Pendahuluan I. Latar Belakang
Pendahuluan I. Latar Belakang
I. LATAR BELAKANG
Spektrofotometri Serapan Atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-
atom netral dalam keadaan gas, untuk itu diperlukan kalor/panas. Alat ini umumnya
digunakan untuk analisis logam sedangkan untuk non logam jarang sekali, mengingat
unsur non logam dapat terionisasi dengan adanya kalor, sehingga setelah dipanaskan akan
sukar didapat unsur yang terionisasi. Pada metode ini larutan sampel diubah menjadi
bentuk aerosol didalam bagian pengkabutan (nebulizer) pada alat AAS selanjutnya diubah
ke dalam bentuk atom-atomnya berupa garis didalam nyala.
Pengembangan metode spektrometri serapan atom (AAS) baru dimulai sejak tahun
1955 yaitu ketika seorang Ilmuan Australia Walsh melapokan hasil penelitiannya tentang
peggunaan “hollow cathodelamp” sebagai sumber radiasi yang dapat menghasilkan
radiasi panjang gelombang karakteristik yang sesuai dengan AAS. Pada tahun yang sama
Alkemade dan Milatz melaporkan bahwa beberapa jenis nyala dapat digunakan sebagai
sarana untuk atominasi sejumlah unsur. Oleh karena itu para ilmuan tersebut dianggap
sebagai bapak AAS. Metode SSA ditujukan untuk mengetahui unsur logam renik di
dalam sampel yang dianalisis.