Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggota : 1.

Nur Aini dian Pratiwi (D400170111)


2. Lynaria Marocana (D40017011)
3. Faradilla Fika Sari (D400170118)
4. Hana Laeli Tsani (D400170124)
5. Syafira Nur’Aini Zahroh (D400)

SILABI 7
ANALISIS SWOT DAN ANALISIS INDUSTRI

A. Analisis SWOT
Merupakan suatu analisis manajemen di dalam perusahaan atau di dalam organisasi yang
mana secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang
untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan untuk jangka panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang ainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi
dan juga kondisi sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para penguna
analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai sebuah analisa yang ditunjukkan
untuk mengambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
san mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudaian menerapkannya
dalam gambar atrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekutan (strenghs) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengawasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(oppothunities) yag ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.

B. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :

a. Strenght (S)

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan
dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam
sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh
suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran.
Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang
bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

C. Analisis SWOT menurut para ahli


a. philip kotler
Menurut philip kotler pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Yang terdapat pada individu atau
organisasi.
b. pearce dan Robinson
Menurut pearce dan robinson pengertian analisis SWOT adalah bagian dari proses
manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan
dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai
alternatif strategi.
c. Yusanto dan Wijdajakusuma
Menurut mereka analisis SWOT adalah instrumen internal dan eksternal
perusahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5. Penjelasan
mengenai pola ini adalah data yang diupayakan mencakup data perkembangan
perusahaan pada tiga tahun sebelum analisis apa yang diinginkan pada tahun saat
dilakukan analisis (baca engertian analisis) dan kecenderungan perusahaan pada lima
tahun pasca aalisis.
d. Freddy Rangkuti
Definisi analisis SWOT adalah usaha yang dilakukan berdasarkan logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan pada saat yang sama dapat
meminimalisir kelemhan dan ancaman. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
e. Rais
Analisis SWOT adalah metode analisis yang paling mendasar yang berguna untuk
mengetahui topik dan permaslahan dari empat sisi yang berbeda. hasil akhir dari analisis
ini adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
dan peluang yang ada. Serta mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman.
D. MANFAAT ANALISIS SWOT
`banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah metoe analisis yang
paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan dari empat
sisi yang berbeda yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan.
Hasil dari Analisis ini dpat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
kekuatan dan mempertahankan peluang serta pada saat bersamaan mengurangi
kelemahan dan menghindari potensi ancaman.
jadi secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi
untuk meningkatkannya
2. Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat memperthankan peluang.
3. Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan
tersebut.
4. Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari
ancaman tersebut.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANALISIS SWOT
secara garis besar terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi analisa SWOT
yaitu faktor internal dan fakotr eksternal. Berikut penjelasannya:
1. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan. Yaitu kekuatan dan
kelemhan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari
faktor internal dalah:
a. sumber daya keuangan yang memadai
b. sumber daya manusia yang kompeten
c. properti teknologi terkini
d. kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
e. kemampuan pemasaran yang baik.
f. kemampuan distribusi yang baik. Dll
2. Faktor eksternal
semua faktor yang berasal dari luar perusahaan (ancaman dan peluang) dan
pengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun beberapa hal yang merupakan
bagian faktor eksternal adalah:
a. tren bisnis
b. budaya masyarakat.
c. sosial poliyik dan ideologi.
d. kondisi perekonomian suatu negara.
e. peraturan dan kebijakan pemeritah.
f. perkembangan teknologi. Dll
F. PENTINGNYA ANALISIS SWOT
analisis SWOT sangat oenting untuk kerangka untuk menganalisis apa yang
dimiliki dan tidak dimiliki perusahaan. Analisis ini bukan hanya penting untuk
membangun sebuah bisnis saja, namun sangat penting untuk keberlangsungan bisnis.
Analisis SWOT sudah dianggap sebagai analisis untuk mendiskripsikan perusahaan yang
paling dasar melalui SWOT dapat menjadi bahan untuk membuat perencanaan strategis
dan mencapai tujuan perusahaan secara lebih sistematis.

ANALISIS INDUSTRI (MENGGUNAKAN LIMA KEKUATAN)

| Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five
Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis.
Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami kekuatan posisi
persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan.

Konsep Analisis Lima Kekuatan (Five Forces) ini pertama kali dikemukakan oleh
Michael Porter dari Universitas Harvard pada tahun 1979. Michael Porter juga dikenal sebagai
Bapak Strategi Bisnis Modern. Analisis Lima Kekuatan Porter atau Porter’s Five Forces
Analysis ini merupakan salah satu Analisis yang sering digunakan dalam Manajemen Strategi
sebuah perusahaan.

Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri
untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini adalah kelima
Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan Porter’s Five Forces Analysis.
1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika
Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing
akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada
market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi
hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri
tersebut akan semakin diuntungkan.

Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :

– Memerlukan dana atau modal yang tinggi

– Teknologi yang tinggi

– Hak Paten, Merek dagang

– Skala Ekonomi

– Loyalitas Pelanggan

– Peraturan Pemerintah

2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga
yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan
demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi
untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar
pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.

Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan
baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit
bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada.

3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin
tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk
yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan
produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin
rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk
pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)

Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti
yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya
pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan
semakin menguntungkan perusahaan kita.

5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan
pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan
kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah.
Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang
sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak
kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.

A. Faktor Eksternal

Kelima kekuatan bersaing menurut Porter diatas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal.
Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan bisnis yang melengkapi
operasi perusahaan yang memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan
industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana
organisasi ini hidup. Elemen-elemen dari Faktor eksternal tersebut adalah pemegang saham,
pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok
kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah
industri dimana perusahaan dioperasikan.

Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan
sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar
membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori,
terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya
dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.

Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal perusahaan dikaitkan
dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan bersaing Porter merupakan Faktor
Eksternal. Penjelasan lebih lanjut menganai analisis Faktor Eksternal adalah faktor ini dibagi
menjadi dua, yakni Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats). Ancaman adalah suatu
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk
mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang
dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.

Anda mungkin juga menyukai