Umj 1x Hanapuspit 4008 1 Jurnal
Umj 1x Hanapuspit 4008 1 Jurnal
ASI PADA IBU PRIMIPARA YANG MENYUSUI BAYI USIA 1-6 BULAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAMBI
ABSTRAK
Introduksi: Stres psikologis akan memberikan kejenuhan dan menurunkan level
kebahagiaan seseorang sehingga menghambat pengeluaran oksitosin yang membuat
produksi ASI menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan stres
psikologis dengan kelancaran produksi ASI pada ibu primipara yang menyusui bayi.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan populasi 52 ibu
primipara yang menyusui bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Sukorambi.
Sampel penelitian sejumlah 41 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Probability Sampling: Cluster Sampling dengan pendekatan Proportional sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner baku PSS untuk stres psikologis,
sementara kelancaran produksi ASI menggunakan kuesioner dengan skala Guttman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 53,7% responden mengalami stres sedang.
Sementara produksi ASI 70,7% responden dalam keadaan produksi ASI lancar. Uji
statistik menggunakan Spearman Rank dengan α=0,05 didapatkan P value=0,006.
Diskusi: Disimpulkan ada hubungan signifikan antara stres psikologis dengan
kelancaran produksi ASI pada ibu primipara yang menyusui. Dengan nilai r 0,425
yang berarti kekuatan hubungan antar variabel mempunyai derajat korelasi sedang.
Penelitian ini direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pemberian informasi berkaitan dengan kelancaran produksi ASI dan memberikan tips
mengenai upaya peningkatan produksi ASI pada ibu hamil dan menyusui.
1
2
Abstract
Introduction: Psychological stress will cause someone get into bored situation and
lower the level of happyness thereby inhibitingthe release of oxytocin and decreases
milk production in breastfeeding mother. This study is to find out the correlation of
psychological stress with lactation of primiparous breastfeeding mother.
Method: It’s a correlational study using cross sectional approach. There were 52
primiparous breastfeeding mothersas population and there were 41 respondents
taking bycluster sampling. The data taken by using PSS to find out the stress scale
and Guttman scale to find out the lactation.
Result: The result showed 53.7% of respondents experience moderate scale and
70.7% in a state of milk production smoothly. Statistical analysis using Spearman
Rank with α = 0.05 is obtained P value = 0.006,
Discussion: so it can conclude to a significant association between psychological
stress with lactation in primiparous mothers who breastfeed. With the value of r
0.425, which means the strength of the relationship between variables has a degree
of correlation being. This research was recommended to health professionals to
improve the provision of information related to lactation and provide tips on efforts
to increase milk production in pregnant and lactating mothers.
Menurut Johnson & Wendy (dalam ASI belum keluar atau ASI yang keluar
Pertiwi, Solehati, dan Widiasih 2012), tidak lancer.
proses pemberian ASI dilakukan melalui Dengan latar belakang tersebut
kegiatan laktasi. Proses laktasi peneliti tertarik untuk mengetahui lebih
merupakan proses produksi dan sekresi lanjut mengenai “Hubungan stres
ASI. Secara fisiologis, laktasi psikologis dengan kelancaran produksi
bergantung pada 4 proses, yaitu proses ASI pada ibu primipara yang menyusui
pengembangan jaringan penghasil ASI bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja
dalam payudara, proses yang memicu Puskesmas Sukorambi”. Hasil penelitian
produksi ASI setelah melahirkan, proses ini diharapkan dapat mengembangkan
mempertahankan produksi ASI dan dan memperkaya khasanah ilmu
proses sekresi ASI. Hasil penelitian pengetahuan bidang maternitas untuk
Nurliawati (2010) menunjukkan bahwa kelompok rentan khusus ibu primipara
kecemasan berhubungan secara yang menyusui.
bermakna dengan produksi ASI pada ibu
MATERIAL DAN METODE
pasca seksio sesarea.
Jumlah ibu primipara yang Penelitian ini menggunakan jenis
menyusui bayi usia 1-6 bulan di wilayah penelitian kuantitatif dengan desain
kerja Puskesmas Sukorambi sebanyak 52 penelitian korelasi dengan pendekatan
orang yang tersebar di beberapa desa. cross sectional. Populasi pada penelitian
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten ini sebanyak 52 ibu primipara yang ada
Jember, menyebutkan bahwa terjadi di wilayah kerja puskesmas Sukorambi.
penurunan cakupan ASI eksklusif di Dengan sampel penelitian sebanyak 41
wilayah Sukorambi, yaitu pada tahun responden. Teknik pengambilan sampel
2014 sebanyak 85,07% menjadi 65,33% mengunakan Probability Sampling:
pada tahun 2015. Dari hasil wawancara Cluster Sampling dengan pendekatan
dengan bidan setempat, peneliti proportional sampling.
memperoleh penjelasan bahwa sebagian Penelitian ini dilaksanakan di
dari ibu yang menyusui bayi usia 1-6 wilayah kerja Puskesmas Sukorambi
bulan di wilayah kerja Puskesmas pada bulan Juli 2016. Pengumpulan data
Sukorambi tidak melaksanakan program menggunakan lembar kuesioner PSS dan
pemberian ASI eksklusif dengan alasan
4
bayi, promosi susu formula dan masalah nyeri, asupan cairan, kecemasan,
kesehatan ibu dan anak juga bisa motivasi, dukungan suami dan atau
menyebabkan kegagalan ASI eksklusif. keluarga dan informasi tentang ASI.
Penelitian Nurliawati (2010) juga Hasil yang sama juga ditunjukkan dari
mengungkapkan bahwa faktor yang penelitian yang dilakukan oleh Hidayah,
paling berhubungan dengan produksi Himawan, dan Sholihah pada tahun 2012
ASI. yang menyatakan bahwa ada hubungan
Data hasil perhitungan stres antara atatus gizi dengan produksi ASI
psikologis dan kelancaran produksi ASI dan juga ada hubungan antara faktor
menunjukkan nilai tertinggi ibu psikologis (kecemasan) dengan produksi
primipara yang menyusui bayi usia 1-6 ASI pada ibu post partum hari 1-7.
bulan di wilayah kerja puskesmas Ibu primipara cenderung mengalami
Sukorambi mengalami stres psikologis beberapa kendala terkait peranan dan
ringan dengan produksi ASI yang lancar tugasnya yang baru sebagai ibu.
yaitu sebanyak 16 responden (39,0%). Kebingungan akan peran dan tugasnya
Peneliti berpendapat bahwa stres dapat menyebabkan seseorang
psikologis memiliki hubungan yang kuat mengalami stres. Menurut Nasution
terhadap fungsi biologis tubuh. Ibu (2007), secara fisiologis, situasi stres
primipara yang mengalami stres akan mengaktifasi hipotalamus yang
mengalami beberapa perubahan pada mengendalikan dua sistem
fungsi biologisnya, salah satu perubahan neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan
yang dapat terjadi adalah perubahan pada sistem korteks adrenal. Sistem saraf
produksi ASI. Semakin tinggi tingkat simpatis berespon terhadap impuls saraf
stres maka akan semakain tidak lancar dari hipotalamus dengan mengaktivasi
produksi ASInya, sementara semakin berbagai organ dan otot polos. Kemudian
rendah tingkat stres maka produksi ASI sistem korteks adrenal menstimulasi
akan semakin lancar. Pendapat pada pelepasan sekelompok hormon termasuk
penelitian ini diperkuat dengan hasil hormon seks, yaitu hormon oxytocyn,
penelitian Nurliawati (2010) yang hormon endofrin, hormon adrenalin, dan
menunjukkan bahwa faktor yang hormon testosteron yang dibawa melalui
berhubungan bermakna dengan produksi aliran darah ditambah dengan aktivitas
ASI pada ibu pasca seksio sesarea adalah neural cabang simpatik dari sistem saraf
10