Disusun oleh:
Kelompok 01
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I. RESEP
Berikut adalah resep standar untuk pemakaian jamu dalam sehari:
R/ Orthosiphoni Folium 5g
Foeniculi Fructus 2g
Equiseti Herba 7g
Mfla inf. Ad 140 ml s2dd @ 70 ml
e. Kandungan kimia
Daun mengandung minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60
macam sesquiterpens dan senyawa fenolik. 0,2% flavonoid lipofil
dengan kandungan utama sinensetin, eupatorin, skutellarein,
tetrametil eter, salvigenin, rhamnazin; glikosida flavonol, turunan
asam kafeat (terutama asam rosmarinat dan asam 2,3-dikaffeoil
tartarat ), metilripariokromen A 6-(7,8-dimetoksi-2,2-dimetil [2H,1-
benzopiran]-il), saponin serta garam kalsium (3%) dan
myoinositol.4,9,13). Hasil ekstraksi daun dan bunga Orthosiphon
stamineus ditemukan metilripariokromen A atau 6-(7,8-
dimetoksietanon). Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa
flavon dalam bentuk aglikon, 2 macam glikosida flavonol, 1 macam
senyawa kumarin, asam kafeat dan 7 macam senyawa depsida
turunan asam kafeat, skutellarein, 6-hidroksiluteolin, sinensetin.
f. Manfaat tanaman
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai
bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai
(simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih
(diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat
menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya
penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping
itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal,
batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
Untuk diuretikum:
Dipakai kurang lebih 25 gram daun segar atau yang sudah
dikeringkan, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, terhitung
setelah air mendidih. Hasil rebusan diminum sehari dua kali 1/2
gelas pagi dan siang.
2. Foeniculi vulgare
a. Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Apiales
Suku : Apiaceae
Marga : Foeniculum
Jenis : Foeniculum vulgare
b. Nama umum : Adas
c. Nama simplisia : Foeniculi Fructus
d. Deskripsi
Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2m, tumbuh
merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang
hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya
wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan
sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan
bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga
payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang
bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota
berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk,
panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua
cokelatagak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya
cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara
asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi
rasanya relatif seperti kamfer.
e. Kandungan kimia
Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil
sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam
minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri
obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai
bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan
mengharumkan ramuan obat.
f. Manfaat tanaman
Buah bermanfaat untuk mengatasi : sakit perut (mulas), perut
kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare, sakit kuning
(jaundice), kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas (asma),
haid: nyeri haid, haid tidak teratur, air susu ibu (ASI) sedikit, susah
tidur (insomnia), pembengkakan saluran sperma (epididimis),
penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis),
mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya,
rematik gout, dan keracunan tumbuhan obat atau jamur.
3. Equisetum debile
a. Klasifikasi
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Equisetinae
Bangsa : Equisetales
Suku : Equisetaceae
Marga : Equisetum
Jenis : Equisetum debile
b. Nama umum : Greges Otot
c. Nama simplisia : Equiseti Herba
d. Deskripsi
Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul
pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi
air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di
rawa-rawa. Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Tanaman
pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain,
tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang
agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas
panjang. Cabang-cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu
hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku,
tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan
sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa
bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam.
Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah
berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.
e. Kandungan kimia
Herba greges otot mengandung Asam kersik 5%-10%, asam
oksalat, asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium,
natrium, thiaminase dan saponin.
f. Manfaat tanaman
Radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis,
Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir, Rematik,
nyeri persendian.
g. Cara pemakaian di masyarakat
Untuk nyeri sendi:
10-15 g herba kering, direbus dan diminum dua kali sehari.
Hepatitis dan wasir:
30 g herba greges otot direbus, dan diminum sebagai teh.
Rematik:
15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.
Cara Pakai :
VI. KESIMPULAN
1. Formulasi jamu dari tumbuhan Orthosiphon stamineus, Foeniculum vulgare
dan Equisetum debile digunakan untuk mengobati penyakit osteoarthritis.
2. Cara penggunaan simplisia yaitu dengan direbus dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas untuk diminum dalam dua kali dalam sehari. Masing-masing
sebanyak setengah gelas.
3. Jamu harus disimpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya
matahari.
4. Pasien dianjurkan untuk menjaga berat badan dan pola makan.
VII. PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 2015. Jamu dan Kesehatan Edisi II. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Ardiyanto, D., Ismoyo, S. P. T., 2013. Studi Klinis Formula Jamu untuk
Osteoarthritis Sendi Lutut. Widyariset. 16: 02, 251-258.
Van Steenis, C.G.G.J., 1975, Flora untuk anak sekolah Indonesia, P.T. Pradnya
Paramita, Jakarta.