Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PERTEMUAN KETUJUH

OLEH MUHAMMAD GHITHRIF GUSTOMO PUTRA

ILMU EKONOMI ISLAM 2019, 1906285642

CHAPTER 29 : SISTEM MONETER

1. Dalam ilmu ekonomi, uang adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat tukar
untuk membeli berbagai barang dan jasa dalam perekonomian.

2. Uang memiliki tiga fungsi utama, yaitu medium of exchange, unit of account, dan store of
value.

a. Sebagai medium of exchange (alat tukar), uang digunakan untuk membeli barang
dan jasa. Misalnya, saat kita membeli Boba, kita menyerahkan uang kepada penjual dan
penjual akan menyerahkan Boba ke kita.

b. Sebagai unit of account (satuan hitung), dengan uang kita dapat mengetahui harga
relatif suatu barang. Dengan uang kita bisa mengetahui kalau sebuah apel harganya Rp5000
dan sebuah jeruk harganya Rp2000.

c. Sebagai store of value (penyimpan nilai), orang-orang dapat menggunakan uang


yang mereka peroleh untuk membeli barang dan jasa di masa depan.

3. Uang komoditas adalah uang yang berbentuk komoditas dan memiliki nilai intrinsik.
Misalnya zaman dahulu orang menggunakan emas dan perak sebagai mata uang. Meskipun
emas dan perak tidak digunakan sebagai mata uang, mereka tetap memiliki nilai. Nilai
tersebutlah yang disebut nilai intrinsik

4. Uang fiat adalah uang yang tidak mempunyai nilai intrinsik. Uang ini hanya berguna
karena dijamin oleh pemerintah. Misalnya, uang Rp100.000 yang ada di dompet kita.

5. Dalam perekonomian, uang yang paling sering ditemui adalan currency. Currency adalah
uang kertas dan logam yang sehari-hari kita pegang. Selain currency, kita juga dapat
menggunakan saldo di tabungan kita untuk membeli barang dan jasa (biasanya menggunakan
kartu ATM/gesek). Hal ini dinamakan Demand Deposit, yaitu saldo uang kita di bank.

M1 = Currency + Demand Deposit + Traveler’s Check + Other Checkable Deposit


M2 = M1 + Saving Deposit + Small Time Deposit + Money Market Mutual Fund + Kategori
kecil lainnya

Keterangan : Kartu kredit tidak dikategorikan sebagai uang karena hanya berfungsi untuk
menunda pembayaran.

6. Money supply adalah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Money demand
adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat. Menurut John Maynard Keynes,
permintaan uang masyarakat ditentukan oleh tiga motif, yaitu transaksi (fungsi dari
pendapatan), berjaga-jaga (fungsi dari pendapatan), dan spekulasi (fungsi dari tingkat bunga).

7. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditempuh bank sentral untuk mengarahkan
kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik dengan cara mengontrol jumlah uang yang
beredar.

8. Bagaimana cara bank mempengaruhi money supply?

Anggaplah kondisi perekonomian tanpa bank. Dalam perekonomian ini, money supply
hanyalah currency yang dipegang masyarakat. Misalnya, total currency di masyarakat 100.
Hal ini juga berarti money supply di masyarakat 100.

Misalkan ada orang yang membuka bank. Bank ini tujuannya hanya sebagai tempat
menyimpan uang saja agar tidak dicuri. Kehadiran bank akan menurunkan currency sebesar
Rp100 karena orang akan menyimpan uangnya di bank dan meningkatkan demand deposit
sebesar Rp100. Apakah money supply terpengaruh? Tidak. Karena currency turun 100 dan
disaat yang bersamaan demand deposit naik 100.

Uang yang diberikan ke bank hanya disimpan si bank tanpa dikeluarkan ke orang lain. Si
bank hanya menunggu sampai si pemilik uang datang mengambil uangnya. Dalam hal ini,
Rp100 disebut sebagai reserves/cadangan bank. Cadangan adalah uang yang ditahan oleh
bank. Bisa kita sebut bank ini menerapkan rasio cadangan 100%. Dari 100 yang diterima,
100 pula yang ditahan.
Sekarang misalkan bank menerapkan rasio cadangan 10%. Artinya, dari 100 bank menahan
10. 90 sisanya bisa disalurkan keluar dalam bentuk currency. Money supply di perekonomian
naik menjadi 190 (100 demand deposit + 90 currency). Hal ini terus berlanjut hingga kita
menemukan money multiplier yang dirumuskan sebagai 1/RRR.

Artinya, money multiplier perekonomian ini adalah 1/10% = 10 sehingga jumlah uang yang
maksimal diciptakan bank adalah 10*100 = 1000.

9. The Fed mengendalikan jumlah uang beredar terutama melalui operasi pasar terbuka:
Pembelian obligasi meningkatkan jumlah uang beredar, dan penjualan obligasi pemerintah
mengurangi jumlah uang beredar. The Fed juga menggunakan alat lain untuk mengendalikan
jumlah uang beredar. Ia dapat memperluas jumlah uang beredar dengan mengurangi tingkat
diskonto, meningkatkan pinjamannya ke bank, menurunkan persyaratan cadangan, atau
menurunkan suku bunga tentang cadangan. Itu dapat mengontrak pasokan uang oleh
meningkatkan tingkat diskonto, mengurangi pinjamannya menjadi bank, meningkatkan
persyaratan cadangan, atau meningkatkan suku bunga atas cadangan.

CHAPTER 30 : MONEY GROWTH AND INFLATION

1. The overall level of prices in an economy adjusts to bring money supply and money
demand into balance.When the central bank increases the supply of money, it causes the price
level to rise. Persistent growth in the quantity of money supplied leads to continuing inflation.
2. The principle of monetary neutrality asserts thatchanges in the quantity of money influence
nominal lvariables but not real variables. Most economists believe that monetary neutrality
approximatelydescribes the behavior of the economy in the long run.

3. A government can pay for some of its spending simply by printing money. When countries
rely heavily on this“inflation tax,” the result is hyperinflation.

4. One application of the principle of monetary neutrality is the Fisher effect. According to
the Fisher effect, when the inflation rate rises, the nominal interest rate rises by the same
amount so that the real interest rate remains the same.

5. Many people think that inflation makes them poorer because it raises the cost of what they
buy. This view is a fallacy, however, because inflation also raisesnominal incomes.

6. Economists have identified six costs of inflation: shoeleather costs associated with reduced
money holdings, menu costs associated with more frequent adjustment of prices, increased
variability of relative prices, unintended changes in tax liabilities due to nonindexation of the
tax code, confusion and inconvenience resulting from a changing unit of account, and
arbitrary redistributions of wealth between debtors and creditors. Many of these costs are
large during hyperinflation, but the size of these costs for moderate inflation is less clear.

Explanation :

a. shoeleather costs are the resources wasted when inflation encourages people to reduce their
money holdings.

b. menu costs are the costs of changing prices

c. because market economy use prices as a basis to allocate economy’s resource, variability in
price levels make markets are less able to allocate resources to their best use

d. redistribution of wealth occurs either from lender to borrower, vice versa.

7. Quantity Equation :

M*V = P*Y

Note :

M = Money

V = Velocity

P = Price

Y = Real GDP , PY = Nominal GDP

1. The velocity of money is relatively stable over time.

2. Because velocity is stable, when the central bank changes the quantity of

money (M), it causes proportionate changes in the nominal value of output

(P 3 Y).

3. The economy’s output of goods and services (Y) is primarily determined by

factor supplies (labor, physical capital, human capital, and natural resources)

and the available production technology. In particular, because money is

neutral, money does not affect output.

4. With output (Y) determined by factor supplies and technology, when the
central bank alters the money supply (M) and induces proportional changes in

the nominal value of output (P * Y), these changes are reflected in changes in

the price level (P).

5. Therefore, when the central bank increases the money supply rapidly, the

result is a high rate of inflation.

8. Fisher Effect

Real interest rate = Nominal interest rate – inflation

Nominal interest rate = Real intrest rate + inflation

PR Tambahan : Saham, Obligasi, Securities

Saham adalah bukti penyertaan modal ke suatu perusahaan. Seringkali perusahaan


membutuhkan dana untuk ekspansi usahanya. Dalam mendapatkan dana, perusahaan dapat
menerbitkan saham di pasar modal. Saham akan dibeli oleh investor sehingga perusahaan
mendapatkan dana dari hasil penjualan saham. Apabila perusahaan untung, pemegang saham
akan mendapatkan bagian keuntungan sesuai porsi laba di perusahaan. Apabila perusahaan
mengalami kerugian, tidak ada kewajiban bagi perusahaan untuk mengembalikan modal ke
pemegang saham. Pemegang saham juga dapat menjual saham ke investor lainnya di pasar
sekunder. Dari hasil penjualan, dapat diketahui apakah nilai jual lebih besar dari nilai beli
(mendapatkan capital gain), atau sebaliknya (capital loss).

Obligasi adalah bukti bahwa seseorang meminjamkan uang ke perusahaan. Perusahaan juga
dapat menggunakan instrumen berbasis utang dalam mendanai usahanya. Dengan
menerbitkan obligasi, perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari kreditur. Obligasi
memiliki principal (pokok utang) dan interest (bunga) yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
Pemegang obligasi juga dapat menjual obligasi dan bisa memperoleh keuntungan atau
kerugian.

Sekuritas/efek adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, seperti saham,
obligasi, rights, warrant, option, dsb. Dalam perdagangan surat berharga di pasar modal,
dibutuhkan pelaku pasar modal yang bernama perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas
adalah firma yang merupakan anggota bursa efek dengan lisensi khusus untuk melakukan jual
beli efek atau saham dan menjadi perantara transaksi bagi perusahaan atau investor.

Anda mungkin juga menyukai