukan jempol. Yang belum bisa memperaktekan kejujuran bisa di dampingi di ajak bicara empat mata, tanpa menyalahkan apalagi menghukum. 10. Setelah peserta didik memahami, barulah di ajak untuk membuat deklarasi komitmen bersama, komitmen dimaksud adalah komitmen diri sendiri. 11. Komitmen dibangun tanpa sanksi, pastikan bahwa tuhan maha tuhan, dan perilaku tak berintergritas merugikan diri sendiri.