Askep Bab3 Inggrid
Askep Bab3 Inggrid
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Klinis
Nama : Ny. Y No.MR : 046117
Usia : 26 Tahun
BB : 54 Kg
TB : 160 cm
Suhu : 37oC
Nadi : 73x/i
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Pernafasan : 18x/i
Orang yang di hubungi
Nama : Ny. A
Hubungan dengan klien : Adik
Tanggal masuk : 5 oktober 2019
Tanggal pengkajian : 6 oktober 2019
b. Keluhan
Pasien mengeluh demam, menggigil, mual muntah setiap kali makan, sakit
kepala,dan nyeri perut. Demam yang dirasakan pasien hilang timbul. Klien
mengatakan nyeri yang dirasakan berada dalam tingkat sedang (skala 5) dan klien
mengeluh lemah.
Genogram
KET ;
; Laki-laki
; Perempuan
K ; Klien
-------- ; Serumah
1. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengonsumsi tembakau ( rokok), alkohol dan
obat-obatan terlarang dan pasien juga mengatakan dan pasien juga tidak pernah alergi
terhadap obat-obatan, makanan dan zat-zat lainnya.
5. Pola Seksual/Reproduksi
Tanggal menstruasi terakhir : Pasien belum monopose dan terakhir menstruasi
tanggal 20 september 2019
Masalah menstruasi : Tidak ada
Pemeriksaan payudara mandiri : Ada
Masalah seksual : Tidak ada
Klien mengatakan ia beragama Islam dan ia meyakini dan mangimani agamanya tapi
selama perawatan di rumah sakit pasien tidak terlihat melakukan Sholat 5 waktu. Klien
mengatakan ia tidak sholat karena tubuhnya tidak bersih karena tidak mandi. Tapi sebelum
sakit klien mengatakan ada melaksanakan Sholat 5 waktu.
9. Pola Eliminasi
BAK :
Frekuensi : ± 6x/hari
Warna : Kuning
Nyeri : Klien mengatakan terasa sakit jika BAK
Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu/kateter
BAB :
Frekuensi : 1x/hari tapi terkadang bisa dalam 1 hari tidak BAB
Konsistensi : Padat tapi tidak keras
Masalah : Tidak mengalami nyeri dan BAB klien tidak berdarah.
b. Kepala
Bentuk : Lonjong
Karakteristik rambut : Ikal dan hitam
Keluhan yang berhubungan dengan kepala : Pasien merasakan pusing dan sakit
kepala
a) Mata
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Agak ikterik
Terdapat lingkaran hitam dibawah mata.
Rasa sakit : Klien merasakan nyeri dimata
Fungsi penglihatan : Kurang jelas, terbukti klien memakai kaca mata dan klien
mengatakan pusing jika kaca mata dilepas
b) Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada
Hygiene : Bersih
Fungsi penciuman : Baik, dibuktikan dengan klien dapat mencium aroma parfum.
a. Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, bernafas tidak
menggunakan otot bantu. Frekuensi = 18 x/ i
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, wheezing ( - )
b. Jantung
Inspeksi : Detak iktus kordis tidak terlihat pada RIC V mid klavikula
sinistra
Palpasi : Detak iktus kordis teraba di RIC V mid klavikula sinistra
Perkusi : Pekak pada batas jantung
Atas : RIC II mid klavikula sinistra
Bawah : RIC V mid klvikula sinistra
Kiri : Linea axial anterior
Kanan : 1 jari mid klavikula dextra
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak membesar
Auskultasi : Bising usus 17 x / i
Palpasi : Klien mengeluh nyeri ulu hati dan kuadran kanan atas dan
tidak ada teraba massa pada abdomen
Perkusi : Hipertimpani
d. Musculoskeletal
Nyeri : Tidak ada
Pola latih gerak : Tidak ada masalah, terlihat pasien ada berjalan di pagi hari
Ekstremitas atas : Terpasang infuse RL 20 tetes / I tapi tidak kaku
Ekstremitas bawah : tidak kaku, terbukti pasien bisa berdiri dan berjalan ke kamar
mandi
e. Integumen
Warna kulit : Sawo matang
Turgor : Lembab
“Ketika masuk masuk rumah sakit tidak terlihat bintik merah di kulit pasien, tapi
pada saat dilakukan tes rempelit terdapt bintik merah.
13. Therapy
Tanggal 6 – 12 oktober 2019 :
Diet ML
Infus tutofurin ops – RL 1 : 1 4 J/K
Kina 3x2 tab
Pentazol 1x1 cp IV
PCT 3x1
Primadain 1x3
kindamicin 300 2x1
Trijek 1x1 gr IV
Paraduin 1x1 tab
Bellapen 3x1
Analisa Data
MASALAH
No. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
perut.
DO ;
Pasien terlihat letih
Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/i
2. DS ; Malaria Perubahan nutrisi
Pasien mengeluh mual dan Mediator endotoksin makrofag kurang dari kebutuhan
muntah setiap kali makan Parasit tubuh.
Pasien mengeluh pusing dan Melepaskan mediator
sakit kepala Plasmodium
Pasien mengatakan badannya Meningkatnya perlekatan eritrosit
lemah Panas ireguler, anemia
hati. Anoreksia
DO ;
Konjungtiva Anemis
Sklera agak ikterik
Pasien terlihat letih
Perubahan BB saat sakit 2 kg
Klien terlihat hanya
menghabiskan ½ porsi
makanan yang diberikan.
Tanggal 19/01/2011 Hb = 8
g/dl
Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/
DO ;
Pasien terlihat letih
Terdapat lingkaran hitam
dibawah mata
Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/i
4. DS ; Malaria Ansietas
Klien mengatakan trauma Mediator endotoksin makrofag
dengan jarum suntik Parasit
Pasien mengeluh pusing Melepaskan mediator
Pasien mengeluh sakit kepala Prostaglandin
Merangsang reseptor nyeri
DO ; Nyeri
No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa Pukul : 09.00 Pukul: 13.30
nyaman nyeri: 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
kronis tingkat (lokasi dan itensitasnya) -Ny. Y mengatakan nyeri
sedang b/d distensi menggunakan rentang dirasakannya pada ulu hati.
abdomen nyeri Ny. Y mengatakan nyeri yang
0-3 ringan, dirasakan berada pada tingkat
4-6 sedang, sedang (skala 5)
7-10 berat. -Ny. Y mengatakan bahwa ia
2. Mengkaji tanda-tanda vital mengetahui nyeri yang
meliputi: TD, Nadi, dirasakannya akibat meningkatnya
Respirasi dan Suhu asam lambung karena kurang
3. Menjelaskan sebab-sebab makan.
nyeri pada Ny. Y “nyeri -Ny. Y mengatakan akan selalu
yang dirasakan Ny. Y melakukan relaksasi nafas dalam
karena adanya jika merasakan nyeri
peningkatan asam O:
lambung”. -Nyeri yang dirasakan klien berada
4. Mendengarkan penuh pada ulu hati dengan skala sedang
perhatian keluhan nyeri (skala 5)
Ny. Y -Ny. Y terlihat mengerti tentang
5. Mengajarkan Ny.Y teknik penyebab nyeri yang dirasakannya
relaksasi nafas dalam -Ny. Y terlihat melakukan teknik
dengan cara “menyuruh relaksasi nafas dalam pada saat
menarik nafas dalam- merasakan nyeri.
dalam melalui hidung, -TTV : TD :100/70
ditahan sebentar lalu N : 73 x/i
lepaskan secara perlahan- R : 18x/i
lahan seperti mengucapkan S : 37 0 C
huruf O sambil A:
melemaskan otot-otot”. Gangguan rasa nyaman nyeri:
kronis tingkat sedang belum teratasi
P:
Intervensi no 1, 2, 4, 5 dilanjutkan
dan dimodifikasi pada tanggal 22
januari 2010 yaitu:
1. Anjurkan keluarga untuk selalu
memberikan perhatian
2. Anjurkan klien untuk
melaporkan nyeri
TTD:
Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1. Mengkaji riwayat nutrisi S;
kurang dari termaksud makanan yang Ny. Y mengatakan menyukai
kebutuhan tubuh disukai makan donat
b/d intake yang 2. Mengobservasi dan Ny. Y mangatakan hanya
tidak adekuat . mencatat masukan menghabiskan ½ Porsi makanan
makanan klien yang diberikan
Ny. Y bahwa ia makan sedikit
3. Menganjurkan makan tapi sering
sedikit dan frekuensi sering Ny. Y mengeluh mual
Kelompok I
3. Gangguan pola 1. Menentukan kebiasaan S:
tidur berhubungan tidur biasanya dan Ny. Y Mengatakan bahwa
dengan nyeri perubahahn yang terjadi biasanya klien tidur 7 jam sehari
2. Memberikan tempat tidur tapi sejak sakit klien hanya tidur
yang nyaman. 4 jam sehari.
Klien mengatakan ia nyaman
3. Menganjurkan untuk dengan tempet tidurnya
membuat rutinitas tidur Klien mengatakan selalu
baru yang dimasukkan melakukan aktivitas ringan
dalam pola lama dan seperti berjalan-jalan disekitar
lingkungan baru ruangan.
Klien mengatakan selalu minum
susu sebelum tidur.
4. Menganjurkan untuk
melakukan beberapa O;
aktivitas ringan selama Klien terlihat tidur 4-5 jam
siang hari. Jamin pasien sehari
berhenti beraktifitas Klien terlihat berjalan disekitar
beberapa jam sebelum ruangan setiap pagi dan sore
tidur.
Klien terlihat minum susu
sebelum tidur.
5. Menganjurka untuk
A;
meningkatkan regimen
Masalah gangguan pola tidur
kenyamanan waktu tidur
belum terjadi
yaitu mandi dan minum
P;
segelas susu hangat
intervensi no. 4 dan 5, dilanjutkan
dan dimodivikasi pada tanggal
22/01/2011 yaitu
2. Instruksikan tindakan relaksasi
3. Kurangi kebisingan dan lampu
4. Dorong pasien nyaman bantu
dalam mengubah posisi.
5. Gunakan pagar tempat tidur
sesuai indikasi.
Kelompok I
Kelompok I
TTD
Kelompok I
Kelompok I
Hari / Tanggal : Minggu / 22 oktober 2019
No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa Pukul : 14.00 Pkl : 21.00
nyaman nyeri b/d 1. Mengkaji keluhan nyeri S:
distensi abdomen (lokasi dan intesitasnya) Ny.Y mengatakan masih
2. Mendengarkan penuh merasakan nyeri di ulu hati jika
perhatian keluhan nyeri ditekan sedikit
yang dirasakan Ny. Y Ny. Y mengatakan nyeri yang
3. Mengukur TTV meliputi dirasakan berada pada skala
TD, N, S, P ringan.
4. Mengkaji petunjuk non- Ny. Y mengatakan ada melakukan
verbal yaitu klien terlihat posisi yang nyaman yaitu lutut
gelisah. flexi
5. Menganjurkan klien untuk Ny. Y megatakan gelisah karena
memulai posisi yang nyeri yang dirasakan.
nyaman yaitu dengan lutut O:
flexi. Nyeri yang dirasakan klien berada
pada ulu hati dengan skala ringan.
TTV :
TD = 110/70 mmhg
N = 78 x/i
P =21 x/i
S =36,1 C
Ny. Y terlihat gelisah
Ny. Y terlihat melakukan posisi
lutut fleksi.
A:
Masalah gangguan rasa nyaman
nyeri: Kronis teratasi sebagian
P:
Intervensi No. 1, 2, 3, di
lanjutkanan dimodifikasi pada
tanggal 24 januari 2011 dengan :
1. Anjurkan Ny. Y untuk tidk takut
atau cemas
2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
nyeri.
TTD
Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1.mengobservasi dan S;
kurang dari mencatat masukan makanan Ny. Y mangatakan hanya
kebutuhan tubuh klien menghabiskan 2/3 Porsi
b/d intake yang 2.menimbang berat badan tiap makanan yang diberikan
tidak adekuat . hari. Ny. Y masih mengeluh mual
3.mengobservasi dan catat Ny. Mengatakan ada menggosok
kejadian mual dan muntah gigi dengan benar.
4.Menimbang BB tiap hari O;
5.mengingatkan untuk Ny. Y terlihat agak Lemah
melakukan hygien mulut Ny. Y terlihat hanya
yang baik menghabiskan 2/3 porsi
6. Menjaga keamanan dalam makanan yg diberikan
memberikan makanan
BB= 53 Kg
TB = 160
Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan Tubuh Teratasi
sebagian.
P;
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Dilanjutkan pada tanggal 24/ 01/
2011
TTD
Kelompok I
3. Gangguan pola 1. Mengkaji pola tidur Ny. Y S:
tidur berhubungan 2. Menganjurkan Ny. Y Ny. Y mengatakan tidurnya
dengan nyeri untuk melakukan tindakan sudah nyenyak
relaksasi Ny.Y mengatakan tidurnya
3. Menganjurkan keluarga kurang lebih 7 jam
Ny. Y mengurangi Ny. Y mengatakan selalu
kebisingan melakukan relaksasi
4. Menganjurkan Ny. Y Keluarga Ny. Y mengatakan
untuk mematikan lampu selalu mengurangi kebisingan
sebelum tidur Ny. Y mengatakan selalu
5. Menganjurkan pasien menggunakan pagar tempat tidur
untuk menggunakan jika tidur.
pagar tempat tidur sesuai O;
indikasi Ny Y Terlihat tidur nyenyak.
Ny. Y terlihat melakukan teknik
relaksasi
Ny. Y terlihat tidur dengan
lampu mati
Ny. Y terlihat tidur
menggunakan pagar tempat
tidur
A;
Masalah gangguan pola tidur
teratasi
P;
intervensi di hentikan.
TTD
Kelompok I
Kelompok I
2. Perubahan nutrisi 1.mengobservasi dan S;
kurang dari mencatat masukan Ny. Y mangatakan
kebutuhan tubuh makanan klien menghabiskan 2/3 Porsi
b/d intake yang 2.menimbang berat badan makanan yang diberikan
tidak adekuat . tiap hari. Ny. Y masih mengeluh mual
3.mengobservasi dan catat Ny. Mengatakan ada
kejadian mual dan muntah menggosok gigi dengan benar.
4.Menimbang BB tiap hari O;
5.mengingatkan untuk Ny. Y terlihat memakan
melakukan hygien mulut cemilan.
yang baik Ny. Y terlihat agak Lemah
6. Menjaga keamanan dalam
Ny. Y terlihat hanya
memberikan makanan
menghabiskan 2/3 porsi
makanan yg diberikan
BB= 53 Kg
TB = 160
Mulut Ny. Y Terlihat bersih
A;
Masalah Perubahan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Teratasi sebagian.
P;
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Dilanjutkan pada tanggal 25/
01/ 2011
TTD
Kelompok I
TTD
Kelompok I
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
(Sudoyo.w.aru.1999). Malaria disebabkan oleh plasmodium yang dibawa oleh nyamuk
anopheles betina. Adapun gejala dari malaria adalah demam, kejang-kejang, anemia,
nafas sesak, dan hilangnya nafsu makan. (Mansjoer, Arif. 1999)
Gejala yang muncul pada penyakit ini akan berlanjut dan pada akhirnya dapat
menyebabkan anemia berat, edema paru, kelainan hati, dan maturia serebral (koma).
Untuk itu perlu pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan cara menggunakan kelambu,
menggunakan pembasmi nyamuk, membersihkan sarang nyamuk dan tempat hinggap
nyamuk, memasang ventilasi dan menghindari rumah yang gelap. (Sudoyo. 1999)
Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 20 Januari 2011 terhadap Ny.Y yang
menderita malaria di ruangan Penyakit Dalam wanita di RSUD pasien terlihat lemah. Hal
ini dibuktikan pasien mengeluh mual dan muntah setiap makan, demam menggigil sejak
dua hari yang lalu, sakit kepala, pusing, dan nyeri ulu hati. Dari data tersebut didapatkan
diagnosa keperawatan yaitu Gangguan Rasa Nyaman Nyeri, Perubahan Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan Tubuh, Gangguan pola tidur, dan Ansietas.
B. Saran
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan setelah melakukan presentasi makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa dan
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dilapangan tentang penyakit malaria
DAFTAR PUSTAKA
Doengeoes EM, Marlynn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta ; EGC