2. Kebijakan Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (sebagai kuota impor)
atau barang yang keluar (kuota ekspor). Kuota dapat digolongkan menjadi :
a. Kuota Impor
Tujuannya adalah membatasi jumlah barang impor yang akan beredar di pasar dalam
negeri. Jika barang impor berlebihan, dikhawatirkan akan menjatuhkan harga barang
sejenis produk dalam negeri.
b. Kuota Ekspor
Dilakukan karena beberapa hal :
o Adanya pembatasan impor di negara tujuan eskpor
o Menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup
o Untuk mendorong kegiatan produksi dalam negeri.
5. Devaluasi
Devaluasi terjadi jika nilai tukar atau kurs mata uang nasional secara resmi diturunkan
terhadap mata uang asing. Dengan kata lain, harga mata uang asing (valuta asing) dinaikkan.
Misalnya, untuk memberi $1 AS tadinya diperlukan Rp. 9.000,00 kemudian pemerintah
menetapkan devaluasi, yaitu sekarang kurs nya menjadi Rp. 10.000,00. Tujuannya adalah
untuk mendorong ekspor dan mengurangi impor karena impor barang dihitung dalam mata
uang nasional menjadi lebih mahal (walau dalam US dollar harganya tetap), sehingga impor
akan turun. Sebaliknya setelah devaluasi, harga barang dalam negeri dalam US dollar
menjadi lebih murah (walaupun harga dalam rupiah tetap) sehingga akan mendorong
peningkatan ekspor (permintaan dari negara lain meningkat.)
6. Pengendalian Devisa
Dengan cara exchange control ( Pengendalian devisa ), jumlah devisa yang disediakan untuk
barang impor dibatasi. Importir yang hendak mengimpor barang tertentu harus memperoleh
izin (lisensi) untuk kemudian diberi suatu jatah (alokasi) devisa. Semua devisa harus dikuasai
oleh pemerintah pusat melalui bank sentral. Cara ini biasanya digunakan di negara – negara
sosialis tetapi umumnya ditolak di negara – negara liberal yang menganut system ekonomi
pasar.
Devisa adalah asset atau kewajiban finansial yang digunakan dalam transaksi internasional
yang dapat berbentuk valuta asing (valas), surat – surat berharga (obligasi, commercial
papers, saham, dan sebagainya). Bank Indonesia mengawasi lalu lintas devisa yang dilakukan
oleh penduduk.
7. Substitusi Impor
Untuk menurangi impor dan keteergantungan terhadap luar negeri, maka produsen dalam
negeri didorong untuk membuat sendiri barang – barang yang sampai kini masih diimpor dari
luar negeri.
8. Perjanjian Internasional
Untuk memperlancar perdagangan antarnegara sering kali diadakan perjanjian khusus.
Perjanjian antara dua negara disebut bilateral. Sedangkan perjainjian antara beberapa negara
disebut multilateral. Perjanjian perdagangan internasional dapat mengenai satu jenis barang
tertentu (misalnya perjanjian kopi, timah, karet) dapat juga mencakup bidang yang lebih luas.