Bappenas PDF
Bappenas PDF
dan
Strategi Pembangunan Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
3
1. Strategi Pembangunan Nasional
3
RPJMN 2015 - 2019
Terdiri dari:
Buku I memuat kebijakan umum pembangunan,
kerangka ekonomi makro, dan agenda
pembangunan nasional yang memuat
kegiatan prioritas nasional selama lima
tahun ke depan.
Buku II memuat arah sasaran, arah kebijakan dan
strategi pembangunan yang dijabarkan
menjadi kegiatan prioritas untuk masing-
masing bidang pembangunan
Buku III memuat arah pembangunan kewilayahan
4
VISI MISI PEMBANGUNAN
5
SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
7
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan Politik &
Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban Demokrasi
1
Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan
rasa aman masyarakat
Indikator 2014*
(Baseline) 2019
*) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan
November 2014
10
2. PERKUATAN DIMENSI
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
11
MENUJU MANUSIA INDONESIA
(SEHAT) SEUTUHNYA
• MENTAL
Otak
Emosi/Mental
Tubuh
POSITIF,
• SEHAT • CERDAS PROGRESIF
FISIK BERPIKIR DAN
KONSTRUKTIF
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Membangun manusia secara utuh, sebagai insan dan sebagai sumber daya baik dari
kualitas individu maupun masyarakat.
• Individu: pendidikan, kesehatan, kependudukan dan KB, karakter
• Masyarakat: kebhinekaan, restorasi sosial, jaminan sosial,
13
REVOLUSI MENTAL
Revolusi Mental melalui pendidikan, penegakan hukum, reformasi birokrasi, modal budaya
Peningkatan jati diri bangsa dan kelembagaan
14
Sasaran Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Pendidikan
2014
Indikator (Baseline) 2019 Arah Kebijakan
Pendidikan Pendidikan
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 8,1 (tahun) 8,8 (tahun) 1.Melanjutkan upaya untuk memenuhi
diatas 15 tahun hak seluruh penduduk mendapatkan
Rata-rata angka melek aksara 94,1% 96,1 (%) layanan pendidikan dasar berkualitas
penduduk usia di atas 15 tahun
2.Meningkatkan akses Pendidikan
Prodi perguruan tinggi minimal 50,4% 68,4 (%)
Menengah yang berkualitas
berakreditasi B
Persentase SD/MI berakreditasi 68,7% 84,2%
3.Memperkuat peran swasta dalam
minimal B menyediakan layanan pendidikan
Persentase SMP/MTs berakreditasi 62,5% 81,0% menengah yang berkualitas
minimal B 4.Meningkatkan relevansi pendidikan
Persentase SMA/MA berakreditasi 73,5% 84,6% kejuruan dengan kebutuhan dunia
minimal B kerja
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK 48,2% 65,0% 5.Meningkatkan akses terhadap layanan
berakreditasi minimal B
pendidikan dan pelatihan
Rasio APK SMP/MTs antara 20% 0,85 0,90
keterampilan
penduduk termiskin dan 20% (2012)
penduduk terkaya
6.Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% 0,53 0,60
penduduk termiskin dan 20% (2012)
penduduk terkaya
15
Sasaran Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Pembangunan Kesehatan Arah Kebijakan
2014
No Indikator 2019
(Baseline) 1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306 Usia yang Berkualitas
(SDKI 2012) 2. Mempercepat Perbaikan Gizi
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 24
(2012/2013)
Masyarakat
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada 19,6 (2013) 17 3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit
anak balita (persen) dan Penyehatan Lingkungan
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) 32,9 (2013) 28 4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem
anak baduta (persen) Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Kesehatan
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 297 (2013) 245 5. Meningkatan Akses Pelayanan
penduduk Kesehatan Dasar yang Berkualitas
2. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2013) <0,5 6. Meningkatan Akses Pelayanan
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4 Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun 15,4(2013) 15,4 7. Meningkatkan Ketersediaan,
(persen)
Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 7,2 (2013) 5,4
Manusia Kesehatan
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
8. Meningkatkan Ketersediaan,
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 0 5.600
puskesmas terakreditasi
Keterjangkauan, Pemerataan, dan
Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 - 95
persen imunisasi dasar lengkap pada bayi 9. Meningkatkan Pengawasan Obat dan
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima 1.015 5.600 Makanan
jenis tenaga kesehatan
16
Sasaran Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Arah Kebijakan:
Pembangunan Perumahan, Air Minum
dan Sanitasi 1. Meningkatkan akses masyarakat
berpendapatan rendah terhadap hunian
2014 yang layak, aman, dan terjangkau serta
INDIKATOR 2019 didukung oleh penyediaan prasarana,
(BASELINE)
sarana, dan utilitas yang memadai
Akses Air Minum Layak 70% 100% 2. Menjamin ketahanan air melalui
peningkatan pengetahuan perubahan sikap
dan perilaku dalam pemanfaatan air
Akses Sanitasi Layak 60,9% 100%
minum
Kawasan Permukiman 38.431 Ha 0 Ha dan pengelolaan sanitasi
Kumuh Perkotaan 3. Penyediaan infrastruktur produktif dan
Kekurangan Tempat 7,6 Juta 5 Juta manajemen layanan melalui penerapan
Tinggal (Backlog) manajemen asset
Berdasarkan Perspektif 4. Penyelenggaraan sinergi air minum dan
Menghuni sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
5. Peningkatan efektifitas dan efisiensi
pendanaan infrastruktur air minum dan
sanitasi
17
Sasaran Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
Arah Kebijakan
Pembangunan Masyarakat
1. Memperkuat pendidikan
kebhinekaan dan menciptakan
2014
No Indikator 2019 ruang-ruang dialog antar warga
(Baseline)
2. Membangun kembali modal sosial
dalam rangka memperkukuh karakter
Indeks gotong royong (mengukur 0,55 (2012) Meningkat
1 dan jati diri bangsa
keperca-yaan kepada lingkungan tempat
3. Meningkatkan Peran Kelembagaan
tinggal, ke-mudahan mendapatkan Sosial
pertolongan, aksi kolektif masyarakat 4. Meningkatkan kepatuhan terhadap
dalam membantu masyarakat yang hukum dan penghormatan terhadap
membutuhkan dan kegiatan bakti sosial, lembaga penegakan hukum
serta jejaring sosial) 5. Meningkatkan pemahaman,
Indeks toleransi (mengukur nilai toleransi 0,49 (2012) Meningkat penghayatan, pengamalan dan
2
masyarakat dalam menerima kegiatan pengembangan nilai-nilai
agama dan suku lain di lingkungan tempat keagamaan,
tinggal) 6. Meningkatkan kerukunan umat
Indeks rasa aman (mengukur rasa aman 0,61 (2012) Meningkat beragama
3 7. Meningkatkan pembudayaan
yang dirasakan masyarakat di lingkungan
tempat tinggal) kesetiakawanan sosial dalam
penyelenggaraan perlindungan sosial
Jumlah konflik sosial (per tahun) 164 (2013) Menurun
4
18
2. PERKUATAN DIMENSI
Pemerataan dan Kewilayahan
19
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
20
PETA PERSEBARAN DAN
PERKEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL
*Berdasarkan Kepmen PDT No. 141 Tahun 2014 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014 Slide - 21
PERAN WILAYAH/PULAU DALAM
PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1982-2013 (persen)
Jawa dan Sumatera 80,3 82,7 82,1 81,6 82,2 81,8 81,4 81,8
Kalimantan dan
14,5 12,6 12,8 13,1 13,0 13,4 14,0 13,5
Sulawesi
Bali dan Nusa
2,9 3,0 3,1 3,2 2,9 2,7 2,5 2,5
Tenggara
Maluku dan Papua 2,3 1,7 2,0 2,1 1,9 2,1 2,1 2,2
Peran Jawa dan Sumatera dalam pembentukan PDB Nasional selama 30 tahun
masih dominan,
berkisar antara 80 – 82 %
Slide - 23
3. Pembangunan
Kesehatan dan Gizi Masyarakat
24
KESEHATAN IBU DAN ANAK
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
450
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Kematian Ibu
228
250
beberapa dekade terakhir AKI dan 200
150
AKB telah mengalami penurunan. 100
50
0
1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
SDKI Target RPJMN 2019
DISPARITAS
Tertinggi
100 89 91
88
81 DIY DIY
80
56 56
MASIH LEBAR Nasional
60 51 48
Kelas C
40
Kelas D
20 Sumber: Riskesdas, 2013 Terendah
MALUKU PAPUA
Sumber:
0
Risfaskes, 2011
Sp. Penyakit Sp. Bedah Sp. Anak Sp. Obstetrik
Dalam Ginekologi
STATUS GIZI DI INDONESIA
STUNTING (PENDEK)
: Terjadi pada hampir
seluruh wilayah
Penduduk Kurang
Perilaku PTM
Faktor Resiko
Imunisasi 7
8
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
42
52
9 Kalimantan Timur 65,9
10 Kalimantan Utara
INDONESIA 59,2
31
Sumber: Riskesdas, 2013
Ketimpangan antar wilayah masih cukup besar
misalnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi
• Target 2019: Meningkatkan Persentasi kab/kota yang mencapai 80%
imunisasi dasar lengkap pada bayi dari 71,2 % menjadi 95%
• Target tsb untuk menjawab ketimpangan imunisasi dasar antar daerah yang
sangat tinggi yaitu terendah adalah Papua (29,2) dan tertinggi di DI Yogya
(83,2%)
Variasi cakupan imunisasi dasar lengkap (%) pada bayi antar propinsi tahun 2013
DATA PROVINSI
RPJMN 2015-2019 Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat
Pendek) Pada Balita Menurut Provinsi
Target
Indikator Baseline No Provinsi Data Dasar
2019
(2013)
Prevalensi stunting 32,9 28
(pendek dan sangat 1 DIY 27,3
pendek) pada anak baduta 2 Jawa Timur 35,8
(di bawah 2 tahun)
(persen) 3 Bali 35,8
4 Nusa Tenggara Barat 45,2
5 Nusa Tenggara Timur 51,7
Stunting
6 Kalimantan Barat 38,6
7 Kalimantan Tengah 41,3
8 Kalimantan Selatan 44,2
9 Kalimantan Timur 27,6
10 Kalimantan Utara
INDONESIA 37,2
33
Sumber: Riskesdas, 2013
DATA PROVINSI
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada
Balita Menurut Provinsi
RPJMN 2015-2019 No Provinsi Data Dasar
(2013)
Target
Indikator Baseline 1 DIY 16,2
2019
Prevalensi Kekurangan 19,6 17 2 Jawa Timur 19,1
Gizi pada Balita (Riskesdas, 3 Bali 13,2
2013)
4 Nusa Tenggara Barat 25,7
5 Nusa Tenggara Timur 33
6 Kalimantan Barat 26,5
7 Kalimantan Tengah 23,3
Kekurangan Gizi 8
9
Kalimantan Selatan 27,4
16,6
(Underweight)
Kalimantan Timur
10 Kalimantan Utara
INDONESIA 37,2
34
Sumber: Riskesdas, 2013
PENINGKATAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
Target RPJMN 2015 - 2019
Target
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 350 700 1.400 2.800 5.600
1 puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
Jumlah puskesmas non rawat inap dan 700 1.400 2.800 5.600 6.000
puskesmas rawat inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
37
SASARAN RPJMN 2015-2019 (Buku II)
2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) 10,2 (2013) 8
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 38,0 (2013) 50
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17
38
Sasaran RPJMN 2015-2019
41
Arah Kebijakan
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi
dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
42
Kerangka Pelaksanaan
• Kerangka Pendanaan
• Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan kesehatan dan gizi
masyarakat
• Meningkatkan efektifitas pendanaan pembangunan kesehatan dan
gizi masyarakat
• Kerangka Regulasi
• Penyusunan peraturan perundangan terkait kesehatan: 4 RUU,
JKN, SDMK, rekam medis & pembiayaan PPP
• Kerangka Kelembagaan
• Nomenklatur kelembagaan dalam rangka sinergitas perencanaan,
monev, penguatan POM, Health Technology Assesment
43
Terima Kasih
44