Tugas Manajemen Keperawatan Teori-Teori
Tugas Manajemen Keperawatan Teori-Teori
“TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
DAN
GAYA KEPEMIMPINAN”
Dosen Pembimbing:
Ainun Jariah
Ahyunin Nadiro
Astuti Wahidah
Ardila
Dina Bunga Kasih
Hj. Juairiah
Isma’ul Nikmah
Muhdi
Siti Khoiriyah
Winda Sari
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN” dengan baik dan tepat waktu.
Adapun pembuatan makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai tugas dari mata
kuliah “MANAJEMEN KEPERAWATAN”. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan
membantu dalam pembuatan makalah sehingga semua dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar. Selain itu, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
terhadap kekurangan dalam makalah agar selanjutnya penulis dapat memberikan karya
yang lebih baik dan sempurna. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pengetahuan para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN...................................................................... 5
B. TEORI KEPEMIMPINAN......................................................................... 5
C. GAYA KEPEMIMPINAN.......................................................................... 12
A. KESIMPULAN........................................................................................ 15
B. SARAN.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik dibicarakan.
Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti penting keberadaan
seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa kepemimpinan
merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi. Lebih dari itu,
kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan dan
kedewasaan serta kematian organisasi.
Pada tahun 1997, lebih dari 5000 perawat dari 120 negara bertemu dalam kongres
ke-21 International Council Of Nurses (ICN) di Vancouver, British Columbia, untuk
membahas arah pelayanan kesehatan internasional dari perawat diseluruh dunia. Tema
utama dari kongres tersebut adalah bagaimana “memancing para perawat untuk melatih
kemampuan kepemimpinan” mereka sebagai pendamping, dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Tenaga keperawatan merupakan salah satu sumber daya
manusia dalam suatu unit pelayanan keperawatan, dimana kualitas pelayanan keperawatan
sangat berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusianya (Nayak, 2007).
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan
rumah sakit secara menyeluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur keberhasilan
pencapaian tujuan rumah sakit, bahkan sering menjadi faktor penentu citra rumah sakit di
mata masyarakat. Hal ini bekaitan dengan kepemimpinan perawat dalam pelayanan
keperawatan dan tuntutan profesi sebagai tuntutan global, bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional, dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia.
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun luar profesi keperawatan yang bersifat
konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran
sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator,
konsultan dan peneliti. Melihat fungsinya yang luas sebagaimana tersebut di atas, maka
perawat profesional harus dipersiapkan dengan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik sebagai
pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan (Aziz
Alimul, 2004).
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:
a. Menjelaskan teori-teori kepemimpinan
b. Menjelaskan macam-macam gaya kepemimpinan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
B. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri ideal yang
perlu dimiliki pemimpin menurut Ghizeli dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain: terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan
nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagaio rumusan sifat,
5
ciri atau perangai pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan
prinsip keteladanan.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain :
Kecerdasan
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Sikap Hubungan Kemanusiaan
6
Seorang bisa muncul sebagai pemimpin yg efektif bila dilandasi bakat yg dibawa sejak
lahir serta diberi kesempatan menduduki jabatan pimpinan dan kesempatan mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
(Leader are born and made)
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam
hal ini, pimpinan mempunyai deskripsi perilaku:
Perilaku pemimpin yang berorientasi kepada baawahan ditandai oleh penekanan pada
hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan
bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian
tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continum pada
dasasrnya ada dua yaitu berorientasi pada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan
model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi
yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan atau hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah
fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF. Soner, 1978: 442-443).
Tingkah laku pemimpin lebih terkait dengan proses kepemimpinan. Karena itu, ada
dua dimensi utama kepemimpinan yang dikenal dengan nama konsiderasi dan struktur
inisiasi. Dua macam kecenderungan perilaku kepemimpinan tersebut pada hakekatnya tidak
dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan.
7
yang akan dikerjakan oleh anggota kelompok
Studi Michigan University mengidentifikasi dua gaya
kepemimpinan yang sama dengan studi yang dilakukan oleh
Ohio State University.
= salah satu gaya terfokus pada pekerja dan gaya yang satunya
terfokus pada pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu gaya
kepemimpinan yang terbaik. Efektivitas gaya kepemimpinan
tertentu tergantung pada situasi di mana gaya tersebut
diterapkan.
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa perilaku pemimpin yang efektif
melakukan konsiderasi tergantung pada aspek berikut:
Kepuasan pengikut terhadap pemimpin tergantung pada derajat konsiderasi yang
ditunjukkan oleh pemimpin.
Konsiderasi pemimpin lebih berpengaruh terhadap pengikut ketika pekerjaan tidak
menyenangkan dan mendesak, dari pada ketika pekerjaan menyenangkan dan tidak
mendesak.
Pemimpin yang menunjukkan konsiderasi dapat melakukan inisiasi struktur yang lebih
banyak tanpa mengurangi kepuasan pengikutnya.
Konsiderasi yang diberikan sebagai respons terhadap kinerja yang baik akan
meningkatkan kemungkinan kinerja yang baik di masa depan.
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pimpinan menurut teori situasional ditentukan oleh ciri
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan factor
waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah:
8
Norma yang dianut kelompok
Rentang kendali
Ancaman dari luar organisasi
Tingkat stress
Iklim yang terdapat dalam organisasi
a. Teori Kontingensi
Model Contingency dari kepemimpinan yang efektif dikembangkan oleh Fiedler (1967) .
Menurut model ini, maka the performance of the group is contingen upon both the
motivasional system of the leader and the degree to which the leader has control and
influence in a particular situation, the situational favorableness (Fiedler, 1974:73).
Dengan perkataan lain, tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh
sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan
mempengaruhi suatu situasi tertentu.
9
Representasi Model Kontingensi Fiedler
(Sumber: diadaptasi dari Chapter Seventeen, Leadership, 2001,
The McGraw-Hill Company, Inc.)
Struktur Tugas
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah
Kekuatan posisi
Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Kuat Kuat Lemah
b. Teori Normatif
10
dimana pemimpin cenderung untuk mengorganisasikan dan menentukan peranan-peranan
para pengikut, menjelaskan setiap kegiatan yang dilaksanakan, kapan dan dimana, dan
bagaimana tugas diselesaikan.Perilaku Hubungan berkenaan dengan hubungan pribadi
pemimpin dengan individu atau para anggota kelompoknya.
d. Teori Kontinum
Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa
pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang
menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang
menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau
wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan
pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta
memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman
dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara
lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta
memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan.Selain itu, orientasi utama dari
perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
11
e. Teori Path-Goal
Tokoh-tokoh dari teori ini adalah Georgepoulos (Univ. Michigan), Martin Evans dan
Robert House. Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang
mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Jalan itu seperti:
Perhatian utama model ini adalah perilaku pimpinan dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang
harus diselesaikan oleh bawahannya.
C. GAYA KEPEMIMPINAN
12
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang
ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing -masing anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi.
13
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri
dari teknokrat-teknokrat dan administrator-administratur yang mampu menggerakkan
dinamika modernisasi dan pembangunan.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki
yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan
dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin
sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari
proses internal (leadership from the inside out).
B. SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri.
Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak
mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin
kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
15
DAFTAR PUSTAKA
James A.F. Stoner, Management, Secont Editions, Prentice-Hall International, Inc., 1982.
Robert J. Thierauf, Robert C. Klekamp, Daniel W. Gedding, Management Principles and
Practices: A Contigency and Questionnare Approach, John Willey & Son, New York,
1997
Stephen J. Carrol & Henry L. Tosy, Organizational Behavior, John Willey & Son, New
York, 1977
Fiedler, F.E.1967. A Theory of Leadership Effectivenss, New York: McGraw-Hill.
Stoner, James A.F dan R. Edward Freeman. 1989. Management, Prentice-Hall of India.
Vroom V. dan Yetton, P. 1974. Leadership and Decision Making, Pittsburgh, PA:
University of Pittsbyrgh Press.
Robbins, Stephen, et.al. 1994. Organizational Beharviour: Concepts, Controversies and
Applications, Prentice-Hall Australia and New Zealand.
Howell, J.M. dan Avolio, B.J. 1993. Transformational Leadership,Transactional
Leadership, Locus of Control Support for Innovation, Journal of Applied Psychology 78,
p. 891-902.
http://mochazmcpower.blogspot.com/2013/01/macam-macam-gaya-
kepemimpinan_20.html
http://ninda-psikologi.blogspot.com/2009/11/teori-kepemimpinan-teori-
kepemimpinan.html
16