Anda di halaman 1dari 31

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y dengan MALARIA


di Ruangan Penyakit Dalam Wanita RSUD

3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Klinis
Nama : Ny. Y No.MR : 046117
Usia : 26 Tahun
BB : 54 Kg
TB : 160 cm
Suhu : 37oC
Nadi : 73x/i
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Pernafasan : 18x/i
Orang yang di hubungi
Nama : Ny. A
Hubungan dengan klien : Adik
Tanggal masuk : 5 oktober 2019
Tanggal pengkajian : 6 oktober 2019

3.1.2 Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan di rawat dirumah sakit
Pasien dirawat dirumah sakit karena mengalami demam, mual, muntah, setiap
kali makan. Demam yang dirasakan pasien semenjak dua hari yag lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan dilabor IGD RSUD ternyata pasien menderita malaria.

b. Keluhan
Pasien mengeluh demam, menggigil, mual muntah setiap kali makan, sakit
kepala,dan nyeri perut. Demam yang dirasakan pasien hilang timbul. Klien
mengatakan nyeri yang dirasakan berada dalam tingkat sedang (skala 5) dan klien
mengeluh lemah.

B. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien pernah dirawat di RSUD dengan keluhan asam lambung tapi klien tidak
ingat pada tahun berapa klien dirawat disana. Klien mengatakan tidak pernah menderita
malaria sebelumnya. Klien mengatakan sebelum menderita malaria klien pernah
berkunjung ke Bukittinggi dan Sawah Lunto Sijunjung.
Obat Dosis Dosis terakhir Frekuensi
Pasien tidak ingat obat-obatan yang pernah dikonsumsi

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan kalau tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit malaria.

Genogram

KET ;
; Laki-laki

; Perempuan

K ; Klien
-------- ; Serumah
1. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengonsumsi tembakau ( rokok), alkohol dan
obat-obatan terlarang dan pasien juga mengatakan dan pasien juga tidak pernah alergi
terhadap obat-obatan, makanan dan zat-zat lainnya.

2. Pola Istirahat Tidur


Klien mengatakan bahwa sebelum sakit ia tidur jam 2200 malam sampai jam 0500 pagi,
dan biasanya klien tidur nyenyak. Tapi semenjak sakit dan dirawat klien mengatakan
kalau ia hanya tidur kurang lebih 4-5 jam dan tidurnya tidak nyenyak / sering
terbangun karena nyeri pada ulu hati.

3. Pola Kognitif Persepsi


Status mental : Sadar
Bicara : Jelas
Bahasa sehari hari : Minang - Indonesia
Kemampuan berkomunikasi : Mampu, dibuktikan dengan pasien mampu menjawab
pertanyaan yang di berikan.
Kemampuan memahami : Mampu, dibuktikan dengan pasien menjawab pertanyaan
dengan benar.
Penglihatan : Pasien mengatakan tidak bisa melihat dengan jelas jika
tidak menggunakan kaca mata.
Pendengaran : Tidak ada masalah.

Ketidaknyamanan Nyeri : Ada, pasien mengalami nyeri mata.


Vertigo : Pasien mengeluh pusing.
“Pasien mengatakan ia takut dengan jarum suntik”.

4. Pola Peran Hubungan


Klien sangat dekat dengan adikdan teman-temannya, terbukti dengan klien yang sering
dikunjungi oleh teman-temannya dan adiknya yang selalu berada didekatnya selama
perawatan dirumah sakit selain itu klien juga terlihat senang dan gembira jika teman-
temannya datang.

5. Pola Seksual/Reproduksi
Tanggal menstruasi terakhir : Pasien belum monopose dan terakhir menstruasi
tanggal 20 september 2019
Masalah menstruasi : Tidak ada
Pemeriksaan payudara mandiri : Ada
Masalah seksual : Tidak ada

6. Pola Koping Toleransi Stres


Kehilangan perubahan besar dimasa lalu : Tidak ada
Hal yang dilakukan saat ada masalah : Menceritakan/curhat pada teman
Penggunaan obat untuk menghilangkan stres : Tidak ada
Keadaan emosi sehari-hari : Tenang

7. Pola Keyakinan Nilai


Agama : Islam
Pantangan keagamaan : Tidak ada

Klien mengatakan ia beragama Islam dan ia meyakini dan mangimani agamanya tapi
selama perawatan di rumah sakit pasien tidak terlihat melakukan Sholat 5 waktu. Klien
mengatakan ia tidak sholat karena tubuhnya tidak bersih karena tidak mandi. Tapi sebelum
sakit klien mengatakan ada melaksanakan Sholat 5 waktu.

8. Pola Nutrisi dan Metabolisme


Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dalam nafsu makan
tetapi semenjak ia menderita asam lambung pasien mengatakan mengurangi
mengkonsumsi makanan siap saji seperti mie.
BB sebelum sakit adalah 55 Kg
Saat sakit :
Saat sakit klien mengatakan nafsu makannya menurun, pasien mengeluh mual
dan muntah setiap kali makan dan mengeluh nyeri ulu hati. Hal ini terbukti
pasien hanya menghabiskan ½ dari makanan yang diberikan tapi klien ada
terlihat makan cemilan seperti roti dan buah.
BB saat sakit adalah 53 Kg
“Perubahan BB 2 Kg”

9. Pola Eliminasi
BAK :
Frekuensi : ± 6x/hari
Warna : Kuning
Nyeri : Klien mengatakan terasa sakit jika BAK
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu/kateter
BAB :
Frekuensi : 1x/hari tapi terkadang bisa dalam 1 hari tidak BAB
Konsistensi : Padat tapi tidak keras
Masalah : Tidak mengalami nyeri dan BAB klien tidak berdarah.

10. Pola Aktivitas dan Olah Raga


“ Klien mengatakan bahwa ia terganggu dengan infus yang terpasang untuk beraktifitas ia
jadi sulit untuk ke kamar mandi dan beraktifitas lainnya. Tapi klien ada terlihat melakukan
jalan pagi disekitar ruangan tempat ia dirawat.

11. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Jenis pemeriksaan Hasil Normal
6 oktober 2019 Hemoglobin 8 g/ dl 12,0-16,0 g/dl
Leukosit 14.100 / mm3 5000 – 10000 /µL
LED 1 jam 44
Hemotokrit 36,2 38-47 %
Trombosit 256.000/ mm3 150000 – 450000
Basofil 0 0–1
Eosinofil 1 1–3
N. Batang 3 2-6
N. Segmen 81 50-70
Limfosit 10 2-40
Monosit 5 2-8
Urinalisi ; Kimia
Protein (-) (-)
Reduksi (-) (-)
Urinalisis ; Sedimen
Leukosit 1-2
Eritrosit 0-1
Silinder (-)
Kristal (-)
Epitel ( + ) / gepeng
10 oktober Hemoglobin 10,3 g/ dl 12,0-16,0 g/dl
2019 Hemotokrit 29,3 5000 – 10000 /µL
Trombosit 225.000 / mm3 150000 – 450000
11 oktober Hemoglobin 10,1 g/ dl 12,0-16,0 g/dl
2019 Hemotokrit 30,6 5000 – 10000 /µL
Trombosit 243.000 / mm3 150000 – 450000
12 oktober Hemoglobin 10,2 g / dl 12,0-16,0 g/dl
2019 Hemotokrit 31,2 5000 – 10000 /µL
Trombosit 251.000 / mm3 150000 – 450000

12. Pengkajian Fisik


a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/i

b. Kepala
Bentuk : Lonjong
Karakteristik rambut : Ikal dan hitam
Keluhan yang berhubungan dengan kepala : Pasien merasakan pusing dan sakit
kepala
a) Mata
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Agak ikterik
Terdapat lingkaran hitam dibawah mata.
Rasa sakit : Klien merasakan nyeri dimata
Fungsi penglihatan : Kurang jelas, terbukti klien memakai kaca mata dan klien
mengatakan pusing jika kaca mata dilepas

b) Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada
Hygiene : Bersih
Fungsi penciuman : Baik, dibuktikan dengan klien dapat mencium aroma parfum.

c) Mulut, Tenggorokan dan Leher


Gigi : Rapi dan Bersih
Lidah : Bersih
Hygiene : Bersih, tidak berbau
Kesulitan menelan : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid dan limfe : Tidak ada
Keadaan membrane mukosa bibir : Lembab

a. Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, bernafas tidak
menggunakan otot bantu. Frekuensi = 18 x/ i
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, wheezing ( - )
b. Jantung
Inspeksi : Detak iktus kordis tidak terlihat pada RIC V mid klavikula
sinistra
Palpasi : Detak iktus kordis teraba di RIC V mid klavikula sinistra
Perkusi : Pekak pada batas jantung
Atas : RIC II mid klavikula sinistra
Bawah : RIC V mid klvikula sinistra
Kiri : Linea axial anterior
Kanan : 1 jari mid klavikula dextra

Auskultasi : Irama teratur.


Frekuensi : 73x / i
Tidak ada bunyi tambahan atau murmur

c. Abdomen
Inspeksi : Tidak membesar
Auskultasi : Bising usus 17 x / i
Palpasi : Klien mengeluh nyeri ulu hati dan kuadran kanan atas dan
tidak ada teraba massa pada abdomen
Perkusi : Hipertimpani
d. Musculoskeletal
Nyeri : Tidak ada
Pola latih gerak : Tidak ada masalah, terlihat pasien ada berjalan di pagi hari
Ekstremitas atas : Terpasang infuse RL 20 tetes / I tapi tidak kaku
Ekstremitas bawah : tidak kaku, terbukti pasien bisa berdiri dan berjalan ke kamar
mandi
e. Integumen
Warna kulit : Sawo matang
Turgor : Lembab
“Ketika masuk masuk rumah sakit tidak terlihat bintik merah di kulit pasien, tapi
pada saat dilakukan tes rempelit terdapt bintik merah.

13. Therapy
Tanggal 6 – 12 oktober 2019 :
Diet ML
Infus tutofurin ops – RL 1 : 1 4 J/K
Kina 3x2 tab
Pentazol 1x1 cp IV
PCT 3x1
Primadain 1x3
kindamicin 300 2x1
Trijek 1x1 gr IV
Paraduin 1x1 tab
Bellapen 3x1

Tanggal 12 – 18 oktober 2019 :


PCT 3x1
Bellapen 3x1
Primadain 1x1
Trijek 1x1
Lametik 3x1
Pentazol 1x1

Analisa Data

MASALAH
No. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN

1. DS ; Malaria Gangguan rasa


 Ny. Y Mengeluh Nyeri Ulu Mediator endotoksin makrofag nyaman nyeri: Kronis
Hati Parasit tingkat sedang
 Ny. Y Mengatakan Badannya Melepaskan mediator
Lemah Plasmodium
 Pasien Mengeluh Pusing Dan Meningkatnya perlekatan eritrosit
Sakit Kepala Panas ireguler, anemia
 Pasien Mengeluh Nyeri Saat Suhu tubuh meningkat
BAK Protein berkurang
 Klien mengatakan nyeri yang Nutrisi berkurang
dirasakan tingkat sedang Anoreksia
(skala 5) Intake nutrisi menurun

 Klien mengeluh mual muntah. Peningkatan asam lambung

 Klien mengeluh nyeri pada Nyeri ulu hati

perut.

DO ;
 Pasien terlihat letih
 Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
 Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
 TD : 110/70 N : 73x/i

S : 37oC P : 18x/i
2. DS ; Malaria Perubahan nutrisi
 Pasien mengeluh mual dan Mediator endotoksin makrofag kurang dari kebutuhan
muntah setiap kali makan Parasit tubuh.
 Pasien mengeluh pusing dan Melepaskan mediator
sakit kepala Plasmodium
 Pasien mengatakan badannya Meningkatnya perlekatan eritrosit
lemah Panas ireguler, anemia

 Pasien mengatakan nafsu Suhu tubuh meningkat

makannya menurun. Protein berkurang

 Pasien mengeluh nyeri ulu Nutrisi berkurang

hati. Anoreksia

 Klien mengatakan ia hanya Intake nutrisi menurun

menghabiskan ½ dari porsi


makanan yang diberikan.

DO ;
 Konjungtiva Anemis
 Sklera agak ikterik
 Pasien terlihat letih
 Perubahan BB saat sakit 2 kg
 Klien terlihat hanya
menghabiskan ½ porsi
makanan yang diberikan.
 Tanggal 19/01/2011 Hb = 8
g/dl
 Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
 Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
 TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/

3. DS ; Malaria Gangguan pola tidur


 Ny. Y Mengeluh Nyeri Ulu Mediator endotoksin makrofag
Hati Parasit
 Klien mengatakan tidurnya Melepaskan mediator
tidak nyenyak karena nyeri di Plasmodium
ulu hatinya Meningkatnya perlekatan eritrosit
 Klien mengatakan ia hanya Panas ireguler, anemia
tidur 4-5 jam / hari Suhu tubuh meningkat

 Ny. Y Mengatakan Badannya Protein berkurang

Lemah Nutrisi berkurang

 Pasien Mengeluh Pusing Dan Anoreksia

Sakit Kepala Intake nutrisi menurun

 Klien mengatakan nyeri yang Peningkatan asam lambung

dirasakan tingkat sedang Nyeri ulu hati

( skala 5) Tidur terganggu

 Klien mengeluh mual muntah.


 Klien mengeluh nyeri pada
perut.

DO ;
 Pasien terlihat letih
 Terdapat lingkaran hitam
dibawah mata
 Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
 Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
 TD : 110/70 N : 73x/i

S : 37oC P : 18x/i
4. DS ; Malaria Ansietas
 Klien mengatakan trauma Mediator endotoksin makrofag
dengan jarum suntik Parasit
 Pasien mengeluh pusing Melepaskan mediator
 Pasien mengeluh sakit kepala Prostaglandin
Merangsang reseptor nyeri

DO ; Nyeri

 Klien terlihat sangat takut Mempengaruhi psikologis

jika disuntik Ansietas

 Klien mengalami ansietas


tingkat ringan
 Klien terlihat gelisah jika
akan disuntik.

Diagnosa Keperawatan yang muncul


1. Gangguan rasa nyaman nyeri: kronis tingkat sedang berhubungan dengan distensi
abdomen.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4. Ansietas berhubungan dengan program pengobatan.

Rencana Asuhan Keperawatan


Catatan Perkembangan

Hari / Tanggal : Jum’at / 20 oktober 2019

No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa Pukul : 09.00 Pukul: 13.30
nyaman nyeri: 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
kronis tingkat (lokasi dan itensitasnya) -Ny. Y mengatakan nyeri
sedang b/d distensi menggunakan rentang dirasakannya pada ulu hati.
abdomen nyeri Ny. Y mengatakan nyeri yang
0-3 ringan, dirasakan berada pada tingkat
4-6 sedang, sedang (skala 5)
7-10 berat. -Ny. Y mengatakan bahwa ia
2. Mengkaji tanda-tanda vital mengetahui nyeri yang
meliputi: TD, Nadi, dirasakannya akibat meningkatnya
Respirasi dan Suhu asam lambung karena kurang
3. Menjelaskan sebab-sebab makan.
nyeri pada Ny. Y “nyeri -Ny. Y mengatakan akan selalu
yang dirasakan Ny. Y melakukan relaksasi nafas dalam
karena adanya jika merasakan nyeri
peningkatan asam O:
lambung”. -Nyeri yang dirasakan klien berada
4. Mendengarkan penuh pada ulu hati dengan skala sedang
perhatian keluhan nyeri (skala 5)
Ny. Y -Ny. Y terlihat mengerti tentang
5. Mengajarkan Ny.Y teknik penyebab nyeri yang dirasakannya
relaksasi nafas dalam -Ny. Y terlihat melakukan teknik
dengan cara “menyuruh relaksasi nafas dalam pada saat
menarik nafas dalam- merasakan nyeri.
dalam melalui hidung, -TTV : TD :100/70
ditahan sebentar lalu N : 73 x/i
lepaskan secara perlahan- R : 18x/i
lahan seperti mengucapkan S : 37 0 C
huruf O sambil A:
melemaskan otot-otot”. Gangguan rasa nyaman nyeri:
kronis tingkat sedang belum teratasi
P:
Intervensi no 1, 2, 4, 5 dilanjutkan
dan dimodifikasi pada tanggal 22
januari 2010 yaitu:
1. Anjurkan keluarga untuk selalu
memberikan perhatian
2. Anjurkan klien untuk
melaporkan nyeri

TTD:

Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1. Mengkaji riwayat nutrisi S;
kurang dari termaksud makanan yang  Ny. Y mengatakan menyukai
kebutuhan tubuh disukai makan donat
b/d intake yang 2. Mengobservasi dan  Ny. Y mangatakan hanya
tidak adekuat . mencatat masukan menghabiskan ½ Porsi makanan
makanan klien yang diberikan
 Ny. Y bahwa ia makan sedikit
3. Menganjurkan makan tapi sering
sedikit dan frekuensi sering  Ny. Y mengeluh mual

4. Mengobservasi dan catat O;


kejadian mual dan muntah.  Ny. Y Terlihat menyukai
makanan donat
 Ny. Y terlihat Lemah
 Ny. Y terlihat hanya
menghabiskan ½ porsi dari
makanan yang diberikan
 BB= 53 Kg
 TB = 160
 Ny. Y Terlihat Ada Makan
Buah
A;
Masalah Perubahan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan Tubuh Belum
Teratasi
P;
Intervensi 2,3,5 Dilanjutkan dan
dimodifikasi pada tanggal 22/ 01/
2011 dengan :
1. Bantu hygien mulut yang baik
TTD

Kelompok I
3. Gangguan pola 1. Menentukan kebiasaan S:
tidur berhubungan tidur biasanya dan  Ny. Y Mengatakan bahwa
dengan nyeri perubahahn yang terjadi biasanya klien tidur 7 jam sehari
2. Memberikan tempat tidur tapi sejak sakit klien hanya tidur
yang nyaman. 4 jam sehari.
 Klien mengatakan ia nyaman
3. Menganjurkan untuk dengan tempet tidurnya
membuat rutinitas tidur  Klien mengatakan selalu
baru yang dimasukkan melakukan aktivitas ringan
dalam pola lama dan seperti berjalan-jalan disekitar
lingkungan baru ruangan.
 Klien mengatakan selalu minum
susu sebelum tidur.
4. Menganjurkan untuk
melakukan beberapa O;
aktivitas ringan selama  Klien terlihat tidur 4-5 jam
siang hari. Jamin pasien sehari
berhenti beraktifitas  Klien terlihat berjalan disekitar
beberapa jam sebelum ruangan setiap pagi dan sore
tidur.
 Klien terlihat minum susu
sebelum tidur.

5. Menganjurka untuk
A;
meningkatkan regimen
Masalah gangguan pola tidur
kenyamanan waktu tidur
belum terjadi
yaitu mandi dan minum
P;
segelas susu hangat
intervensi no. 4 dan 5, dilanjutkan
dan dimodivikasi pada tanggal
22/01/2011 yaitu
2. Instruksikan tindakan relaksasi
3. Kurangi kebisingan dan lampu
4. Dorong pasien nyaman bantu
dalam mengubah posisi.
5. Gunakan pagar tempat tidur
sesuai indikasi.

6. Hindari menggangu bila


mungkin ( misalnya
membangunkan untuk obat dan.
TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Sabtu / 21 oktober 2019


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Gangguan rasa Pukul 10.00 Pkl 14.00
nyaman nyeri b/d 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
distensi abdomen (lokasi dan itensitas)  Ny.Y Mengatakan Nyeri Yang
menggunakan rentang Dirasakan Pada Ulu Hati.
nyeri  Ny. Y Mengatakan Nyeri Yang
0-3 ringan, Dirasakan Berada Pada Skala
4-6 sedang, sedang (skala 5)
7.10berat.  Ny. Y mengatakan selalu
2. Mengkaji tanda-tanda vital Melakukan Teknik Nafas Dalam
meliputi: TD, Nadi, Jika Merasakan Nyeri.
Respirasi dan Suhu.  Keluarga Mengatakan selalu
3. Mendengarkan penuh Memberikan Perhatian Pada
perhatian keluhan nyeri Ny.Y.
yang dirasakan Ny. Y  Ny. Y Mengatakan Akan
4. Mengingatkan untuk Melaporkan Jika ia Merasakan
melakukan teknik nafas Nyeri.
dalam O;
5. Menganjurkan keluarga  Nyeri Yang Dirasakan Klien
untuk selalu memberikan Berada Pada Ulu Hati dengan
perhatian tingkat sedang (skala 5).
6. Menganjurkan klien untuk
 Ny. Y Terlihat Melakukan Teknik
melaporkan jika terasa
Relaksasi Nafas Dalam.
nyeri
 TTV.
TD = 110/80 mmhg
Suhu = 36,3 C
Nadi = 80 x/i
R = 22 x/i
 Keluarga Terlihat Selalu
Menemani Klien
 Ny. Y Ada Melaporkan Nyeri
Ysng Dirasakan.
A;
Masalah gangguan rasa nyaman
nyeri: kronis tingkat sedang (skala
5) belum teratasi.
P;
Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan pada
tanggal
Dan dimodifiksi dengan ;
 Kaji petunjuk non- verbal
misalnya gelisah.
 Anjurkan pasien melakukan
teknik distraksi (pengalihan
perhatian)
 Anjurkan klien untuk selalu
makan dengan porsi sedikit tapi
sering.
TTD

Kelompok I

Perubahan nutrisi 1. mengobservasi dan S;


kurang dari mencatat masukan  Ny. Y mangatakan hanya
kebutuhan tubuh makanan klien menghabiskan ½ Porsi makanan
b/d intake yang 2. menimbang berat badan yang diberikan
tidak adekuat . tiap hari.  Ny. Y mengeluh mual
3. mengobservasi dan catat  Ny. Mengatakan ada menggosok
kejadian mual dan muntah gigi dengan benar.
4. Menimbang BB tiap hari O;
5. Membantu hygien mulut  Ny. Y terlihat Lemah
yang baik  Ny. Y terlihat hanya
menghabiskan ½
 BB= 53 Kg
 TB = 160
 Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan Tubuh Belum
Teratasi
P;
Intervensi 1, 2, 3, 4, Dilanjutkan
dan dimodifikasi pada tanggal 22/
01/ 2011 dengan :
1. Jaga keamanan saat
memberikan makanan pada
pasien.

TTD

Kelompok I

3. Gangguan pola 1. Menganjurkan untuk S:


tidur berhubungan melakukan beberapa  Klien mengatakan selalu
dengan nyeri aktivitas ringan selama melakukan aktivitas ringan
siang hari. Jamin pasien seperti berjalan-jalan disekitar
berhenti beraktifitas ruangan.
beberapa jam sebelum  Klien mengatakan selalu minum
tidur. susu sebelum tidur
 Klien melakukan selalu
2. Menganjurka untuk melakukan tindakan relaksasi
meningkatkan regimen  Keluarga Ny. Y mengatakan
kenyamanan waktu tidur selalu mengurangi kebisingan.
yaitu mandi dan minum O;
segelas susu hangat  Ny Y Terlihat berjalan-jalan
disekitar ruangan setiap sore
3. Menganjurkan Ny. Y  Ny.Y terlihat minum susu
untuk melakukan tindakan hangat sebelum tidur
relaksasi  Ny.Y terlihat melakukan
4. Menganjurkan keluarga relaksasi
Ny. Y mengurangi A;
kebisingan Masalah gangguan pola tidur
belum teratasi
P;
intervensi no. 3 dan 4 dilanjutkan
pada tanggal 22/01/2011 dan
dimodifikasi dengan :
1. Menganjurkan Ny. Y untuk
mematikan lampu sebelum tidur
2. Menganjurkan pasien untuk
menggunakan pagar tempat tidur
sesuai indikasi
TTD

Kelompok I
Hari / Tanggal : Minggu / 22 oktober 2019
No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa Pukul : 14.00 Pkl : 21.00
nyaman nyeri b/d 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
distensi abdomen (lokasi dan intesitasnya)  Ny.Y mengatakan masih
2. Mendengarkan penuh merasakan nyeri di ulu hati jika
perhatian keluhan nyeri ditekan sedikit
yang dirasakan Ny. Y  Ny. Y mengatakan nyeri yang
3. Mengukur TTV meliputi dirasakan berada pada skala
TD, N, S, P ringan.
4. Mengkaji petunjuk non-  Ny. Y mengatakan ada melakukan
verbal yaitu klien terlihat posisi yang nyaman yaitu lutut
gelisah. flexi
5. Menganjurkan klien untuk  Ny. Y megatakan gelisah karena
memulai posisi yang nyeri yang dirasakan.
nyaman yaitu dengan lutut O:
flexi.  Nyeri yang dirasakan klien berada
pada ulu hati dengan skala ringan.
 TTV :
TD = 110/70 mmhg
N = 78 x/i
P =21 x/i
S =36,1 C
 Ny. Y terlihat gelisah
 Ny. Y terlihat melakukan posisi
lutut fleksi.
A:
Masalah gangguan rasa nyaman
nyeri: Kronis teratasi sebagian
P:
Intervensi No. 1, 2, 3, di
lanjutkanan dimodifikasi pada
tanggal 24 januari 2011 dengan :
1. Anjurkan Ny. Y untuk tidk takut
atau cemas
2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
nyeri.
TTD

Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1.mengobservasi dan S;
kurang dari mencatat masukan makanan  Ny. Y mangatakan hanya
kebutuhan tubuh klien menghabiskan 2/3 Porsi
b/d intake yang 2.menimbang berat badan tiap makanan yang diberikan
tidak adekuat . hari.  Ny. Y masih mengeluh mual
3.mengobservasi dan catat  Ny. Mengatakan ada menggosok
kejadian mual dan muntah gigi dengan benar.
4.Menimbang BB tiap hari O;
5.mengingatkan untuk  Ny. Y terlihat agak Lemah
melakukan hygien mulut  Ny. Y terlihat hanya
yang baik menghabiskan 2/3 porsi
6. Menjaga keamanan dalam makanan yg diberikan
memberikan makanan
 BB= 53 Kg
 TB = 160
 Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan Tubuh Teratasi
sebagian.
P;
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Dilanjutkan pada tanggal 24/ 01/
2011

TTD

Kelompok I
3. Gangguan pola 1. Mengkaji pola tidur Ny. Y S:
tidur berhubungan 2. Menganjurkan Ny. Y  Ny. Y mengatakan tidurnya
dengan nyeri untuk melakukan tindakan sudah nyenyak
relaksasi  Ny.Y mengatakan tidurnya
3. Menganjurkan keluarga kurang lebih 7 jam
Ny. Y mengurangi  Ny. Y mengatakan selalu
kebisingan melakukan relaksasi
4. Menganjurkan Ny. Y  Keluarga Ny. Y mengatakan
untuk mematikan lampu selalu mengurangi kebisingan
sebelum tidur  Ny. Y mengatakan selalu
5. Menganjurkan pasien menggunakan pagar tempat tidur
untuk menggunakan jika tidur.
pagar tempat tidur sesuai O;
indikasi  Ny Y Terlihat tidur nyenyak.
 Ny. Y terlihat melakukan teknik
relaksasi
 Ny. Y terlihat tidur dengan
lampu mati
 Ny. Y terlihat tidur
menggunakan pagar tempat
tidur
A;
Masalah gangguan pola tidur
teratasi
P;
intervensi di hentikan.

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Senin / 23 Januari 2011


No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
Gangguan rasa Pukul : 10.00 Pkl : 14.00
nyaman nyeri b/d 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
distensi abdomen (lokasi dan intesitasnya)  Ny. Y tidak mengeluh nyeri
2. Mendengarkan penuh lagi
perhatian keluhan nyeri O:
yang dirasakan Ny. Y  TTV :
3. Mengukur TTV meliputi TD = 110/70 mmhg
TD, N, S, P N = 79 x/i
4. Mengkaji petunjuk non- P =21 x/i
verbal yaitu klien terlihat S =36,3 C
gelisah.  Ny. Y terlihat tenang.
5. menganjurkan Ny. Y A:
untuk tidak takut atau Masalah gangguan rasa nyaman
cemas nyeri: Kronis teratasi
6. Menjelaskan faktor-faktor P:
yang dapat meningkatkan Intervensi dihentikan
dan menurunkan nyeri. TTD

Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1.mengobservasi dan S;
kurang dari mencatat masukan  Ny. Y mangatakan
kebutuhan tubuh makanan klien menghabiskan 2/3 Porsi
b/d intake yang 2.menimbang berat badan makanan yang diberikan
tidak adekuat . tiap hari.  Ny. Y masih mengeluh mual
3.mengobservasi dan catat  Ny. Mengatakan ada
kejadian mual dan muntah menggosok gigi dengan benar.
4.Menimbang BB tiap hari O;
5.mengingatkan untuk  Ny. Y terlihat memakan
melakukan hygien mulut cemilan.
yang baik  Ny. Y terlihat agak Lemah
6. Menjaga keamanan dalam
 Ny. Y terlihat hanya
memberikan makanan
menghabiskan 2/3 porsi
makanan yg diberikan
 BB= 53 Kg
 TB = 160
 Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Teratasi sebagian.
P;
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Dilanjutkan pada tanggal 25/
01/ 2011

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Selasa / 24 Januari 2011


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Perubahan nutrisi Pukul : 20.00 Pukul : 08.00
kurang dari 1.mengobservasi dan S;
kebutuhan tubuh mencatat masukan  Ny. Y mangatakan
b/d intake yang makanan klien menghabiskan Porsi makanan
tidak adekuat . 2.menimbang berat badan yang diberikan
tiap hari.  Ny. Y tidak mengeluh mual
3.mengobservasi dan catat lagi
kejadian mual dan muntah O:
4.Menimbang BB tiap hari  Ny. Y terlihat memakan
5.mengingatkan untuk cemilan.
melakukan hygien mulut  Ny. Y terlihat agak Lemah
yang baik  Ny. Y terlihat hanya
6. Menjaga keamanan dalam menghabiska porsi makanan
memberikan makanan yg diberikan
 BB= 54 Kg
 TB = 160
 Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Teratasi.
P;
Intervensi dihentikan.

TTD

Kelompok I

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Malaria adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
(Sudoyo.w.aru.1999). Malaria disebabkan oleh plasmodium yang dibawa oleh nyamuk
anopheles betina. Adapun gejala dari malaria adalah demam, kejang-kejang, anemia,
nafas sesak, dan hilangnya nafsu makan. (Mansjoer, Arif. 1999)
Gejala yang muncul pada penyakit ini akan berlanjut dan pada akhirnya dapat
menyebabkan anemia berat, edema paru, kelainan hati, dan maturia serebral (koma).
Untuk itu perlu pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan cara menggunakan kelambu,
menggunakan pembasmi nyamuk, membersihkan sarang nyamuk dan tempat hinggap
nyamuk, memasang ventilasi dan menghindari rumah yang gelap. (Sudoyo. 1999)
Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 20 Januari 2011 terhadap Ny.Y yang
menderita malaria di ruangan Penyakit Dalam wanita di RSUD pasien terlihat lemah. Hal
ini dibuktikan pasien mengeluh mual dan muntah setiap makan, demam menggigil sejak
dua hari yang lalu, sakit kepala, pusing, dan nyeri ulu hati. Dari data tersebut didapatkan
diagnosa keperawatan yaitu Gangguan Rasa Nyaman Nyeri, Perubahan Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan Tubuh, Gangguan pola tidur, dan Ansietas.

B. Saran

1. Bagi Rumah SakitDiharapkan makalah/seminar ini dapat membantu meningkatkan


pengetahuan perawat di RSUD dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit malaria sehingga di harapkan dapat mengurangi angka kasus malaria

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan setelah melakukan presentasi makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa dan
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dilapangan tentang penyakit malaria
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz alimul Hidayat. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta ; EGC

Doengeoes EM, Marlynn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta ; EGC

Mansjoer Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta ; FKUI

Nettina. M. Sandra. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta ; EGC

Sudoyo. W. Aru, dkk.1999. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta ; FKUI

Lukman. 2010. Kemenkes: 424 Kabupaten di Indonesia dengan Malaria www.infeksi.com


diakses tanggal 21 Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai