“ IMPLEMENTASI STRATEGI:
ISU MANAJEMEN DAN OPERASI ”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Strategik”
Dosen Pengampu :
Dr. Greis M. Sendow, SE., MAB.
Disusun Oleh :
Kelas : B6
JURUSAN MANEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Alokasi Sumber Daya
B. Mengelola Konflik
C. Menyesuaikan Struktur dengan Strategi
D. Restrukturisasi
E. Menghubungkan Kinerja dan Gaji
F. Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi
G. Masalah terhadap Produksi dan Operasi
H. Masalah terhadap Sumber Daya Manusia
I. Contoh Kasus
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis adalah dunia yang begitu luas, semua orang didunia ini pasti akan berusaha
untuk membuat bisnis yang menguntungkan . Maka dari itu, setiap tahun selalu muncul
perusahaan- perusahaan baru baik dalam skala kecil, menengah ataupun atas. Karena semakin
ketatnya persaingan antara pebisnis satu dan yang lainnya, diperlukan pengetahuan dan
pengalaman untuk memenangkan persaingan dan mengatasi segala permasalahan yang ada.
Suatu perusahaan yang maju mempunyai manajemen yang baik. Mereka tahu bagaimana
mengatasi masalah- masalah yang terjadi dan merencanakan semuanya dengan terperinci.
Seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang cepat, tepat dan menguntungkan
perusahaan. Apabila seorang manajer salah dalam mengambil keputusan, maka bukan tidak
mungkin perusahaan akan mengalami kerugian. Manajemen terbagi atas 3 tingkatan, dimulai
dari top manajemen, middle manajemen, dan low manajemen. Masing- masing manajemen
memiliki tugas yang berbeda namun saling berkaitan dan saling mendukung.
Seorang manajer harus mempunyai strategi yang jitu dalam mencapai tujuan perusahaan.
Baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan yang di ambilpun harus
berdasarkan pemikiran yang logis, dan mungkin untuk dicapai. Manajer juga harus
mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan stuktur yang ada dengan strategi yang akan
dijalankan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui setiap kemampuan dan bakat
karyawan, agar tidak salah dalam penempatan tugas. Apabila terjadi konflik antar karyawan
sekecil apapun, maka harus diselesaikan secepat mungkin dengan cara kekeluargaan, jangan
sampai karena konflik tertentu, kegiatan perusahaan akan terganggu dan berakibat pada
kerugian perusahaan. Seorang manajer harus bisa menyatukan rasa persaudaraan antar
karyawan, agar tercipta kedamaian dan kenyamanan dalam bekerja. Apabila karyawan
bekerja dengan nyaman, maka bisa dipastikan produktifitasnya akan meningkat.
Oleh karena itu penting bagi kita mempelajari manajemen strategi beserta isu manajemen
yang terjadi pada saat ini, makalah berikut akan membahas mengenai berbagai macam isu
manajemen dan operasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Alokasi Sumber Daya ?
2. Bagaimana Mengelola Konflik ?
3. Bagaimana Menyesuaikan Struktur dengan Strategi
4. Bagaimana Restrukturisasi ?
5. Bagaimana Menghubungkan Kinerja dan Gaji ?
6. Bagaimana Menciptakan Budaya yang dapat Mendukung Strategi ?
7. Apa Masalah Produksi atau Operasi ketika Menerapkan Stretegi ?
8. Apa Masalah Sumber Daya Manusia ketika Menerapkan Strategi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Alokasi Sumber Daya.
2. Untuk mengetahui dan memahami Mengelola Konflik.
3. Untuk mengetahui dan memahami Penyesuain Struktur dengan Strategi
4. Untuk mengetahui dan memahami Restrukturisasi
5. Untuk mengetahui dan memahami Penghubungan antara Kinerja dan Gaji
6. Untuk mengetahui dan memahami Menciptakan Budaya yang dapat Mendukung Strategi
7. Untuk mengetahui Masalah yang terjadi terhadap Produksi dan Operasi ketika Menerapkan
Strategi
8. Untuk mengetahui Masalah yang terjadi terhadap Sumber Daya Manusia ketika Menerapkan
Strategi
BAB II
PEMBAHASAN
D. Restrukturisasi
Menurut ketentuan Pasal 1 butir angka 11 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara dinyatakan bahwa restrukturisasi merupakan upaya yang
dilakukan dalam rangka penyehatan Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu
langkah strategis untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.
Restrukturisasi ialah suatu perubahan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memberikan manfaat berupa
deviden dan pajak kepada Negara, serta menghasilkan produk dan layanan dengan harga
yang kompetitif kepada konsumen. Selain itu, ada tiga aspek yang menjadi penyebab
dilakukannya restrukturisasi diantaranya:
1. Aspek pertama adalah berhasil diidentifikasinya peluang baru (new opurtunity).
2. Aspek kedua berupa terjadinya peegeseran dalam hal tingkat risiko usaha yang selama
periode tersebut dijalankan.
3. Aspek ketiga adalah kemungkinan terjadinya pergeseran akses permodalan dan kebutuhan
finansial.
Restrukturisasi juga disebut downsizing (mengurangi jumlah
karyawan), rightsizing (menempatkan orang sesuai dengan kompetensinya sambil
memberhentikan mereka yang tidak kompeten), atau delayering (memangkas jalur birokrasi
organisasi). Sehingga restrukturisasi adalah upaya mengurangi skala perusahaan dari segi
jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, dan jumlah tingkat hirarki dalam struktur
organisasi perusahaan. Pengukuran skala ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Restrukturisasi kental dengan kepentingan para pemegang saham dari pada
kepentingan karyawan.
Perusahaan sering melakukan restrukturisasi ketika berbagai rasio tampak dibawah
pesaing sebagaimana ditentukan melalui usaha pembandingan. Pembandingan
(benchmarking) adalah membandingkan sebuah perusahaan terhadap perusahaan terbaik
dalam industri dengan berbagai kriteria kinerja.
Restrukturisasi juga dapat dilakukan dengan perkembangan yang diakibatkan karena
munculnya teknologi baru, sehingga dapat mengancam keselamatan dari satu atau lebih
bisnis perusahaan yang penting di dalam strategi diversifikasi. Bila suatu bisnis perusahaan
didivestasi, maka restrukturisasi yang dilakukan perusahaan atau korporasi umumnya
mencakup upaya menetapkan unit bisnis yang tinggal dan masuk ke dalam grup dengan
strategic fit yang baik.
Manfaat utama dari restrukturisasi adalah menghemat biaya. Untuk perusahaan-
perusahaan yang sangat birokratis, restrukturisasi benar-benar dapat menyelamatkan
perusahaan dari persaingan global dan kematian. Namun dampak negatif restrukturisasi
adalah kurangnya komitmen, kreativitas, dan inovasi karyawan yang menyertai
ketidakpastian dan trauma yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan baik yang
ditangguhkan maupun yang dilaksanakan.
E. Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi
a. Hubungan antara Kinerja dan Gaji dengan strategi tidak memiliki keterkaitan . Karena
sistem penggajian dalam perusahaan telah ditetapkan berdasarkan aturan yang telah dibuat
oleh perusahaan. Tetapi dalam pemberian gaji biasanya perusahaan memberikan kompensasi
kepada setiap individu didalamnya. Kompensasi sendiri berfungsi sebagai strategi atas dasar
meningkatkan kinerja masing– masing individu diperusahaan. Perusahaan menggunakan
kompensasi sebagai alat untuk mendorong tujuan tahunan maupun tujuan jangka panjang
suatu perusahaan. Didalam kompensasi terdapat bermacam – macam jenis kompensasi yang
dapat di berikan kepada setiap individu dalam perusahaan. Contoh kompensasi yang biasanya
diberikan perusahaan adalah bonus atau insentif dan pembagian laba atau bagi hasil.
b. Kriteria seperti penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan juga bisa menjadi
dasar untuk sistem bonus yang efektif. Sistem bonus dapat menjadi sebuah alat yang efektif
untuk memotivasi individu guna mendukung upaya penerapan strategi. Contoh perusahaan
yang memberikan sistem bonus atau insentif adalah PT. Gudang Garam Tbk. Sistem
penggajian dan kompensasi telah di buat sedemikian rupa demi menunjang kinerja individu
perusahaan agar meningkat setiap tahunnya.
c. Kriteria lain yang juga digunakan untuk menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi
adalah pembagian laba atau bagi hasil. Pembagian hasil mendorong karyawan atau
departemen menetapkan target kinerja. Jika aktualnya melampaui tujuan, seluruh anggota
mendapatkan bonus.
d. Selain sistem bonus/insentif dalam kompensasi, masih banyak kombinasi berbagai insentif
strategi penghargaan seperti kenaikan gaji, opsi saham, tunjangan – tunjangan karyawan,
promosi, pujian, pengakuan, kritik, rasa takut, otonomi pekerjaan yang lebih besar, dan
hadiah. Hal tersebut dapat digunakan untuk mendorong individu dalam perusahaan lebih
bekerja keras demi penerapan strategi yang berhasil.
F. Mencipatakan Budaya yang dapat Mendukung strategi
Perusahaan gerakan oleh budaya dan setiap perusahaan beroperasi dalam sebuah
budaya. Seluruh variable yang mendukung keberadaan peruhasaan terhimpun dalam satu
kekuatan yang disebut budaya. Budaya perusahaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan visi
dan strategi perusahaan, tapi hal ini membutuhkan campur tangan yang sangat kuat dan
dominan dari pemilik, pemimpin, dan manajemen perusahaan. Agar semua variable
pembentuk budaya tersebut dapat di arahkan sesuai visi dan misi yang di impikan.
Budaya perusahaan secara tidak langsung akan membangun komitmen untuk saling
berkerjasama mamelalui semua variable pembentuk budaya. Lalu menjadi alat yang mampu
menyampaikan filosofi, untuk menjalankan semua proses kerja yang terfokuskan kepada
efektifitas organisasi, melegitimasi aktivitas, memotivasi staf dan pimpinan, serta
memfasilitasi semua interaksi dan komunikasi kepada stakeholder. Menurut Schein ada
beberapa elemen yang bermanfaat dari hubungan budaya dan strategi sebagai berikut:
1. Pernyataan resmi filosofi, akta pendirian, kredo, materi perusahaan uang digunakan merekrut
dan menyeleksi serta sosialisasi.
2. Mendesain ruang, serambi, dan bangunan
3. Memberikan teladan, pengajaran dan pelatihan oleh pimpinan
4. System kompensasi dan status juga system promosi yang tegas
5. Kisah legenda, mitos, dan perumpamaan mengenai orang-orang serta kejadian penting
6. Apa yang diperhatikan diukur dan dikenaikan oleh pimpinan.
7. Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting dan krisis organisasi
8. Bagaimana organisasi dirancang dan disusun
9. System dan prosedur organisasi
10. Kiteria yang digunakan untuk merekrut, menyeleksi, mempromosikan, mengeluarkan,
memensiunkan dan mengecilkan orang.
Keberadaan budaya organisasi yang sesuai visi dan misi dan strategi perusahaan dapat
mengoptimalkan efisiensi, efektifitas, keharmonisan kerja, keuntungan dan daya tahan
perusahaan dalam menghadapi berbagai risiko dan rintangan.
Bila manajemen perusahaan merasakan budaya yang ada belum sesuai dengan visi,
strategi dan harapan, maka manajemen dapat secara proaktif mengubah budaya organisasi
yang tidak sesuai menjadi sesuai dengan arah dan alangkah. Tapi semua itu membutuhkan
tindakan dan niat yang kuat untuk membangun budaya yang ideal dan kuat.
Pembentukan budaya organisasi yang kuat akan menciptakan eralitas terhadap tata kel
ola perusahaan yang
professional. Hal ini akan membawa efek positif terhadap daya tahan dan keunggulan perusa
haan dalam menghadapi berbagai tantangan dan kompetisi.
Oleh karena itu para penyusun strategi harus berusaha keras melestarikan,
menekankan dan membangun berdasarkan aspek-aspek budaya yang ada untuk membangun
strategi baru yang akan diusulkan .Aspek-aspek budaya yang sudah ada sangat bertentangan
dengan strategi baru maka budaya yang sudah ada di identifikasikan dan diubah sesuai
dengan strategi yang baru. mengubah budaya menyesuaikan dengan strategi biasanya lebih
efektif daripada mengubah strategi agar dapat sesuai dengan budaya. Jack Duncan
mendeskripsikan triangulasi sebagai sebuah teknik multimetode yang efektif untuk
mempelajari dan mengubah budaya perusahaan.Triangulasi mencakup kombinasi
penggunaan observasi yang menonjol .kuesioner yang di selenggarakan sendiri ,dan
wawancara pibadi untuk perubahan yang perlu dibuat dalam budaya sebuah perusahaan demi
perusahaan strategi baru.
Salah satu fokus dalam memadukan manajer dengan strategi adalah bahwa pekerjaan itu
mempunyai tanggung jawab yang spesifik dan relatif statif, walaupun dinamis dalam
pengembangan kepribadian mereka.
3. Menjadi leading carrier dalam penerbangan dalam negeri dan flag carrier dalam
penerbangan internasional
Struktur organisasi
• Restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh pada seluruh sektor perusahaan, salah satunya
dalam bidang manajemen. Sebelumnya, sistem manajemennya adalah 1:3,4, yang artinya satu
manajemen membawahi 3,4 orang staf. Setelah restrukturisasi, sistem ini berubah menjadi
1:7, yang mana satu manajemen memimpin tujuh orang staf. Hal ini bertujuan agar info yang
ada di lapangan bisa tersalurkan secara langsung. • pemangkasan lapisan organisasi juga
dilakukan, Hal ini dilakukan karena lapisan struktur perusahaan dinilai terlalu banyak
sehingga menyebabkan proses komunikasi lambat dan birokrasi yang berbelit-belit. Dengan
memangkas beberapa lapisan organisasi, komunikasi bisa menjadi lebih cepat dan proses
birokrasi dapat dilakukan dengan efisien
Menata ulang aspek bisnis agar seluruh penerbangan Garuda Indonesiamenjadi Positf.
Membangun organisasi dan manajemen Garuda Indonesia yang efektif agar mampu
mengembangkan bisnis Garuda Indonesia sejajar dengan perusahaan penerbangan
internasional.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alokasi sumber daya adalah kegiatan utama manajemen yang memungkinkan
pelaksanaan strategi. Empat macam sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, yaitu sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya
manusia, dan sumber daya teknologi.
Mengelola konflik ialah seorang yang mempunyai pengalaman tentang konflik dan
berniat mengaturnya dengan baik sejalan dengan tujuan yang sedang dikerjakan. Dalam
mengelola konflik dapat menggunakan beberapa pendekatan seperti menghindar,
merendam, dan konfrontansi.
Suatu perubahan dalam strategi sering mengharuskan adanya perubahan dalam
struktur organisasi dengan dua alasan utama. Pertama, struktur yang menentukan bagaimana
tujuan dan kebijakan ditetapkan Suatu struktur harus dirancang untuk mempermudah
perusahaan melaksanakan strategi dan karena itu harus mengikuti strategi. Tanpa strategi atau
alasan untuk misi, perusahaan sulit dalam merancang struktur yang efektif. Dalam mengupas
masalah seperti ini kita harus memfokuskan pada tujuh jenis struktur yaitu:
o Struktur Fungsional
o Struktur Divisional