Konsep Asuhan Kebidanan
Konsep Asuhan Kebidanan
Identitas
Nama : Mengetahui dan mengenal pasien, sehingga dapat mencegah kekeliruan dengan
pasien lainnya. (Marmi, 2012)
Umur : Mengetahui umur ibu, apakah umur ibu beresiko atau tida
Agama : Mengetahui keyakinan pasien dan memudahkan memberikan bimbingan atau
asuhan kepada pasien dalam berdoa. (Marmi, 2012)
Suku/bangsa: Mengetahui asal daerah, adat istiadat dan kebiasaan yang bersifat positif
ataupun
negatif yang memiliki pengaruh terhadap kehamilan. (Marmi, 2012)
Pendidikan : Mengetahui tingkat pendidikan, pengetahuan, dan taraf kemampuan berpikir
ibu,
sehingga memudahkan dalam menyampaikan atau memberikan penyuluhan.
(Marmi, 2012)
Pekerjaan : Mengetahui taraf kehidupan ekonomi pasien. (Marmi, 2012)
: Mengetahui dimana ibu menetap, mencegah kekeliruan bila
ada nama yang sama dan dapat dijadikan untuk petunjuk pada
waktu kunjungan rumah (Marmi, 2012)
merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan petugas data objektif meliputi
Pemeriksaan umum
a. keadaan umum : Baik
b. kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
Normalnya 100/60-130/90 pasca melahirkan. Pada kasus normal tekanan darah tidak
berubah, Perubahan tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat
diakibatkan oleh perdarahan sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum
merupakan tanda terjadi preeklamsi
2. Nadi
Normalnya 60-100x/menit pasca melahirkan. Denyut nadi dapat menjadi lebih rendah
maupun lebih cepat denyut nadi melebihi 100x/menit harus diwaspadai terjadi infeksi
atau perdarahan post partum.
3. Suhu
Normalnya 36,5C sampai 37,5C derajat Celcius. Pada wanita inpartu tidak lebih dari 37,
2 derajat Celcius pasca melahirkan suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat Celcius
dari keadaan normal
4. Pernapasan normalnya 16-24x/menit pasca melahirkan. Umumnya pernapasan lambat
atau normal Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi
istirahat, bila pernapasan post partum lebih cepat kemungkinan ada tanda-tanda syok.
(Walyani,2015)
d. Berat Badan
Segera setelah melahirkan ibu akan kehilangan berat badan sekitar 5 kg disebabkan
karena keluarnya bayi plasenta dan air ketuban. Pada minggu pertama postpartum ibu akan
kehilangan berat badan sekitar 2 kg akibat kehilangan cairan menurut sipasulta (2010). Berat
badan ibu post partum lelah selisih berat badan ibu saat bayi berusia 6 bulan dengan saat 1
minggu sebelum bayi dilahirkan dikurangi 5 kg akibat pengeluaran bayi plasenta ketuban dan
darah.
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Rambut bersih atau kotor, pertumbuhan warna mudah rontok atau tidak, rambut yang
mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu. (Sulistyawati,2011)
2. Wajah
Tidak odem apabila odem potensial hipertensi yang dapat menyebabkan preeklamsi
3. Mata
Dikaji untuk mengetahui konjungtiva merah muda, jika pucat indikasi ibu mengalami anemia
yang beresiko perdarahan, sklera putih jika kuning indikasi ibu mengalami gangguan pada hati
palpebra tidak oedem jika odem indikasi preeklamsi
4. Hidung
Dikaji untuk mengetahui ada atau tidaknya pernapasan cuping hidung atau ada tidaknya polip
dan kebersihan hidung.
5. Mulut
Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir lembab atau tidak, pucat atau tidak, ada karies
gigi atau tidak pembesaran kelenjar tonsil atau tidak serta ada atau tidaknya stomatitis.
(marmi,2015)
6. Telinga
Dikaji untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pendengaran kebersihan telinga dan
ada tidaknya cairan purulen cairan purulen mengindikasikan adanya infeksi.
7. Leher
Dikaji untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid maupun Bendungan
Vena jugulari, jika terdapat pembesaran kelenjar tiroid indikasi mengalami peradangan
dan pembengkakan setelah melahirkan yang mengakibatkan energi menurun depresi dan
menghambat produksi hormon oksitosin sebagai sekresi ASI dan involusi uteri
8. Dada
Normal bila tidak ada retraksi dada tidak ada wheezing dan ronki, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada masa normal. (Manuaba,2012)
9. Payudara
Dikaji untuk mengetahui payudara simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak,
puting lecet atau tidak Dan kebersihan payudara.
10. Abdomen
Pada abdomen yang harus dilakukan adalah pemeriksaan posisi uterus atau tinggi fundus
uteri. kontraksi uterus dan ukuran kandung kemih (Saifuddin,2014). ibu nifas perlu
diperiksa derajat diastasis recti. Diastasis recti adalah pemisahan otot rektus abdominalis
lebih dari 2,5 cm Pada tempat setinggi umbilikus peregangan dinding abdomen dapat
mengakibatkan sakit punggung, disfungsi dasar panggul, hernia, Cacat dan nyeri panggul
adalah manifestasi paling umum dari diastasis recti abdominalis.
11. Panggul
Dikaji untuk mengetahui Adakah nyeri tekan pada daerah pubi. jika terdapat nyeri tekan
pada daerah arkus pubis maka dikhawatirkan adanya peregangan pada arkus pubis maka
akibat adanya defleksi maksimal dari bayi besar.
12. Genetalia
Dikaji untuk mengetahui adanya pengeluaran lochea, Apakah warna lochea sesuai
dengan harinya atau mengalami keabnormalan (Anonim,2016). dikaji juga Apakah ada
varises atau tidak, tanda IMS atau tidak, dan dilihat luka jahitan perineum (Jika ada luka
jahitan perinium)
13. Anus
Ada atau tidaknya hemoroid dan melihat kebersihan anus
14. Ekstremitas
Normalnya tidak odem. Jika odem dan disertai tekanan darah tinggi indikasi ibu
mengalami preeklampsia tidak ada tandah howman jika ada indikasi Ibu memiliki
thrombophlebitis
Penatalaksanaan (P)
penatalaksanaan yang berisi intervensi (rencana implementasi, pelaksanaan) dan evaluasi