TENTANG
Oleh
YULVIKAR RIDHA
1613201159
Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan Semesta alam yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang evaluasi promosi kesehatan pada ibu
rumah tangga.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalag tentang evaluasi promosi kesehatan
pada ibu rumah tangga ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca serta penulis sendiri.
Penulis
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari ibu rumah tangga dan keluarga,
karena ibu rumah tangga yang sehat merupakan aset atau modal pembangunan
di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Beberapa ibu rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular
dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit
tersebut, ibu rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan
PHBS (Depkes, 2009)
4
2. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian Promosi Kesehatan
b. Sasaran Promosi Kesehatan
c. Pengertian Ibu Rumah Tangga
d. Fungsi Keluarga dalam Perawatan Kesehatan
e. Penerapan Promosi Kesehatan pada Ibu Rumah Tangga
f. Evaluasi Pelaksanaan Promosi Kesehatan
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang penerapan dan evaluasi promosi
kesehatan pada ibu rumah tangga
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Penjelasan Pengertian Promosi Kesehatan
2) Penjelasan Sasaran Promosi Kesehatan
3) Penjelasan Pengertian Ibu Rumah Tangga
4) Penjelasan Fungsi Keluarga dalam Perawatan Kesehatan
5) Penjelasan Penerapan Promosi Kesehatan pada Ibu Rumah Tangga
6) Evaluasi Pelaksanaan Promosi Kesehatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Yang termasuk sasaran sekunder antara lain para tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.
c. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat,
maupun daerah adalah sasaran tersier promosi kesehatan.
Ada beberapa ahli yang menjelaskan, bahwa kata tangga dalam rumahtangga
berarti susunan atau tingkat, mungkin semacam hirarki, baik hirarki
tanggungjawab, hirarki wewenang, hirarki kepatuhan, dan sebagainya. Jadi,
dengan menganggap bahwa tangga adalah susunan, maka para pemikir
menjelaskan bahwa dalam rumahtangga harus ada susunan dan tingkatan
wewenang dan tanggungjawab yang diatur dan dikelola dengan baik sehingga
tercipta harmoni yang apik.
7
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Angka kematian ibu yang tinggi sangat erat kaitannya dengan ditolong tidaknya
persalinan oleh tenaga kesehatan. Sedangkan penyebab langsung kematian
bayi terbanyak disebabkan karena pertumbuhan janin yang sangat lambat,
kekurangan janin pada bayi, kelahiran premature dan berat bayi rendah.
Sedangkan untuk penyebab tidak langsung adalah kurangnya ibu yang
memberikan ASI secara eksklusif, sehingga banyak bayi yang mudah terkena
penyakit infeksi seperti diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
8
pertumbuhan seperti berat bayi lahir rendah, kurang gizi dan terjadinya
infeksi berulang, juga diperberat oleh perilaku tidak sehat. Perilaku tidak
sehat yang saat ini menjadi tren gaya hidup masyarakat antara lain merokok,
kurang aktivitas fisik dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur.
Jumlah PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat
banyak, bahkan bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi
vitamin, istirahat yang cukup, membuang sampah pada tempatnya, hingga
mampu mengendalikan emosi diri.
9
Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program
pendidikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan sesuai dengan rancangan TIK/TIU yang telah disusun
sebelumnya. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kebersahilan
tersebut dapat berupa : kuesioner,Lembar observasi (daftar cheklis),
wawancara, dokumentasi.
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA). Evaluasi sebagai
suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya
dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai
tujuan secara efektif, (Klineberg)
10
Evaluasi Promosi Kesehatan
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan promosi kesehatan tercapai atau
tidak.
Tujuan promosi kesehatan meliputi :
Aspek knowledge = pengetahuan
Aspek attitude = sikap
Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik
b. Waktu evaluasi
Selama promosi kesehatan berlangsung
Setelah promosi an kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan promosi kesehatan
Pengetahuan : tes tulis atau lisan
Sikap : skala sikap
Psikomotor : praktik
d. Indikator
Sesuai tujuan promosi kesehatan, meliputi :
Aspek pengetahuan
Aspek sikap
Aspek ketrampilan/tindakan
11
darisuatu unit sosial, baik perorangan, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.
e. Studi korelasional (corelational study) , meneliti sejauh mana variasidari
satu faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor
lainberdasarkan koefisien tertentu.
f. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat dengan mengamati
berbagaikonsekuensi yang ada dan menggalinya kembali melalui data
untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
g. Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki
kemungkinanhubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok
percobaanatau lebih terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi
danmembandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrolyang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan
kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.
h. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati
eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias
dilakukan.
i. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru
melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan.
12
kesehatan, untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang
digunakan, untuk memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan
administrasi, keberadaan dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi
secara berkala untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi
kesehatan.
Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam
evaluasi yaitu evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah
kontrak waktu dengan warga masyarakat, dsb. Evaluasi Proses, diharapkan
sesorang perawat mampu memberikan materi pendidikan kesehatan secara
benar dan tepat, serta masyarakat kooperatif didalam mengikuti pendidikan
kesehatan, evaluasi hasil yaitu penilaian yang dilakukan apakah promosi
kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau
belum.
13
BAB III
PENUTUP
1. RANGKUMAN
Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan
kesehatan yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah
diaplikasikan dan dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi
akan memberi petenjuk kepada para tenaga kesehatan tentang bagian-bagian
mana dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik. Atas
dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
Keluarga atau rumah tangga adalah unit masyarakat terkecil. Oleh sebab itu
untuk mencapai perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai di masing-
masing keluarga. Fungsi keluarga yang penting dalam kesehatan adalah fungsi
perawatan kesehatan.
14
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PHBS Rumah Tangga adalahpredisposing,
enabling, reinforcing dan sasaran PHBS utama di rumah tangga adalah seluruh
anggota keluarga diantaranya pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui,
anak dan remaja, usia lanjut, pengasuh anak. PHBS di rumah tangga
bermanfaat untuk nggota meningkatkan kesehatan anggota keluarga dan tidak
mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktivitas anggota keluarga
meningkat, dan sebagainya. Langkah-langkah pembinaan PHBS di rumah tangga
dimulai dari Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga ke Desa/Kelurahan.
2. SARAN
Sebagai seorang petugas kesehatan hendaknya kita menjalankan monitoring
dan evaluasi. guna mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan kepada
masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengukur
indicator yang berbeda dari hasil yang diharapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Upaya Peningkatan Strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tingkat
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9247.
http://alamandang.wordpress.com/2013/08/01/definisi-rumahtangga-adalah/.
Cipta.
16