Anda di halaman 1dari 18

 beranda

 KEBIDANAN
 MAKALAH KEPERAWATAN
 MATERI KESEHATAN MASYARAKAT
o SEMESTER I KESMAS
o SEMESTER II KESMAS
o SEMESTER III KESMAS
o SEMESTER IV KESMAS
o SEMESTER V KESMAS
o SEMESTER VI KESMAS
o SEMESTER VII KESMAS
o SEMESTER VIII KESMAS
 MATERI KEPERAWATAN
o SEMESTER I KEPERAWATAN
o SEMESTER II KEPERAWATAN
o SEMESTER III KEPERAWATAN
o SEMESTER IV KEPERAWATAN
o SEMESTER V KEPERAWATAN
o SEMESTER VI KEPERAWATAN
o SEMESTER VII KEPERAWATAN
o SEMESTER VIII KEPERAWATAN
 LIRIK dan KUNCI LAGU
 TIPS dan TRIK
 PARIWISATA BENGKULU
 MOTIVATION
 OBAT

Bengkulu Sehat
Tempat Berbagi Ilmu dan Pengetahuan "Musik,Tips dan Makalah kesehatan"

ASUHAN KEPERAWATAN anak dengan Retardasi Mental ( RM )

BAB I 
PENDAHULUAN
      A.      Latar Belakang
Istilah yang dipakai terhadap orang yang punya batasan tertentu dalam fungsi mental dan
keterampilan komunikasi, menjaga diri sendiri, dan keterampilan sosial. Pembatasan ini akan
menyebabkan anak belajar dan berkembang dengan lambat daripada anak lain. Anak dengan
retardasi mental membutuhkan waktu lebih lama untuk berbicara, berjalan, dan menjaga
kebutuhan personalnya seperti memakai baju dan makan. Mereka punya masalah belajar
disekolah, mereka akan belajar tetapi itu akan makan waktu lebih lama dan ada beberapa hal
yang mereka tidak bisa pelajari.
Keterbelakangan mental ( Retardasi Mental, RM ) adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan fungsi kecerdasan umum yang dibawah rata – rata disertai dengan kekurangan
kemampuannya untuk menyesuaikan diri (berprilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia
18 tahun atau keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan
(sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara
keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut
juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.

Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari
proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual
dan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau
gangguan fisik lainnya.
Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan
kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta
adaptasi sosial. 3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.

B.      Tujuan
Tujuan umum : untuk mempelajari tentang retardasi mental pada anak
Tujuan khusus :
1.      Definisi, etiologi, gejala, pemeriksaan penunjang dari masalah retardasi mental (RM) pada anak
2.       Pengkajian pada anak RM
3.        Diagnosis yang muncul pada anak RM
4.        Intervensi yang dilakukan pada anak RM
5.        Evaluasi
C.      Manfaat
1.       Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan RM.
2.       Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
3.       Sebagai sumber referensi bagi pembaca mengenai RM.

  

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    Definisi Retardasi Mental
                ICG ( WHO, 1992 ) retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan adanya hendaya ( impairment)
keterampilan ( kecakapan, skill ) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh terhadap
intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
            DSM IV ( 1994 ) retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi
intelektual IQ yang di bawah rata – rata ( IQ kira – kira 70 atau lebih rendah yang bermula
sebelum usia 18 tahun disertai dengan prilaku adaptif.
            American Assosiation For Mental Deficiency ( AAMD ) yaitu : retardasi mental adalah
keadaan dimana intelegensia umum berfungsi di bawah rata – rata, yang bermula sewaktu masa
perkembangan dan disertai gangguan pada tingkah laku penyesuaian.
            American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 : Kelemahan atau
ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak - kanak (sbl 18 tahun) ditandai  dengan fs.
Kecerdasan  dibawah normal ( IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada
sedikitnya  dua area berikut : berbicara dan berbahasa; ketrampilan merawat diri, ADL;
ketrampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehatan dan keamanan; akademik 
fungsional; bekerja dan rileks, dll.
                Suatu keadaan yang ditandai dengan fs. Intelektual berada dibawah normal, timbul
pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi
sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).
B.      Etiologi
Penyebab atau etiologi retardasi mental terdiri atas beberapa kelompok, yaitu :
a.      Penyebab Organik, antara lain :
-          Faktor prenatal, terdiri dari :
  Penyakit kromosom ( Trisomi 21 ( Sindrom Down)
  Sindrom Fragile X
  Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene, neurofibromatosis ( tipe 1)
  Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria )

-          Faktor Perinatal, terdiri dari :


  Abrupsio plasenta
  Diabetes maternal
  Kelahiran premature
  Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial

-          Faktor Pasca natal, terdiri dari :


  Cedera kepala
  Infeksi
  Gangguan degeneratif

b.      Penyebab non organic, antara lain :


-          Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
-          Sosial cultural
-          Interaksi anak kurang
-          Penelantaran anak

c.       Gangguan psikiatris berat


Retardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi
psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta ).

d.      Penyebab lain, yaitu :


-          Keturunan
-          pengaruh lingkungan
-          kelainan mental lain
C.      Klasifikasi
Klasifikasi Retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :

1. Retardasi mental berat sekali


IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang yang terkena Retardasii mental.
2. Retardasi mental berat
IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang terkena Retardasi mental.
3. Retardasi mental sedang
IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang terkena Retardasi mental.
4. Retardasi mental ringan
IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena Retardasi mental. Pada
umunya anak-anak dengan Retardasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut
menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.

D.     Patofisiologi
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi
mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-
kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ
70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area
fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri,
kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri ,
kesehatan dan keamanan , akademik fungsional, bersantai dan bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal.
Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.
E.      Manifestasi Klinis
-          Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )
-          Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
-          Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
-          Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari
ukuran normal )
-          Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
-          Kemungkinan tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah )
-          Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
-          Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar
F.       Pemeriksaan penunjang
  Pemeriksaan kromosom
  Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
  Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak,
injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.

G.     Penatalaksanaan Medis


Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
  Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan
diri sendiri.
  Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan
hyperaktif.
  Antidepresan ( imipramin (Tofranil).
  Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal ).

H.     Pencegahan
1. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada masyarakat,
perbaikan keadaan-sosio ekonomi, konseling genetik dan tindakan kedokteran (umpamanya
perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita
adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan pencegahan peradangan otak pada anak-anak).
2.Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan
subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan
kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong).
3.Pencegahan tersier merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknya disekolah
luar biasa. Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau dektrukstif.
Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain
membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan Retardasi
mental .Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan
bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada
obat yang dapat membantu pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.
Latihan dan Pendidikan
Pendidikan anak dengan Retardasi mental secara umum ialah:
Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada.
Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial.
Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak.
Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi :
1. Latihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan
badan.
2. Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial.
3. Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
4. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik.
Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai dengan hukuman dan tiap
perbuatan yang baik perlu disertai hadiah.

I.        Diagnostik
-          Uji inteligensi standar ( Stanford Binet; Weschler; Bayley Scales of Infant Development, dll)
-          Uji perkembangan seperti Denver II
-          Pengukuran Fs. Adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales; School editin of the adaptive
Behavior Scales, dll)

  

BAB III
ASKEP TEORITIS
A.     Pengkajian
Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan yang
berhubungan dengan ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri, interaksi sosial,
penggunaan sarana-sarana di masyarakat pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan
keamanan, akademik fungsional, pembentukan ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan bekerja.

- Riwayat Kesehatan
a.      Riwayat kesehatan sekarang
Pasien menunjukkan Gangguan kognitif ( pola, proses pikir ), Lambatnya ketrampilan
ekspresi dan resepsi bahasa, Gagal melewati tahap perkembangan yang utama, Lingkar kepala
diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal ),
lambatnya pertumbuhan, tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah ), ciri-ciri
dismorfik, dan terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar.

b.      Riwayat kesehatan dahulu


Kemungkinan besar pasien pernah mengalami Penyakit kromosom ( Trisomi 21
( Sindrom Down), Sindrom Fragile X, Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene ),
neurofibromatosis ( tipe 1), Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria ), Abrupsio
plasenta, Diabetes maternal, Kelahiran premature, Kondisi neonatal termasuk meningitis dan
perdarahan intracranial, Cedera kepala, Infeksi, Gangguan degenerative.

c.       Riwayat kesehatan keluarga


Ada kemungkinan besar keluarga pernah mengalami penyakit yang serupa atau penyakit
yang dapat memicu terjadinya retardasi mental, terutama dari ibu tersebut.

- Pemeriksaan fisik
  Kepala                        :Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris)
   Rambut         : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah
   Mata                         : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
   Hidung           : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas,
dll
   Mulut            : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi
   Geligi                         : odontogenesis yang tdk normal
   Telinga          : keduanya letak rendah; dll
  Muka              : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia
   Leher                         : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna
   Tangan          : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar,
klinodaktil, dll
   Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll
   Genitalia       : mikropenis, testis tidak turun, dll
   Kaki               : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing
diujungnya, lebar, besar, gemuk

B.      Analisa data


No Data Etiologi Masalah
1 Ds :
1.  Keluarga pasien mengatakan Adanya perubahan Perubahan proses
bahwa anaknya mengalami fisiologis pada anak. berfikir.
keterlambatan dalam berfikir,
2.  Ketidakmampuan untuk
berbicara secara normal.
Do :
1.  Kapala anak terlihat lebih
besar atau lebih kecil

2 Ds :
1.  Keluarga pasien mengatakan Terjadinya penurunan Kerusakan mobilitas
anaknya tidak mampu kekuatan/tahanan pada fisik.
berinteraksi dengan baik. anak.
Do :
1.  tonus otot abnormal.

C.      Kemungkinan Dx yang muncul


  Perubahan proses berfikir berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis pada anak.
  Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/tahanan.
D.     cana Asuhan KeperAwatan  (Nurse Care Planing / NCP)

No Diagnosa Tujuan kriteria hasil Intervensi


keperawatan
1 Perubahan proses Agar proses Mempertahankan atau Mandiri
berfikir berfiki kognitif melakukan kembali -    kaji rentang perhatian, -    Rentan
berhubungan dapat teratasi. orientasi mental dan kebingungan, dan berkons
dengan adanya realisasi biasanya. catat tingkat tajam y
perubahan ansitasnya. potensi
fisiologis pada mempe
anak. -    menuru
emosian

-    kurangi stimulus yang


merangsang, kritik
yang negative, -    asienta
argumentasi, dan control
konfrontasi. Dukung
- Hindari meninggalkan yang m
pasien sendirian ketika terjadin
mengalami agitasi,
gelisah, atau berontak.

2 Perubahan proses Keluarga Keluarga membuat Berikan informasi Agar ke


keluarga menerima keputusan yang realistis pada keluarga karena sasaran
berhubungan dengn kondisi anaknya. berdasarkan kebutuhan keluarga dapat masa ya
mempunyai anak dan kemampuan mereka. mencurigai adanya
yang menderita masalah dan mungkin
retaldasi mental memerlukan
dukungan.

2. Berikan informasi
2. Anggota keluarga pada keluarga tentang
menunjukan penerimaan kondisi anak untuk 2. Kelu
terhadap anak.  dijadikan bahan kondisi
rujukan keluarga di
kemudian hari.

BAB IV
ASKEP KASUS
I. IDENTITAS DATA
  Nama Anak                 :                                                               BB/TB           :   
  Tempat Tanggal Lahir     :    
  Jenis Kelamin              :   
  Pendidikan anak         :                                                               Anak ke         :   
  Nama ibu                    :                                                               Nama Ibu      :   
  Pekerjaan                   :                                                               Pekerjaan     :   
  Pendidikan                  :                                                               Pendidikan    :   
  Alamat                        :   
  Dx Medis                    :
II. KELUHAN UTAMA
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
          1. Prenatal           :   
          2. Intranatal        :   
          3. Posnatal           :   
IV. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
          1. Penyakit yang diderita sebelumnya     :   
          2. Pernah dirawat di RS                            :   
          3. Obat-obatan yang digunakan               :   
          4. Alergi                                                    :   
          5. Kecelakaan                                            :   
          6. Riwayat imunisasi                                      :
V. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA disertai Genogram 3 (tiga) generasi
VII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
          1. Kemandirian dan bergaul  :   
          2. Motorik kasar                     :   
          3. Motorik halus                     :   
          4. Kognitif dan bahasa           :   
          5. Psikososial                          :   
          6. Lain-lain                             :   
VIII. RIWAYAT SOSIAL
          1. Yang mengasuh klien                            :   
          2. Hubungan dengan anggota keluarga   :   
          3. Hubungan dengan teman sebaya         :   
          4. Pembawaan secara umum                   :   
          5. Lingkungan rumah                                :   
IX. PEMERIKSAAN FISIK
          1. Keadaan umum                           :   
          2. TB/BB ( cm )                                :   
         3. Kepala
              a. Lingkar kepala                        :   
              b. rambut                                    :    Kebersihan......
                                                                       Warna.........
                                                                       Tekstur.........
                                                                       Distribusi rambut.......
                                                                       Kuat/mudah tercabut.....
            4. Mata                                          :    Simetris
                Sklera                                        :   
                Konjungtiva                                    :           
                Palpebra                                    :   
                Pupil                                          :    Ukuran........Bentuk........Reaksi.......cahaya......
            5. Telinga                                      :    Simetris..... Serumen....... Pendengaran......
            6. Hidung                                       :    Septum simetris.... Sekret.... Polip......
            7. Mulut                                         :    Kebersihan...... Warna Bibir...... Kelebihan.....
            8. Leher
               a. Kelenjar Getah Benih              :   
              b. Kelenjar Tiroid                        :   
              c. JVP                                           :   
            9. Dada           
              a. Inspeksi                                   :   
              b. Palpasi                                     :   
            10. Jantung
              a. Inspeksi                                   :
              b. Palpasi                                     :   
              c. Auskultrasi                                   :           
            11. Paru-Paru
              a. Inspeksi                                   :   
              b. Palpasi                                     :   
              c. Perkusi                                     :   
              d. Auskultrasi                              :    
            12. Perut         
              a. Inspeksi                                   :   
              b. Palpasi                                     :   
              c. Perkusi                                     :   
              d. Auskultrasi                              :   
            13. Punggung                                 :    Bentuk.....
            14. Eksremitas                               :    Kekuatan dan tonus otot..... Refleks-refleks......
              a. Atas                                         :
              b. Bawah                                     :   
            15. Genitalia                                  :   
            16. Kulit                                         :    Warna.... Turgor.... Integritas..... Elastisitas......
            17. Pemeriksaan Neurologis         :    Berkaitan dengan kasus seperti meninghitis,
kejang,dll
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
          1. Laboratorium  :   
          2. Rontgen           :   
          3.Lain-lain           :   
XI. KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI
No Jenis Kebutuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Makan
2 Minum
3 Tidur
4 Mandi
5 Eliminasi
6 Bermain
XII. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
XIII. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


XV. ASUHAN KEPERAWATAN
Perencanaan
No DK Implementasi Evaluasi
Tujuan / KH Intervensi

XVI. CATATAN PERKEMBANGAN


Diagnosa keperawatan Catatan perkembangan Nama dan Paraf pelaksana

BAB V
PENUTUP
  KESIMPULAN
Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya
kemampuan untuk menyesuaikan diri (berpelilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18
tahun
Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan
kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta
adaptasi sosial. 3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.
Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari
proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual
dan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau
gangguan fisik lainnya.

  SARAN
Diharapkan dengan  adanya makalah ini dapat membantu perawatan keluarga  pasien
yang mengalami  gangguan retaldasi mental. Dan sebagai pedoman bagi seang perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan retaldasi mental.
DAFTAR PUSTAKA

  Down Syndrome: prenatal Risk Assessment and Diagnosis by DS Newberger (American Family
Physician August 15, 2000, http://www.aafp.org/afp/20000815/825.html).
  Keperawatan Pediatrik edisi 4, Penerbi t buku kedokteran. EGC1999 : Jakarta.
  Rencana asuhan keperawatan : Marlynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse. EGC. 1999 :
Jakarta.

http://koranindonesiasehat.wordpress.com/
Posted by ahmad khoiron at 10:30
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: KEBIDANAN, Pariwisata Bengkulu, semester IV keperawatan, semester V keperawatan
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Google+ Followers
visitor

Pengunjung

online degree

iklan
Cari di Blog Ini

About me
ahmad khoiron
View my complete profile

Posts

Comments

Labels
 KEBIDANAN (13)
 lirik dan kuci lagu (16)
 makalah keperawatan lengkap (74)
 motivation (6)
 Pariwisata Bengkulu (5)
 semester I (25)
 semester I KESMAS (17)
 semester II (26)
 semester II KESMAS (15)
 semester III (24)
 semester IV keperawatan (39)
 semester V keperawatan (26)
 semester VI (2)
 TIPS SEHAT (12)

My
Flickr:
Blog Archive
 ►  2014 (2)

 ▼  2013 (127)
o December (4)
o November (98)
o October (25)

iklan
Theme images by compassandcamera. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai