LP Anc New
LP Anc New
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan
saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil
agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. Pelayanan antenatal adalah
untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi
dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2002)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif
care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui
persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu
sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Departemen
Kesehatan, 2007).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008).
2. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran
telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung
dari tuba falopii (Wiknjosastro, 2005: 125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh
rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari.
Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan
plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel
telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan
plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).
3. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel
telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi=fertilitas),nidasi dan plasenta. a. Sel
telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
genetabridge.
b. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan
cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi.
d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
4. Manifestasi klinik
a. Tanda Presumtif
1) Supresi menstruasi
3) Sering miksi
6) Chadwicks ( + )
2) Tanda hegar
3) Ballotemen ( + )
5) Braxton Hicks
6) Tes kehamilan
c. Tanda Pasti
1) Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
2) Pergerakan fetal
3) USG – hasil
4) Ro – ada skeletal
5. Pemeriksaan
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu
untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa
kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan
yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah
enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir.
Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai
tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam
urine 14 hari setelah konsepsi (Ganong 1989 dalam Bobak, 2005).
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan
daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen
di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang
dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah
tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun
ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil,
sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam
rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
a) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d
Desember
b) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d
Maret
3) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
5) Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
c. Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1) Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak 2)
Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya 3)
Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
Pemeriksaan panggul dilakukan:
1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2) Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada
primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1) Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri ( normal:
2326 cm).
2) Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri (normal:
2629).
3) Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung prosessus
spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4) Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior superior
kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri ke
pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal :
80-90 cm).
6. Komplikasi
a. Hiperemisis gravidarum
d. Perdarahan antepartum
e. Kehamilan ektopik
f. Kehamilan kembar
g. Molahydatidosa
h. Inkompatibilitas darah
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan
g. Keamanan
1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12
minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
4) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis
(pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke
bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
Trisemester II
a. Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik Tujuan:
Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah konsep
diri.
Tindakan:
1) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak
efekefek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
DAFTAR PUSTAKA