Anda di halaman 1dari 5

Pembelajaran untuk pencegahan penyebaran covid-19

Foto : Pxhere

Pada pembelajaran ini peserta didik diminta untuk lebih interaktif dalam
pembelajaran dan pendidik menjadi desainer dan programmer pembelajaran.

Saat ini dunia sedang digemparkan dengan menyebarnya virus bernama covid-19 atau
corona. Kepala United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO) meneybutkan bahwa jika penyebaran covid-19 atau corona ini dapat
mengganggu pendidikan maka hak peserta didik akan terancam dan hampir 300 juta peserta
didik di dunia terganggu kegiatan sekolahnya (dalam Detik News). Sehingga hal ini
mewajibkan semua peserta didik untuk belajar dari rumah, tidak hanya pada dunia
pendidikan saja bahkan para pekerja juga harus bekerja dari rumah agar kasus dari virus ini
tidak semakin meningkat.

Pembelajaran online adalah salah satu cara pendidik mengajarkan kepada peserta
didik dari jarak jauh dan juga dengan diadakannya pembelajaran secara online bisa
mengurangi penyebaran kasus virus tersebut. Kebanyakan pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik biasanya menggunakan google classroom, google form, dan dari grup whatsapp.
Pendidik juga dapat menggunakan aplikasi Zoom untuk media pengajaran tatap muka yang
berbasis online. Memang kekurangan dari pembelajaran online ini adalah koneksi internet
dan kuota internet yang menjadi penghambatnya. Namun, kelebihan dari pembelajaran online
ini adalah pendidik bisa memanfaatkan dan mengasah kemampuan digitalnya dan peserta
didik pun juga bisa belajar menggunakan media pembelajaran digital.

Model pembelajaran dengan berbasiskan komputer

Pada saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi ke empat ( era
revolusi industri 4.0) yang menuntut dunia pendidik untuk menghasilkan lulusan dengan
keterampilan yang dibutuhkan pada era ini. Maka dari itu dengan pembelajaran berbasis
komputer ini dapat membantu peserta didik dalam pengajaran dan belajar menggunakan alat
pembelajaran digital. Pembelajaran berbasis komputer atau Computer Based Instruction
(CBI) ini digunakan sebagai perangakat pembelajaran individual dan menerapkan prinsip
belajar tuntas (master learning) ,sehingga pendidik dapat melatih peserta didik secara terus
menerus hingga tuntas. Dalam pembelajaran ini diperlukan mulitmedia

Menurut Robert Heinich, Molenda dan James D. Russesl (dalam Debi Sanita, 2018)
mengatakan bahwa “computer system can delivery instruction by allowing them to interact
with the lesson programmed into the system: this is referred to computer based intruction”
yang berarti sistem komputer dapat menyampaikan dapat menyampaikan intraksi dengan
mata pelajaran yang diprogramkan secara langsung kedalam sistem komputer, hal itu yang
disebut dengan pembelajaran berbasis komputer.

Dengan menggunakan pembelajaran secara online dan menggunakan komputer


membuat peserta didik khususnya dalam pembelajaran matematika tidak mudah jenuh dan
bosan dibanding dengan pembelajaran secara langsung dengan metode ceramah, tanya jawab
dan pemberian tugas. Melalui komputer peserta didik juga dapat berpikir secara mandiri dan
serta peserta didik juga diajak untuk berpikir kritis karena mereka harus mampu menemukan
jawaban sendiri dari persoalan yang dihadapinya. Peserta didik juga dapat mengeksplor
pembelajar dengan menggunakan komputer. Kecenderungan pembelajaran dengan media
pembelajaran akan mendorong potensi yang ada pada diri secara optimal(Ega Destia
Nurama,2012) .

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya. Menurut


Wena (dalam Zaen;2015) terdapat beberapa kelebihan yaitu

1. Dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah secara
individual,
2. Dapat melakukan presentasi dengan menarik sehingga peserta didik dapat semangat
melakukan pembelajaran,
3. Menyediakan konten pembelajaran yang menarik,
4. Mampu membangkitkan motivasi peserta didik,
5. Dapat mengaktifkan dan menstimulasi metode pembelajaran dengan baik,
6. Merangsang dalam belajar agar semnagat dalam melakukan pembelajaran dan materi
yang disampaikan mudah dipahami,
7. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan,
8. Peserta didik mendapatkan pengalaman yang bersifat konkret,
9. Memberi umpan balik secara langsung. Pendidik dapat menyediakan kotak saran
untuk pembelajaran selanjutnya bisa menggunakan google form,
10. Peserta didik dapat mengatur kemampuan menangkap pembelajaran,
11. Peserta didik juga dapat melakukan evaluasi mandiri.

Kemudian, model pembelajaran ini juga memiliki beberapa kekurangan yang dikemukakan
oleh Wena (dalam Zaen;2015) yaitu

1. Pembelajaran ini hanya efektif dilakukan secara individual atau dalam kelompok kecil
saja, sehingga peserta didik harus dapat memahami materi secara mandiri. Namun,
kelemahan ini dapat diatasi dengan cara pendidik dapat mendesain pembelajaran
dengan mudah agar peserta didik dapat memahaminya.
2. Jika pembelajaran tidak dirancang dengan baik misalnya seperti hanya memberikan
modul atau ringkasan saja, hal ini dapat membuat peserta didik mudah bosan dan
tidak termotivasi untuk belajar,
3. Pendidik harus belajar lebih menggunakan media komputer agar pembelajaran
menarik.

Dari kelemahan yang terjadi salah satu upayanya adalah dengan cara mengembangkan model
pembelajaran ini. Dengan menggunakan model pembelajaran ini peserta didik dapat mampu
berlajar mengenai konsep-konsep yang bersifat abstrak yang dapat meningkatkan dan
memotivasi peserta didik dalam belajar.

Menurut Rusman (dalam Zaen;2015) model pembelajaran ini terdiri dari 4 yaitu
model tutorial, model simulasi, model drills and practice dan model games.

Model Pengertiam Tahapan


Drills Model pembelajaran adalah 1. Pendidik dapat menyajikan
suatu pembelajaran dengan masalah dalam bentuk latihan soal
cara latihan secara terus 2. Peserta didik dapat mengerjakan
menerus yang dilakukan siswa soal latihan yang diberikan
terhadap bahan pembelajaran 3. Pengumpulan latihan soal melalui
yang sudah diberikan suatu program (aplikasi),
sebelumnya dan model ini mengevaluasi, dan melakukan
menanamkan kebiasaan, umpan balik
kecepatan, ketepatn dan 4. Jika jawaban yang diberikan siswa
model ini berasal dari benar maka lanut materi
pembelajaran Herbart yaitu pembelajaran berikutnya, tapi jika
model asosiasi dan ulangan jawaban salah (mendapatkan nilai
tanggapan sehingga dapat dibawah rata-rata) maka program
memperkuat tanggapan tersebut akan memberikan fasilitas
pelajaran siswa dan model ini untuk mengulangi latihan tersebut
cocok digunakan saat (remedial)
pelajaran matematika karena
memerlukan pengulangan dan
latihan secara terus menerus.
Tutorial Model pembelajaran yang 1. Penyajian informasi (presentation
memerlukan bimbingan, of information)
bantuan, petunjui, arahan dan 2. Pertanyaan dan respon (quetion of
motivasi agar siswa dapat responses)
belajar secara efisien dan 3. Penilaian respon (judging of
efektif dan bertujuan untuk responses)
memberikan pemaham secara 4. Pemberian umpan balik terhadap
tuntas mengenai pelajaran respon (providing feedback about
yang dipelajari responses)
5. Pengulangan (remedial)
6. Segmen pengaturan pelajaran
(sequencing lesson segment)
Simulasi Salah satu strategi yang 1. Pengenalan materi
bertujuan untuk memberikan 2. Penyajian informasi
pengalaman belajar secara 3. Memberi pernyataan dan respon
lebih konkret. Model ini jawaban (latihan soal)
menampilkan bentuk simulasi 4. Penilaian respon
pembelajaran dalam bentuk 5. Pemberian feedback
animasi yang menajdi konten 6. Pembetulan
secara menarik dan dapat 7. Penutup dan penarikan
memadukan antara teks, kesimpulan
gambar dan audio.
Games Metode ini bertujuan supaya 1. Mecapai tujuan pembelajaran
peserta didik dapat dengan pencapaian skor yang
memperoleh beragam diharapkan
informasi, kemampuan dalam 2. Aturan dari permainan dapat
pemecahan masalah, dan berubah agar menghindari
pengambilan keputusan kelemahan yang terjadi dengan
aturan-aturan yang telah dibuat.
3. Peserta didik dapat melakukan
kompetisi seperti menyerang
lawan, melawan kesempatan atau
waktu yang telah ditetapkan.
4. Tantangan yang disediakan harus
sesuai dengan kemampuan peserta
didik
5. Memerlukan khayalan yang tepat
karena tingkat khayalan setiap
anak berbeda-beda dan hal ini
dapat mengembangkan imajinasi
peserta didik dan dapat
memotivasi.
6. Keamanan, hindari permainan
yang berbahaya seperti permainan
bergulat atau peperangan
7. Hiburan berguna untuk supaya
peserta didik dapat nyaman dalam
belajar sambil bermain.

Keempat jenis model tersebut cocok digunakan dalam pembelajaran matematika dan
dapat dikombinasi antar jenis modelnya.

Dengan metode CBI ini peserta didik mampu mengatur kemampuannya untuk
memahami materi yang diberikan oleh pendidik dan meningkatkan semangat belajar peserta
didik dan menjadi pelengkap sumber belajar. Dengan menggunakan komputer peserta didik
juga dapat menggunakan internet sebagai pelengkap pembelajarannya. Komputer menjadi
media utama dari model pembelajar ini dan juga komputer tidak dapat menjadi peran
pengganti pendidik, komputer digunakan hanya sebagai peran pilihan untuk menyampaikan
informasi supaya dapat membangun suasana belajar yang mandiri dan menyenangkan.
Daftar pustaka

Detik News. Pendidikan di Tengah Pusaran Wabah Corona. 19 Maret 2020


https://news.detik.com/kolom/d-4945590/pendidikan-di-tengah-pusaran-wabah-corona
[Diakses pada 19 April 2020.]

Ega Destia Nurama (2012) “ Efektivitas Penggunaan Game Pembelajaran Dengan


Konsep RPG (Role Playing Game) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”
http://repository.upi.edu/9344/3/s_ktp_085874_chapter2.pdf. Diakes pada 19 April 2020

Sanita, Debi. 2018. MAKALAH PENGAJARAN BERBANTU KOMPUTER “Konsep Dasar


Pembelajaran Berbasis Komputer”. Makalah

Zaen. M Syachrullah. 2015. “Model pembelajaran berbasis komputer”.


https://zaensyachrullah.wordpress.com/2015/06/18/model-pembelajaran-berbasis-
komputer/. Diakses pada 22 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai