Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

GENERATOR DC

DosenPengampuh: Ir. Sri Agustina, M.T.


DibuatuntukmemenuhiTugas Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik pada
Jurusan Teknik Pertambangan

Disusunoleh :
1. Herru Dwi Prayitno ( 03021181823008 )
2. Ilham Awal Aprisra ( 03021281823062 )
3. Linda Anggraini ( 03021181823028 )
4. Reska Shelliyanti ( 03021281823046 )
Kampus dan kelas mana?
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Teknik Tenaga Listrik tentang GeneratorDC. Selain itu
tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
Generator DC.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada IbuIr. Sri Agustina, M.T.
selaku dosen Teknik Tenaga Listrik kami yang telah membimbing kami agar
dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi
lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

i
Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.2 Tujuan.....................................................................................................2

Bab II Pembahasan....................................................................................3

2.1 Pengertian Generator DC......................................................................3


2.2 Prinsip Kerja Generator DC...................................................................4
2.3 Kontruksi Generator DC.........................................................................7
2.4 Reaksi Jangkar Generator DC...............................................................9
2.5 Jenis-jenis Generator...........................................................................12
2.6 Rugi-rugi pada Generator DC..............................................................17
2.7 Karakteristik Generator DC..................................................................18

Bab III Penutup.........................................................................................24

3.1 Kesimpulan...........................................................................................24

Daftar Pustaka..........................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kelistrikan, kita mengenal suatu alat yang disebut motor
listrik dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi
untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor
listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Dri kedua fungsi masing-masing alat tersebut terdapat hubungan.
Sebuah generator akan bekerja dengan dibantu motor listrik untuk
menggerakkan generator tersebut. Namun pada skala besar, seperti
pada PLTA, generator akan dibantu turbin untuk menggerakkan
generator tersebut. Dari fungsi generator tersebut, menjadikan alat ini
sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator itu sendiri ada
dua macam, yaitu generator DC ( arus searah) dan generator AC (arus
bolak-balik). Perbedaan mendasar dari kedua generator ini adalah pada
sumber tegangan yang dihasilkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, semakin banyak peralatan elektronika
yang menggunakan listrik sebagai sumber utama. Apabila terjadi listrik
padam dalam sehari saja, maka sebagian aktivitas manusia akan
terhambat. Oleh karena itu dalam makalah ini, kami mencoba untuk
menjelaskan tentang generator listrik khususnya generator searah (DC).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu generator DC ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari henerator DC?
3. Bagaimana konstruksi dari generator DC?
4. Apa maksud dari reaksi jangkar pada generator DC?
5. Apa saja jenis-jenis generator?
6. Apa saja rugi-rugi yang terjadi pada generator?

iii
7. Apa saja karakteristik generator DC?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian generator DC
2. Mengetahui prinsip kerja generator DC
3. Mengetahui konstruksi generator DC
4. Mengetahui maksud dari reaksi jangkar generator DC
5. Mengetahui jenis-jenis generator
6. Mengetahui rugi-rugi yang terjadi pada generator
7. Mengetahui karakteristik generator DC

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generator DC


Generator DC merupakanmesin DC yang
digunakanuntukmengubahenergimekanikmenjadienergilistrik. Secaraumum
generator DC adalahtidakberbedadengan motor DC kecuali pada
arahalirandaya. Berdasarkancaramemberikanfluks pada
kumparanmedannya, generator arussearah (DC)
dapatdikelompokkanmenjadiduayaitu generator berpenguatanbebas dan
generator berpenguatansendiri. Generator DC
berpenguatanbebasmerupakan generator yang mana arusmedannya di
suplaidarisumber DC eksternal. Tegangansearah yang dipasangkan pada
kumparanmedan yang mempunyaitahananakanmenghasilkanarus dan
menimbulkanfluks pada keduakutub. Teganganinduksiakandibangkitkan pada
generator.

Pada karakteristikberbebansebuah generator DC


menunjukkanbagaimanahubunganantarategangan terminal dan
arusmedan ketika generator dibebani. Bila generator
dibebanimakaakanmengalirarusbeban. Pada generator DC penguatan shunt
penurunantegangan terminal akansemakinbesarbilaterus-menerusdibebani,

v
dan arusmedan Ifpadamesinikutturun. Inimenyebabkanfluks pada
mesinturunsehingganilai Ea turun yang menyebabkanpenurunantegangan
terminal lebihbesar. Sedangkan pada generator DC
penguatanbebasTegangan
terminal Vt akanberkurangakibatefekdemagnetisasidarireaksijangkar.
Penguranganinidapat di atasidenganpeningkatanarusmedan yang sesuai.
Tegangan terminal Vt akanlebihkecildari pada GGL E yang dibangkitkan,
sebesarIa.Ra, dimana Ra adalahresistansirangkaianjangkar.
Penurunanteganganinidapatdengansuatusegitiga yang disebutsegitigaportier,
yang sisinyasebanding Ia.
karena Iakonstanmakasegitigainikonstandalambatas-batasbelumjenuh.
Menurunnyategangan terminal iniakanmenyebabkanarusmedan turun,
dan Ea juga akanmengalamipenurunan.

2.2 Prinsip Kerja Generator DC


Prinsip kerja suatu generator arussearah berdasarkan hukumFaraday :

Dimana : N = Jumlah Lilitan

= Fluksi Magnet

E = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktormemotong garis-


garisfluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan
dalamkonduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :

vi
 harus ada
konduktor( hantaran kawat )
 harusada medan magnetik
 harusadagerakatauperputarandarikonduktordalam
medan,atauadafluksiyang berubah yang memotong konduktoritu

Gambar 1. Prinsip kerja GeneratorDC

Keterangan gambar:

 Pada gambarGeneratorDC Sederhana dengan sebuah penghantar


kutub tersebut, dengan memutarrotor( penghantar)maka pada
penghantar akan timbul EMF.
 Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa
sehingga sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluksmagnet.
 Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap
terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
 GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-Bdan sisi C-D besarnya
sesuaidengan perubahan fluksmagnet yang dipotong kumparan ABCD
tiap detik sebesar :

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku padakaidah


tangan kanan:
 ibu jari : gerak perputaran

vii
 jari telunjuk : medan magnetik kutubutara dan selatan
 jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arusI

Untukperolehanarussearahdariteganganbolak-
balik,meskipuntujuanutamanyaadalahpembangkitantegangansearah,tampakb
ahwategangankecepatanyangdibangkitkanpadakumparanjangkarmerupakant
eganganbolak-balik.Bentukgelombang yang berubah-ubah tersebut
karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arussearah dari arus bolak balik
denganmenggunakan
 Saklar
 Komutator
 Dioda

SistemSaklar
Saklarberfungsiuntukmenghubungsingkatkanujung-
ujungkumparan.Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bilakumparanjangkarberputar,makapadakeduaujungkumparanakantimb
ul
teganganyangsinusoida.Bilasetengahperiodeteganganpositifsaklardihubungka
n, makateganganmenjadinol.Danbilasaklardibukalagiakantimbullagitegangan.
Begituseterusnyasetiapsetengahperiodetegangansaklardihubungkan,makaak
andi hasilkan tegangan searah gelombang penuh.
SistemKomutator
Komutatorberfungsisebagaisaklar,yaituuntukmenghubungsingkatkankum
paran jangkar.Komutatorberupacincinbelahyangdipasangpadaujungkumparan
jangkar.Bilakumparanjangkarberputar,makacincinbelahikutberputar.Karena
kumparan beradadalam medan magnet,akan timbul tegangan bolak balik

viii
sinusoidal.Bilakumparantelahberputarsetengahputaran,sikatakanmenutupcela
hcincin
sehinggateganganmenjadinol.Karenacincinberputarterus,makacelahakanterbu
ka
lagidantimbulteganganlagi.Bilaperiodategangansamadenganperiodaperputara
n cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arussearah gelombang
penuh.

Gambar 2. Efek Komutasi

SistemDioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
 Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:


 HalfWaveRectifier(penyearah setengah gelombang)
 Full Wave Rectifier(penyearah satu gelombang penuh)

ix
2.3 Konstruksi Generator DC

PadaumumnyageneratorDCdibuatdenganmenggunakanmagnetpermanentde
ngan4-
kutubrotor,regulatortegangandigital,proteksiterhadapbebanlebih,startereksitasi
,penyearah,bearingdanrumahgeneratorataucasis,sertabagianrotor.Gambar3m
enunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generatorDC.

Gambar 3. Konstruksi GeneratorDC

GeneratorDCterdiriduabagian,yaitustator,yaitubagianmesinDCyangdiam,
danbagianrotor,yaitubagianmesinDCyangberputar.Bagianstatorterdiridari:rang
kamotor,belitanstator,sikatarang,bearingdanterminalbox.Sedangkanbagianrot
orterdiri dari: komutator, belitan rotor, kipasrotordan porosrotor.

Gambar 4. StrukturGeneratorDC

Bagianyangharusmenjadiperhatianuntukperawatansecararutinadalahsik
atarangyangakanmemendekdanharusdigantisecaraperiodic/berkala.Komutato

x
rharus
dibersihkandarikotoransisasikatarangyangmenempeldanserbukarangyangme
ngisi celah-
celahkomutator,gunakanamplashalusuntukmembersihkannodabekassikat
arang.
2.4 Reaksi Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder
beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi.
Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.Permiabilitas yang
besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi
magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur
jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.

Gambar 5. Jangkar Generator DC.


Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 6). Fluks
ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

xi
Gambar 6. Medan Eksitasi Generator DC
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus
jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar
jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 7).

Gambar 7. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar


(b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang
terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang
terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara
medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar
ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi

xii
bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser.
Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan
magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar
8.(a).

Gambar 8. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub


Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih
kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang
diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n
juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis
netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga
harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser
maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang
mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan
kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub
utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b),
generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:


1. lilitan magnet utama

xiii
2. lilitan magnet bantu (interpole)

3. lilitan magnet kompensasi

2.5 Jenis-Jenis Generator


Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker)
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu generator penguat terpisah, generator shunt,
dan generator kompon.

1. Generator Penguat Terpisah


Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat
terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 9.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 9.b)

Gambar 9. GeneratorPenguat Terpisah


Energilistrikyangdihasilkanolehpenguatelektromagnetdapatdiaturmelalui
pengaturan
teganganeksitasi.Pengaturandapatdilakukansecaraelektronikataumagnetik.G
eneratorini

xiv
bekerjadengancatudayaDCdariluaryangdimasukkanmelaluibelitanF1-
F2.Penguatdengan magnetpermanen menghasilkantegangan output
generator yang konstan dariterminalrotorA1-
A2.KarakteristikteganganVrelatifkonstandanteganganakanmenurunsedikit
ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

KarakteristikGeneratorPenguatTerpisah

Gambar 10. Karakteristik GeneratorPenguat Terpisah


 karakteristikgeneratorpenguatterpisahsaateksitasipenuh(Ie100
%)dansaat
eksitasisetengahpenuh(Ie50%).Ieadalaharuseksitasi,Iadalaharu
s
beban.Teganganoutputgeneratorakansedikitturunjikaarusbeban
semakin besar.
 Kerugian tegangan akibatreaksijangkar.
 Perurunanteganganakibatresistansijangkardanreaksijangkar,sel
anjutnya
mengakibatkanturunnyapasokanaruspenguatkemedanmagnet,
sehingga tegangan induksi menjadi kecil.

2. GeneratorShunt
Padageneratorshunt,penguateksitasiE1-
E2terhubungparaleldenganrotor(A1-A2).

xv
Teganganawalgeneratordiperolehdarimagnetsisayangterdapatpadamedanma
gnet
stator.Rotorberputardalammedanmagnetyanglemah,dihasilkanteganganyang
akan
memperkuatmedanmagnetstator,sampaidicapaitegangannominalnya.Pengatu
ranarus eksitasiyangmelewatibelitanshuntE1-
E2diaturolehtahanangeser.Makinbesararus
eksitasishunt,makinbesarmedanpenguatshuntyangdihasilkan,danteganganter
minal
meningkatsampaimencapaitegangannominalnya.Diagramrangkaiangenerator
shuntdapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. DiagramRangkaian GeneratorShunt


Jikageneratorshunttidakmendapatkanaruseksitasi,makasisamegnetisasit
idakakanada,ataujikabelitaneksitasisalahsambungataujikaarahputaranterbalik,
ataurotorterhubung-
singkat,makatidakakanadateganganatauenergilistrikyangdihasilkanolehgener
ator tersebut.

KarakteristikGeneratorShunt

xvi
Gambar 12. Karakteristik GeneratorShunt.

GeneratorshuntmempunyaikarakteristiksepertiditunjukkanpadaGambar1
2.Tegangan
outputakanturunlebihbanyakuntukkenaikanarusbebanyangsama,dibandingka
ndengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagaisumbertegangan,karakteristikdarigeneratorpenguatterpisahdangener
atorshunt
tentukurangbaik,karenaseharusnyasebuahgeneratormempunyaiteganganoutp
utyang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

3. GeneratorKompon
Generatorkomponmempunyaiduapenguateksitasipadaintikutubutamaya
ngsama.Satu
penguateksitasimerupakanpenguatshunt,danlainnyamerupakanpenguatseri.D
iagram
rangkaiangeneratorkomponditunjukkanpadaGambar12.Pengaturmedanmagn
et(D1-D2) terletak di depan belitanshunt.

xvii
Gambar 13. DiagramRangkaian GeneratorKompon

KarakteristikGeneratorKompon

Gambar 14. Karakteristik GeneratorKompon

Gambar14menunjukkankarakteristikgeneratorkompon.Teganganoutputg
eneratorterlihat konstandenganpertambahan
arusbeban,baikpadaaruseksitasipenuhmaupuneksitasi50%.
Halinidisebabkanolehadanyapenguatanlilitanseri,yangcenderungnaikteganga
nnyajika

xviii
arusbebanbertambahbesar.Jadiinimerupakankompensasidarigeneratorshunt,
yang cenderung tegangannya akanturun jika arusbebannya naik.

2.6 Rugi-Rugi pada Generator DC


Rugi–rugi yang ada pada generator DC antara lain rugi tembaga, rugi
besi, dan rugi mekanik. Rugi-rugi ini sangat penting untuk diketahui dan
diperlukan untuk menghitungbesarnya effisiensi dari generator. Untuk
menentukan besarnya rugi mekanikdan rugi besi dapat dilakukan dengan
cara pengujian motor penggerak dan pengujian pada generatornya sendiri.
1. Rugi Tembaga

Rugi daya akibat panas dalam belitan akibat arus yang melalui
kumparan jangkar atau medan. Rugi tembaga ini biasanya terjadi
pada kumparan medan shunt, kontak singkat, jangkar, kumparan
medan seri, dan  pada lilitan – lilitan medan tambahan misalnya
belitan dan kompensasi

2. Rugi Mekanik
Rugi ini disebabkan oleh bagian-bagian yang berputar dari
mesin. Besarnya rugi mekanik ini dianggap tetap dalam kondisi
beban penuh maupun beban nol. Hanya mesin dengan kapasistas
besar yang ada perubahan apabila beban berubah. Rugi ini terdiri
dari rugi sikat, rugi bearing, dan rugi angin. Rugi sikat ini timbul
karena adanya gesekan komutator dengan sikat.Rugi bearing
timbul karena adanya gesekan bearing dengan rotor.Rugi angin
timbul karena adanya gesekan rotor dengan angin.

3. RUGI BESI
Rugi ini disebabkan adanya fluk bolak-balik pada inti besi yang
mengakibatkan rugi histerisis dan arus eddy. Besarnya rugi ini sangat

xix
tergantung dari kualitas bahan magnet yang digunakan. Pada operasi
konsdisi jenuh besarnya rugi besi

2.7 Karakteristik Generator DC


Medan magnet pada generator dapatdibangkitkan dengan dua cara
yaitu :
 dengan magnet permanen
 denganmagnet remanen

Generatorlistrikdenganmagnetpermanenseringjugadisebutmagnetodyna
mo.Karena
banyakkekurangannya,makasekarangjarangdigunakan.Sedangkangeneratord
engan
magnetremanenmenggunakanmedanmagnetlistrik,mempunyaikelebihan-
kelebihan yaitu :
 Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur
Pada generator arussearah berlakuhubungan-hubungan sebagaiberikut :

Dimana :
Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator
= Fluks per kutub
z = Jumlah penghantar total
n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan paralel

Bila(Konstanta), maka :

xx
Berdasarkancaramemberikanflukspadakumparanmedannya,generatorarusse
arah
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generatorberpenguatanbebas
Generator tipe penguatan bebas dan terpisah adalah generator
yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara
listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan
pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan
menghasilkan arus lf dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.

Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jik
agen era
tordihubungkandenganbeban,danRaadalahtahanandalam
generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :


 Tegangan jepit (V)
 Arus eksitasi (penguatan)
 Arus jangkar(Ia)
 Kecepatanputar(n)

xxi
2.Generatorberpenguatansendiri
a.Generatorsearahseri

b.GeneratorShunt

Pada generatorshunt, untuk mendapatkan penguatan


sendiridiperlukan :
 Adanya sisa magnetik pada sistempenguat
 Hubungandarirangkaianmedanpadajangkarharussedemikian
,hingga arah medan yangterjadi,memperkuat medan yang
sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:


 Sisa magnetik tidak ada
Misal:Padamesin-mesin baru.Sehinggacaramemberikansisa
magnetik

xxii
adalahpadageneratorshuntdirubahmenjadigeneratorberpeng
uatan
bebasataupadageneratordipasangpadasumberarussearah,d
an dijalankansebagaimotorshuntdenganpolaritassikat-
sikatdan perputaran nominal.
 Hubungan medan terbalik,
Karenageneratordiputaroleharahyangsalahdandijalank
an,sehingga
arusmedantidakmemperbesarnilaifluksi.Untukmemper
baikinya denganhubungan-
hubunganperludiubahdandiberikembalisisa magnetik,
seperti carauntuk memberikan sisa magnetik.
 Tahanan rangkaian penguat terlalu besar
Haliniterjadimisalnyapadahubunganterbukadalamrang
kaianmedan,
hinggaRftidakberhinggaatautahanankontaksikatterlalub
esaratau komutator kotor.

c.GeneratorKompon
Generatorkomponmerupakangabungandarigeneratorshuntdan
generatorseri,yangdilengkapidengankumparanshuntdanseridengan sifat
yangdimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generatorkompon
bisadihubungkansebagaikomponpendekataudalamkomponpanjang.
Perbedaandarikeduahubunganinihampirtidakada,karenatahanan
kumparanserikecil,sehinggategangandroppadakumparaniniditinjau
dariteganganterminal kecilsekali dan terpengaruh.

xxiii
Biasanyakumparanseridihubungkansedemikianrupa,sehingga
kumparanseriinimembantukumparanshunt,yakniMMFnyasearah.
Bilageneratorinidihubungkansepertiitu,makadikatakangeneratoritu
mempunyai
kumparankomponbantu.Mesinyangmempunyaikumparanserimelawanm
edanshuntdisebut
komponlawandaninibiasanyadigunakanuntukmotorataugenerator-
generatorkhusussepertiuntukmesinlas.Dalamhubungankomponbantu
yangmempunyaiperananutamaialahkumparanshuntdankumparanseri
dirancanguntukkompensasiMMFakibatreaksijangkardanjuga
tegangandropdijangkarpadarangebebantertentu.Inimengakibatkan
tegangangeneratorakandiatursecaraotomatispasasaturangebeban
tertentu.

d.KomponPanjang

e. Kompon Pendek

xxiv
PembangkitanTeganganInduksiPadaGeneratorBerpenguatanSendiri
Disiniakanditerangkanpembangkitanteganganinduksigeneratorshu
ntdalam
keadaantanpabeban.Padasaatmesindihidupkan(Stutup),timbulsuatufluk
sresidu
yangmemangsudahterdapatpadakutub.Denganmemutarkanrotor,akandi
bangkitkan
teganganinduksiyangkecilpadasikat.Akibatadanyateganganinduksiinime
ngalirlah
aruspadakumparanmedan.Arusiniakanmenimbulkanfluksyangmemperku
atfluks
yangtelahadasebelumnya.Prosesterusberlangsunghinggadicapaitegang
anyang stabil.
Jikatahananmedandiperbesar,teganganinduksiyangdibangkitkanmenjadi
lebih kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk
generatortersebut.

xxv
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.Prinsip Kerja
Generator DC itu sendiri di hasilkan pembangkit listrik melalui
induksi dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan cincin-seret
yang menghasilkan tegangan induksi bolak-balik dan dengan
menggunakan komutator yang menghasilkan tegangan DC.Rugi–
rugi yang ada pada generator DC antara lain rugi tembaga, rugi
besi, dan rugi mekanik. Rugi-rugi ini sangat penting untuk diketahui
dan diperlukan untuk menghitungbesarnya effisiensi dari generator.

xxvi
DaftarPustaka

A Faisal. 2011, Generator Sinkron Tiga Fasa. Medan : Universitas


Sumatera Utara
Halomoan, Cristof Naek. 2008, Ganguan Pada Sistem Tenaga Listrik.
http://qtop.files.wordpress.com/2008/12/gangguan-pada-sistem-
tenagalistrik.pdf
Halomoan, Cristof Naek. 2008, Studi Konsep Adaptif Rele Jarak
Terhadap Kegagalan Jaringan Transmisi Saluran Ganada Muara Tawar
Cibatu (500kV). Depok : FT UI
Hage. Juli 2009. Relay Arus Lebih.
http://dunialistrik.blogspot.com/2009/07/relay-arus-lebih.html
I Anaa, H Nasrun, dan Syahrizal. 2013, Penentuan Setting Rele Arus
Lebih Generatordan Rele Diferensial Transformator Unit 4 PLTA Cirata II.
Bandung : Jurnal Reka Elkomika
Kitek Wenky Teteleta. Oktober 2011, Rele Arus Lebih / Over Current
Relay (OCR). http://kitekwenky.blogspot.com/2011/10/rele-arus-lebih-
overcurrent-relay-ocr.html

xxvii
Lutro. Februari 2013, Satuan Per Unit (pu).
http://lutro.blogspot.com/2013/02/satuan-per-unit-pu.html
Mahendra Dedi. 2009. Studi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Pada
Stator Generator Menggunakan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga. Medan
: Universitas Sumatera Utara
Manalu Zebulon. Juni 2012, Sistem Proteksi Generator Dan Sistem
Proteksi Trafo Pembangkit. Medan : Universitas Negeri Medan
Nova, Tirza dan Syahrizal . 2011, Perhitungan Setting Rele OCR dan
GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan “X
“.Bandung : Jurnal Relka Elkomika
PT. PLN (Persero) P3B. September 2005, Pelatihan O&M Relai
Proteksi Gardu Induk. No Dokumen : NO.P3BOMROT/01/TDSR.
RS Carlos, Rumiasih. 2012. Praktikum Sistem Proteksi. Modul
Praktikum Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Sant Hari. 2013, Pengertian, Fungsi, Prinsip, dan Cara Kerja Relay.
http://www.elangsakti.com/2013/03/pengertian-fungsi-prinsip-dancara.html
Sarimun Wahyudi. April 2012, Proteksi Sistem Distribusi Tenaga
Listrik. Depok : Garamond
Stevenson, Wiliam D. 1994, Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi
keempat. Jakarta : Erlangga

xxviii
Soal – Soal Latihan Teknik Tenaga Listrik
1. Generator DC 4 kutub mempunyai belitan jangkar yang terdiri dari 648
penghantar (konduktor) total yang dihubungkan dalam dua garis edar paralel.
Jika flux perkutub
= 0,321.106 maxwell dan kecepatan perputaran jangkar 1800 rem. Hitung
tegangan rata-rata yang dibangkitkan.
Jawab :
o Banyaknya perputaran / garis edarparalel
548
2  324 penghantar
o Banyaknya flux yang dipotong
/putaran 4.0,32.106 =
1,284.106maxwell
oN = 1800 rad/menit = 1800/60 = 30 Put/s
o Waktu yang digunakan untuk perputaran

T= 1
30 = 0,033 at 


o Eau / 8
Penghantar= t.10
6
1,284.10
=

xxix
8
3,3.101.-0-2

= 0,389
oTegangan total yang
dibangkitkan Eg = Eau.
n/garis edar paralel
= 0,389.324
= 126 volt

2. Pada soal nomor 1 diatas hitung arus pada penghantar per garis edar,
dimanadaya yang dibangkitkan oleh jangkar sebesar 5 kw = 5000watt
J
a
w
a
b
:
P
=

.I

5000
I= = 12 = 39,48 Ampere
 6

xxx
Maka arus penghantar
39, 48
= 2 = 19,74 A

3. Generator DC 6 kutub, 85 KW mempunyai jangkar yang terdiri atas 66 slot. Tiap-


tiap slot terdiri atas 12 lilitan. Belitan jangkar dihubungkan sedemikian sehingga
terdapat G garis edar paralel. Jika tiap kutub menghasilkan flux sebesar 2,18.106
maxwell dan kecepatan putarjangkar 870 rpm. Hitung tegangan yangdibangkitkan.
Jawab :
Dik : P = 85 KW = 85.000 W
 66

Z = 66.12 = 792
a=6
 =2,18.106

n = 870rpm
Dit :Eg I..................?
......................
?
Jawab :
..n.z
Eg = . 10 -8
a.60
6 -8
2,18.10 .870.792.10.
=
60.6
= 250, 35 Volt

I= 85000 = 339,52 A
 = 250,35
Maka Arus penghantar
339,52
= 6 = 56,59 A

31
32
4. Suatu Generator DC berpenguatan bebas melayani beban 450 A pada tegangan
terminal 230 Volt. Tahanan jangkar 0,03  . Rugi total tegangan pada sikat 2V.
Hitung tegangan yangdibangkitkan
Dik: I = 450A
Vt = 230V
Ra = 0,03 
 Vsi = 2 V
Dit : Eg..............?
Jwb :
Eg = Vt + Ia Ra +  Vsi
= 230 + (450.0,03)+2
= 245,5 V

5. Dari soal nomor 1 diatas, hitung besarnya. Tahanan pengatur arus masuk kumparan
medan, jika : Arus medan untuk membangkitkan flux sebesar 4 A, tegangansumber
arus searah untuk penguatan 220 V dan tanahan medan 50 .
Dik: If =4 A Rf = 50
Vf = 220 
Dit :R...................?
Jwb :
Vf = If (Rf + R )
220 = 4 (50+R)
220 = 200 +4R
4 R = 20
R =5

6. Generator DC shunt 4 kutub mempunyai 55 alur jangkar berisi 8 penghantar dengan


kecepatanputaran900rpm.Flux/kutub5,6.106 .maxwelldangarisedarparalel=4.
hitung tegangan yang diabngkitkan oleh jangkar.
Dik: P=4
n = 900
Z = 55.8 = 440
a=4
Dit :Eg..............?
33
34
Jawab :
.z.n. p
Eg= . 10 -8
60
= 369, 6 volt

7. Jika arus jangkar 100 A, tahanan kumparan jangkar 0,05  rugi tegangan padasikat
1 V. Hitunglah tegangan terminal generator pada soal No.3
Eg = Vt. Ia.Ra +  Vsi
369,6 = Vt + 1000(0,05) +1
369,6 = Vt + 6
Vt = 369,6 – 6
= 363, 6

8. Generator DC seri 50 KW, 250 V. tahanan kumparan jangkar 0,1  rugitegangan


pada sikat tidak ada, Hitung:
a. Arus jangkar bila bekerja pada bebanpenuh
b. Tegangan yang dibangkitkan jika tahapan medan seri 0,15 
Jawab :
Dik : Pout
= 50 KW = 50. 10 3 W
Vt
= 250 volt
Ra = 0,1 
 Vsi = 0
Dit :a.Ia.........?
b. Eg Rs = 0,15 
Jwb :
3

a. Ia= 50.10 50.10 = 200 A


Pout = 250 = 250
Vt
b. Eg = Vt + iaRa + i Rs + Vsi
= 250 + 200.0,1 + 200 (0,15) +0
= 300 V

35
9. Generator DC komponen pendek 40 KW, 380 V tahanan jangkar 0,03  , tahanan
medan seri 0,05  dan tahanan medan shunt 75  . Hitunglah tegangan yang
dibangkitkan oleh generator.
Dik : Pout = 40 KW = 48.10 3 W
Vt = 380V
Ra = 0,03
Rs = 0,05
Rsh = 75 
Dit :.Eg..........?
Jwb :

I = = 40000 = 105,26 A
380
po
ut
Vt
Vt I
Ish =
.RsRsh
380  (105, 26) 0,05
=
75
=5A
Ia – I + Ish = 105,26 +5 = 110,26 A
Eg = Vt + IaRa + Irs +  Vsi
= 380+110,26 (0,03)+ 105,26 (0,05)+0
= 388, 57 V

10. Gen DC komponen panjang melayani beban 75 A. Pada tegangan terminal 500V.
Tahanan jangkar 0,1  , tahanan medan seri 0,2  dan tahanan medan 50  . rugi
tegangan persikab 0,5 V. Jika penggerak mula 50 kw. Hitung:
a. Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar
b. Efisiensi
generator Jawab:
Dik: I = 75A Rs = 0,2 
Vt = 5000 V
Ra = 0,1
36
Rsh = 50 
 Vsi = 2(0,5) V=1V

Dit :a. Eg.......? b..........?


Jwb :
a. Ish= 500 = 10 A
Vt = 50
Rs
h
Ia = I + Ish = 75 +10 = 85 A
Eg = Vt + IaRa + IaRs +  Vsi
= 500 + 85(0,1) + 85 (0,2) +1
= 526,5 V

b. Pout = I.Vt
= 75.500
= 37500 W

 =
.100%
Po
ut
pi
n .100%

37500
= 50000
= 72%

Ini buat contoh soalnya asal asalan saja !!!!

SOAL UTS

1. Dengan menggunakan gambar, jelaskan cara terbentuknya ggl


induksi pada generator DC. Tuliskan persamaan dasarnya !
37
2. Jelaskan tentang semua rugi-rugi yang timbul pada generator
DC dan tuliskan persamaannya !

38

Anda mungkin juga menyukai