Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN GROUP PROJECT

MEMBUAT ALAT BANTU MESIN PEMOTONG


KERTAS KARTON UNTUK RAM TELUR PUYUH

Disusun Oleh :

1. Ayub Anshori (D200130163)


2. Rio Safrizon (D200130167)
3. Ajug Sudibyo (D200130196)
4. Yusup Wijanarko (D200130203)
5. Agus Kurniawan (D200130090)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Group Project disusun untuk memenuhi syarat kelulusan. Pada


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Disusun dan dipersiapkan oleh :

1. Ayub Anshori (D200130163)


2. Rio Safrizon (D200130167)
3. Ajug Sudibyo (D200130196)
4. Yusuf Wijanarko (D200130203)
5. Agus Kurniawan (D200130090)

Telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Mengesahkan Menyetujui
Koordinator Tugas Dosen Pembimbing

(Ir. Sunardi Wiyono, MT) (Wijianto, S.T.,M.Eng.Sc)


Mengetahui
a.n. Ketua Jurusan

(Tri Widodo Besar Riyadi, ST .MSc.Ph,D)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Group Project ini.
Penulis yakin bahwa keberhasilan dalam rnenyelesaikan Tugas
Perencanaan Mesin ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Tri Widodo B.R, ST .MSc.Ph,D, selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2. Bapak Ir. Sunardi Wiyono, MT, selaku Koordinator Tugas Group Project.
3. Bapak Wijianto, S.T.,M.Eng.Sc, selaku dosen pembimbing, Terima kasih atas
semua bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan tugas ini,
4. Bapak dan Ibu yang senantiasa berdo’a dan memberi dukungan baik moral
maupun material untuk menyelesaikan Tugas Group Project ini.
5. Buat sahabat-sahabat kami yang telah memberi dukungan, semangat dan
bantuannya,
6. Segenap rekan-rekan se-Angkatan atau yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Yang telah ikhlas memberi bantuan moral maupun spiritual kepada
penulis, sehingga Tugas Perencanaan Mesin ini dapat selesai.
Semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal
ibadah disisi Allah SWT, dan semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak
yang berkepentingan. Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kata- kata yang
kurang berkenan di hati pembaca

Surakarta, Juli 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................2
1.3 Batasan Masalah...................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan..................................................................2
..............................................................................................
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................3

BAB II DASAR TEORI


2.1 Pengertian Dasar……………………………………………4
2.2 Sejarah Mesin……………………………………………….4
2.3 Penggunaan Proses Pemesinan……………………………...5
2.3.1 Mesin Bubut.................................................................5
2.3.2 Mesin Las……………………………………………..5
2.3.2.1 Sambungan Las……………………….………6
2.3.3 Mesin Gerinda………………………………………...8
2.3.3.1 Fungsi Mesin Gerinda………………………..8
2.3.3.2 Macam-macam Mesin Gerinda………………8
2.3.4 Mesin Bor……………………………………………..11

BAB III KONSEP PEMBUATAN


3.1 Diagram Alir……………………………………………….12
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………….12
3.2.1 Alat ……………………………….…………………12
3.2.2 Bahan………………… ……………………………..13
3.3 Biaya Perancangan..………………………………………13
3.4 Konsep Perancangan……………………………………...13
3.5 Metode Perencanaan……………………………………...13
3.5.1 Kontruksi ………………………………………..…13
3.5.2 Bahan dan Ukuran ………………………………....14
3.5.3 Alat Keselamata Kerja …………………………...14
3.6 Tata cara dan urutan pengerjaan………………………….14
3.7 Proses Pembuatan………………………………………..15
3.7.1 Pengurangan Volume Bahan……………………......15
3.7.2 Penyambungan……………………………………...15
3.7.3 Penyelesaian Permukaan……………………………15

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN


4.1 Perhitungan Poros.............................................................
4.2 Perhitungan Puli................................................................

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………
5.2 Saran……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Mesin Bubut…..………………………………………………5


2. Gambar Mesin Las …………………………………………………….6
3. Gambar Macam- Macam Sambungan Las……………………………..7
4. Gambar Mesin Gerinda Tangan…..……………………………………9
5. Gambar Mesin Gerinda Duduk………………………………………..10
6. Gambar Mesin Gerinda Potong……………………………………..... 10
7. Gambar Mesin Bor…………………………………………………... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri kecil di bidang perternakan telur puyuh yang
bersaing ketat dalam hal kreativitas sehingga menuntut seseorang harus
bekerja keras untuk menciptakan ide yang lebih menarik untuk merancang
mesin ram atau box telor puyuh. Salah satunya adalah industry dalam bidang
peternakan telur puyuh. Wadah multifungsi terbuat dari kertas karton dan
terdiri dari dua macam bentuk yaitu berukuran box besar dan box kecil. Alat
pemotong kertas karton merupakan salah satu peralatan penting yang harus
ada dalam proses pembuatan wadah multifungsi. Alat pemotong kertas karton
yang saat ini digunakan dalam pembuatan wadah penataan telur puyuh adalah
mesin untuk memotong kertas karton berbentuk persegi panjang dan mata
pisau untuk memotong kertas karton berbentuk persegi. Proses pengerjaan
wadah multifungsi, khususnya proses pemotongan kertas karton, dilakukan di
meja dengan posisi duduk.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut  manusia
untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efesiensi disegala
bidang. Menghadapi perkembangan tersebut, tentu saja diperlukan usaha
untuk memiliki keterampilan menggunakan mesin-mesin di dalam industri
akan mendapat keuntungan serta manfaat yang banyak.
Oleh karena itu pentingnya mesin-mesin industry peternakan dalam
menunjang kegiatan industri dan pencapaian tujuan masyarakat sekitar, maka
kami akan membahas tentang berbagai hal mengenai mesin pemotong kertas
karton yang di gunakan untuk penataan telur puyuh
.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam pembuatan mesin pemotong kertas karton
untuk ram penataan telur puyuh yaitu :
1. Bagaimana merancang bagian Mesin tersebut agar lebih efisien dan prestis
di dalam penggunaanya.
2. Mudah dan aman dalam pengoprasiannya
3. Hemat biaya dan waktu dalam pengerjaannya
4. Ramah lingkungan

1.3 Batasan Masalah


Data dan permasalahan yang dikemukakan pada Laporan ini akan
dibahas dan diselesaikan dengan batasan sebagai berikut:
1. Berdasarkan persoalan, maka pembatasan hanya mengenai ke efisiensinya
pada mesin yang di gunakan.
2. Pembatasannya hanya pada Alat pemotong kertas karton yang dirancang
hanya untuk memotong kertas karton dengan panjang 60 cm dan
kedalaman pemotongan 1,5 cm yang berbentuk persegi panjang.

1.4 Tujuan Penuliasan


Tujuan penulisan ini adalah untuk rancang bangun alat bantu pemotong
kertas karton untuk ram telor atau penataan telur puyuh yang dilakukan
menggunakan mesin yang efisien hemat biaya dan waktu adapun tujuan yang
mendasar dari tugas ini antar lain :
1. Mengetahui secara umum untuk merancang dan membuat perancangan
alat pemotong kertas karton yang praktis dan efisien bagi para pekerja
dalam pembuatan wadah penataan telur puyuh.
2. Untuk memenuhi tugas group project, sebagai pembelajaran secara
langsung.
3. Membuat alat pemotongan kertas karton utuk ram atau penataan telor
puyuh yang mudah di gunakan dan aman dalam penggunaannya.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan yang akan disusun terbagi dalam beberapa
bab, antara lain:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB 2: DASAR TEORI
Bab ini berisi uraian-uraian singkat tentang penelitian
terdahulu dan perbandingannya dengan penelitian yang sekarang
dilakukan.
BAB 3: KONSEP PEMBUATAN
Bab ini berisi tentang pembuatan dan perancangan mesin
pemotong kertas karton untuk ram telur puyuh.
BAB 4: ANALISA PERHITUNGAN
Bab ini berisi tentang perhitungan Daya, Poros , dan Pully
BAB 5: PENUTUP
Bab ini meliputi tentang kesimpulan dan saran dari
perancangan mesin bantu alat pemotongan kertas karton untuk ram
atau penataan telur puyuh
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Dasar


Mesin Potong (Cutting Machine) adalah mesin yang digunakan
untuk memotong kertas karton, pada bagian penentuan ukuran kertas
sebelum pemotongan ataupun setelah pemotongan dengan tujuan
merapikan kertas..
Proses Pemotongan merupakan pemindahan material dari sampel
yang besar dengan ukuran yang di inginkan. Pemotongan yang keliru akan
mengakibatkan di peroleh struktur mikro yang tidak sebenarnya karena
mengalami perubahan. Kerusakan pada material saat proses pemotongan
tergantung pada jenis kertas yang di potong, alat yang di gunakan untuk
memotong, juga kecepatan potong.

2.2 Sejarah Mesin Potong


Sejarah dari mesin potong yaitu Sekitar tahun 1800 mulai
digunakan mesin potong kertas yang kerjanya menyerupai ketam. Ada
juga yang menggunakan pisau bulat yang berputar seperti gergaji. Mesin
potong yang berbentuk seperti mesin potong masa kini diketemukan oleh
Guillaume Massiquot dari Perancis. Mesin ini diilhami dari quillotine
yang di Perancis digunakan untuk hukuman pancung.
Tahun 1837 Thirault dari Perancis membuat mesin potong dengan pisau
yang tidak bergerak, tetapi lapak (meja kertas) bergerak ke atas. 
Sekitar tahun 1840 dan 1850 mulailah berkembang dari bentuk kacip dan
radeer yang dibuat dari kayu. Tahun 1859 Karl Krause, untuk pertama kali
mulai membuat mesin potong yang seluruhnya dari besi. Mesin ini terdiri
dari tiga ukuran. Untuk pertama kali mesin potong menggunakan tekanan
secara mekanis dibuat oleh Karls Krause dengan diberi nama “RAPID”.
Mesin ini mempunyai pendorong yang digerakkan oleh pita baja dengan
diberi skala.Dengan dasar mesin ini, terciptalah mesin-mesin yang ada
seperti sekarang dan banyak digunakan.

2.3 Penggunaan Proses Pemesinan


Di dalam proses permesinan pembuatan alat bantu pemotong kertas
karton untuk ram atau penataan telur puyuh tentunya menggunakan mesin
perkakas. Definisi alat mesin perkakas sebagai berikut :
2.3.1 Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubutsendiri merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat
yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja.

Gambar Mesin Bubut


(https://www.google.co.id/search?q=mesin+bubut&espv)

2.3.2 Mesin Las


Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang
akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam
yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah
kedua logam tersebut. Mesin las busur listrik dapat mengalirkan
arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang
dari 45 volt).
Proses penyambungan pada bahan dilakukan salah satunya
yaitu dengan cara pengelasan. Proses pengelasan ialah proses
penyatuan logam melalui pencairan bahan dasar dengan tujuan
agar kedua bahan tersebut dapat menyatu.

Gambar Mesin Las


(https://www.google.co.id/search?q=pengertian+mesin+las+listrik&espv)

2.3.2.1 Sambungan Las


Macam-macam sambungan Las antara lain :
a. Lap join atau fillet joint
Lap joint merupakan sambungan yang terdiri dari
dua benda kerja yang saling bertumpukkan.
b. Butt joint
Butt joint merupakan sambungan di mana kedua
benda kerja berada pada bidang yang sama dan
disambung pada ujung kedua benda kerja yang saling
berdekatan.

c. T –joint
T-joint merupakan sambungan di mana salah satu
benda kerja tegak lurus dengan benda kerja lainnya
sehingga membentuk huruf “T”
d. Edge joint 
Edge Joint merupakan sambungan di mana kedua
benda kerja sejajar satu sama lain dengan catatan salah
satu ujung dari kedua benda kerja tersebut berada pada
tingkat yang sama.
e. Corner joint 
Corner joint merupakan sambungan di mana kedua
benda kerja membentuk sudut sehingga keduanya dapat
disambung pada bagian pojok dari sudut tersebut.
Gambar Macam-Macam Sambungan Las
(http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/01/jenis-jenis-sambungan-
pada-las.html)

2.3.3 Mesin Gerinda


Mesin Gerinda yaitu sebuah alat untuk melakukan
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan pada sebuah
benda kerja sehingga menghasilkan permukaan yang halus dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Sebagai salah stu mesin perkakas
dengan salah satu mata potong jamak, mata potong pada mesin
gerida memiliki jumlah yang sangat banyak digunakan untuk
mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.
2.3.3.1 Fungsi utama mesin gerinda
1. Memotong benda kerja sehingga ketebalannya relative
tidak tebal.
2. Mengikis dengan tujuan untuk meratakan dan
menghaluskan benda kerja.
3. Melakukan kerjaan finising pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong
5. Mingikis untuk menghilangkan sisi yang tajam pada
benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja (baik itu
bulat, elips maupun yang lainnya)
7.
2.3.3.2 Macam-macam mesin gerinda
1. Mesin Gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda
yang digunakan untuk memutarkan roda gerinda. Roda
gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan
adalah sebuah piringan gerinda tipis. Mesin
gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis
permukaan benda kerja(menggerinda) maupun
memotong benda kerja. Gerinda tangan biasanya 
digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja
setelah proses pengelasan, terutama pada benda kerja
yang berukuran besar.

Gambar Mesin Gerinda


(http://doyock-online.blogspot.co.id/2013/05/macam-
macam-mesin-gerinda.html)

2. Mesin Gerinda Duduk


Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja
posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan. Untuk
melakukan penggerindaan, benda kerja didekatkan dan
ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga
permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda. Roda
gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk
berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada
mesin gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak
digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda
kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja
setelah proses pengelasan.

Mesin Gerinda Duduk


(http://doyock-online.blogspot.co.id/2013/05/macam-
macam-mesin-gerinda.html)

3. Mesin Gerinda Potong


Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin
gerinda yang digunakan untuk memotong benda kerja
dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan
dengan kecepatan tinggi. Mesin gerinda potong
dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari
bahan baja dengan cepat.
Gambar Mesin Gerinda Potong
(http://doyock-online.blogspot.co.id/2013/05/macam-
macam-mesin-gerinda.html)
2.3.4 Mesin Bor
Mesin Bor Mesin bor adalah peralatan mesin perkakas yang
secara umum digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Selain itu juga berfungsi untuk mereamer (meluaskan), mengetap,
dan lain - lain. Hampir semua mesin bor sama proses kerjanya
yaitu poros utama mesin berputar dengan sendirinya mata bor akan
ikut berputar.

Gambar Mesin Bor Tangan


(https://www.google.co.id/search?
noj=1&biw=1366&bih=623&tbm=isch&sa=1&q=mesin+bor&oq=mesin+bor&gs
_l)
BAB III
KONSEP PEMBUATAN

3.1 Diagram Alir

Mulai

Alat dan Bahan

Biaya Perancangan

Proses perencanaan
dan Pembuatan

Alat Jadi

Selesai

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
a. Penggaris Gulung(meteran)
b. Mesin Las
c. Mesin Bor
d. Mesin Gerinda
e. Gergaji

3.2.2 Bahan
a. Besi Siku
b.Mata Pisau Serkel (6inch)
c.Bantalan
d.Poros

3.3 Biaya Perancangan


1. Dinamo 1PK : Rp 1.100.000
2. 4 Mata Pisau 6inchi : Rp 800.000
3. Elektroda 2kg : Rp 60.000
4. Besi siku 12 Meter : Rp 200.000
5. Mur dan Baut : Rp 10.000
6. Pully : Rp 100.000
7. Bantalan : Rp 50.000
8. Poros : Rp 50.000
9. V-belt : Rp 50.000
Total : Rp 2.420.000,-

3.4 Konsep Perencanaan


Rangka Utama Dalam proses pembuatan dudukan rangka utama pada
mesin alat bantu pemotongan kertas untuk ram telor, dibutuhkan konsep
pembuatan dalam pengerlaanrrya. Konsep ini bertujuan untuk memperlancar
pekerjaan serta mempercepat penyelesaian pembuatan produk. Beberapa
konsep yang digunakan dalam pembuatan rangka utama pada mesin alat bantu
pemotongan kertas untuk ram telor.

3.5 Metode Perencanaan


3.3.1 Konstruksi
Kontruksi merupakan suatu struktur disain atau model dari apa
yang akan dibuat. Untuk itulah suatu konstruksi didesain sedemikian
rupa, guna memenuhi tuntutan yang ditujukan pada produk itu sendiri.
Pada mesin pemotong adonan krupuk rambak ini, rangka dituntut
memiliki konstruksi yang kuat dengan tujuan bisa menahan beban dan
menopang bagian-bagian mesin lainnya. Berikut adalah gambar dari
konstruksi rangka yang akan dibuat.
3.3.2 Bahan dan Ukuran
Pada pembuatan rangka ada beberapa bentuk bahan yang dapat
digunakan yaitu besi siku, kanal (c, segi 4), dan besi pipa. Pada
pembuatan rangka mesin pemotong adonan krupuk rambak ini
memilih besi siku dengan dimensi (40 x 40 mm) tebal 3 mm. Bahan
tersebut digunakan dengan alasan sebasai berikut:
l) Mudah diperoleh
2) Ringan
3) Kuat
Bahan-bahan tersebut dapat dikenali dengan mudah dan
banyak di jumpai di pasaran.
3.3.3 Alat keselamatan kerja
1.Kacamata Las
2. Masker
3. Sepatu
4. Sarung Tangan
3.6 Tata cara dan urutan pengerjaan
1. Memotong besi yang akan di gunakan
2. Mengelas atau menyambungkan besi yang telah dipotong sesuai ukuran.
3. Mengerinda untuk menghilangkan kerak hasil pengelasan
4. Mengebor untuk pemasangan dynamo.
5. Memasang Dinamo pada kerangka yang sudah di las.
6. Lalu pasang Mata pisau dan menyambungkan v-belt pada dynamo.

3.7 Proses Pembuatan


Konsep Umum Pembuatan alat bantu pemotong kertas karton untuk
tray dan penataan telor puyuh merupakan suatu kesimpulan perencanaan
pembuatan mesin. Dimana suatu konsep sangatlah dibutuhkan dalam suatu
kegiatan, acara maupun pengerjaan suatu produk. Tujuan konsep itu sendiri
ialah mengetahui pokok kesimpulan dari suatu alur perencanaan kegiatan,
acara maupun pengerjaan suatu produk itu sendiri. Di dalam pengerjaan suatu
produk sebuah konsep pembuatan sangatlah dibutuhkan khususnya adalah
sebuah konsep umum pembuatan produk. Konsep-konsep tersebut meliputi
beberapa hal, yaitu:
3.3.1 Pengurangan Volume Bahan
Mengerjakan suatu produk, tentunya bahan yang akan diproses
akan mengalami proses pengurangan volume bahan dimana
pengurangan tersebut berpengaruh pada hasil yang diinginkan.
Pengurangan volume bahan dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemotongan
b. Pengeboran
c. Pengelasan
d. Penggerindaan
3.3.2 Penyambungan
Proses penyambungan pada bahan dilakukan salah satunya
yaitu dengan cara pengelasan. Proses pengelasan ialah proses
penyatuan logam melalui pencairan bahan dasar dengan tujuan agar
kedua bahan tersebut dapat menyatu. Proses penyambun gun i:.gudapat
dilakukan dengan cara dilem, disambung dengan baut, dikeling,
disolder, dipatri dan lain sebagainya.
3.3.3 Penyelesaian Permukaan
Proses penyelesaian permukaan dapat pula diartikan sebagai
proses finishing. Proses ini adalah proses yang sangat menentukan baik
tidaknya penampakan luar pada suatu bahan atau produk. Proses yang
dapat dilakukan pada finishing yaitu diantaranya ialah proses
pelapisan, semprot logam, penghalusan, dan lain sebagainya.

.
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN

4.1. Perhitungan Poros


•Direncanakan :
Daya yang ditransmisikan= 1HP
= 1× 0,735
= 0,735 kW
Faktor koreksi( fc ) = 1,2 – 2,0
Putaran mesin( n 1 ) = 1450 rpm
• Perhitungan daya yang ditransmisikan ( Pd )
Pd =fc × P
= 1,5 × 0,735
= 1,103 kW
• Perhitungan momen puntir ( T )
5 Pd
T = 9,74 × 10
n1
5 1,103
= 9,74× 10
1450
= 740,912 kg .mm
Diketahui :
Berat puli besar (W) = 1kg
» Gaya rata – rata pada sabuk puli I
T
FT =
r
Dimana :
T = momen torsi = 71620 kg.mm
r = jari – jari puli I = 40 mm

Maka :
71620
FT = = 1790,5 kg
40
» Gaya pada bagian yang kendur
F = Ft = 1432,4 kg
» Gaya pada bagian yang tegang
Ft = 2 Ft
= 2 (1432,4) = 2864,8 kg
» Gaya pada puli II
F = W.g
= 1 (9,81) = 9,81 N
= 9,81 (6,12245) = 60 kg

»Bahan poros S 45 C-D, σ B = 60 kg/mm²


Bahan poros harus diberi tangga sedikit pada tempat puli.
Puli ditetapkan dengan pasak.
Sf = 8,0 Sf = 4,0

»τ ba = 60/(8,0 × 4,0) = 1,875 kg/mm²


» K m = 2,0 Kt = 1,5
» Dari persamaan
5,1
ds =
[[ ] √
τa
[ Km . m ] ² + [ Kt . t ] ²
] 1/3

dimana :
Km =factor koreksi terhadap momen lentur
= 2,0 (untuk beban dengan tumbukan ringan)
Kt = factor koreksi terhadap momen puntir = 1,5
M = momen lentur = 803,853 km.mm
T = momen torsi = 71620 kg.mm

maka :
5,1
ds=
[[ ] √ [
1,785
2,0 [ 803,853 ] ] ²+ [ 1,5. [ 71620 ] ] ²
] 1/3

= [ 2,857 [ 7695,428 ] ]1/3


= 29,21⟹ 30 mm
Konsentrasi tegangan dialur pasak adalah lebih besar
dari tangga poros.

4.2 Perhitungan Puli


•Direncanakan :
Daya motor listrik( P ) = 1 HP
Daya putaran( n ) = 1450 rpm
Diameter puli I = 40 mm
Diameter puli II = 25 mm
Bahan yang dipilih sebagai puli kecil dan besar adalah polymer.

•Torsi yang ditransmisikan


Pd
T1 = 9,74 x 105
n1
0,735
= 9,74 x 105
1450
= 493,717 kg.mm

•Kecepatan keliling ( v ) puli penggerak


π . D1+ n1
V1 =
60 x 1000
π .40 x 1450
=
6000
= 30,36 rpm

•Kecepatan kelilingVpenggerak= Vdigerakan


π . D 2+ n 2
V2 =
60 x 1000
v 1.60 x 1000
n2 = π.D2
3,79 x 60 x 1000
=
3,14 x 25
= 2896,815 rpm

•Kita tahu bahwa horse power yang ditransmisikan


( T 1−T 2 ) v
P =
75
P x 75 1 x 75
T1 – T2= =
v 3,79
= 19,79 kg ………………………………. ( 1 )
Juga :
2,3 log T1/T2 =μ . Θ = 0,25 x π
log T1/T2 = 0,25 / 2,3 = 0,341
T1/T2 = 2,193
T1 = 2.193 T2……………………….( 2 )

•Persamaan ( 2 ) disubtitusikankepersamaan ( 1 )
2,193 T1 – T2 = 19,79
T2 = 19,79
T1 = 43,41

•Momen bending pada poros dan tegangan dari sabuk


M = ( T1– T2 ) L
= ( 43,41 + 19,79 ) 25
= 1580 kg/mm

•Momen punter Ekuivalen


Tekv= √ T 2−M 2
= 1240,50 km.mm

•Perhitungan sabuk – V (V – Belt)


Dipilih sabuk V – Belt dengan tipe – A 45,sebagai berikut :
−¿ Lebar atas ( b ) = 12,5 mm
−¿ Tebal ( t ) = 9 mm
−¿ Panjang keliling sabuk ( C ) = 105 mm
−¿ Jarak sumbu poros ( H ) = 400 mm

Sudutα yang dibentangi oleh sabuk pada puli kecil


1 d 2−d 1
Cos α=
2 2H
150−50
= = 0,125
2.400
1
α = 61,6°
2
123
α = 123° → π = 2,15rad
180

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada perencanaan mesin pemotong kertas, dengan penggerak
motor listrik 1 HP maka dapat diambil kesimpulan data – data
sebagai berikut :
1. Torsi yang ditransmisikan = 493,717 kg.mm
2. Kecepatan keliling V puli penggerak = 30,36 rpm
3. Kecepatan Linier sabuk = 30,36 rpm
4. Kapasitas transmisi daya sabuk = 0,735 kW
5. Daya rencana( Pd ) = 1 HP
6. Diameter Poros = 30 mm
7. Dipilih Sabuk – V Tipe- A 45

5.2 Saran – saran


Untuk meningkat kwalitas kinerja dan hasil pembuatan yang
lebih perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Kekompakan kerja dalam kelompok.
2. Ketelitian dalam pengerjaan.
3. Penggunaan alat dengan hati – hati.
4. Dasar teori pengerjaan dan pemakaian alat harus dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA

SularsodanKiyokatsuSuga,’’DasarPerencanaandanPemilihanElemen’’,
Jakarta : PT. PradynaParamita, 1997
Khurmi, Gupta, 1981, Machine Desigh, Giwaralrajh, New Delhi.
B.H.Amsted,Phillip F, Ostwald, Myron L. Begemen, ‘‘TeknologiMekanik
‘‘ . Jakarta :Erlangga, 1992
Takeshisato.G, N. Sugiharto. H, 1996, MenggambarMenurutStandarISO,
PT. PradynaParamita, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai