BAB III
LAPORAN KASUS
Nama Kelompok : H2
Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2020
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Nn. W
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Air Molek Riau Rengat
No. MR : 01071677
Tanggal masuk : 24 Januari 2020
Diagnose : Kanker ovarium + laparatomi + metastase hepar dan kolon +
hidronefrosis bilateral
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.F
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Air Molek Riau Rengat
Hubungan : Suami
C. Alasan Masuk
Bulan 9 yang lalu pasien operasi kista di luar rahim dan sudah di operasi,
setelah itu klien merasa sakit dan nyeri pada bagian perut yang sudah dioperasi
dan pasien merasa perutnya terasa seperti mau jatuh, lalu pasien berobat ke rsud
solok ditempat orang tuanya lalu pasien di rujuk ke rumah sakit permata bunda,
dari permata bunda pasien di rujuk ke poli RSUP Dr. M. Djamil Padang, di poli
RSUP Dr. M. Djamil Padang mendaftar lalu dilakukan USG lalu CT scan 2
minggu menunggu hasil CT scan lalu pasien di rawat pada tanggal 24 Januari
2020 pukul 09.08 WIB. Hasil dari CT scan didapatkan adanya ca ovarium dengan
hidronefrisis bilateral dan metastase ke hepar dan kolon dan mesentrum.
32
Buang Air Besar : 2-3 kali sehari, konsistensi lembek, terpasang kolostomi
Ileustomi terpasang pada tanggal 27 Januari 2019 dikarenakan metastase kolon
dan nyeri di anus
Buang Air Kecil : warna kekuningan pekat, bau khas. Terpasang kateter
(900cc/ hari)
c. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit
Siang : 2-3 jam sehari atau tidak tidur siang (nyenyak)
Malam : 7-8 jam sehari (nyenyak)
Saat sakit
Siang : 2-3 jam sehari
Malam : 5-6 jam sehari (kurang nyenyak dikarenakan sering terbangun karena
nyeri dan tidaknyaman di perutnya )
d. Pola kenyamanan/ nyeri
P: nyeri akibat bekas operasi
Q: seperti disayat
R:di perut bawah di area operasi laparatomi
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul dan saat bergerak
e. Pola Aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
Selama di rawat di rumah sakit pasien tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri. Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit dibantu oleh orang
tuanya untuk melakukan aktivitas seperti makan, minum, bantu untuk berdiri
dan duduk serta membantu ke kamar mandi.
f. Pola Bekerja
Pasien mengatakan sebelum sakit ia adalah seorang ibu rumah tangga yang
tidak bekerja
35
Ket :
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Pasien
G. Riwayat Lingkungan
Rumah pasien berdekatan dengan rumah penduduk lainnya. Pasien
mengatakan pasien mengatakan tinggal di pinggir jalan raya dan pasien
memliki toko perabot seperti cat, tiner dan pasien juga sering membantu
suaminya bekerja seperti mengecat.
36
H. Aspek Psikososial
1. Persepsi diri
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini
Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya
b. Harapan setelah menjalani perawatan
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar segera pulang dan bisa
melakukan aktivitas seperti biasanya serta dapat segera berkumpul dengan
keluarga.
2. Pola pertahanan
Tubuh pasien masih lemah dan hanya berbaring di tempat tidur
3. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam, pasien juga berkata bahwa ia tak pernah
berhenti berdoa kepada Allah SWT atas kesembuhannya.
I. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tekanan darah : 110/60 mmHg
3) Suhu : 36,9 °C
4) Pernafasan : 18 x/menit
5) Nadi : 72 x/menit
6) BB : sebelum sakit 63 kg saat sakit 47 kg
7) TB : 157 cm
b. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lepekberwarna hitam, rambut mudah
rontok saat di pegang, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, wajah tampak
memerah
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
reflek cahaya positif kiri dan kanan, reflek pupil positif kiri dan kanan, isokor.
d. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip.
37
e. Mulut : Mulut tampak kering, tidak ada sariawan, tidak ada sianosis, gusi
didapatkan tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,membran mukosa
mulutkering, mukosa mulut agak pucat.
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak kotor, tidak ada nyeri tekan.
g. Leher : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening ataupun vena jugularis.
h. Dada
Paru
Inspeksi : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : bronkovesikular, wheezing dan ronkhi tidak ada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di RIC V
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 murni/teratur
i. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka bekas operasi, terpasang kolostomi. Terpasang drain
dengan cairan kemerahan
Auskultasi : bising usus 18x per menit
Palpasi : ada nyeri tekan
j. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, areola mamae tampak
berwarna kecoklatan, papila mamae tampak kecoklatan dan puting tidak
lecet/terbenam.
Palpasi : tidak ada teraba benjolan pada kedua payudara
k. Reproduksi : tampak bersih, tidak ada kelainan, keputihan tidak ada,
perdarahan hanya flek flek darah sedikit
l. Neorologi : GCS 15 (E4M6V5), refleks fisiologis positif, refleks patologis
negatif, tidak ada gangguan neurologis.
38
m. Muskuloskeletal
Kekuatan otot : 555 555
555 555
Atas : akral teraba hangat, tidak ada edema pada kedua tangan, CRT < 2 detik,
terpasang infus RL 28 tts/menit pada tangan sebelah kanan.
Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada udem
J. Hasil pemeriksaan diagnostic dan laboratorium
a) Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan USG
Ada massa ukuran 7,9x6,63 dan adanya asistes
Pemeriksaan CT Scan Abdomen
1) Hepar : bentuk dan ukuran masih baik, permukaan regular. Densitas
homogen tak tampak SOL tampak lesi hipodens bulat-bulat multiple
bervariasi dikedua lobus. Sistem bilier dan vaskuler tidak melebar.
Tampak asites, tak tampak efusi pleura
2) Kandung empedu : bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu maupun
penebalan dinding
3) Pankreas : bentuk dan ukuran baik, densitas homogen. Tak tampak
SOL
4) Limpa : bentuk dan ukuran baik, permukaan reguler, densitas
homogen. Tak tampak SOL
5) Kedua ginjal : bentuk dan ukuran baik. Tak tampak batu, tampak
pelebaran sistem pelviokalises.
6) Vesika urinaria : bentuk dan ukuran baik. Dinding tidak menebal.
Tak tampak batu. Tampak massa berdensitas isondens inhomogen
dengan batas tegas tepi ireguler ukuran 7,46 x 8,01 x 10,62 cm di
ovarium yang tampak meluas ke rektum (gambaran filling defect di
daerah rektum dengan pelebaran rektum bagian proksimal sehingga
lumen rektum tampak mengecil) tak tampak perluasan ke buli
7) Aorta abdominalis kaliber masih baik. Kelenjar limfe paraaotra tidak
membesar. Tampak pembesaran kelenjar limfe parailiaca dan
inguinal
8) Uterus: tampak kelainan
39
b) Pemeriksaan Laboratorium
K. Terapi
Tanggal 29 Februari 2019
1) IVFD RL 20 tetes/menit
2) Ceftriaxone 2x200 g
3) Metrodinazole 3x500 g
4) Ketorolac 3x2 g
5) Ranitidine 2x1 ampl
6) Clinimic 10 tetes/menit
7) D5% 20 tetes/menit
Pemberian Analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dankeparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik
yang diresepkan
3. Cek adanya riwayat
alergi obat
4. Pilih analgesik atau
kombinasi analgesik
yang sesuai ketika lebih
dari satu diberikan
5. Tentukan pilihan obat
analgesik (narkotik, non
narkotik atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
6. Kolaborasi dengan
dokter apakah obat,
dosis, rute pemberian
atau perubahan interval
dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus
berdasarkan prinsip
analgesik
7. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
memberikan analgesik
narkotik pada pemberian
44
nyaman nyaman
4) Mendukung istirahat/tidur TTV :
yang adekuat untuk Tekanan darah:
membantu penurunan nyeri 130/70 mmHg
5) Memberikan analgesic Suhu: 36,9 °C
6) ( Ketorolac 3x2g) Pernafasan:19 x/menit
7) Memonitor tanda vital Nadi: 87 x/menit
A: Nyeri teratasi
sebagian
P intervensi dilanjutkan
Atur posisi
Member analgesic
Ajarkan relaksasi
Memonitor TTV dan
nyeri
intake nutrisi
Monitor adanya
penurunan berat badan
Monitor mual dan
muntah
Lakukan teknik
relaksasi otot progresif
3 Jumat/ 31 1) Menganjurkan pasien untuk Jam 14.30 WIB
Januari mengungkapkan perasaan S:
2020 secara verbal mengenai Pasien mengatakan
Pukul keterbatasan yang dialami badan sudah enakan
14.00 2) Memonitor intake/asupan Pasien mengatakan
nutrisi untuk mengetahui nafsu makan sudah
sumber energi yang adekuat sedikit baik
3) Memonitor waktu dan lama Pasien mengatakan
istirahat pasien aktivitas masih dibantu
4) Membantu pasien untuk keluarga
mengidentifikasi kegiatan O:
rumah yang bisa dilakukan Pasien tampak lemah
oleh keluarga dan teman Makanan pasien
dirumah untuk bersisa 1/2 porsi
mencegah/mengatasi Pasien terpasang RL
kelelahan 20 tetes/menit
5) Menginstruksikan pasien TTV :
atau keluarga mengenai stres Tekanan darah:
dan koping intervensi untuk 130/70 mmHg
mengurangi kelelahan Suhu: 36,9 °C
6) Membatasi pengunjung Pernafasan:19 x/menit
7) Menginstruksikan pasien Nadi: 87 x/menit
untuk menggerakkan kaki Hb: 12,2 g/dl
terlebih dahulu kemudian Trombosit :
badan ketika memulai 402.000/mm3
berjalan dari posisi berdiri Ht : 39%
8) Memonitor kadar Hb, A:
leukosit dan trombosit Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Monitor tanda-tanda
vital pasien
Observasi nutrisi
sebagai sumber energy
Membantu pasien
untuk mengidentifikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
Anjurkan pasien
menghindari aktivitas
selama periode istirahat
53
Anjurkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien
1 Sabtu/ 1 1) Memberikan informasi Jam 10.00 WIB
Januari mengenai nyeri seperti S:
2020 penyebab nyeri, berapa lama Klien mengatakan
Pukul nyeri akan dirasakan, dan nyeri sudah berkurang
09.00 antisipasi dari Klien mengatakan
ketidaknyamanan akibat skala nyeri 2
prosedur Klien mengatakan
2) Mengajarkan relaksasi nyeri terasa hanya
dengan cara relaksasi napas saat bergerak
dalam dan aromatherapy Klien mengatakan
lemon nyerinya hanya
3) Mengatur posisi yang seperti ngilu
nyaman O:
4) Mendukung istirahat/tidur Klien tampak lebih
yang adekuat untuk nyaman
membantu penurunan nyeri Klien sudah mulai
5) Memberikan analgesic belajar untuk berjalan
6) ( Ketorolac 3x2g) dibimbing suaminya
7) Memonitor tanda vital
TTV :
Tekanan darah:
120/70 mmHg
Suhu: 36,7 °C
Pernafasan:19 x/menit
Nadi: 81 x/menit
A: Nyeri teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Sabtu/ 1 1) Mengkaji kemampuan Jam 12.00 WIB
Januari pasien dalam asupan nutrisi S:
2020 2) Menganjurkan pasien Pasien mengatakan
Pukul meningkatkan makanan sudah nafsu makan
11.00 yang mengandung protein Pasien mengatakan
dan vit C perut begah dan
3) Menimbang berat badan. kembung berkurang
4) Memberikan informasi Pasien mengatakan
kepada pasien dan keluarga tidak ada alergi
tentang kebutuhan nutrisi makanan
yang mencakup berapa O:
banyak jumlah protein, Pasien tampak lemah
vitamin, dan karbohidrat. Pasien tampak
5) Memonitor untuk mual dan menghabiskan
muntah makannya tapi tersisa
6) Mengajarkan teknik sedikit
relakasasi otot progresif Suaminya tampak
54