Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338670148

nilai moral

Article · January 2020

CITATIONS READS

0 600

1 author:

Risman Iye
universitas Iqra Buru
21 PUBLICATIONS   150 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

sastra View project

Sastra View project

All content following this page was uploaded by Risman Iye on 18 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MORAL TOKOH UTAMA PADA NOVEL” TUHAN IZINKAN AKU MENJADI
PELACUR” KARYA M. DAHLAN
(The Moral of The Main Character in the Novel Tuhan izinkan aku menjadi pelacur
creation M. Dahlan)

Risman Iye
Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Iqra Buru
Karim
Insitut Agama Islam Negeri Kendari
Arlinda
Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Sastra Indonesia Universitas Iqra Buru
Abstrak
Karya sastra merupakan ekspresi pengarang terhadap realita yang terjadi pada masyarakat yang
dituangkan dalam sebuah karya fiksi maupun non fiksi., sehingga muncullah keterwakilan dunia nyata di
dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan kajian moral pada novel “ tuhan izikan aku menjadi
pelacur” karya M. Dahlan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kedalaman
penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris. Sumber dan jenis data
penelitian ini adalah data tertulis pada novel karya M.Dahlan. Hail penelitian menunjukan adanya dua macam
moral tokoh utama pada novel “ Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur”, yaitu moral murni dan moral terapan.
Kata Kunci: Moral, Tokoh Utama.

PENDAHULUAN
Karya sastra adalah sebuah hasil yang terlibat) yang menampilkan gagasan
ciptaan manusia yang mengandung nilai tentang keterlibatan sastra dan sastrawan
keindahan yang tinggi karena semua bentuk dalam politik dan ideologi (Sapardi,
dari karya sastra dibuat berdasarkan dengan 2002:15).
hati dan pemikiran yang jernih atau dengan Pada hakikatnya, sastra
kata lain karya sastra adalah cerminan dari menggambarkan keadaan manusia dalam
hati seseorang dalam hal ini pengarang. masyarakatnya. Sebuah karya sastra dengan
(Junaedie, 1995: 11). Memaknai suatu karya kedalaman pemikiran sastrawannya akan
sastra memerlukan banyak pertimbangan mampu memberikan gambaran tentang
dalam menentukan maksud dan tujuan dari karakteristik suatu bangsa atau bahkan
karya sastra ini dengan kata lain bahwa berhasil mengungkapkan kebobrokan sistem
suatu karya sastra adalah dunia masyarakatnya. Namun, tidak selamanya
kemungkinan, jadi jika pembaca berhadapan suatu peristiwa yang terjadi selalu diikuti
dengan sebuah karya sastra, maka pembaca dengan lahirnya sebuah karya sastra. Karya
akan dihadapkan dengan banyak sastra tidak dapat menggambarkan
kemungkinan atas suatu penafsiran. kehidupan masyarakat yang sesuai lagi
Karya sastra sebagai cermin dengan keadaan masyarakatnya pada saat
masyarakat pada suatu zaman bisa juga itu. Kita harus ingat bahwa karya sastra
dianggap sebagai dokumen sosial budaya, adalah dunia tersendiri yang berarti
meskipun unsur-unsur imajinasi tidak bisa imajinasi sastrawan sangat berperan dalam
dilepaskan begitu saja, sebab tidak mungkin menghasilkan karya sastra tersebut. Dengan
seorang pengarang dapat berimajinasi jika demikian, jelaslah bahwa sastra merupakan
tidak ada kenyataan yang melandasinya. penggabungan antara kenyataan dengan
(Rosidi, 1998: 21) Karya sastra juga bisa imajinasi.
menjadi media untuk menyampaikan Novel merupakan karangan berbentuk
gagasan atau ide-ide penulis. Max Adereth prosa yang panjang mengandung rangkaian
dalam salah satu karangannya cerita kehidupan seseorang dengan orang-
membicarakan litterature engage (sastra orang disekitarnya dengan menonjolkan
watak dan sikap setiap pelaku. Novel juga Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur
merupakan suatu karya sastra yang karya Muhidin M Dahlan.”
menceritakan kehidupan secara panjang,
perwatakan atau penokohan diceritakan
secara mendalam. Oleh sebab itu pengarang LANDASAN TEORI
dapat mengembangkan imajinasinya dalam Novel
menghasilkan sebuah karya sastra Kata novel berasal dari bahasa Italia,
khususnya novel. Hal ini sejalan dengan yaitu “Novellus” yang diturunkan dari kata
pendapat yang dikemukakan Lubis (1988: Noveus yang berarti baru. Dikatakan baru
161), novel adalah hasil kesusastraan yang karena dibandingkan dengan jenis sastra
berbentuk prosa yang menceritakan suatu lainnya seperti puisi, drama, dan lainnya,
kejadian yang luar biasa dan dari kejadian jenis ini muncul kemudian. (Kinayati, 2009:
itu lahirlah suatu konflik suatu pertikaian 169). Novel merupakan bentuk prosa rekaan
yang mengubah nasib mereka. yang lebih pendek daripada roman. Masalah
Novel di Indonesia berkembang yang dibahas tidak sekompleks roman.
tentunya oleh kerja keras para sastrawan Biasanya novel menceritakan peristiwa pada
Indonesia. Para sastrawan telah menggali masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih
segala kemampuan, pemikiran, pengalaman, mirip bahasa sehari-hari, meskipun
dan kenyataan yang pernah terjadi maupun demikian, penggarapan unsure-unsur
berdasarkan imajinasi untuk menciptakan intrinsiknya masih lengkap, seperti tema,
suatu karya yang baik. Perkembangan novel plot, latar, gaya bahasa, nilai, tokoh dan
di Indonesia cukup pesat. Hal ini dapat kita penokohan (Wahyudi, 2008: 141).
lihat dari banyaknya novel-novel baru yang Novel adalah karya sastra yang
telah diterbitkan dan tidak sedikit yang merupakan ungkapan atau potret kehidupan
mendapatkan penghargaan. Novel-novel manusia. Yang diungkap tentang kehidupan
tersebut mempunyai bermacam tema dan isi, manusia dalam novel ada bermacam-
antara lain tentang permasalahan sosial pada macam, antara lain tentang hubungan
umumnya. manusia dengan alam, hubungan manusia
Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur dengan manusia lain, hubungan manusia
merupakan sebuah novel yang penuh dengan Tuhan atau Sang Pencipta, dan
makna, syarat kajian moral keimanan dan bahkan tentang manusia dengan pendidikan,
ketakwaan, banyak hal yang pembaca bisa politik, sejarah serta budaya. Semua ini
temukan di dalam novel tersebut. Novel diceritakan dengan menggunakan bahasa
Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur sebagai media dan diatur oleh pengarang
menceritakan status sosial yang penuh dengan gaya cerita pengalamannya. Menurut
makna moral, maka penulis lebih mengkaji Jassin dalam Burhan Nurgiantoro bahwa
sifat novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi novel merupakan suatu cerita yang bermain
Pelacur untuk mendapatkan penelitian yang dalam dunia manusia dan benda yang ada
obejektif dengan menggunakan deskriptif disekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak
kualitatif. Penelitian kajian moral dalam melukiskan satu saat dari kehidupan
novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur seseorang, dan lebih mengenai suatu episode
ini dimaksudkan untuk memberikan (Burhan Nurgiantoro, 2007:.16).
pelajaran, tadabbur atau perenungan jiwa, Djojosuroso dan Pelenkahu berpendapat
dan pencerahan diri kepada para pembaca bahwa novel merupakan salah satu karya
dalam meniti jalan lurus yakni jalan orang- sastra yang mengisahkan kehidupan
orang yang di anugrahkan kenikmatan oleh manusia yang dicirikan dengan adanya
Allah SWT. konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan
Berdasarkan latar belakang di atas perubahan para tokohnya. Pada bagian lain
maka tujuan penelitian ini adalah mereka menyatakan lebih tegas lagi bahwa
”Mendeskripsikan kajian Moral dalam karya sastra sebagai refleksi sastrawan atas
realitas kehidupan manusia, dapat mewakili
persoalan dan motif-motif pengarang, 1. Unsur Intrinsik
keadaan umum masyarakat, dan keanehan Unsur instrinsik merupakan unsur-
atau keunikan realitas yang membungkus unsur yang membangun karya sastra itu
ucapan dan tindakan manusia (Kinayati, sendiri. unsur-unsur inilah yang
2009: 170). menyebabkan karya sastra hadir sebagai
Wellek dan Warren bertanya pada karya sastra, unsur-unsur yang secara
peneliti karya sastra Van Tieghem dan M.E. faktual akan dijumpai jika orang membaca
Speare bahwa apa contoh-contoh novel abad karya sastra. Unsur instrinsik sebuah novel
ke-19? Van Tieghem memberi contoh novel adalah unsur-unsur yang secara langsung
sejarah dan M.E. Speare member contoh turut serta membangun cerita. Kepaduan
novel politik, bukankah ada juga novel antar unsur instrinsik inilah yang membuat
gerejani (yang meliputi Robert Elsemere dan sebuah novel berwujud. Hal-hal yang
Bearchester Towers)? Tidak. terkandung di dalam unsur inatrinsik sangat
Disini, klasifikasi novel “politik” dan berkaitan erat dengan jiwa serta bathin para
novel “Gerejani” lebih merupakan sastrawan. Hal ini merupakan kungkungan
pengelompokkan berdasarkan isi klasifikasi yang akhirnya akan mengalami peledakan
sosiologis yang murni. Dan dari sini kita spontan yang akan dituangkan dalam karya
bisa terus berbuat klasifikasi semacam yang sastra itu. Hal-hal semacam itu
tidak ada habis: novel aliran Oxford, mempengaruhi pengarang atau sastrawan
gambaran guru pada abad ke-19, pelaut pada dalam perwujudan imajinasinya. Jika dilihat
novel abad ke-19, novel-novel laut, dan lain- dari sudut kita pembaca, unsur-unsur cerita
lain (Rene dkk, 1990: 308). inilah yang akan kita jumpai jika kita
membaca sebuah novel. Unsur yang
Unsur Pembangun Novel dimaksud untuk menyebut sebagian saja,
Langkah awal dalam sebuah penelitian misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan,
karya sastra adalah dengan menggunakan tema, latar, sudut pandang penceritaan,
analisis struktural. (Abrams dalam bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain.
Nurgiyantoro, 2007: 36) menjelaskan bahwa
“struktur karya sastra dapat diartikan a. Penokohan
sebagai susunan, penegasan dan gambaran “Penokohan adalah pelukisan gambaran
semua bahan dan bagian yang menjadi yang jelas tentang seseorang yang
komponennya yang secara bersama ditampilkan dalam sebuah cerita” (Jones
membentuk kebulatan yang indah”. dalam Burhan Nurgiyantoro, 2002: 165).
Analisis struktural merupakan salah satu Adapun penokohan tersebut dengan
kajian kesusastraan yang menitikberatkan melukiskan keadaan tokoh cerita baik
pada hubungan antarunsur pembangun keadaan lahir maupun batinnya yang berupa
karya sastra. Struktur yang membentuk pandangan hidup, sikap, keyakinan, adat-
karya sastra tersebut yaitu: penokohan, alur, istiadat dan sebagainya (Suharianto, 2000:
pusat pengisahan, latar, tema, dan 11). Penokohan yang baik adalah
sebagainya. Struktur novel yang hadir di penokohan yang berhasil menggambarkan
hadapan pembaca merupakan sebuah tokoh-tokoh dalam suatu cerita tersebut
totalitas. Novel yang dibangun dari yang mewakili tipetipe manusia yang
sejumlah unsur akan saling berhubungan dikehendaki tema dan amanat.
secara saling menentukan sehingga Tokoh mempunyai sifat dan
menyebabkan novel tersebut menjadi karakteristik yang dapat dirumuskan ke
sebuah karya yang bermakna hidup. Adapun dalam beberapa dimensional antara lain:
struktur pembangun karya sastra yang 1) Dimensi fisiologis, ialah ciri-ciri lahir.
dimaksud dan akan diteliti meliputi: unsur Misalnya: (1) usia (tingkat
intrinsic dan unsure ekstrinsik. kedewasaan), (2) jenis kelamin, (3)
keadaan tubuhnya, (4) ciri-ciri muka, peristiwa yang satu disebabkan atau
dan (5) ciri-ciri badani yang lain. menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain
2) Dimensi sosiologis, ialah ciri-ciri (Stanton dalam Burhan Nurgiyantoro, 2007:
kehidupan masyarakat. Misalnya: (1) 113). Sejalan dengan itu, Atar Semi
status sosial, (2) jabatan, pekerjaan, menyatakan bahwa “alur atau plot adalah
peranan dalam masyarakat, (3) tingkat struktur rangkaian kejadian dalam cerita
pendidikan, (4) kehidupan pribadi, (5) yang disusun sebagai sebuah interelasi
pandangan hidup, agama, kepercayaan fungsional yang sekaligus menandai urutan
ideologi, (6) aktifitas sosial, organisasi, bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi”
hobby, (7) bangsa, suku, keturunan. (Atar Semi, 2003: 43).
3) Dimensi psikologis, ialah latar belakang Dengan demikian, alur merupakan suatu
kejiwaan. Misalnya: (1) mentalitas, jalur tempat lewatnya rentetan peristiwa
ukuran moral/membedakan antara yang yang merupakan rangkaian pola tindak-
baik dan tidak baik; antara yang indah tanduk yang berusaha memecahkan konflik
dan tidak indah; antara yang benar dan yang terdapat di dalamnya. Alur atau plot
salah. (2) temperamen, keinginan dan memegang peranan penting dalam sebuah
perasaan pribadi, sikap dan perilaku. (3) cerita rekaan. Selain sebagai dasar
IQ/Intellegence Quotient, tingkat bergeraknya cerita, alur yang jelas akan
kecerdasan keahlian khusus dalam mempermudah pemahaman pembaca
bidang tertentu (Sudiro Satoto, 2005: terhadap cerita yang disajikan
44-45). Alur berdasarkan kriteria urutan waktu
Ada dua macam cara dalam dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Alur maju.
memahami tokoh atau perwatakan Alur maju atau progresif dalam sebuah
tokoh-tokoh yang ditampilkan yaitu: novel terjadi jika cerita dimulai dari awal,
1) Secara analitik, yaitu pengarang langsung tengah, dan akhir terjadinya peristiwa. 2)
menceritakan karakter tokoh-tokoh Alur mundur, regresif atau flash back. Alur
dalam cerita. ini terjadi jika dalam cerita tersebut dimulai
2) Secara dramatik, yaitu pengarang tidak dari akhir cerita atau tengah cerita kemudian
menceritakan secara langsung menuju awal cerita. 3) Alur campuran yaitu
perwatakan tokoh-tokohnya, tetapi hal itu gabungan antara alur maju dan alur mundur.
disampaikan melalui pilihan nama tokoh, Untuk mengetahui alur campuran maka
melalui pengambaran fisik tokoh dan harus meneliti secara sintagmatik dan
melalui dialog (Atar Semi, 2003: 39-40). paradigmatik semua peristiwa untuk
Apabila tokoh-tokoh dalam suatu cerita mengetahui kadar progresif dan regresifnya
dilihat berdasarkan perannya dibedakan (Nurgiyantoro, 2002: 153-155).
menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan.
Selain itu, jika dilihat dari fungsi c. Latar
penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam “Latar atau setting yang disebut juga
tokoh protagonis dan tokoh antagonis. sebagai landas tumpu, menyaran pada
Tokoh protagonis menampilkan sesuatu pengertian tempat, hubungan waktu, dan
yang sesuai dengan pandangan kita, lingkungan sosial tempat terjadinya
harapan-harapan kita, dan pembaca. Tokoh peristiwa-peristiwa yang diceritakan”
antagonis adalah tokoh penyebab terjadinya (Abrams dalam Burhan Nurgiyantoro, 2002:
konflik (Burhan Nurgiyantoro, 2007: 178- 216). Kadang-kadang dalam sebuah cerita
179). ditemukan latar yang banyak mempengaruhi
penokohan dan kadang membentuk tema.
b. Alur Pada banyak novel, latar membentuk
Alur atau plot adalah cerita yang suasana emosional tokoh cerita, misalnya
berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian cuaca yang ada di lingkungan tokoh
itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, memberi pengaruh terhadap perasaan tokoh
cerita tersebut. Unsur latar dapat dibedakan ekstrinsik cukup barpengaruh terhadap
ke dalam tiga unsur pokok, yaitu: 1) Latar totalitas bangun cerita yang dihasilkan.
tempat, yang menyaran pada lokasi Pemahaman unsur ekstrinsik suatu karya,
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam bagaimanapun, akan membantu dalam hal
sebuah karya fiksi. 2) Latar waktu, pemahaman makna karya itu mengingat
berhubungan dengan peristiwa itu terjadi. 3) bahwa karya sastra tak muncul dari situasi
Latar sosial, menyangkut status sosial kekosongan budaya.
seorang tokoh, penggambaran keadaan Sebagaimana halnya unsur instrinsik,
masyarakat, adat-istiadat dan cara hidup unsur ekstrinsik juga terdiri dari sejumlah
(Burhan Nurgiyantoro, 2002: 227–333). unsur. Unsur-unsur yang dimaksud antara
lain adalah keadaan subjektifitas individu
d. Tema dan Amanat yang memiliki sikap, keyakinan, pandangan
Tema adalah pokok persoalan yang hidup yang kesemuanya itu akan
berisi gagasan, ide, atau pikiran utama yang mempengaruhi karya yang ditulisnya. Unsur
mendasari suatu karya sastra (Panuti ekstrinsik berikutnya adalah keadaan
Sudjiman, 2001: 50). Di dalamnya dilingkungan pengarang seperti religius,
terbayang pandangan hidup atau cita-cita sosial, budaya juga akan berpengaruh
pengarang. Dari persoalan inilah pengarang terhadap karya sastra, dan hal itu merupakan
menjadikannya sebuah karya sastra yang unsur ekstrinsik pula. (Nurgiyantoro, 2002:
kadang-kadang atau sering juga disertai 23-24).
pemecahannya sekaligus. Pemecahan inilah a. Unsur Religius
yang diistilahkan amanat. Religi merupakan suatu kesadaran
Jika dilihat dari pengertian tema dan yang menggejala secara mendalam dalam
amanat di atas, maka tema dan amanat lubuk hati manusia sebagai human nature.
merupakan hubungan yang saling berkaitan. Religi tidak hanya menyangkut segi
Tema merupakan ide pokok yang menjadi kehidupan secara lahiriah melainkan juga
permasalahannya dan amanat yang menjadi menyangkut keseluruhan diri pribadi
pemecahannya. Tema juga merupakan manusia secara total dalam integrasinya
perumusan permasalahannya dan amanat hubungan ke dalam keesaan Tuhan
merupakan perumusan jawabannya. (Rosyadi, 1995: 90). Lingkungan pengarang
Menurut Burhan Nurgiyantoro (2002: 82- dalam religius bertujuan untuk mendidik
83), tema dapat digolongkan dari tingkat agar manusia lebih baik menurut tuntunan
keutamaanya, yaitu: 1) Tema pokok agama dan selalu ingat kepada Tuhan.
(mayor). Tema mayor yaitu makna pokok Nilai-nilai religius yang terkandung dalam
cerita yang menjadi dasar atau gagasan karya sastra dimaksudkan agar penikmat
dasar umum karya itu. 2) Tema minor. karya tersebut mendapatkan renungan-
Tema minor ini bersifat mendukung dan renungan batin dalam kehidupan yang
atau mencerminkan makna utama bersumber pada nilai-nilai agama. Nilai-
keseluruhan cerita. nilai religius dalam sastra bersifat individual
dan personal.
2. Unsur Ekstrinsik Menurut Semi (2008: 21)
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur menyatakan bahwa kehadiran unsur religi
yang berada di luar karya sastra itu, tetapi dalam sastra adalah sebuah keberadaan
secara tidak langsung mempengaruhi sastra itu sendiri. dan Agama merupakan
bangunan bangunan atau sistem organisme kunci sejarah, kita memahami jiwa suatu
karya sastra. Atau secara lebih khusus ia masyarakat bila kita memahami agamanya
dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang dan kita tidak mengerti hasil-hasil
mempengaruhi bangun cerita sebuah karya kebudayaanya, kecuali bila kita paham akan
sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi kepercayaan atau agama yang
bagian didalamnnya. Walau demikian, unsur mengilhaminya. Religi lebih pada hati,
nurani, dan pribadi manusia itu sendiri. Dari diganti dengan nilai budaya lain dalam
beberapa pendapat tersebut dapat waktu singkat. Uzey (2009: 1) berpendapat
disimpulkan bahwa Nilai religius yang mengenai pemahaman tentang nilai budaya
merupakan nilai keohanian tertinggi dan dalam kehidupan manusia diperoleh karena
mutlak serta bersumber pada kepercayaan manusia memaknai ruang dan waktu.
atau keyakinan manusia. Makna itu akan bersifat intersubyektif
karena ditumbuh-kembangkan secara
b. Unsur Sosial individual, tetapi dihayati secara bersama,
Kata sosial berarti hal-hal yang diterima, dan disetujui oleh masyarakat
berkenaan dengan masyarakat/ kepentingan hingga menjadi latar budaya yang terpadu
umum. Nilai sosial merupakan hikmah yang bagi fenomena yang digambarkan.
dapat diambil dari perilaku sosial dan tata Sistem budaya dalam sastra
cara hidup sosial. Perilaku sosial brupa merupakan inti kebudayaan, sebagai intinya
sikap seseorang terhadap peristiwa yang ia akan mempengaruhi dan menata elemen-
terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya elemen yang berada pada struktur
dengan orang lain, cara berpikir, dan permukaan dari kehidupan manusia yang
hubungan sosial bermasyarakat antar meliputi perilaku sebagai kesatuan gejala
individu. Nilai sosial yang ada dalam karya dan benda-benda sebagai kesatuan material.
sastra dapat dilihat dari cerminan kehidupan Sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-
masyarakat yang diinterpretasikan (Rosyadi, konsepsi yang hidup dalam alam pikiran
1995: 80). Nilai pendidikan sosial akan sebagian besar warga masyarakat, mengenai
menjadikan manusia sadar akan pentingnya hal-hal yang harus mereka anggap amat
kehidupan berkelompok dalam ikatan bernilai dalam hidup. Karena itu, suatu
kekeluargaan antara satu individu dengan sisitem nilai budaya biasanya berfungsi
individu lainnya. sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
Unsur sosial mengacu pada hubungan manusia.
individu dengan individu yang lain dalam
sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang 3. Pengertian Moral
harus bersikap, bagaimana cara mereka Istilah Moral berasal dari bahasa latin.
menyelesaikan masalah, dan menghadapi Bentuk tunggal kata ”mos” dan bentuk
situasi tertentu juga termasuk dalam nilai jamak kata” mores” yang keduanya
sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang mempunyai arti yang sama yaitu: kebiasaan
sangat beraneka ragam coraknya, dan adat. Jadi moral merupakan tingkah
pengendalian diri adalah sesuatu yang laku perbuatan manusia dipandang dari nilai
sangat penting untuk menjaga baik buruk dan benar salahnya berdasarkan
keseimbangan masyarakat. adat kebiasaan di mana individu itu berada.
(Nurgiantoro, 2008: 10)
c. Unsur Budaya Kamus Besar Bahasa Indonesia
Unsur budaya menurut Rosyadi mendefinisikan bahwa moral sebagai ajaran
(1995: 74) merupakan sesuatu yang agama baik buruk perbuatan dan kelakuan
dianggap baik dan berharga oleh suatu mengenai akhlak, kewajiban dan
kelompok masyarakat atau suku bangsa sebagainya. (Suharso dan Ana Retnonongsi,
yang belum tentu dipandang baik pula 2009: 327).
oleh kelompok masyarakat atau suku Moral juga dapat diartikan sebagai
bangsa lain sebab nolai budaya membatasi nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
dan memberikan karakteristik pada sutu pengangan bagi seseorang atau suatu
masyarakat dan kebudayaannya. kelompok dalam mengukur tingkah
Unsur budaya merupakan tingkat yang lakunya. Salah satu contoh, perbuatan
paling abstrak dari adat, hidup dan berakar pengedar narkotika itu tidak bermoral jika
dalam alam pikiran masyarakat, dan sukar mereka memiliki kesadaran moral yaitu
dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk, disyaratakan dalam tingkah laku tokohnya
hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak menjelang cerita berakhir (Sudjiman, 1992:
boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan 57-58). Moral merupakan tingkah laku atau
tidak etis. Remaja yang bermoral dengan perbuatan manusia dipandang dari baik
sendirinya akan tampak dalam buruk atau benar salahnya.
penilaian/penalaran moralnya serta pada Kajian moral yang dimaksud adalah
prilakunya yang baik, benar dan sesuai pesan moral yang baik (positif) yang dapat
dengan etika. Moral dalam karya sastra memberikan hikmah dan dapat dijadikan
mencerminkan pandangan hidup pengarang sebagai suri teladan serta pesan moral yang
yang bersangkutan, pandangan tentang buruk (negatif) yang dapat dijadikan sebagai
nilai-nilai kebenaran yang ingin pelajaran. Pesan moral meliputi: pesan
disampaikan kepada pembaca. keimanan, ketakwaan, kesabaran, dan
Moral merupakan pengetahuan yang keteguhan. Pesan moral yang buruk
menyangkut budi pekerti manusia yang meliputi: pesan perbedaan prinsip dan
beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik memaksakan kehendak.
dan buruk perbuatan, dan kelakuan (akhlak). Kajian moral yang baik (positif)
Demoralisasi berarti kerusakan moral. merupakan petuah tentang tingkah laku
Moral juga dapat dibedakan menjadi dua yang terpuji yang dapat kita petik
macam, yaitu: hikmahnya. Adapun pesan moral yang baik
a. Moral murni, yaitu moral yang terdapat meliputi: Pesan Keimanan, Ketakwaan,
pada setiap manusia, sebagai suatu Kesabaran, dan Keteguhan.
pengejawantahan dari pancaran ilahi. a. Keimanan
Moral murni disebut juga hati nurani. Keimanan adalah keyakinan atau
b. Moral terapan, adalah moral yang didapat kepercayaan seseorang kepada Tuhan yang
dari ajaran filosofis, agama, adat yang Maha Esa. Meyakini tentang takdir Allah
berhubungan dengan manusia untuk kepada umat manusia. Percaya bahwa setiap
melakukan kebaikan terhadap sesama. kejadian bahwa setiap kejadian di dunia
(Agus, 2011: 34). terjadi atas izin Allah dan tak satu
Kata moral selalu mengacu kepada kejadianpun yang terjadi diluar
baik buruk manusia. Sikap moral disebut kehendaknya.
juga moralitas, yaitu sikap hati seseorang
yang terungkap dalam tindakan lahiriah. b. Ketakwaan
Moralitas adalah sikap dan perbuatan baik Takwa adalah sifat diri untuk tetap
yang betul-betul tanpa pamrih dan hanya taat melaksanakan perintah Allah dan
moralitaslah yang dapat bernilai secara menjauhi larangannya.
moral.
Menurut Kohlberg (1977: 5)
penalaran atau pemikiran moral merupakan c. Kesabaran
faktor penentu yang melahirkan perilaku Kesabaran adalah sikap tenang dalam
moral. Oleh karena itu, untuk menemukan menghadapi cobaan hidup, meskipun
perilaku moral yang sebenarnya dapat cobaan tersebut begitu dasyat, namun
ditelusuri melalui penalarannya. Artinya seseorang tetap berada dalam ketaatan
pengukuran moral yang benar tidak sekadar kepada Allah SWT.
mengamati perilaku moral yang tampak,
tetapi harus melihat pada penalaran moral d. Keteguhan
yang mendasari keputusan perilaku tersebut. Keteguhan adalah kekuatan atau
kemantapan prinsip seseorang dalam
4. Pesan Moral dalam Novel berpegang teguh terhadap yang
Pesan (amanat) adalah penyampaian diyakininya, dalam hal ini tidak mudah
seruan, saran peringatan, dan nasehat yang berubah pendirian.
Setelah data terkumpul, langkah yang
ditempuh selanjutnya adalah menganalisis
data tersebut berdasarkan prinsip-prinsip
METODE PENELITIAN analisis data kualitatif. Dalam menganalisis
data dalam penelitian ini, pendekatan yang
Pendekatan dan Jenis Penelitian digunakan adalah pendekatan objektif.
Penelitian ini merupakan jenis Pendekatan objektif adalah
penelitian deskriptif kualiatatif. Endaswara pendekatan yang memfokuskan perhatian
(2003: 45) menjelaskan bahwa penelitian kepada sastra itu sendiri. Pendekatan ini
kualitatif dilakukan dengan tidak memandang karya sastra sebagai struktur
mengutamakan angka-angka, tetapi yang otonom dan bebas dari hubungannya
mengutamakan kedalaman penghayatan dengan realitas, pengarang, maupun
terhadap interaksi antara konsep yang pembaca. Wellek & Warren dalam Wiyatmi
sedang dikaji secara impiris. Yang paling (2006: 87) menyebutkan pendekatan ini
cocok untuk fenomena sastra adalah sebagai pendekatan intrinsik karya sastra
penelitian kualitatif. Ciri penting penelitian yang dipandang memiliki kebulatan,
kualitatif dalam kajian sastra: koherensi, dan kebenaran sendiri.
a. Penelitian merupakan instrumen kunci Dalam meneliti sebuah karya sastra
yang akan membaca secara cermat diperlukan pendekatan, dalam penulisan ini
sebuah karya sasta, digunakan pendekatan struktural. Jika
b. Penelitian dilakukan secara deskriptif peneliti sastra ingin mengetahui sebuah
yaitu terurai dalam bentuk kata-kata atau makna dalam sebuah karya sastra maka
gambar jika diperlukan, bukan bentuk peneliti harus menganalisis aspek yang
angka-angka, membangun karya tersebut dan
c. Lebih mengutamakan proses menghubungkan dengan aspek lain sehingga
dibandingkan hasil, karena karya sastra makna yang terkandung dalam sebuah karya
merupakan fenomena yang banyak sastra mampu dipahami dengan baik.
mengandung penafsiran, Pendekatan struktural melihat karya sastra
d. Analisis secara induktif, dan Makna sebagai satu kesatuan makna secara
merupakan andalan utama. keseluruhan.
Jenis penelitian ini adalah Menurut Teeuw (1984: 135),
kepustakaan. Peneliti akan mendeskripsikan pendekatan struktural mencoba
secara jelas kajian moral pada novel Tuhan, menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-
Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya masing unsur karya sastra sebagai kesatuan
Muhidin M Dahlan, yang di peroleh dalam struktural yang bersama-sama menghasilkan
kepustakaan yang tersedia. makna menyeluruh. Pendekatan struktural
membongkar seluruh isi (unsur-unsur
Sumber Data dan Jenis Data intrinsik dalam novel) dan menghubungkan
Sumber data penelitian ini adalah relevansinya antara unsur-unsur di
novel karya M. Dahlan terbitan Seri dalamnya.
Pertama bekerja sama dengan Melibas, Teknik analisis data yang digunakan
peneliti adalah:
Yogyakarta (Maret 2007) Cet Ke. 11. Jenis
a. Membaca secara keseluruhan dan
data dalam penelitian ini adalah data tertulis berulang-ulang novel yang dijadikan
berupa kata, kalimat, dan paragraf yang sebagai objek penelitian.
mengandung nilai moral yang ada dalam b. Mengidentifikasi bagian-bagian cerita
novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur dalam novel yang dijadikan sebagai
karya Muhidin M. Dahlan. obejk penelitian.

Teknik Analisis Data


c. Mengidentifikasikan setiap data pada Hasil penelitian ini adalah kajian nilai
kelompok data yang sesuai dengan tujuan moral dalam novel Tuhan Izinkan Aku
penelitian. Menjadi Pelacur. Nilai moral tesebut
d. Mendeskripsikan (menggambarkan) data- meliputi (1) Moral Murni (2) Moral
data yang telah diklasifikasi. Terapan.
e. Menyeleksi data sesuai dengan tujuan Moral Murni
yang telah ditetapkan sebagai hasil Moral murni, yaitu moral yang
penelitian. terdapat pada setiap manusia sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran ilahi dalam
PEMBAHASAN Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
karya Muhidin M. Dahlan terdapat 14
Hasil Penelitian kutipan. Adapun kutipan tersebut adalah
Setelah kajian dan dideskripsikan sesuai sebagai berikut:
dengan analisis data dalam penelitian ini,
terlihat Isi Novel Tuhan, Izinkan Aku “Ketekunannya beribadah pun tertular
Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan kepadaku. Akupun mulai bisa shalat tepat
secara keseluruhan berjumlah 261 halaman. waktu dan berjamaah di masjid yang tepat
Adapun frekuensi penggunaan moral murni berada di depan asrama putri. Hampir
sebanyak 18 butir, sedangkan mural terapan dipastikan aku sudah berada di masjid
sebanyak 7 butir. Pada novel Novel Tuhan, ketika azan belum selesai
Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin dikumandangkan”. (Hal. 29)
M Dahlan. Adapun kutipan di atas ditandai
Untuk memperoleh gambaran yang dengan kalimat ketekunannya beribadah pun
lebih jelas tentang kajian moral dalam tertular kepadaku. Akupun mulai bisa shalat
Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya tepat waktu dan berjamaah di masjid yang
Muhidin M Dahlan, dapat diperhatikan tabel tepat berada di depan asrama putri. Kalimat
berikut ini. tersebut mengandung moral murni, yaitu
moral yang terdapat pada setiap manusia,
Tabel 1. Rekapan Temuan Kajian sebagai suatu pengejawantahan dari
Moral Tiap Halaman pancaran ilahi. Moral murni disebut juga
No Moral Halaman Frekuensi hati nurani. Karena Nidah (Tokoh Utama)
sedang memantapkan hatinya untuk
1 Moral 29,41,41,41,41,42,4 14
melakukan perintah Allah. Sehari-hari
Muni 2,53,53,53, 71, 71,
167-177, 253 dalam aktifitasku kuisi dengan membaca
2 Moral 74,79,169,170,170, 6 Alquran lengkap dengan terjemahannya.
Terapan 172,176-177
Jumlah 20 Kujalani ritual shalat dengan mantap.
Hampir seluruh waktuku kuhabiskan untuk
Berdasarkan hasil analisis dan shalat. Bukan Cuma yang wajib, tapi juga
rekapan temuan nilai moral pada tabel di yang sunnah, seperti rawatib dan lain
atas dapat dikemukakan bahwa untuk sebagainya. Paginya aku dipastikan
menyampaikan ide-idenya Muhidin M. menghadap Allah dalam shalat dhuha
Dahlan senang menggunakan beberapa nilai sambil menunggu dzuhur menjelang. (hal.
moral murni dibandingkan dengan moral 41)
terapan. Oleh karena itu, dapat Adapun kutipan di atas ditandai
dikemukakan bahwa moral murni lebih dengan kalimat aktifitasku kuisi dengan
mendominasi karena lebih mengarah membaca Alquran lengkap dengan
kepada nilai Islam yang terkandung dalam terjemahannya. Kujalani ritual shalat
Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur dengan mantap. Hampir seluruh waktuku
karya Muhidin M. Dahlan. kuhabiskan untuk shalat. Kalimat tersebut
mengandung moral murni, yaitu moral yang adalah salah satu bentuk moral murni yaitu
terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu moral yang terdapat pada setiap manusia,
pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral sebagai suatu pengejawantahan dari
murni disebut juga hati nurani. Karena pancaran ilahi. Moral murni disebut juga
Nidah (Tokoh Utama) sedang melakukan hati nurani.
ritual dalam peribadatan kepada Allah.
Moral Terapan
Malamnya kudirikan tulang-tulangku Moral terapan yaitu moral yang
dalam tahajud kepada-Nya. Bermalam- didapat dari ajaran filosofis, agama, adat
malam begitu yang membuat mataku yang berhubungan dengan manusia untuk
sembab oleh tangis ibadah dan kerinduan melakukan kebaikan terhadap sesama dalam
kepada Allah. (hal. 41) Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur
karya Muhidin M Dahlan terdapat 7
Adapun kutipan di atas ditandai kutipan, adapun kutipan adalah sebagai
dengan kalimat aktifitasku Bermalam- berikut:
malam begitu yang membuat mataku Kutegaskansekarang,”wajahkudekatkan
sembab oleh tangis ibadah dan kerinduan pada barisan mereka yang duduk melingkar
kepada Allah. Maksud dari tangis Ibadah dan suaraku kupelankan, “kita butuh
dan kerinduan kepada Allah, adalah salah negara untuk menyukseskan tegaknya
satu bentuk moral murni yaitu moral yang syariat itu. Kalian semua mesti tahu bahwa
terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu tak akan pernah ada kemuliaan kecuali
pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral dengan islam, dan tak ada islam kecuali
murni disebut juga hati nurani. dengan sysriat dan tak ada syariat kecuali
dengan daulah.” (hal. 74)
Tak pernah putus kugiring aktifitasku
pada satu stasiun yang sama sekali tak Adapun kutipan di atas ditandai
pernah kualami sebelumnya total dengan kalimat kita butuh negara untuk
beribadah. Kerjaku Cuma dikamar, shalat, menyukseskan tegaknya syariat itu. Kalian
baca Alquran, dan berdoa. (hal. 41) semua mesti tahu bahwa tak akan pernah
ada kemuliaan kecuali dengan islam, dan
Adapun kutipan di atas ditandai tak ada islam kecuali dengan sysriat dan tak
dengan kalimat aktifitasku Bermalam- ada syariat kecuali dengan daulah. Maksud
malam begitu yang membuat mataku dari kalimat di atas adalah memberikan
sembab oleh tangis ibadah dan kerinduan informasi fiilosofis agama dalam
kepada Allah. Maksud dari tangis Ibadah meneggakan syariat Islam yang merupakan
dan kerinduan kepada Allah, adalah salah salah satu bentuk moral terapan yaitu moral
satu bentuk moral murni yaitu moral yang yang didapat dari ajaran filosofis, agama,
terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu adat yang berhubungan dengan manusia
pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral untuk melakukan kebaikan terhadap sesama.
murni disebut juga hati nurani.
Pahamkah mereka bahwa Indonesia
Ya Allah, singkapkan wajah-Mu kepada membutuhkan daulah yang berqanunkan
hamba dalam tirai senyap malam yang islam? tidakkah indah bumi indonesia ini
bergemintang dan bercahaya. (Hal. 41) apabila dilindungi hukum-hukum islam dan
tidak gampang dijewer dan ditetak oleh
Adapun kutipan di atas ditandai kekuasaan asing seperti Amerika. (hal. 79)
dengan kalimat aktifitasku Ya Allah,
singkapkan wajah-Mu kepada hamba dalam Adapun kutipan di atas ditandai
tirai senyap malam yang bergemintang dan dengan kalimat Pahamkah mereka bahwa
bercahaya. Maksud dari kalimat di atas Indonesia membutuhkan daulah yang
berqanunkan islam? tidakkah indah bumi merasai bagaimana deritanya bapakku.
indonesia ini apabila dilindungi hukum- Maksud dari kalimat di atas adalah Nidah
hukum islam dan tidak gampang dijewer (tokoh Utama) merasa iba karena babak
dan ditetak oleh kekuasaan asing seperti yang sedang sakit yang merupakan salah
Amerika. Maksud dari kalimat di atas satu bentuk moral terapan yaitu moral yang
adalah memberikan informasi fiilosofis berhubungan dengan manusia untuk
agama dalam meneggakan syariat Islam melakukan kebaikan terhadap sesama.
yang merupakan salah satu bentuk moral
terapan yaitu moral yang didapat dari ajaran Kukuat-kuatkan memang untuk
filosofis, agama, adat yang berhubungan melawan, tapi rasa lemah rasa sedih, dan
dengan manusia untuk melakukan kebaikan rasa panik itu jua menghampiri. Kesemua-
terhadap sesama. mua itu datang tepat dihadapan mataku.
Keluargaku tengah meniti jembatan lapuk
“Anakku Nidah Kirani, datangkah kamu dan hanya menunggu waktu untuk ringsek
ke Jakarta. Bapakmu sakit lagi. Kali ini dan pada akhirnya ambruk. (hal. 170)
genting!” Begitulah secarik pesan ibuku via
telepon yang diserahkan sepupuku di Adapun kutipan di atas ditandai
kontrakannya di Gedong-kuning. Betapa dengan kalimat Kukuat-kuatkan memang
kurasai pesan itu begitu tegas. Kurasai ada untuk melawan, tapi rasa lemah rasa sedih,
nada perintah yang bersicepat di sana. Ya, dan rasa panik itu jua menghampiri.
pesan itu kurasai sangat lain dari pesan Kesemua-mua itu datang tepat dihadapan
yang sudah-sudah yang biasanya hanya mataku. Keluargaku tengah meniti jembatan
berupa anjuran. Seperti ini “kalau tak ada lapuk dan hanya menunggu waktu untuk
aktifitas di Kampus. Pulanglah dulu. Sakit ringsek dan pada akhirnya ambruk. Maksud
bapakmu kambuh lagi.” (hal.169) dari kalimat di atas adalah Nidah (tokoh
Utama) mendapat cobaan berturut-turut
Adapun kutipan di atas ditandai sehingga merasa iba pada keluarganya.
dengan kalimat anakku Nidah Kirani, Kalimat tersebut merupakan salah satu
datangkah kamu ke Jakarta. Bapakmu sakit bentuk moral terapan yaitu moral yang
lagi. Kali ini genting!” Begitulah secarik berhubungan dengan manusia untuk
pesan ibuku via telepon yang diserahkan melakukan kebaikan terhadap sesama.
sepupuku di kontrakannya di Gedong-
kuning. Maksud dari kalimat di atas adalah PENUTUP
bentuk informasi yang diperuntukan untuk
Nidah (tokoh Utama) agar menjenguk babak Simpulan dan Saran
yang sedang sakit yang merupakan salah Berdasarkan hasil analisis data dan
satu bentuk moral terapan yaitu moral yang pembahasan dalam penelitian ini, maka
berhubungan dengan manusia untuk dapat ditarik simpulan bahwa Kajian Moral
melakukan kebaikan terhadap sesama. merupakan pengetahuan yang menyangkut
budi pekerti manusia yang beradab. Moral
Tak terasa air mataku jatuh dan juga berarti ajaran yang baik dan buruk
menggaris pipiku. Aku menangis karena aku perbuatan, dan kelakuan (akhlak).
bisa merasai bagaimana deritanya bapakku. Demoralisasi berarti kerusakan moral.
Dan aku sendiri, hidupku sendiri, terlunta Kajian Moral juga dapat dibedakan menjadi
seperti kehilangan pegangan kalau kuingat dua macam, yaitu: (1) Moral murni, yaitu
lagi masalaluku, uh... betapa takdir moral yang terdapat pada setiap manusia,
manusia tak ada yang menduga-duga. (hal. sebagai suatu pengejawantahan dari
170) pancaran ilahi. Moral murni disebut juga
Adapun kutipan di atas ditandai hati nurani. (2) Moral terapan, adalah moral
dengan Aku menangis karena aku bisa yang didapat dari ajaran filosofis, agama,
adat yang berhubungan dengan manusia Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori
untuk melakukan kebaikan terhadap sesama. Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Gadjah Mada University Press.
Pelacur karya Muhidin M Dahlan ini Riyanto agus. 2011 Aplikasi metode
ditemukan frekuensi tentang moral murni penelitian. Yogyakarta: medika
yaitu moral yang terdapat pada setiap Rosidi, Ajip. 1998. Enslokepedia Sunda
manusia, sebagai suatu pengejawantahan Alam, Manusia dan Budaya. Jakarta:
dari pancaran ilahi. Kutipan moral murni Pustaka Jaya.
sebanyak 14 butir sedangkan moral terapan Rosyadi, A. Rahmat. 2002. Abitrase dalam
yaitu moral yang didapat dari ajaran perspektif islam dan hkum positif.
filosofis, agama, adat yang berhubungan Bandung: citra aditya bakti.
dengan manusia untuk melakukan kebaikan Kohlberg, L. 1995. Tahap-tahap
terhadap sesama sebanyak 8 butir. perkembangan moral. Diterjemahkan
Adapun saran dalam penelitian ini oleh Drs, John De Santo dan Agus,
yaitu, Sebagai suatu gejala yang mempunyai Yogyakarta: kanisius
sifat produktif imajinatif, sastra akan selalu Semi A atar 2008. Metode penelitian sastra.
berkembang seiring dengan perkembangan Bandung: angkasa.
zaman dan imajinasi pengarang. Oleh Satoto, sudiro. 2005. Metode penelitian
karena itu studi atau penelitian terhadap sastra. Bandung: angkasa.
sastra harus terus dilaksanakan dan Sudjiman Panuti 1992. Analisis tema.
dikembangkan, termasuk kajian moral Yogyakarta: pustaka pelajar
dalam sastra, agar memberikan inovasi Suharianto. 2000. Pengantar Apresiasi
karakteristik kepada pembaca yang baik, Karya Sastra. Bandung: sinar Baru
dan bisa mengambil hikmah dan kajian Argesindo.
moral yang terdapat Novel Tuhan, Izinkan Wahyudi. 2008. Manajemen konflik dalam
Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Dahlan serta kajian tersebut dapat dilakukan Sam, B., Iye, R., Ohoibor, M., Umanailo, M.
oleh peneliti selanjutnya dengan C. B., Rusdi, M., Rahman, A. B. D.,
menggunakan teori sastra yang terkini pada & Hajar, I. (2019). Female Feminism
objek-objek kajian sastra yang belum tuntas in the Customary Island of Buru. Int.
dibahas. J. Sci. Technol. Res, 8(8), 1877-
1880.
DATAR PUSTAKA Iye, R. (2018). Tuturan emosi mahasiswa
kota baubau dalam ranah
Damono, Sapardi Djoko. 2002. Sosiologi demonstrasi [emotional speech of the
Sebuah Pengantar. Jakarta: Pustaka students in baubau city in the
Jaya demonstration]. TOTOBUANG, 6
Endaswara, suwardi 2003. Metodologi (1), 125, 138.
penelitian sastra. yogkarta: pustaka Iye, R., & Susiati, S. (2018). NILAI
wiya utama. EDUKATIF DALAM NOVEL
Junaidie. 1995. Metode Penelitian SEBAIT CINTA DI BAWAH
Kualitatif. Jakarta: Ar-Ruzz. LANGIT KAIRO KARYA
Kinayati Djojosuroto. 2009. Dimensi Sastra MAHMUD JAUHARI ALI
darib berbagai perspektif. Bandung: (Educative Values in Sebait Cinta di
Nuansa. Bawah Langit Kairo by Mahmud
Lubis. 2008. Rekontruksi Pemikiran Jauhari Ali). Sirok Bastra, 6 (2), 185-
Dakwah Islam. Jakarta: pustaka 191.
Ilmiah. Susiati, S., & Iye, R. (2018). Kajian
Geografi Bahasa dan Dialek di
Sulawesi Tenggara: Analisis
Dialektometri. Gramatika: Jurnal Environmental Science (Vol. 340,
Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 6 No. 1, p. 012045). IOP Publishing.
(2), 137-151. Bin-Tahir, S. Z., Atmowardoyo, H., Dollah,
Iye, R., No, J. P. D. H. B., & Buru, N. K. S., Rinantanti, Y., & Suriaman, A.
TUTURAN DALAM PROSESI (2018). MULTILINGUAL AND
LAMARAN PERNIKAHAN DI MONO-MULTILINGUAL
TOMIA KABUPATEN STUDENTS’PERFORMANCE IN
WAKATOBI. ENGLISH SPEAKING. Journal of
Susiati, S., & Iye, R. (2019). Hot Potatoes Advanced English Studies, 1(2), 32-
Multimedia Applications in 38.
Evaluation of Indonesian Learning In Bin-Tahir, S. Z., Suriaman, A., &
SMP Students in Buru District. ELS Rinantanti, Y. (2019). Designing
Journal on Interdisciplinary Studies English Syllabus for Multilingual
in Humanities, 2(4), 556-570. Students at Pesantren Schools. Asian
Karim, K., Maknun, T., & Abbas, A. (2019). EFL Journal, 23(3.3), 5-27.
PRAANGGAPAN DALAM Bin Tahir, S. Z. (2015). Multilingual
PAMFLET SOSIALISASI behavior of Pesantren IMMIM
PELESTARIAN LINGKUNGAN DI students in Makassar. Asian EFL
KABUPATEN WAKATOBI. Journal, 86, 45-64.
JURNAL ILMU BUDAYA, 7(2), Amri, M., Afifuddin, A., & Bin-Tahir, S. Z.
241-247. (2018). Religious Pluralism of the
Bin-Tahir, S. Z., Bugis, R., Masniati, A., Indonesian Traditional Islamic
Tenriawali, A. Y., Azwan, A., & Education Institutions. The Journal
Oktavianti, D. C. (2020, January). of Social Sciences Research, 4(12),
The Role of Local Language in 446-450.
Intercultural Communication among Bin Tahir, S. Z. (2017). Multilingual
Societies of Buru Island. In teaching and learning at Pesantren
Proceeding of USN Kolaka-ADRI Schools in Indonesia. Asian EFL
International Conference on Journal, 89, 74-94.
Sustainable Coastal-Community Bin-Tahir, S. Z., Saidah, U., Mufidah, N., &
Development (Vol. 1). Bugis, R. (2018). The impact of
Sahid, A., Amirullah, I., Azis, A., Rachman, translanguaging approach on
A. A., & Bin-Tahir, S. Z. (2019, teaching Arabic reading in a
November). Application of multilingual classroom. Ijaz Arabi
Bureaucratic Accountability in Journal of Arabic Learning, 1(1).
Public Service. In Eastern Regional Bin-Tahir, S. Z., Bugis, R., & Tasiana, R.
Organization for Public (2017). Intercultural Communication
Administration Conference (EROPA of a Multicultural Family in Buru
2018). Atlantis Press. Regency. Lingual: Journal of
Mufidah, N., Suryawati, D., Sa’adah, N., & Language and Culture, 9(2), 8.
Tahir, S. Z. B. (2019). LEARNING Musyawir, M., & Maâ, S. (2018). THE
ARABIC WRITING SKILL BASED EFFECT OF TEACHER
ON DIGITAL PRODUCTS. Ijaz ORGANIZATIONAL ACTIVITY
Arabi Journal of Arabic Learning, OF ADOLESCENT RED (PMR)
2(2). ON EFFECTIVE TALKING
Farida, U., & Bin-Tahir, S. Z. (2019, ABILITY STUDENT CLASS XI
October). Bureaucratic reform of SMA NEGERI 2 PANCA RIJANG
tourism sector public services in DISTRICT SIDENRENG
Tana Toraja Regency. In IOP RAPPANG. BAHTERA: Jurnal
Conference Series: Earth and
Pendidikan Bahasa dan Sastra, 17(2),
67-81.
MUSYAWIR, M. (2017). Penyimpangan
Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam
Interaksi Belajar-Mengajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas XI SMA
Negeri 2 Panca Rijang Sidenreng
Rappang (Doctoral dissertation,
Pascasarjana).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai