Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KIMIA FISIKA III

TEORI LAJU REAKSI

Oleh:
Nadia Vienurillah (12030194003)
Yuniar Dwi Wahyugie (1203019 4005)
Yulyana Puspitasari (1203019 4019)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2014
I. IDE POKOK

Paragraf I : Teori tumbukan didasarkan kepada teori kinetika gas.


Paragraf II :Jumlah tumbukan yang terjadi antar molekul A dan B adalah:

Paragraf III : Harga k

Paragraf IV : Dari distribusi Boltzman dapat diturunkan bahwa besar faktor tersebut
adalah e-Ea/RT, sehingga diperoleh ungkapan:

............................................2.6

Hukum Arrhenius:

..................................................................................2.7

Jika persamaan 2.6 dikoneksikan dengan persamaan 2.7, maka

Paragraf V : Perbedaan hasil pernghitungan harga k dari memasukkan data ukuran


dan massa dari molekul–molekul pereaksi serta harga energi
pengaktifan yang diamati dengan harga k eksperimen.
Paragraf VI : Teori tumbukan kurang berhasil bagi molekul–molekul rumit
Paragraf VII : Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Paragraf VIII : Teori keadaan perelihan/transisi atau teori laju absolute
Paragraf IX : Anggapan dasar dari teori keadaan transisi
Paragraf X : Pada teori keadaan transisi dipertanyakan berapa frekuensi pecahnya
kompleks teraktifan per satuan waktu.
Paragraf X : Penjelasan mengenai energi pengaktifan

II. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi?
Jawaban : Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi(reaktan)atau hasil
reaksi per satuan waktu.
2. Bagaimana teori tumbukan berpengaruh terhadap laju reaksi?
Jawaban : Menurut teori tumbukan,reaksi kimia terjadi karena adanya 2 jenis
molekul/ partikel yang bertumbukan. Suatu reaksi bergantung pada jumlah tumbukan
yang terjadi antar molekul/partikel per satuan waktu. Jika tumbukannya tidak
terorientasi maka tidak akan terjadi reaksi kimia.Ini didasarkan pada :
1. Tiap molekul pereaksi A dan B dianggap sebagai bola,masing-masing dengan
diameter σA dan σB dengan mA dan mB.
2. Tiap tumbukan yang berlangsung antar A dan B menghasilkan suatu reaksi.
A + B à hasil reaksi
3. Mengapa nilai K yang dihitung secara teoritik berbeda dengan secara eksperimen?
Jawaban : Berdasarkan konsep Arhenius,tidak semua tumbukan antar molekul
menghasilkan reaksi. Hanya moleku-molekul yang memiliki energi lebih besar dari
energy pengaktifan (Ea) dapat menghasilkan reaksi dan sebaliknya.Karena hal itu
tidak memberikan sumbangan harga tetapan laju k.Perhitungan k dengan
menggunakan hukum Arhenius menghasilkan harga k yang cukup dekat dengan harga
k yang diperoleh secara eksperimen.
4. Apa perbedaan antara teori tumbukan dan teori keadaan transisi pada laju reaksi?
Jawaban : Perbedaannya adalah teori tumbukan membahas berapa jumlah
molekul yang bertumbukan per satuan waktu dan teori keadaan transisi membahas
berapa frekuensi pecahnya kompleks teraktifan per satuan waktu.
5. Apa hubungan energi kinetik dan enegi pengaktifan dengan teori keadaan transisi
pada laju reaksi?
Jawaban : Apabila suatu sistem reaksi memiliki kenaikan suhu maka akan
memperbesar energi kinetik pada sistem sehingga akan lebih banyak molekul yang
memiliki Ea dan akan lebih banyak yang dapat mencapai keadaan transisi.Maka laju
reaksi akan diperbesar.

III. IDENTIFIKASI ISTILAH PENTING


a. Teori tumbukan sederhana
Menurut teori ini laju reaksi didasarkan pada jumlah tumbukan per satuan waktu
volume per satuan waktu dan molekul-molekul yang diambil bagian dalam
tumbukan harus mempunyai energi cukup sebelum molekul-molekul tersebut dapat
diubah menjadi produk.
(Dogra, S. K., dan Dogra, S. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI PRESS)

b. Teori keadaan transisi


Teori ini berdasarkan pada reaktan diubah menjadi suatu kompleks teraktivasi
sebelum diubah menjadi produk dan ada suatu kesetimbangan antara kompleks
yang teraktivasi dan reaktan.
(Dogra, S. K., dan Dogra, S. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI PRESS)

IV. RANGKUMAN

TEORI LAJU REAKSI

Laju reaksi adalah berubahnya suatu rektan atau konsentrasi pereaksi per satuan waktu.
Laju reaksi yang besar mempunyai reaksi yang cepat, sedangkan laju reaksi yang kecil
mempunyai reaksi yang lambat. Ada dua teori yang menjelaskan teori laju reaksi yaitu :

1. Teori tumbukan
Teori ini didasarkan pada teori kinetika gas.
A+B hasil reaksi
Sesuai dengan teori kinetika gas, jumlah dua jenis molekul A dan B sama halnya
jumlah tumbukan yang terjadi per satuan waktu.

Teori kinetika gas:

Z= {8 T( )}1/2 [A][B]

Karena laju reaksi per satuan volume sama dengan jumlah tumbukan per satuan
volume per satuan waktu.

r= {8 T( )}1/2 [A][B]

r = k[A][B]

k= {8 T( )}1/2

Ternyata nilai k yang dihitung lebih besar daripada nilai k pada hasil eksperimen. Hal
ini sesuai dengan postulat Arrhenius yang berbunyi :
Tidak semua tumbukan antar molekul menghasilkan reaksi. Hanya molekul-molekul
yang memiliki energi sama dengan atau lebih besar dari energi pengaktifan dapat
menghasilkan reaksi. Tumbukan antar molekul yang terjadi dengan energi lebih
rendah dari Ea tidak akan menghasilkan reaksi, karena tidak memberikan sumbangan
pada harga tetapan laju k.
k= {8 T( )}1/2 –Ea/RT

k = A.e–Ea/RT

A= {8 T( )}1/2

Dengan memasukkan data ukuran dan massa dari molekul-molekul pereaksi serta
harga energi pengaktifan yang diamati, dan menghasilkan harga k yang tidak jauh
berbeda dengan harga k pada eksperimen.
Jadi, Kesimpulannya :
- Laju reaksi bergantung pada konsentrasi reaksi, karena jumlah tumbukan per detik
bertambah jika konsentrasi bertambah.
- Laju reaksi bergantung pada sifat pereaksi karena energi pengaktifan yang
berbeda
- Laju reaksi bergantung pada suhu (T) karena jumlah molekul berenergi cukup
untuk bereaksi merupakan fungsi suhu.

2. Teori Keadaan Transisi


Dalam teori ini, proses molekul-molekul pereaksi dimulai dari keadaan awal hingga
akhir hingga menghasilkan hasil reaksi (reaktan) yang disebut keadaan peralihan dan
disebut kompleks teraktifan karena memiliki energi potensial yang tinggi.
Molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi kinetik lebih rendah dari Ea, baik
tumbukan dengan sesama maupun dengan dinding, mendapatkan tambahan energi
hingga mencapai yang diperlukan. Efek dari kenaikan suhu adalah memperbesar
energi kinetik rata-rata dari sistem, sehingga energi Ea akan semakin banyak,
mencapai energi transisi, dan laju reaksi akan semakin besar.

Nomor 7

Prediksikanlah konsep, prinsip, atau hukum apa yang akan dibicarakan dalam
pembelajaran selanjutnya berdasar pengalamanmu hari ini ?

Pembelajaran berikutnya mengenai teori laju reaksi yang berkaitan dengan suhu dan
katalis. Terdapat konsep, prinsip, dan hukum yang tercakup dalam materi tersebut.

Konsep : Teori Laju reaksi

Prinsip : Pengaruh suhu dan katalis

Hukum : Kinetika gas

Anda mungkin juga menyukai