Contoh Kasus 1 Pasca penyerangan Amerika ke Irak bulan Maret 2003, merebak kemarahan masyarakat muslim di Indonesia terhadap sikap arogan Amerika Serikat. Saat itu restoran cepat saji McDonald’s menjadi salah satu simbol keangkuhan AS. Bahkan, di beberapa kota terdapat restoran McDonald’s yang disegel mahasiswa dan organisasi masyarakat yang bersimpati kepada sesama umat muslim di Irak. Pada kasus yang sensitif ini restoran siap saji multi nasional itu menyikapi hal ini dengan menghampiri media massa dan tokoh masyarakat yang memiliki kredibilitas. Pesan yang mereka sampaikan adalah informasi seputar dampak ekonomi, terpuruknya perekonomian bangsa, iklim investasi dan keterbatasan lapangan kerja jika McDonald’s ditutup. Sebab meski mengusung nama sebuah waralaba Amerika, pemilik usaha, pengelola hingga karyawan McDonald’s adalah warga Indonesia. Belum lagi seluruh rantai produksi McDonald’s melibatkan berbagai lapisan masyarakat lokal. Mulai dari peternak ayam, pemasok daging ayam, jasa pengangkutan ayam, petani beras dan kentang. Alhasil, masyarakat menjadi sadar bahwa tindakan boikot produk-produk tertentu akan sangat tidak menguntungkan. Analisis 1. Tindakan yang dilakukan oleh humas dari restoran McDonald’s merupakan tindakan yang proaktif, karena humas dapat cepat tanggap dalam mengatasi masalah yang ada di dalam restoran dan mampu memberikan solusi terbaik agar restoran McDonald’s tidak diboikot oleh masyarakat. 2. Tiindakan yang dilakukan oleh humas dapat menyadarkan masyarakat jika mereka melakukan boikot terhadap restoran McDonald’s, akan ada berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, seperti dampak ekonomi, terpuruknya perekonomian bangsa, iklim investasi dan keterbatasan lapangan kerja. Contoh Kasus 2 Tragedi jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Majene, Sulawesi Barat, terjadi lebih dari setahun lalu. Meski demikian kemirisannya masih terasa hingga sekarang. Pesawat Boeing 737-400 dengan nomor penerbangan DHI 574 yang melayani rute penerbangan Surabaya- Manado telah siap di Bandara Juanda Surabaya pada Senin 1 Januari 2007. Pukul 05.59 UTC atau 12.55 WIB pesawat tersebut lepas landas dengan mengangkut 102 orang. Diperkirakan pesawat tersebut mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pukul 08.14 UTC atau 16.14 Wita. Namun tiba-tiba pesawat tersebut hilang kontak. Komunikasi terakhir adalah pada pukul 15.07 WITA atau 07.07 UTC. Saat itu, diduga pesawat naas ini berada di sekitar Rantepao, Tator. Korban dari tragedi ini diperkirakan mencapai 100 orang. Pada kasus ini, awalnya humas Adam Air cenderung tertutup dan tidak tanggap terhadap kebutuhan informasi publiknya di masa krisis. Hingga di saat-saat sebelum Adam Air mengalami kehancuran, humas Adam Air baru melakukan press conference dengan tujuan mengembalikan kepercayaan publik. Analisis 1. Dalam kasus ini humas perusahaan Adam Air melakukan tindakan yang reaktif karena terlambat untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kasus jatuhnya pesawat Adam Air. 2. Dampak yang ditimbulkan dari kasus ini adalah kepercayaan publik terhadap Adam Air sudah sangat turun dan reputasi Adam Air sebagai perusahaan penerbangan sangat buruk di mata masyarakat, sehingga perusahaan Adam Air mengalami krisis dan bangkrut. 3. Hal yang seharusnya dilakukan oleh humas Adam Air adalah cepat tanggap dalam memberikan informasi kepada masyarakat, seperti melakukan permintaan maaf dan memberikan ganti rugi kepada keluarga korban. Adam Air juga harus memeriksa kembali seluruh armada pesawatnya dan para penerbang serta menjamin keselamatan dan kenyamanan dari penumpang Adam Air agar reputasi Adam Air di mata publik dapat menjadi baik.
2. Komunikasi menggunakan kombinasi media
Contoh Kasus Keripik Maicih merupakan salah satu produk baru yang banyak dicari oleh masyarakat karena memberikan rasa keripik yang berbeda. Keripik Maicih banyak disukai oleh anak muda karena rasa pedasnya yang mengundang selera. Sang pemilik Kripik Maicih, Reza Nurhilman mengatakan bahwa ia tidak menyangka bahwa produknya akan laku keras di masyarakat. Untuk memasarkan produknya, Reza Nurhilman dibantu oleh temannya yang merupakan seorang Public Relation. Ia menggunakan social media untuk memasarkan produknya. Selain itu, ia juga memasang iklan Keripik Maicih di berbagai media lainnya seperti iklan di radio, brosur, dll. Keripik Maicih juga banyak dipasarkan oleh teman-teman Reza dari mulut ke mulut. Hasil yang dicapai oleh Reza sampai saat ini adalah produknya laku keras dan ia mendapat keuntungan yang besar dari Keripik Maicih. Analisis Dalam kasus ini, humas Keripik Maicih berkomunikasi dengan menggunakan kombinasi media. Ia menggunakan pendekatan iklan, media organisasi dan interpersonal untuk memasarkan produknya. Hal ini yang membuat produk Keripik Maicih dapat tersebar dengan cepat ke publik dan dapat meningkatkan jumlah pembeli Keripik Maicih.
3. Komunikasi menggunakan sudut pandang pemangku kepentingan
Contoh Kasus Beasiswa Djarum merupakan program beasiswa prestasi yang diberikan oleh Djarum Foundation kepada mahasiswa berprestasi di Indonesia, tujuan organisasi ini untuk memajukan Indonesia dalam bidang sosial, olahraga, lingkungan, pendidikan, dan budaya. Yang membedakan Djarum Beasiswa Plus dengan program beasiswa lain adalah selain mendapatkan dana beasiswa selama satu tahun, Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) juga mendapatkan berbagai macam pelatihan keterampilan lunak atau soft skills guna mempersiapkan mereka menjadi calon pemimpin masa depan bangsa. Pada Tahun 2016 ini, Djarum Foundation telah membuka pendaftaran beasiswa bagi para mahasiswa yang sedang berada di semester 4 dari semua disiplin ilmu. Analisis 1. Menurut saya dalam hal ini, PT Djarum menggunakan komunikasi dengan sudut pandang pemangku kepentingan. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemberian beasiswa dari PT Djarum kepada mahasiswa berprestasi di Indonesia untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 2. Dibalik tujuannya untuk memajukan pendidikan di Indonesia, pemberian beasiswa yang dilakukan oleh PT Djarum juga dilakukan untuk meningkatkan reputasi PT Djarum di mata masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak menganggap PT Djarum yang merupakan perusahaan rokok sebagai perusahaan yang buruk, melainkan sebagai perusahaan yang mau memajukan pendidikan di Indonesia.
4. Komunikasi berbasis pesan menarik dan subtantif
Contoh Kasus McDonald’s adalah sebuah brand untuk restoran makanan siap saji yang sepertinya sudah sangat melekat di benak banyak orang di dunia. McDonald’s merupakan salah satu restoran makanan siap saji dengan wilayah operasional waralaba terluas di dunia, termasuk di Indonesia. Layaknya image makanan cepat saji pada umumnya, yang juga menjadi persoalan bagi restoran makanan siap saji sekelas McDonald’s, yaitu makanan siap saji identik dengan makanan yang dipersiapkan dengan kualitas rendah. Image yang telah tertanam sejak munculnya istilah fast food, yang juga memunculkan istilah junk food, inilah yang membentuk ketidakpercayaan konsumen bahwa bahan-bahan yang digunakan oleh McDonald’s bukan bahan-bahan yang segar, tidak bersumber secara lokal dan bukan berasal dari bahan-bahan dengan kualitas yang layak untuk dikonsumsi. Masalah yang berkaitan dengan ketidakpercayaan konsumen akan mutu dari bahan dasar produk McDonald’s ini dihadapi oleh semua waralaba McDonald’s yang tersebar hampir diseluruh dunia. Berbagai cara pun ditempuh oleh brand waralaba makanan siap saji ini untuk memulihkan rasa ketidakpercayaan konsumennya. Salah satunya adalah dengan meluncurkan campaign terbaru mereka. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality, McDonald’s kembali melakukan usaha PR melalui sebuah aplikasi yang bernama ‘TrackMyMacca’s’. TrackMyMacca’s’ yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2013, adalah sebuah aplikasi gratis yang dapat diunduh di Apple App Store untuk kemudian digunakan di iPhone para penggunanya. Dengan aplikasi ini target audience mereka akan disuguhkan sebuah perjalanan virtual ‘behind the scenes’ menu makanan yang biasa McDonald’s sajikan, mulai dari penjelasan mengenai darimana sumber makanan berasal, hingga penjelasan mengenai rantai pasokan untuk bahan dasar dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s. Semua informasi tersebut bisa disaksikan langsung di meja makan melalui iPhone sebagai medianya. Aplikasi ini menggabungan teknologi ‘image recognition’, GPS, ‘real date/time’ dan Augmented Reality, yang secara keseluruhan tentunya memberikan informasi yang menarik dan interaktif untuk disaksikan oleh konsumen selagi menikmati makanan mereka di gerai McDonald’s. Aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ juga terhubung dengan Facebook pribadi para penggunanya, sehingga pengguna aplikasi ini dapat berbagi mengenai pengalaman mereka di Facebook wall dan dapat mengajak teman-teman Facebooknya untuk melakukan tracking menu McDonald’s favoritnya dengan menggunakan aplikasi yang sama. Analisis 1. Menurut saya dalam kasus ini, pendekatan PR yang dilakukan McDonald’s menarik dan substantif. “Menarik” disini adalah karena McDonald’s memberikan aplikasi iPhone secara gratis yang dapat dengan mudah diunduh langsung dari smartphone penggunanya. Tampilan virtual yang interaktif dan realtime membuat konsumen dapat mengetahui sumber bahan dasar dari menu McDonald’s yang mereka konsumsi kapanpun mereka inginkan. Selain itu, penggunaan aplikasi yang terintegrasi dengan jejaring sosial adalah sebuah upaya pendekatan personal yang tentunya dapat meningkatkan arus informasi secara transparan dan tersampaikan secara viral di sosial media. 2. Selain “menarik”, pendekatan PR yang dilakukan McDonald’s juga bersifat substantif, karena dengan pendekatan ini, McDonald’s dapat memberikan informasi yang penting bagi para konsumennya, sehingga para konsumen dapat mengetahui darimana sumber makanan berasal dan pasokan untuk bahan dasar dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s.