자기소개서
(Personal Statement)
Ketika berumur 10 tahun, saya pergi berlibur ke ibu kota Jakarta. Sebuah representatif kota
dengan akses transportasi lengkap serta infrastruktur yang menawan. Ketika disana, saya
mengagumi salah satu gedung pencakar langit yang ada. Sebuah perbedaan yang sangat jauh
dibandingkan dengan kota kecil tempat tinggal saya. Akhirnya rasa penasaran saya munccul dan
keadaan Jakarta dibagian pinggir kota dekat laut yang tampak terlihat dua sisi berbeda. Terutama
saat musim penghujan tiba, buruknya saluran air dan ditambah dengan padatnya penduduk sering
terjadi banjir didaerah tersebut. Hal itu memotivasi saya dalam menggapai mimp sebagai engineer
dalam mengatasi tidak meratanya insfrastruktur. Di akhir masa sekolah dasar, saya mengikuti
olimpiade matematika. Walaupun saya belum dapat memenangkannya, tapi banyak pengalaman
yang dapat saya ambil, seperti cara menganalisa, menghitung, dan berpikir kritis, serta suatu proses
Banyak faktor yang mendorong saya untuk terus menggapai mimpi. Selain pendidikan,
semangat dari orang sekitar, terutama orang tua yang sangat membantu. Orang tua saya
mengharapkan anaknya untuk berkontribusi kepada lingkungan sekitar walaupun hanya kecil.
Seperti mereka yang mempunyai sebuah usaha kecil namun sangat bermanfaat, membuka
lowongan pekerjaan untuk orang dengan latar pendidikan yang rendah. Hal ini tentunya
mendorong saya untuk ikut bergabung kedalam komunitas sukarelawan yang berfokus pada
menjaga ekosistem pantai. Menikmati saat bergabung di komunitas tersebut menghasilkan banyak
manfaat yang dapat diambil, bersosialisasi dan bertukar pendapat, serta ketika membahas tentang
lingkungan, membuat saya memiliki perspektif lain untuk mengembangkan teknologi dibidang
teknik sipil agar tidak hanya mementingkan faktor efisien saja, tapi tapi juga lingkungan.
1
Selama belajar di sekolah kejuruan ada banyak hal yang saya pelajari. Tidak hanya yang
berkaitan dengan akademik, tetapi hal yang berkaitan dengan hard skill dan soft skill. Masa
sekolah adalah saat dimana passion saya terhadap teknik sipil semakin tumbuh. Ketika
menghadapi sebuah tugas mata pelajaran menggambar teknik, saya sangat bersemangat meskipun
sering mendapat kritikan dari guru. Walaupun begitu, saya selalu berkonsultasi dan merevisinya
sebaik mungkin. Setelah lulus dalam mendukung keterampilan gambar, saya AutoCAD. Tantangan
tersendiri bagi saya yang belum pernah menggambar menggunakan komputer. Skill tersebut sangat
berguna untuk menunjang mimpi saya di dunia civil engineering. Saya pernah magang di sebuah
perusahaan yang menyediakan jasa konsultan perencanaan selama 3 bulan. Di waktu yang singkat
sangat berbeda dengan realita praktek yang ada. Pengalaman yang tidak terlupakan ketika saya
ikut dalam tim yang mengerjakan proyek tempat parkir kendaraan berat di sebuah pelabuhan.
Dalam proyek tersebut saya harus menganalisa agar tempat parkir tersebut mampu menampung
kendaraan berat. Puncaknya, ketika kami mengunjungi tempat proyek tersebut dan disanalah saya
semakin ingin menjadi seorang civil engineer. And i hope my self to become an excellent engineer.
Ketertarikan saya terhadap korea bermula saat beberapa siswanya datang ke sekolah saya.
Mereka mengajarkan huruf hangul. Saat itu saya tertarik untuk menulis nama saya dengan huruf
hangul. Saya memiliki kesempatan untuk mengobrol dengan mereka, kesempatan tersebut saya
gunakan untuk bertukar bahasa serta sedikit budaya dari indonesia. Hingga saya berpikir untuk
melanjutkan studi di Korea Selatan. Selain memiliki banyak budaya, Korea Selatan adalah negara
dengan perkembangan teknologi yang cepat. Seoul adalah salah satu kota yang memiliki
infrastruktur memadai dan layak. Global Korean Scholarship (GKS) merupakan kesempatan yang
bagus bagi saya untuk mempelajari budaya dan bahasa mereka, serta sarana saya dalam meraih
impian dalam melanjutkan studi tentang civil engineering di kampus prestigious. Selain itu, saya
dapat membangun relasi dan meraih my career goals. (Paragraf terakhir belum selesai)