Anda di halaman 1dari 24

31

BAB III
LAPORAN KASUS

Nama Kelompok : H2
Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2020
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Nn. W
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Air Molek Riau Rengat
No. MR : 01071677
Tanggal masuk : 24 Januari 2020
Diagnose : Kanker ovarium + laparatomi + metastase hepar dan kolon +
hidronefrosis bilateral
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.F
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Air Molek Riau Rengat
Hubungan : Suami
C. Alasan Masuk
Bulan 9 yang lalu pasien operasi kista di luar rahim dan sudah di operasi,
setelah itu klien merasa sakit dan nyeri pada bagian perut yang sudah dioperasi
dan pasien merasa perutnya terasa seperti mau jatuh, lalu pasien berobat ke rsud
solok ditempat orang tuanya lalu pasien di rujuk ke rumah sakit permata bunda,
dari permata bunda pasien di rujuk ke poli RSUP Dr. M. Djamil Padang, di poli
RSUP Dr. M. Djamil Padang mendaftar lalu dilakukan USG lalu CT scan 2
minggu menunggu hasil CT scan lalu pasien di rawat pada tanggal 24 Januari
2020 pukul 09.08 WIB. Hasil dari CT scan didapatkan adanya ca ovarium dengan
hidronefrisis bilateral dan metastase ke hepar dan kolon dan mesentrum.
32

D. Data Kesehatan Umum


1. Riwayat Kesehatan Saat ini
Pasien masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 24 Januari
2020 pukul 09.08 WIB dikarenakan keluhan perut Ny.W membesar.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Januari 2020 jam 10.00
WIB, pasien telah melakukan operasi laparatomi tanggal 27 Januari 2020
dikarenakan adanya metastase ke kolon dan mesentrum serta infiltrasi ke
rectum. pasien mengeluh perut nyeri diarea luka operasi apabila dibawa
bergerak nyeri semakin terasa, nyeri luka operasi dirasakan seperti disayat dan
dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5, Ny. W mengatakan merasa tidak
nyaman diarea perut, terasa kembung dan begah pada perut, kurang nafsu
makan, mual dan muntah terkadang, badan terasa lemah dan mudah lelah.
Pasien mengatakan badan terasa panas dan wajah memerah. Pasien hanya
menghabiskan 1/4 dari diit yang diberikan oleh rumah sakit. Aktivitas dibantu
oleh keluarga.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung. Ny. W mengatakan suka
minuman bersoda seperti fanta ketika datang bulan dan suka makan bakso. Ny.
W mengatakan memiliki kebiasaan diet dan jarang berolahraga Ny.W
mengatakan ia adalah perokok pasif.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan pasien dan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
kanker, hipertensi, jantung, dan DM.
4. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Lamanya : 7 hari
3) Jumlah Darah Haid : 2-3 x ganti pembalut
4) Siklus : teratur
5) Banyak : pasien mengatakan haid paling banyak yaitu selama 7 hari
6) Warna : merah
33

7) Bau : bau khas


8) Dismenorrhe : pasien mengatakan mengeluhkan nyeri haid pada hari
pertama, nyeri haidnya masih bisa ditahan
9) Keluhan lain : tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan ini merupakan perkawinan pertama
6. Riwayat Kehamilan
No Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Jenis BB Keadaan
Hamil Persalinan Kelamin Anak
Saat Ini
1 2004 Bidan 9 Spontan Bidan Laki-laki 3000g Hidup
bulan
2 2005 Bidan 9 Spontan Bidan Perempuan 2500g Hidup
bulan

7. Riwayat Keluarga Berencana


Pasien mengatakan menggunakan KB spiral pada tahun 2004 sampai
2005 dan akhirnya jebol lalu pasien menggunakan KB pil 2007 sampai 2018.
E. Pola Kebiasaaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit
Sebelum sakit Ny.W sering jarang makan nasi
Makan : 3 kali sehari (nasi+lauk pauk+tempe/sayuran), porsi makan habis.
Minum : 5-6 kali sehari (minum air putih)
Saat sakit
Makan : diit makanan cair 6x30cc
Minum : 3-5 kali sehari (minum air putih) : 300cc
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit
Buang Air Besar : pagi hari, 1 kali sehari, konsistensi lembek, tidak ada
penggunanaan pencahar.
Buang Air Kecil : 4-6 kali sehari, warna bening, bau khas.
Saat sakit
34

Buang Air Besar : 2-3 kali sehari, konsistensi lembek, terpasang kolostomi
Ileustomi terpasang pada tanggal 27 Januari 2019 dikarenakan metastase kolon
dan nyeri di anus
Buang Air Kecil : warna kekuningan pekat, bau khas. Terpasang kateter
(900cc/ hari)
c. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit
Siang : 2-3 jam sehari atau tidak tidur siang (nyenyak)
Malam : 7-8 jam sehari (nyenyak)
Saat sakit
Siang : 2-3 jam sehari
Malam : 5-6 jam sehari (kurang nyenyak dikarenakan sering terbangun karena
nyeri dan tidaknyaman di perutnya )
d. Pola kenyamanan/ nyeri
P: nyeri akibat bekas operasi
Q: seperti disayat
R:di perut bawah di area operasi laparatomi
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul dan saat bergerak
e. Pola Aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
Selama di rawat di rumah sakit pasien tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri. Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit dibantu oleh orang
tuanya untuk melakukan aktivitas seperti makan, minum, bantu untuk berdiri
dan duduk serta membantu ke kamar mandi.
f. Pola Bekerja
Pasien mengatakan sebelum sakit ia adalah seorang ibu rumah tangga yang
tidak bekerja
35

F. Riwayat keluarga (genogram)

Ket :

: Perempuan

: Laki-laki

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Perempuan meninggal

: Laki-laki meninggal

: Pasien

G. Riwayat Lingkungan
Rumah pasien berdekatan dengan rumah penduduk lainnya. Pasien
mengatakan pasien mengatakan tinggal di pinggir jalan raya dan pasien
memliki toko perabot seperti cat, tiner dan pasien juga sering membantu
suaminya bekerja seperti mengecat.
36

H. Aspek Psikososial
1. Persepsi diri
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini
Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya
b. Harapan setelah menjalani perawatan
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar segera pulang dan bisa
melakukan aktivitas seperti biasanya serta dapat segera berkumpul dengan
keluarga.
2. Pola pertahanan
Tubuh pasien masih lemah dan hanya berbaring di tempat tidur
3. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam, pasien juga berkata bahwa ia tak pernah
berhenti berdoa kepada Allah SWT atas kesembuhannya.

I. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tekanan darah : 110/60 mmHg
3) Suhu : 36,9 °C
4) Pernafasan : 18 x/menit
5) Nadi : 72 x/menit
6) BB : sebelum sakit 63 kg saat sakit 47 kg
7) TB : 157 cm
b. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lepekberwarna hitam, rambut mudah
rontok saat di pegang, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, wajah tampak
memerah
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
reflek cahaya positif kiri dan kanan, reflek pupil positif kiri dan kanan, isokor.
d. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip.
37

e. Mulut : Mulut tampak kering, tidak ada sariawan, tidak ada sianosis, gusi
didapatkan tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,membran mukosa
mulutkering, mukosa mulut agak pucat.
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak kotor, tidak ada nyeri tekan.
g. Leher : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening ataupun vena jugularis.
h. Dada
Paru
Inspeksi : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : bronkovesikular, wheezing dan ronkhi tidak ada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di RIC V
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 murni/teratur
i. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka bekas operasi, terpasang kolostomi. Terpasang drain
dengan cairan kemerahan
Auskultasi : bising usus 18x per menit
Palpasi : ada nyeri tekan
j. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, areola mamae tampak
berwarna kecoklatan, papila mamae tampak kecoklatan dan puting tidak
lecet/terbenam.
Palpasi : tidak ada teraba benjolan pada kedua payudara
k. Reproduksi : tampak bersih, tidak ada kelainan, keputihan tidak ada,
perdarahan hanya flek flek darah sedikit
l. Neorologi : GCS 15 (E4M6V5), refleks fisiologis positif, refleks patologis
negatif, tidak ada gangguan neurologis.
38

m. Muskuloskeletal
Kekuatan otot : 555 555
555 555
Atas : akral teraba hangat, tidak ada edema pada kedua tangan, CRT < 2 detik,
terpasang infus RL 28 tts/menit pada tangan sebelah kanan.
Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada udem
J. Hasil pemeriksaan diagnostic dan laboratorium
a) Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan USG
Ada massa ukuran 7,9x6,63 dan adanya asistes
 Pemeriksaan CT Scan Abdomen
1) Hepar : bentuk dan ukuran masih baik, permukaan regular. Densitas
homogen tak tampak SOL tampak lesi hipodens bulat-bulat multiple
bervariasi dikedua lobus. Sistem bilier dan vaskuler tidak melebar.
Tampak asites, tak tampak efusi pleura
2) Kandung empedu : bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu maupun
penebalan dinding
3) Pankreas : bentuk dan ukuran baik, densitas homogen. Tak tampak
SOL
4) Limpa : bentuk dan ukuran baik, permukaan reguler, densitas
homogen. Tak tampak SOL
5) Kedua ginjal : bentuk dan ukuran baik. Tak tampak batu, tampak
pelebaran sistem pelviokalises.
6) Vesika urinaria : bentuk dan ukuran baik. Dinding tidak menebal.
Tak tampak batu. Tampak massa berdensitas isondens inhomogen
dengan batas tegas tepi ireguler ukuran 7,46 x 8,01 x 10,62 cm di
ovarium yang tampak meluas ke rektum (gambaran filling defect di
daerah rektum dengan pelebaran rektum bagian proksimal sehingga
lumen rektum tampak mengecil) tak tampak perluasan ke buli
7) Aorta abdominalis kaliber masih baik. Kelenjar limfe paraaotra tidak
membesar. Tampak pembesaran kelenjar limfe parailiaca dan
inguinal
8) Uterus: tampak kelainan
39

Kesan : Ca ovarium dengan hidronefrosis bilateral dan metastasis ke


hepar dan mesenterium dan infiltrasi ke rectum

b) Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


17/01/2020 Hematologi
Hemoglobin 12,2 g/dl 12 - 16
Leukosit 8,19 /mm3 5.000 - 10.000
Trombosit 402 /mm3 150.000 - 400.000
Hematokrit 39% 37 - 43
Natrium 140 mmol /L 136-145
Kalium 4,3 mmol /L 4,3
Klorida 100 mmol /L 3,5-5,1
Globulin 3,7 g/dl 1,3-2,7
SGPT 39 U/L <31
Ureum 6 mg/dL 10-50
Kreatinin 0,7 mg/dL 0,6-1,2
Kesan : globulin meningkat, SGPT meningkat, trombositosis

K. Terapi
Tanggal 29 Februari 2019
1) IVFD RL 20 tetes/menit
2) Ceftriaxone 2x200 g
3) Metrodinazole 3x500 g
4) Ketorolac 3x2 g
5) Ranitidine 2x1 ampl
6) Clinimic 10 tetes/menit
7) D5% 20 tetes/menit

II. ANALISA DATA


40

No Data Masalah Etiologi WOC Singkat


1 DS : Nyeri akut Agen cedera Kanker
 Klien mengatakan fisik Ovarium
nyeri di area
bekas operasi Salpingo-
 Klien mengatakan ooforktomi
nyeri hilang
timbul dan Post operasi
semakin terasa
saat bergerak
 Klien mengatakan Ada luka
perut juga terasa operasi
sakit dan tidak
nyaman Diskontiniutas
 Klien mengatakn jaringan
skala nyeri 6
DO : MK : Nyeri
 P: nyeri akibat aku
bekas operasi
 Q: seperti disayat
 R:di perut bawah
di area operasi
laparatomi
 S: skala nyeri 6
 T: hilang timbul
dan saat bergerak
 TTV :
 Tekanan darah:
110/60 mmHg
 Suhu: 36,9 °C
 Pernafasan:18
x/menit
 Nadi: 72 x/menit

2 DS : Ketidakseimbangan Kurang asupan Kanker


 Klien mengatakan nutrisi kurang dari makanan Ovarium
perut terasa mual kebutuhan tubuh
 Klien mengatakan Menekan usus
perut kmbung dan bear dan
begah abdomen
 Klien mengatakan
perut tersa tidak Bekerja pada
nyaman bagian atas
 Klien mengatakan saluran cerna
tidak nafsiu
makan
DO : Memicu mual
41

 Pasien tampak dan muntah


mual muntah
 Pasien tampak Intake
lemah menurun
 Pasien hanya
menghabiskan MK :
1/4 porsi dari diit Ketidakseimb
yang diberikan angan nutrisi
rumah sakit kurang dari
 BB menurun dari kebutuhan
56 kg menjadi 47 tubuh
kg

2 DS : Hambatan mobilitas Tirah baring Kanker


Ovarium
 Pasien fisik
mengatakan
badannya terasa
Bekerja pada
lemah dan letih
bagian atas
 Pasien
saluran cerna
mengatakan
aktivitas dibantu
Memicu mual
oleh keluarganya
dan muntah
DO:
 Pasien tampak Nafsu makan
lemah berkurang
 Aktivitas dibantu
oleh keluarga Keletihan
 Pasien hanya
berbaring di Imobilitas
tempat tidur
 Konjungtiva
anemis
 Hb : 12,2 g/dl
 Trombosit :
402.000/mm3
 Ht : 39 %

III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


42

No Diagnosa Tanggal TTD Tanggal TTD


Keperawatan ditegakkan teratasi
1 Nyeri akut b.d agen 29-01-2020 MHS 30-01-2020 MHS
cedera fisik
2 Ketidakseimbangan 29-01-2020 MHS 30-01-2020
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d.
kurang asupan
makanan
3 Hambatan mobilitas 29-01-2020 MHS 30-01-2020
fisik b.d. tirah baring
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut b.d agen Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
cedera fisik Indikator : 1. Lakukan pengkajian
1. Mengenali kapan nyeri komprehensif yang
nyeri terjadi meliputi lokasi,
2. Menggambarkan karakteristik,
faktor penyebab onset/durasi, frekuensi,
3. Melaporkan kualitas, intensitas atau
perubahan terhadap beratnya nyeri dan faktor
gejala nyeri pada pencetus
profesional kesehatan 2. Observasi adanya
4. Mengenali apa yang petunjuk nonverbal
terkait dengan gejala mengenai
nyeri ketidaknyamanan
5. Melaporkan nyeri terutama pada mereka
yang terkontrol yang tidak dapat
berkomunikasi secara
efektif
Pengetahuan: 3. Gunakan strategi
manajemen nyeri komunikasi terapeutik
Indikator : 4. Gali pengetahuan dan
1. Mengetahui faktor kepercayaan pasien
penyebab mengenai nyeri
2. Mengetahui tanda dan 5. Gali bersama pasien
gejala faktor-faktor yang dapat
3. Mengetahi efek menurunkan atau
samping terapeutik memperberat nyeri
obat 6. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
Respon pengobatan
lama nyeri akan
Indikator :
dirasakan, dan antisipasi
1. Pasien mengetahui
dari ketidaknyamanan
efek sampingnya
akibat prosedur
43

2. Tidak ada reaksi alergi 7. Ajarkan prinsip-prinsip


3. Tidak ada efek prilaku manajemen nyeri
dari pengobatan 8. Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi
(terapi relaksasi)
9. Evaluasi keefektifan dari
tindakan pengontrol
nyeri yang dipakai
selama pengkajian nyeri
dilakukan
10. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri

Pemberian Analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dankeparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik
yang diresepkan
3. Cek adanya riwayat
alergi obat
4. Pilih analgesik atau
kombinasi analgesik
yang sesuai ketika lebih
dari satu diberikan
5. Tentukan pilihan obat
analgesik (narkotik, non
narkotik atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
6. Kolaborasi dengan
dokter apakah obat,
dosis, rute pemberian
atau perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgesik
7. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
memberikan analgesik
narkotik pada pemberian
44

dosis pertama kali atau


jika ditemukan
tandatanda yang tidak
biasanya
8. Berikan analgesik
tambahan dan atau
pengobatan jika
diperlukan untuk
mengingkatkan efek
pengurangan nyeri
9. Lakukan tindakan-
tindakan untuk
menurunkan efek
samping analgesik
(misalnya: konstipasi
dan iritasi lambung)
10. Evaluasi kefektifan
analgesik dengan
interval yang teratur
pada setiap setelah
pemberian khususnya
setelah pemberian
pertama kali, juga
observasi adanya tanda
dan gejala efek samping
(misalnya: depresi
pernafasan, mual dan
muntah, mulut kering
dan konstipasi)
11. Dokumentasikan respon
terhadap analgesik dan
adanya efek samping
12. Evaluasi dan
dokumentasi tingkat
sedasi dari pasien yang
menerima opioid
2 Ketidakseimbangan Status nutrisi : asupan Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari makanan dan cairan Aktivitas :
kebutuhan tubuh b.d Indikator : 1. Kaji apakah ada alergi
kurang asupan makanan 1. Asupan makanan makanan
secara oral adekuat 2. Monitor intake nutrisi
(3/5) 3. Kaji kemampuan pasien
2. Asupan cairan secara dalam asupan nutrisi
oral adekuat (3/5) 4. Monitor adanya
3. Asupan cairan IV penurunan berat badan
adekuat (3/5) 5. Anjurkan pasien
4. Asupan nutrisi meningkatkan makanan
parenteral adekuat yang mengandung
45

(3/5) protein dan vitamin C,


5. Mual dan muntah 6. Identifikasi perubahan
tidak ada (3/5) nafsu makan
7. Monitor untuk mual dan
Nafsu makan muntah
Indikator : 8. Kaji mual dan muntah
1. Peningkatan keinginan menggunakan
untuk makan (3/5) pengkajian Morrow
2. Peningkatan Assessment of Nausea
rangsangan untuk and Emesis / MANE
makan (3/5) 9. Berikan informasi
3. Intake makanan mengenai kebutuhan
adekuat (3/5) nutrisi pasien
3 Hambatan mobilitas Keseimbangan Manajemen Energi
fisik b.d agens Indikator : Aktivitas :
farmaseutikal 1. Keseimbangan 1. Monitor tanda-tanda
gerakan (2/4) vital pasien, dorong
2. Mempertahankan pasien untuk
keseimbangan ketika mengungkapkan
berdiri (2/4) perasaanya
3. Mempertahankan 2. Observasi nutrisi sebagai
keseimbangan ketika sumber energi
berjalan (2/4) 3. Bantu pasien untuk
mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
4. Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
5. Anjurkan keluarga untuk
membantu aktivitas
pasien
6. Monitor kadar hb,
leukosit dan trombosit

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Tanggal/
Implementasi Evaluasi TTD
Dx Jam
1 Rabu/ 29 1. Melakukan pengkajian nyeri Jam 12.00 WIB MHS
Januari komprehensif yang meliputi S:
2020 lokasi, karakteristik,  Klien mengatakan
pukul onset/durasi, frekuensi, masih nyeri di area
11.00 kualitas, intensitas atau bekas operasi
beratnya nyeri dan faktor  Klien mengatakan
pencetus perut juga masih
2. Menggunakan strategi terasa sakit dan tidak
komunikasi terapeutik nyaman
46

3. Menggali bersama pasien  Klien mengatakn


faktor-faktor yang dapat skala nyeri 5
menurunkan atau O
memperberat nyeri  Klien tampak
4. Memberikan informasi meringis
mengenai nyeri seperti  Klien tampak tidak
penyebab nyeri, berapa lama nyaman
nyeri akan dirasakan, dan  Klien tampak
antisipasi dari menjaga atau
ketidaknyamanan akibat memegang area nyeri
prosedur  TTV :
5. Mengajarkan relaksasi  Tekanan darah:
dengan cara relaksasi napas 110/70 mmHg
dalam dan aromatherapy
 Suhu: 36,9 °C
lemon
 Pernafasan:19 x/menit
6. Mengatur posisi yang
nyaman  Nadi: 88 x/menit
7. Mendukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk A: Nyeri teratasi
membantu penurunan nyeri sebagian
8. Memberikan analgesic P intervensi dilanjutkan
( Ketorolac 3x2g)  Atur posisi
9. Memonitor tanda vital  Member analgesic
 Ajarkan relaksasi
 Memonitor TTV dan
nyeri

2 Rabu/ 29 1. Mengkaji apakah ada alergi Jam 15.00 WIB MHS


Januari makanan S:
2020 2. Mengkaji kemampuan  Pasien mengatakan
pukul pasien dalam asupan nutrisi kurang nafsu makan
13.30 3. Menganjurkan pasien  Pasien mengeluh
meningkatkan makanan perut kembung dan
yang mengandung protein begah
dan vit C  Pasien mengatakan
4. Menimbang berat badan. tidak ada alergi
5. Memberikan informasi makanan
kepada pasien dan keluarga O :
tentang kebutuhan nutrisi  Pasien tampak lemah
yang mencakup berapa  Pasien tampak tidak
banyak jumlah protein, menghabiskan
vitamin, dan karbohidrat. makanannya
6. Memonitor untuk mual dan  Pasien tampak tidak
muntah menggunakan nafsu makan,
pengkajian Morrow makanan yang habis
Assessment of Nausea and hanya 1/4 dari yang
Emesis / MANE disajikan
7. Mengajarkan teknik  Pasien terpasang
47

relakasasi otot progresif Nacl RL % 20


pada klien dan keluarga tetes/menit
 Keluarga dan pasien
berpartisipasi
melakukan gerakan
relaksasi otot yang
diajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
 Monitor kalori dan
intake nutrisi
 Monitor adanya
penurunan berat badan
 Monitor mual dan
muntah
 Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Rabu/ 29 1. Mengkaji status fisiologis Jam 16.00 WIB MHS
Januari pasien yang menyebabkan S:
2020 kekelahan sesuai dengan  Pasien mengatakan
pukul konteks usia dan badan masih terasa
14.30 perkembangan lemah
2. Menganjurkan pasien untuk  Pasien mengatakan
mengungkapkan perasaan kurang nafsu makan
secara verbal mengenai  Pasien mengatakan
keterbatasan yang dialami aktivitas masih dibantu
3. Memperbaiki defisit status keluarga
pisiologis (misalnya, O:
kemoterapi yang  Pasien tampak lemah
menyebabkan anemia)  Makanan pasien
sebagai prioritas pertama bersisa 1/4 porsi
4. Memonitor intake/asupan  Pasien terpasang RL
nutrisi untuk mengetahui 20 tetes/menit
sumber energi yang adekuat  TTV :
5. Memonitor waktu dan lama  Tekanan darah:
istirahat pasien 110/70 mmHg
6. Membantu pasien untuk  Suhu: 36,9 °C
mengidentifikasi kegiatan  Pernafasan:19 x/menit
rumah yang bisa dilakukan  Nadi: 88 x/menit
oleh keluarga dan teman  Hb: 12,2 g/dl
dirumah untuk  Trombosit :
mencegah/mengatasi 402.000/mm3
kelelahan  Ht : 39%
7. Menginstruksikan pasien A:
atau keluarga mengenai stres Masalah belum teratasi
dan koping intervensi untuk P:
48

mengurangi kelelahan Intervensi dilanjutkan


8. Membatasi pengunjung  Monitor tanda-tanda
9. Menginstruksikan pasien vital pasien
untuk menggerakkan kaki  Dorong pasien untuk
terlebih dahulu kemudian mengungkapkan
badan ketika memulai perasaanya
berjalan dari posisi berdiri  Observasi nutrisi
10. Memonitor kadar Hb, sebagai sumber energy
leukosit dan trombosit  Membantu pasien
untuk mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
 Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
 Anjurkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien
 Monitor kadar Hb,
Leukosit dan
Trombosit
1 Kamis / 1. Menggunakan strategi Jam 11.00 WIB MHS
230 komunikasi terapeutik S:
Januari 2. Menggali bersama pasien  Klien mengatakan
2020 faktor-faktor yang dapat nyeri sudah berkurang
pukul menurunkan atau  Klien mengatakan
10.00 memperberat nyeri skala nyeri 4
3. Memberikan informasi O
mengenai nyeri seperti  Klien tampak sedikit
penyebab nyeri, berapa lama lebih nyaman
nyeri akan dirasakan, dan  TTV :
antisipasi dari  Tekanan darah:
ketidaknyamanan akibat 120/70 mmHg
prosedur  Suhu: 37 °C
4. Mengajarkan relaksasi
 Pernafasan:18 x/menit
dengan cara relaksasi napas
 Nadi: 66 x/menit
dalam dan aromatherapy
lemon
A: Nyeri teratasi
5. Mengatur posisi yang
sebagian
nyaman
P intervensi dilanjutkan
6. Mendukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk  Atur posisi
membantu penurunan nyeri  Member analgesic
7. Memberikan analgesic  Ajarkan relaksasi
8. ( Ketorolac 3x2g)  Memonitor TTV dan
9. Memonitor tanda vital nyeri
49

2 Kamis / 1. Mengkaji kemampuan Jam 13.00 WIB MHS


230 pasien dalam asupan nutrisi S :
Januari 2. Menganjurkan pasien  Pasien mengatakan
2020 meningkatkan makanan sudah mau makan
pukul yang mengandung protein  Pasien mengatakan
12.00 dan vit C perut begah dan
3. Menimbang berat badan. kembung berkurang
4. Memberikan informasi  Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O :
banyak jumlah protein,  Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat.  Pasien tampak tidak
5. Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah menggunakan makanannya
pengkajian Morrow  Pasien tampak tidak
Assessment of Nausea and nafsu makan,
Emesis / MANE makanan yang habis
6. Mengajarkan teknik hanya 1/2 dari yang
relakasasi otot progresif disajikan
pada klien dan keluarga  Pasien terpasang
Nacl RL % 20
tetes/menit
 Keluarga dan pasien
berpartisipasi
melakukan gerakan
relaksasi otot yang
diajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
 Monitor kalori dan
intake nutrisi
 Monitor adanya
penurunan berat badan
 Monitor mual dan
muntah
 Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Kamis / 1. Mengkaji status fisiologis Jam 15.00 WIB MHS
30 pasien yang S:
Januari menyebabkan kekelahan  Pasien mengatakan
2020 sesuai dengan konteks badan sudah enakan
pukul usia dan perkembangan  Pasien mengatakan
13.00 2. Menganjurkan pasien nafsu makan sudah
untuk mengungkapkan sedikit baik
perasaan secara verbal  Pasien mengatakan
50

mengenai keterbatasan aktivitas masih dibantu


yang dialami keluarga
3. Memperbaiki defisit O:
status pisiologis  Pasien tampak lemah
(misalnya, kemoterapi  Makanan pasien
yang menyebabkan bersisa 1/2 porsi
anemia) sebagai prioritas  Pasien terpasang RL
pertama 20 tetes/menit
4. Memonitor intake/asupan  TTV :
nutrisi untuk mengetahui  Tekanan darah:
sumber energi yang 120/70 mmHg
adekuat  Suhu: 37 °C
5. Memonitor waktu dan  Pernafasan:18 x/menit
lama istirahat pasien  Nadi: 66 x/menit
6. Membantu pasien untuk  Hb: 12,2 g/dl
mengidentifikasi kegiatan  Trombosit :
rumah yang bisa 402.000/mm3
dilakukan oleh keluarga  Ht : 39%
dan teman dirumah untuk A:
mencegah/mengatasi Masalah teratasi sebagian
kelelahan P:
7. Menginstruksikan pasien Intervensi dilanjutkan
atau keluarga mengenai  Monitor tanda-tanda
stres dan koping vital pasien
intervensi untuk  Observasi nutrisi
mengurangi kelelahan sebagai sumber energy
8. Membatasi pengunjung  Membantu pasien
9. Menginstruksikan pasien untuk mengidentifikan
untuk menggerakkan kaki aktivitas yang mampu
terlebih dahulu kemudian dilakukan
badan ketika memulai  Anjurkan pasien
berjalan dari posisi menghindari aktivitas
berdiri selama periode istirahat
10. Memonitor kadar Hb, Anjurkan keluarga untuk
leukosit dan trombosit membantu aktivitas
pasien
1 Jumat/ 31 1) Memberikan informasi Jam 10.00 WIB
Januari mengenai nyeri seperti S:
2020 penyebab nyeri, berapa lama  Klien mengatakan
Pukul nyeri akan dirasakan, dan nyeri sudah berkurang
09.00 antisipasi dari  Klien mengatakan
ketidaknyamanan akibat skala nyeri 3
prosedur  Klien mengatakan
2) Mengajarkan relaksasi nyeri terasa hanya
dengan cara relaksasi napas saat bergerak
dalam dan aromatherapy O:
lemon  Klien tampak lebih
3) Mengatur posisi yang
51

nyaman nyaman
4) Mendukung istirahat/tidur  TTV :
yang adekuat untuk  Tekanan darah:
membantu penurunan nyeri 130/70 mmHg
5) Memberikan analgesic  Suhu: 36,9 °C
6) ( Ketorolac 3x2g)  Pernafasan:19 x/menit
7) Memonitor tanda vital  Nadi: 87 x/menit

A: Nyeri teratasi
sebagian
P intervensi dilanjutkan
 Atur posisi
 Member analgesic
 Ajarkan relaksasi
 Memonitor TTV dan
nyeri

2 Jumat/ 31 1) Mengkaji kemampuan Jam 13.00 WIB


Januari pasien dalam asupan nutrisi S :
2020 2) Menganjurkan pasien  Pasien mengatakan
Pukul meningkatkan makanan sudah mau makan
12.00 yang mengandung protein  Pasien mengatakan
dan vit C perut begah dan
3) Menimbang berat badan. kembung berkurang
4) Memberikan informasi  Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O :
banyak jumlah protein,  Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat.  Pasien tampak tidak
5) Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah makanannya
6) Mengajarkan teknik  Pasien tampak tidak
relakasasi otot progresif nafsu makan,
pada klien dan keluarga makanan yang habis
7) Memberikan clinimix 10 hanya 1/2 dari yang
Tpm disajikan
 Keluarga dan pasien
berpartisipasi
melakukan gerakan
relaksasi otot yang
diajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
 Monitor kalori dan
52

intake nutrisi
 Monitor adanya
penurunan berat badan
 Monitor mual dan
muntah
 Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Jumat/ 31 1) Menganjurkan pasien untuk Jam 14.30 WIB
Januari mengungkapkan perasaan S:
2020 secara verbal mengenai  Pasien mengatakan
Pukul keterbatasan yang dialami badan sudah enakan
14.00 2) Memonitor intake/asupan  Pasien mengatakan
nutrisi untuk mengetahui nafsu makan sudah
sumber energi yang adekuat sedikit baik
3) Memonitor waktu dan lama  Pasien mengatakan
istirahat pasien aktivitas masih dibantu
4) Membantu pasien untuk keluarga
mengidentifikasi kegiatan O:
rumah yang bisa dilakukan  Pasien tampak lemah
oleh keluarga dan teman  Makanan pasien
dirumah untuk bersisa 1/2 porsi
mencegah/mengatasi  Pasien terpasang RL
kelelahan 20 tetes/menit
5) Menginstruksikan pasien  TTV :
atau keluarga mengenai stres  Tekanan darah:
dan koping intervensi untuk 130/70 mmHg
mengurangi kelelahan  Suhu: 36,9 °C
6) Membatasi pengunjung  Pernafasan:19 x/menit
7) Menginstruksikan pasien  Nadi: 87 x/menit
untuk menggerakkan kaki  Hb: 12,2 g/dl
terlebih dahulu kemudian  Trombosit :
badan ketika memulai 402.000/mm3
berjalan dari posisi berdiri  Ht : 39%
8) Memonitor kadar Hb, A:
leukosit dan trombosit Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
 Monitor tanda-tanda
vital pasien
 Observasi nutrisi
sebagai sumber energy
 Membantu pasien
untuk mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
 Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
53

 Anjurkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien
1 Sabtu/ 1 1) Memberikan informasi Jam 10.00 WIB
Januari mengenai nyeri seperti S:
2020 penyebab nyeri, berapa lama  Klien mengatakan
Pukul nyeri akan dirasakan, dan nyeri sudah berkurang
09.00 antisipasi dari  Klien mengatakan
ketidaknyamanan akibat skala nyeri 2
prosedur  Klien mengatakan
2) Mengajarkan relaksasi nyeri terasa hanya
dengan cara relaksasi napas saat bergerak
dalam dan aromatherapy  Klien mengatakan
lemon nyerinya hanya
3) Mengatur posisi yang seperti ngilu
nyaman O:
4) Mendukung istirahat/tidur  Klien tampak lebih
yang adekuat untuk nyaman
membantu penurunan nyeri  Klien sudah mulai
5) Memberikan analgesic belajar untuk berjalan
6) ( Ketorolac 3x2g) dibimbing suaminya
7) Memonitor tanda vital
 TTV :
 Tekanan darah:
120/70 mmHg
 Suhu: 36,7 °C
 Pernafasan:19 x/menit
 Nadi: 81 x/menit

A: Nyeri teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Sabtu/ 1 1) Mengkaji kemampuan Jam 12.00 WIB
Januari pasien dalam asupan nutrisi S:
2020 2) Menganjurkan pasien  Pasien mengatakan
Pukul meningkatkan makanan sudah nafsu makan
11.00 yang mengandung protein  Pasien mengatakan
dan vit C perut begah dan
3) Menimbang berat badan. kembung berkurang
4) Memberikan informasi  Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O:
banyak jumlah protein,  Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat.  Pasien tampak
5) Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah makannya tapi tersisa
6) Mengajarkan teknik sedikit
relakasasi otot progresif  Suaminya tampak
54

pada klien dan keluarga menyuapi Ny.W


A:
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3 Sabtu/ 1 1) Menganjurkan pasien untuk Jam 16.00 WIB
Januari mengungkapkan perasaan S:
2020 secara verbal mengenai  Pasien mengatakan
Pukul keterbatasan yang dialami badan sudah enakan
14.00 2) Memonitor intake/asupan  Keluarga mengatakan
nutrisi untuk mengetahui Ny.W sudah mulai
sumber energi yang adekuat berjalan
3) Memonitor waktu dan lama  Klien mengatakan
istirahat pasien nyeri sudah mulai
4) Membantu pasien untuk berkurang
mengidentifikasi kegiatan  Keluarga mengatakan
rumah yang bisa dilakukan membantu Ny.W
oleh keluarga dan teman berjalan perlahan
dirumah untuk perlahan dan keluar
mencegah/mengatasi dari tempat tidur
kelelahan O:
5) Menginstruksikan pasien  Pasien tampak
atau keluarga mengenai stres berjalan di lorong dekat
dan koping intervensi untuk konter perawat
mengurangi kelelahan  Pasien tampak mulai
6) Membatasi pengunjung bersemangat
7) Menginstruksikan pasien  Pasien dibantu oleh
untuk menggerakkan kaki suaminya
terlebih dahulu kemudian  Pasien sudah tidak
badan ketika memulai terpasang kateter dan
berjalan dari posisi berdiri infus
8) Memonitor kadar Hb,  TTV :
leukosit dan trombosit  Tekanan darah:
120/70 mmHg
 Suhu: 36,7 °C
 Pernafasan:19 x/menit
 Nadi: 81 x/menit
 Hb: 12,2 g/dl
 Trombosit :
402.000/mm3
 Ht : 39%
A:
Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai