Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan
biasanya menyerang sel CD4 (Cluster of Differentiation 4) sehingga mengakibatkan penurunan sistem
pertahanan tubuh.Kecepatan produksi HIV berkaitan dengan status kesehatan orang yang terjangkit
infeksi tersebut (Bruner & Suddarth, 2002).

HIV umumnya ditransmisikan melalui hubungan seksual, darah, air mani, dan sekresi vagina
(McCann,dkk,2007).AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala klinis yang
merupakan hasil akhir dari infeksi HIV dan menandakan infeksi HIV yang sudah berlangsung lama (Price,
2006). Replikasi virus yang terus berlangsung mengakibatkan semakin beratnya kerusakan sistem
kekebalan tubuh dan kerentanan terhadap Infeksi. Infeksi yang timbul sebagai akibat dari gangguan
sistem imun dinamakan Infeksi Oportunistik (Bruner & Suddarth,2002).

Secara global kasus HIV/AIDS terus bertambah sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 1981. Hingga
tahun 2012 diperkirakan 35.3 juta orang hidup dengan HIV. Jumlah kasus infeksi HIV baru sebanyak 2,3
juta dan kematian AIDS sebanyak 1,6 juta orang (UNAIDS, 2013)

Kurangnya edukasi mengenai penularan HIV membuat sebagian masyarakat menjauhi pengidap HIV.
Padahal, penularannya tidak semudah itu. HIV tidak menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman,
gigitan nyamuk atau bekas toilet. Tapi lebih kepada kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma lewat
perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik.

HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan
daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan
gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS

Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Namun
penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang
langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang
langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah
penderita didiagnosis mengidap AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit.
Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu
HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat
cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab
penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penularan HIV melalui transmisi seksual ?

2. Apa yang dimaksud dengan konsep ABCDE ?

3. Bagaimana upaya prevensi HIV yang efektif?

4. Bagaiman perilaku yang dapat meningkatkan resiko penularan?

C. Tujuan Masalah

1. Dapat mengetahui bagaimana cara penularan HIV melalui transmisi seksual

2. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan konsep ABCDE

3. Dapat mengetahui bagaimana upaya prevensi HIV yang efektif

4. Dapat mengetahui perilaku yang dapat meningkatkan resiko penularan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Penularan HIV Melalui Transmisi Seksual

2.1.1 Pengertian Transmisi Seksual

Menurut wikipedia, trans·mi·si n 1 pengiriman (penerusan) pesan dan sebagainya dari seseorang kepada
orang (benda) lain: berita; jaringan , 2 penularan, penyebaran, penjangkitan penyakit; 3 bagian
kendaraan bermotor yang memindahkan atau meneruskan tenaga dari mesin ke belakang; persneling
dan men·trans·mi·si·kan v mengirimkan atau meneruskan pesan dari seseorang (benda) kepada orang
lain (benda lain).

Pengertian Seksual Menurut KBBI Seksual adalah berkenaan dengan perkara persetubuhan antara laki-
laki dan perempuan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Cara Penularan HIV melalui Transmisi Seksual adalah penularan penyakit
HIV dari 1 orang/ pihak dan terus ke orang lain dengan melakukan hubungan seksual (intim).

2.1.2 Penyebaran HIV Melalui Transmisi Seksual Meningkat

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Kemal Siregar mengatakan saat ini penularan
HIV melalui transmisi seksual di Indonesia meningkat hampir tiga kali lipat dari 38 persen pada 2006
menjadi 76 persen pada pertengahan 2011.

KPAN memperkirakan saat ini ada sekitar 6,5 juta orang dengan HIV yang tertular melalui transmisi
seksual. Dari 6,5 juta orang tersebut, dua juta diantaranya merupakan ibu rumah tangga yang tertular
dari suaminya yang melakukan seks tidak aman dengan pekerja seks.

Banyaknya jumlah perempuan Indonesia yang terinfeksi HIV oleh pasangan mereka disebabkan budaya
patriarki yang kuat di Indonesia, dimana kemampuan perempuan untuk menegosiasikan perilaku
seksual dalam hubungan pasangan intim sangat lemah.

2.1.3 Cara penularan HIV melalui transmisi seksual

Peningkatan kasus di kelompok yang perilaku tidak berisiko karena dampak dari perilaku yang tidak
aman oleh laki-laki.Dari perempuan yang dilaporkan HIV positif lebih banyak ibu rumah tangga
dibandingkan PSK (Pekerja Seks Komersial) , ini mereka korban karena mereka tidak perilaku berisiko,
dan menggunakan narkoba tapi tertular dari suaminya.

Menurut Menkes, ibu dengan HIV positif itu kemungkinan dapat menularkan ke bayinya.Bayi yang lahir
dari ibu HIV positif itu meningkat juga, jelas dia.Dari ibu ini bisa menularkan kepada bayinya, sehingga
ada upaya yang lebih intensif untuk perlindungan perempuan dan anak-anak.
2.2.1 Prinsip Prevensi HIV / AIDS (Konsep ABCDE) dan upaya Prevensi yang Efektif

HIV/AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Human Immonudeficiency


Virus. Penyakit mematikan yang di Indonesia mulai menyebar sejak tahun 2000an, era yang disebut
sebagai era jarum neraka, ini sudah sangat lazim kita dengar dimana-mana. Banyak sekali kita dengar
orang-orang yang peduli membuat penyuluhan mengenai penyakit ini dimana-dimana. Mungkin
sebagian dari kita juga sudah bertemu langsung dan berinteraksi dengan para penderita AIDS di sekitar
kita.

Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mengerikan, karena saat sudah tertular risiko kematian
sangatlah tinggi. Penularannya didapat dari cairan tubuh seperti darah dan cairan kelamin sehingga
penyakit ini dapat menular melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bekas, transfusi darah,
dan sejenisnya. Penyakit ini menyerang sistem imun manusia sehingga saat tubuh terkena penyakit, baik
yang tidak parah sekalipun, tubuh tidak mempunyai kemampuan untuk mengatasi penyakit tersebut.

Karena begitu minimnya penanganan yang ada saat ini tentang penyakit ini, cara terbaik meminimalisasi
penyakit ini adalah dengan upaya preventif. Ada langkah-langkah upaya preventif terhadap HIV/AIDS
yang sebenarnya cukup jelas tetapi masih banyak masyarakat yang belum tahu.

Langkah-langkah tersebut adalah ABCDE, yaitu :

1. Abstinence

Jika tidak ingin tertular maka jauhilah media penularnya. Hindari seks bebas juga pemakaian narkoba.

2. Be faithful

Bagi yang sudah menikah, setialah pada pasangan. Jangan sekali-sekali berpikir untuk “jajan di luar”
karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko tertularnya HIV/AIDS dari sexual partner.

3. Condom
Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Penggunaan kondom
dapat mencegah interaksi cairan kelamin sehingga penularan virus dapat diminimalisasi.

4. Drug

Khusus untuk seorang wanita yang mengandung dan ternyata terkena HIV/AIDS, dapat diberikan obat
khusus agar penyakit tersebut tidak menular kepada janinnya.

5. Education

Pendidikan seksual sangat penting khususnya bagi para remaja agar mereka tidak terjerumus dalam
kehidupan yang salah. Pengetahuan yang baik dapat mencegah remaja untuk bertindak tidak
sepantasnya karena mereka tahu risiko yang sangat besar dari perbuatan mereka tersebut.

2.2.2 Upaya Prevensi yang Efektif

1. Hindari seks bebas

Seks bebas memang sangat dilarang, terlebih jika bergonta-ganti pasangan. Dari segi kesehatan, seks
bebas juga bisa memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh.

Setialah dan jangan suka 'jajan' sembarangan di luar bagi pasangan yang sudah menikah. Pencegahan
HIV dengan menghindari seks bebas ini merupakan salah satu langkah paling penting untuk terhindar
dari penyakit ini.

2. Jangan gunakan jarum bergantian

Pencegahan HIV yang harus kamu perhatikan adalah jangan gunakan jarum secara bergantian. Selalu
perhatikan penggunaan jarum yang steril jika kamu berniat untuk membuat tato atau pun tindik.

3. Menggunakan kondom

Pencegahan HIV selanjutnya adalah kamu harus ekstra hati-hati jika tahu bahwa pasangan memiliki HIV.
HIV bisa menular lewat darah dan air liur yang masuk ke dalam tubuh, juga

melalui hubungan seksual.

Ketika berhubungan seksual, lindungi diri dengan alat pengaman ekstra untuk mencegah kemungkinan
terjadinya alat pengaman/kondom yang robek dan lain sebagainya.

4. Perhatikan luka yang terbuka

Jika bekerja dengan pasien HIV, pastikan kamu melindungi diri dengan sangat hati-hati. Pencegahan HIV
yang bisa kamu lakukan yaitu dengan menggunakan pakaian yang diwajibkan oleh rumah sakit dan hati-
hati dengan segala luka terbuka yang dimiliki.
Terutama jika luka terbukamu akan bersentuhan atau terkena kontak dengan pasien HIV. Karena virus
tersebut bisa menular melalui luka yang terbuka.

5. Lakukan vaksin

Pencegahan HIV yang kelima adalah melakukan vaksin hepatitis A dan hepatitis B, serta melakukan tes
secara teratur sangat baik untuk melindungi diri dari HIV.

6. Pre-exposure prophylaxis (PrEP)

PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi mereka yang
berisiko tinggi tertular HIV. Yaitu mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual, memiliki
pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum suntik yang berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau
mereka yang sering berhubungan seksual tanpa pengaman.

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/adityanurtantijo/abcde-dalam-
pencegahan-hiv-aids_551afcaaa333111e21b65aa7

https://m.liputan6.com/health/read/3919506/cara-pencegahan-hiv-sejak-dini-serta-gejala-yang-sering-
tak-disadari

https://www.google.com/search?q=bagan+penularan+hiv+ke+istri+dan+anak&safe=strict&client=ms-
android-
vivo&prmd=inv&sxsrf=ALeKk01x1qxZqU6XJzjrc1wjJzpcwbVuWw:1598711731222&source=lnms&tbm=is
ch&sa=X&ved=2ahUKEwiAodmm0cDrAhVJb30KHbGfAwkQ_AUoAXoECA4QAQ&biw=360&bih=634#imgr
c=CMRdL_asyRNrVM&imgdii=fojq2l7EP7b0IM

https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/transmisi.html

Anda mungkin juga menyukai