Anda di halaman 1dari 17

KEGAWATDARURATAN PEGUNUNGAN DAN LEMBAH

INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP

Dosen pengampuh : R.Djamanmona, M.Tr.Kep

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1) Dwi Sri Wahyuni 5) Rani Akatian

2) Indah Oktavia 6) Septina Melanesia Fakdawer

3) Maria Ani Warikar 7) Tidora Kambu

4) Muhammad Ardi Assagaf

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA DAN KESEHATAN

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES SORONG

JURUSAN DIV KEPERAWATAN

TAHUN 2020
A. PEMBAHASAN
1) Pengertian Syringe Pump

Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola
sejumlah kecil cairan secara bertahap. Pompa syringe (syring pump) merupakan alat
pengontrol pemberian cairan atau obat-obatan melalui infuse yang menggunakan
tekanan positif dalam mengalirkan cairan ke tubuh pasien (non-grevitasi). Alat ini
berguna untuk memberikan obat IV (intravena) secara perlahan, sehinggah mencegah
terjadinya priode konsentrasi obat menjadi sangat tinggi atau sangat rendah dalam
darah. Selain untuk pemberian obat anti nyeri, syringe pump juga digunakan untuk
pemberian obat untuk menekan rasa mual dan muntah, serta pemberian obat yang
lain.

Berdasarkan sumber tenaga yang digunakan, syringe pump dibedakan sebagai


manual pump yang dirancang untuk didorong dengan tangan, pneumatik pump yang
menggunakan udara untuk mekanisme kompresi, dan juga ada syringe pump
bertenaga listrik menggunakan arus searah (DC) atau arus bolak balik (AC). Syringe
pump bertenaga listrik umumnya dibuat dengan bahan yang higienis, anti meledak,
anti karat, dan portable. Alat ini juga di lengkapi oleh panel kontrol, baterai cadangan,
kabel power, pengukur tekanan, dan penyaring.

2) Tujuan Penggunaan Syringe Pump


a. Untuk memberikan obat melalui vena dengan dosis dan jumlah yang tepat
sesuai kondisi pasien dengan jumlah volume maksimal 50 cc / jam
b. Pemberian obat secara kontinyu dengan dosis terukur dan tepat
c. Untuk menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan klien.
d. Untuk memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu pemberian
yang lama.
3) Indikasi Penggunaan Syringe Pump
a. Pemberian cairan atau obat-obatan melalui infus dengan kecepatan
yang konstan dan akurat.
b. Memfiltrasi obat-obat atau cairan.
c. Pemberian cairan atau obat-obatan dalam jumlah yang sangat kecil.
4) Prosedur Penggunaan Syringe Pump
a. Pengkajian
Cek instruksi dokter tentang cairan atau obat-obatan yang akan
diberikan, dan perhatikan prinsip 5T+1W.
b. Persiapan
- Persiapan Alat
1. Mesin syring pump
2. Spuit 20,30,50 ml
3. Extention tube
4. Perfusor
5. Cairan D5%, RL, atau NaCl
6. Sarung tangan
- Persiapan pasien
1. Informed consent
2. Kondisikan pasien senyaman mungkin.
c. Prosedur Pelaksanaan
1. Cuci tangan, pasang sarung tangan.
2. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairan pada syringe pump
ukuran 20 ml, 30 ml, atau 50 ml, sesuai dengan kebutuhan
khusus.untuk perfusor Braun gunakan syringe braun 50 cc.
3. Sambungkan syringe ke tube atau selang syringe.
4. Sambungkan kabel listrik ke sumber listrik.
5. Tekan tombol ON atau OFF pada bagian belakang perfusor
untuk menghidupkan alat ( pada layar akan tampak FT syringe
tipe printer setelah alat berfungsi).
6. Lepaskan knop putar, letakkan syringe dan kunci knop putar

7. Sambungkan selang syringe ke jalur intravena.


8. Tentukan kecepatan pemberian obat atau cairan dengan cara
menekan tombol angka sesuai nilai yang di inginkan, kemudian
tekan tombol START/STOP untuk memulai pemberian obat.

9. Bandingkan nilai masukan dan nilai yang tertera di layar


perfusor.
10. Untuk mengganti atau membatalkan volume obat atau cairan
yang akan diberikan, tekan tombol STAR/STOP, kemudian
tekan tombol C sampai tampak nilai 00,0 dilayar. Tekan tombol
angka untuk menentukan volume yang akan diberikan,
kemudian tekan tombol STAR/STOP.

11. Untuk mematikan alat, tekan tombol ON/OFF.

12. Fungsi-Fungsi special :


Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
13. Setelah selesai, rapikan alat dan lepas sarung tangan.
14. Cuci tangan.
d. Evaluasi
1. Respons pasien setelah pemasangan.
2. Kepatenan aliran syringe pump.
e. Dokumentasi
1. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Catat dosis dan jenis obat atau cairan yang diberikan.
3. Catat respon pasien.
5) Perhitungan Obat-obat Syringe Pump
a. Dopamin
1. Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini

Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg

2. Indikasi : Shock yang berhubungan dengan CHF, Infark


Miocard, Renal Failure
3. Dosis :
- Ringan : 3-5 µg / kg BB / menit
Fungsinya : Mengaktifkan reseptor dopamine dan vasodilator
ginjal.
- Sedang : 5-10 µg / kg BB / menit
Fungsinya : Meningkatkan Blood Presure, mengaktifkan ß
reseptor, meningkatkan kontraktilitas dan meningkatkan Cardiac
Output.
- Berat : 10-20 µg / kg BB / menit
Fungsinya : vasokonstriksi vena dan arteri dan mengaktifkan
reseptor a
4. Efek Samping : Mual, muntah, Aritmia dan Diare.
5. Observasi vital sign dan intake output
Rumus Pemberian :

Dosis yang diminta x Berat Badan x 60


Jumlah Pengenceran
- Contoh :
1. Berikan 1 µg / kg BB / menit dengan BB = 50 kg dan dosis
sediaan Dopamin 200 mg dalam 50cc Nacl ? (1 mg =
1000 µg)
- Cara :
200 mg
Jumlah Pengenceran : = 4 mg/cc = 4000 µg
50 cc Nacl
- Jadi :
1 µg x 50 kg x 60
= 0,75 cc / jam
4000 µg /cc
b. Dobutamin
1. Misalnya : Dobutrec, Dobujeck dan Dobutel
2. Indikasi : CHF dan shock
3. Fungsi : Bekerja pada ß 1 dan meningkatkan kontraktilitas
4. Dosis : 2-20 µg / kg BB / menit
Rumus Pemberian :

Dosis yang diminta x Berat Badan x 60


Jumlah Pengenceran

- Contoh :
1. Berikan 1 µg / kg BB / menit dengan BB = 50 kg dengan
dosis sediaan 250 mg dalam 50 cc Nacl ? (1 mg = 1000
µg)
- Cara :
250 mg
Jumlah Pengenceran : = 5 mg/cc = 5000 µg /cc
50 cc Nacl
- Jadi :
1 µg x 50 kg x 60
=0,6 cc
g
50 00 µ
cc
1) Pengertian Infus Pump

Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang
masukkan kedalm sirkulasi arah pasien secara langsung melalui vena. Nama lain
infusion pump adalah alat infus.

2) Tujuan Pengunaan Infuse Pump


a. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai kebutuhan klien
b. Mencegah kelebihan cairan yang diberikan
3) Indikasi Penggunaan Infus Pump
a. Pasien yang membutuhkan pembatasan / pengaturan cairan infus
b. Unuk pemberian obat
4) Prosedur Penggunaan Infus Pump
a. Pengkajian
Cek instruksi dokter tentang cairan atau obat-obatan yang akan
diberikan, dan perhatikan prinsip 5T+1W.
b. Persiapan
- Persiapan alat
1. Infus pump
2. Tiang infus
3. Set infus
4. Cairan infus yang diperlukan
5. Abocath
6. Kapas alkohol
7. Plester
8. Gunting
9. Kassa diolesi betadine
c. Prosedur pelaksanaan
1. Pastikan untuk dikondisikan bahwa pasien sudah terpasang infus
dan tetesan infuse berjalan lancar.
2. Pasang ifuse pupm pada tiang infuse dengan cara mengencangkan
pole clam/ sekrup yang berada dibelakang pupm. Pastikan infuse
pump terpasang dengan kuat.
3. Hubungkan dengan AC power supply infusion pupm ke sumber
listrik
4. Stop cairan infus untuk sementara dengan cara memutar roller
clamp pada selang infus
5. Buka pintu dan penjepit infus, kemudian masukkan selang infus
pada ruang detector dengan posisi lurus dan pastikan selaang tidak
kendor, kemudian pintu di tutup kembali.
6. Hubungkan dengan drip sensor dengan masukkan plug pada
bagian belakang pupm
7. Pasangkan drip sensor pada drip chamber antara drip nozzle
(tempat keluarnya tetesan dengan permukaan cairan)
8. Tekan tombol power untuk menghidupkan dan mematikan infusion
pupm

9. Set jumlah tetesan/ milli sesuai dengan administrasi infusion set,


kemudian tekan tombol infusion set untuk memilih set tetesan
10. Tekan tombol D RATE (delivery rate) sesuai dengan jumlah milli
setiap jam atau tetesan setiap menit sesuai dengan yang dibutuhkan
dengan menekan tombol tanda panah satu keatas untuk menaikkan
satu demi satu dan panah kebawah untuk menurunkan satu demi
satu jika ingin menaikkan atau menurunkan dosis sepuluh
sekaligus, maka tomol yang ditekan adalah tombol tanda panah
dua
11. Set D LIMIT (delivery rate) sesuai dengan jumlah volume cairan
(milli) yang dikehendaki dalam waktu tertentu dengan cara
menekan tombol SELECT dan pilih D LIMIT. Jika ingin
menurunkan atau menaikkan volume satu demi satu maka tekan
tombol tanda panah satu dan jika menaikkan atau menurunkan
volume 100 maka tekan tombol panah dua.
12. Buka manual roller clamp pada selang infus
13. Tekan tombol START/STOP/SILENCE. Cek displayed delivery
ate, delivery limit, setting volume tetesan dengan selang infus

14. Alaram akan berbunyi sesuai dengan kode dibawah ini:


a. Completio : menunjukkan bahwa limit yang ditentukan
sudah habis (cairan yang diinginkan sudah habis)
b. Occlusion : bila ada sumbatan ( stolsel, klem infus tertutup,
selang/ jarum terlipat)
c. Open door : pintu terbuka atau tidak terkunci dengan baik
d. Air line : jika terdapat udara dalam selang
e. Empaty : bila cairan yang tersedia habis
f. Low batt : baterai sudah lemah
g. Flow error : bila terjadi kesalahan setting infusion pupm
15. Tombol-tombol pengoperasian :
a. Select : untuk memindahkan D rate ke D limit atau
sebaliknya.
b. ⅀ ml clear : untuk menghapus jumlah caian yang sudah
masuk
c. Infusion set : angka yang menunjukkan set infus yang
digunakan
d. Start/stop : untuk memulai dan mengakhiri pemberian
cairan dengan infusion pump
e. Alarm silence : untuk mematikkan alarm
f. Purge : untuk melakukan pengguyuran
g. Power : untuk menghidupkan dan mematikan infusion
pupm
h. Charge : untuk menethui sumer tenaga yang digunakan
16. Lakukan pemeliharaan infusion pump setiap seleksi penggunaan,
dengan cara membersihkan dengan lap bersih dan lembab
(termasuk bagian dengan cotton bud) kemudian lepaskan kabel
dan gulung, setelah selesai, masukkan dalam kantong plastic.
5) Perhitungan Obat-obat Syringe Pump
- RUMUS INFUS PUMP

order tetesan infus x jam dalam menit


faktor tetesan infus

- Contoh :
Ny.E dirawat dan harus dipasang infus 20 tetes/menit dengan
faktor tetesan infusnya 15, berapa jumlah cairan yang harus
masuk perjamnya?

Jawab :
20 tetes x 60 menit
=
15
1200
¿ =80 cc/jam
15
Maka jumlah cairan yang harus masuk ada 80 cc/jam
Daftar Pustaka

Berman, Snyder, Kozier, Erb, (2009). Buku Ajar Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Edisi 5.
Jakarta: EGC

Kozier, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & praktik Edisi 7,
Volume 2. Jakarta: EGC

Hidayati, Ratna, dkk. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai