Anda di halaman 1dari 2

Kegagapan menggunakan media sosial

Karya: Muhammad yusra

Media sosial sudah menjadi candu bagi masyarakat indonesia pada umumnya
bagaimana tidak mulai dari anak-anak sudah memakai yang namanya media sosial hingga
yang tua-tua pun tak luput dari arus modrenisasi ini karena akses untuk memiliki android
sudah sangat mudah didapati pada zaman sekarang ini, android mulai dari harga ratusan
hingga jutaan pun ada. Media sosial merupakan sebuah alat komunikasi yang bersifat
digatal yang digunakan untuk komunikasi, berjualan ,memberikan kabar berita,
mempromosikan karya, yang dilakukan dalam media sosial.

Pengguna media sosial ini tergantung umur dan faktor lingkungan. Untuk kaum
remaja yang berumur dari 15-35 tahun lebih cendrung menggunakan instagram dan
lingkungan nya lingkungan pelajar, banyak dari teman-teman nya yang menggunakan
instagram sehingga mereka berlomba-lomba juga untuk menggunakan instagram dan
memperbanyak followers nya. diinstagram mereka bisa berbagi konten visual tanpa embel-
embel teks panjang lebar, instagram seakan lebih merestui penggunanya membagikan foto
dan vidio perjalanan, hobi dan keseharian lainnya yang lekat dengan jiwa muda, awalnya
mereka dulu menggunakan facebook, karena banyak faktor para anak muda ini berangsur-
angsur meninggalkan facebook karena sudah terlampau banyak orang tua mereka
menggunakan facebook dan meminta pertemanan kepada mereka sehingga membuat
mereka tidak leluasa untuk mengupload foto-foto karena akan banyak komentar dari para
orang tua.

Rentang umur untuk kaum tua yaitu 35 tahun keatas, mereka banyak memakai media
sosial facebook, dan mereka menggunakan nya tanpa dikasih pengetahuan tentang media
sosial, sehingga seringkali mereka terlihat “norak” karena segala sesuatu yang mereka
kerjakan selalu mereka posting yang isinya “unfaedah” misalkan mereka akan pergi ke suatu
daerah, sebelum pergi mereka berselfie dulu setalah itu buat caption otw-otw an kesana
kemari, tak luput pula emak-emak apapun yang mereka buat selalu di posting dan
memamerkan harta kekayaan seperti barang-barang mewah. Hal yang demikian itu bukan
saja para kaum tua saja tetapi anak muda juga banyak yang melakukan pamer kekayaan dan
memasukan foto yang tidak patut untuk di konsumsi khalayak ramai seperti foto sedang
berpelukan dengan pasangannya, di dalam media sosial facebook tersebut. Mereka
melakukan hal-hal yang demikian tanpa memikirkan khalayak banyak yang akan melihat
postingan tersebut.

Indonesia termasuk angka tertinggi penyebaran berita hoax salah satunya melalui
media sosial facebook mereka para pembuat hoax mendapatkan keuntungan yang besar
dalam memproduksi berita hoax sasaran utamanya adalah kaum tua karena persentase
tertinggi para penyebar berita hoax adalah orang yang berumur 35 tahun ke atas, maka dari
itu seharusnya para pengguna facebook lebih teliti dan cerdas dalam memilih informasi, di
facebook kita banyak menemukan orang-orang yang selalu merepost (mengirim ulang)
kiriman orang lain tanpa diketahui apakah informasi yang mereka repost tersebut bisa
dijamin kebenarannya. permasalahan macam ini biasanya banyak terjadi didaerah-daerah
karena mereka telah merasa dirinya orang yang hebat didaerahnya karena peka terhadap
isu-isu akan tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka telah membagikan informasi
yang salah, sebenarnya keingintahuannya akan informasi terkini sangat tinggi tetapi terlalu
malas untuk mencari tahu kebenarannya.

Zaman keterbukaan informasi ini perlunya masyarakat untuk mendapatkan


pendidikan tentang penggunaan media sosial dan bagaimana menerima informasi yang baik
dan benar supaya mereka tidak terlalu mudah lagi untuk disarangi berita hoax.

Anda mungkin juga menyukai