Anda di halaman 1dari 15

FISIKA 01

GELOMBANG BUNYI

Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya


sejajar) yang merambat melalui medium serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang
mengalami getaran. Mediumnya bisa berupa zat padat, cair, maupun gas sehingga besarnya
cepat rambat bunyi bergantung dari medium itu sendiri.

A. CEPAT RAMBAT BUNYI


E
1. Dalam zat padat, cepat rambat bunyi dihitung dengan v=

rumus: v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = modulus Young (N/m2)
 = massa jenis zat padat (kg/m3)
B
2. Dalam zat cair, cepat rambat bunyi dihitung dengan v=

rumus: v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = modulus Bulk (N/m²)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
RT
3. Dalam zat gas, cepat rambat bunyi dihitung dengan v=
Mr
rumus: v = cepat rambat bunyi (m/s)
R = konstanta gas (8,31 J/mol.K)
 = konstanta Laplace
Mr = massa molekul relatif

1
CONTOH SOAL

1. Rasio (perbandingan) antara cepat rambat bunyi dalam medium gas oksigen (Mr = 16)
terhadap gas hidrogen (Mr = 1) pada suhu yang sama adalah ….
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 3
D. 2 : 5
E. 3 : 1

Pembahasan:
Jika dianalisis maka nampak bahwa kecepatan berbanding terbalik dengan akar massa
molekul relatifnya (Mr), sehingga kita mendapatkan rumusan:

v 1
Mr
vO  MrH 1 1
 16  4
vHMrO
Jawaban: A

2. Fluida A dan fluida B masing-masing memiliki massa jenis sebesar 800 kg/m3 dan 1000
kg/ m3. Perbandingan antara cepat rambat bunyi pada fluida A dan B pada suhu yang
sama adalah ….
A. 1 : 3
B. 1 : 4
C. 5:2
D. 8 : 1
E. 5 : 4

Pembahasan:
Jika dianalisis maka nampak bahwa kecepatan berbanding terbalik dengan akar massa
jenis dari fluida, sehingga kita mendapatkan rumusan:
1
v

v1 5
 2  1000 
v2 1 800 2
Jawaban: C
B. INTENSITAS BUNYI
Intensitas bunyi adalah besarnya energi yang dipindahkan per satuan waktu atau daya
(P), per satuan luas (A) dirumuskan sebagai:

IPP
A4r2

I = intensitas bunyi (watt/m²)


P = daya pancaran bunyi (watt)
A = luas (m²)
r = radius/jarak (m)

Perbedaan variabel pada intensitas bunyi, antara lain:


1. Intensitas bergantung jarak
I r 2
1  2
I  r1 
2

I, = intensitas bunyi kesatu (watt/m²)


I, = Intensitas bunyi kedua (watt/m²)
r, = jarak pertama dari sumber bunyi (m)
r, = jarak kedua dari sumber bunyi (m)
2. Intensitas bergantung “n” buah sumber bunyi
In = n . 1
In =Intensitas sejumlah “n”
I = Intensitas sumber (watt/m²)

CONTOH SOAL
1. Jarak X ke sumber bunyi adalah setengah kali jarak Y ke sumber bunyi. Tentukan
perbandingan intensitas yang diterima X dibandingkan dengan intensitas yang
diterima Y!
A. 1 : 3
B. 1 : 2
C. 5:2
D. 8 : 1
E. 4 : 1
Pembahasan:

Diketahui rx 1
 r
y
2
Jika dianalisis maka terlihat bahwa kecepatan berbanding terbalik dengan akar massa
jenis dari fluida, sehingga kita dapatkan rumus:
I  r 2
1
  2
I2  r1 
maka

 2
 r 2  r   2 
2
I 4
x
   
Iy  yrx  y 1r     1  1
2y
Jawaban: E

C. TARAF INTENSITAS BUNYI


Intensitas bunyi terkecil yang masih dapat didengar oleh manusia besarnya 10-12
watt/m2. Intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar tanpa menimbulkan
rasa sakit pada telinga manusia sebesar 1 watt/m2. Logaritma perbandingan intensitas
bunyi (I) dengan harga ambang pendengaran (I0) disebut taraf intensitas bunyi,
dirumuskan
TI  10log I sebagai:
I0
atau Tl = 10log l + 120

TI = taraf intensitas (db)


I = intensitas bunyi (w/m²)
lo = intensitas ambang (w/m²)

Perbedaan variabel pada intensitas bunyi, antara lain:


1. Intensitas bergantung jarak
Dapat dicari dengan menggunakan rumus cepat!

r
TI 21TI  20log  r2 
 1

TI, = intensitas bunyi kesatu


(watt/m²) TI, = Intensitas bunyi
kedua (watt/m²)
r, = jarak pertama dari sumber bunyi (m)
r, = jarak kedua dari sumber bunyi (m)
2. Intensitas bergantung “n” buah sumber bunyi:

TI2  TI1 10logn 


r
atau TI 21TI 10log 20log  r2 
 1

CONTOH SOAL
1. Sebuah mesin tik menghasilkan hentakan dengan intensitas bunyi sebesar watt/m2.
Jika ada 10 mesin tik sejenis yang sedang dihentakkan secara bersamaan, maka taraf
intensitas bunyi sekarang yang dihasilkan adalah ....
A. 10 db
B. 15 db
C. 20 db
D. 30 db
E. 35 db

Pembahasan:
Diketahui, I  11010 watt/m², n = 10
ln = n . l
Tl = 10log l + 120

I10
 10 (11010 )
 109 watt / m2
 10log (109 )
120
 90 120
 30 db
Jawaban: D

D. SUMBER BUNYI
Salah satu jenis bunyi adalah nada. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. Sumber-
sumber nada, antara lain dawai dan pipa organa.

a. Dawai
Bila dawai yang kedua ujungnya terikat dipetik/digesek, maka terjadilah gelombang
stasioner dengan pola gelombang berikut:
(a) s s

s p s
(b)

s ss s
(c) ppp

Nada Dasar/Harmonik, berlaku:

L1
o
2
fvv
o2L
0

Nada atas ke-1/Harmonik II, berlaku:

L  1
fvv
1L
1

Nada atas ke-2/Harmonik III, berlaku:

L3
2
2
f  v  3v
22L
2

Keterangan:
p = perut
s = simpul
L = panjang tali dawai (m)
o = panjang gelombang nada dasar
1 = panjang gelombang nada atas ke-1
2 = panjang gelombang nada atas ke-2
fo = frekuensi nada dasar (Hz)
f1 = frekuensi nada atas ke-1 (Hz)
f2 = frekuensi nada atas ke-2 (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
F = gaya tegang tali (N)

Hukum Marsenne, berlaku f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : ....


Pola gelombang Simpul = Perut + 1

F F FL
Adapun cepat rambat bunyi v 
 m / L m
f   n1v ;n=0,1,2,3,...
Rumus frekuensi praktis n 2L 

CONTOH SOAL
1. Dawai yang panjangnya 1 meter dan massa tali 10 gram menghasilkan bunyi dengan
nada harmonik II pada frekuensi 400 Hz. Berapakah besar tegangan pada dawai?
A. 1.000 N
B. 1.200 N
C. 1.400 N
D. 1.600 N
E. 2.000 N

Pembahasan:
Diketahui : L = 1 m
m = 10 gram = 10-2 kg
Ditanya : F....?
Jawab :
1 = L
2 = 1 f

FL FL
 Lf   L2f2
m m
F  mLf
 102 1(400)2
 1600N

Jawaban: D
2. Persamaan gelombang tali yang menjalar pada dawai adalah y = 0,02 sin π(x + 40t) , x dan
y dalam meter dan t dalam detik. Jika panjang tali 4 meter dan massa tali 1 gram, maka
tegangan tali dawai adalah ....
A. 0,1 N
B. 0,2 N
C. 0,25 N
D. 0,3 N
E. 0,4 N

Pembahasan:
Gunakan rumus cepat untuk mencari cepat rambat gelombang dengan menggunakan rumus:

v  Koefisient
Koefisienx
40
maka didapat v   40 m / s , lalu gunakan rumusan v  FL
1 m
F 4
maka 1.600  sehingga didapatkan F = 0,4 N.
0,001
Jawaban: E

b. Pipa Organa
1. Pipa Organa Terbuka
L
P
P P P P P P
P S P
S S

S S S

Nada Dasar Nada atas ke-1 Nada atas ke-2


1 L = 1 3
L  L 
o 2
2 2

Berlaku:
f   n 1v
n 2L  ; n  0,1,2,3,...

fn = frekuensi pada nada ke-n


L = panjang tali dawai
v = cepat rambat bunyi
Berlaku hukum Bernoulli f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 ...
Pola gelombangnya Perut = Simpul + 1
2. Pipa Organa Tertutup
Pada pipa organa yang ujungnya tertutup akan terjadi simpul, sedangkan ujung
yang terbuka akan menjadi perut sebagai berikut:

P P P P P P
S S S S S

L
Nada Dasar Nada atas ke-1 Nada atas ke-2
1 L = 1 3
L  L 
o 2
2 2
Berlaku:
f   2n 1v
n  ; n  0,1,2,3,...
4L
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5 : ...
Pola gelombang Perut = Simpul

CONTOH SOAL
1. Pipa organa tertutup yang panjangnya 12 cm saat ditiup sedemikian menimbulkan
nada atas pertama. Panjang gelombang yang ditimbulkan adalah ….
A. 10 cm
B. 16 cm
C. 20 cm
D. 24 cm
E. 30 cm

Pembahasan:
3 4
L  sehingga   12 cm  16 cm
1 1
4 3 Jawaban: B

2. Sebuah pipa organa terbuka panjangnya 1,5 meter. Berada dalam ruang dimana cepat
rambat bunyinya 300 m/s. Frekuensi harmonik pertama dan kedua dari pipa organa
tersebut panjangnya 12 cm saat ditiup sedemikian sehingga menimbulkan nada atas
pertama. Panjang gelombang yang ditimbulkan adalah ....
A. 100 Hz dan 200 Hz
B. 300 Hz dan 150 Hz
C. 200 Hz dan 300 Hz
D. 150 Hz dan 120 Hz
E. 50 Hz dan 150 Hz

Pembahasan:
 n1
f v
n  
 2L 
 0 1 
f 300  100 Hz

0
 2 1,5
 11  
f 300  200 Hz
1
 2 1,5

 Jawaban: A

E. PELAYANGAN BUNYI
Pelayangan adalah peristiwa penguatan dan pelemahan bunyi secara bergantian
akibat perpaduan dua gelombang bunyi yang berbeda sedikit frekuensinya. Besarnya
frekuensi pelayangan sama dengan selisih kedua frekuensi sumber bunyi yang secara
matematis dituliskan sebagai:
fp = |f1 – f2|
fp = frekuensi pelayangan
f1 = frekuensi sumber 1
f2 = frekuensi sumber 2

CONTOH SOAL

1. Dua buah sumber bunyi masing-masing memiliki frekuensi 377 Hz dan 379 Hz
berbunyi secara bersamaan. Jika suhu udara pada saat itu sama, maka besarnya frekuensi
pelayangan yang timbul adalah ....
A. 9 Hz
B. 7 Hz
C. 5 Hz
D. 3 Hz
E. 2 Hz
Pembahasan:
fp = |f1 – f2| = |377 – 379| = 2 Hz
Jawaban: E

F. EFEK DOPPLER
Efek Doppler berbunyi: ”jika pendengar dan sumber bunyi bergerak saling mendekati maka
frekuensi yang didengar lebih besar daripada frekuensi sumber bunyi, dan sebaliknya”.
Secara umum efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi suara yang terdengar
akibat adanya kecepatan relatif antara sumber bunyi dengan pendengar, dirumuskan
sebagai:

v  vp
fp  f
v  vs
s

Jika ada pengaruh angin

 v  vapv
fp  f
v  v  as v s

Keterangan:
fp = frekuensi pendengar (Hz)
fs = frekuensi sumber bunyi
(Hz) v = cepat rambat bunyi
(m/s)
vp = kelajuan pendengar (m/s)
vs = kelajuan sumber (m/s)
va = kelajuan angin (m/s)

CONTOH SOAL
1. Sebuah ambulan bergerak dengan kecepatan 20 m/s relatif terhadap pendengar yang
diam. Jika cepat rambat bunyi di udara 300 m/s dan ambulan mengeluarkan bunyi
dengan frekuensi 475 Hz, maka perbandingan frekuensi yang diterima pendengar saat
ambulan menjauhi dan mendekat adalah ....
A. 5 : 6
B. 1 : 2
C. 7 : 8
D. 2 : 3
E. 4:9
Pembahasan:
300  0 300 30
fp1  475  
300  320 32
20
300  0 300 30
fp2  475  
300  280 28
20
fp1 30 30 28 7
 :  
fp2 32 28 32 8

Jawaban: C

2. Sebuah ambulans bergerak menjauhi pendengar yang diam dengan kelajuan 20 m/s
sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 360 m/s. Jika cepat rambat bunyi di
udara 340 m/s, maka panjang gelombang sirine dan frekuensi yang didengar oleh
orang yang diam adalah ....
A. 0,94 meter dan 340 Hz
B. 1,05 meter dan 360 Hz
C. 0,5 meter dan 300 Hz
D. 1 meter dan 120 Hz
E. 2 meter dan 200 Hz

Pembahasan:
Diketahui : vs = 20 m/s
vp = 0 (diam)
fs = 360 Hz
v = 340 m/s
Ditanya : s =....?
fs =....?
Jawab :
v 340
a)     0, 94 meter
s
fs 360
b) f v  vp
s  v  v  fs
s

340  0
 340  20 360
 340 Hz
Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai