Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan inteligensi memang harus benar-benar dipahami
secara teliti biar kita semua bisa tau apa inteligensi itu sendiri. Serta yang harus
difahami secara detail dalam pembagian kecerdasan/tingkat kecerdasan, dengan
memahami tingkat kecerdasan itu kita bisa tahu bahwa dalam diri kita sendiri ada
kecerdasan yang tidak pernah kita sadari.
Intelegensi setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, kita perlu
mengenali dengan betul dibidang apa kecerdasan yang kita miliki.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan inteligensi ?
2. Apa saja teori-teori tentang inteligensi ?
3. Apa saja jenis-jenis inteligensi ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasaan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian tentang inteligensi.
2. Untuk mengetahui teori-teori tentang inteligensi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis inteligensi.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Inteligensi
Intelegensi merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir dan di
anggap sebagai kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya
dimiliki oleh manusia, yang dengan kemampuan inteligensi ini
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Inteligensi
dapat juga dipahami sebagai kemampuan yang bersifat umum untuk
mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah kemampuan
yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis psikis seperti abstrak,
berfikir mekanis, matematis, memahami, mengingat bahasa, dan sebagainya.1
Ada 2 tema utama yang terus muncul ketika mendiskusikan hakikat
inteligensi. Pertama, inteligensi adalah kapasitas belajar berdasarkan
pengalaman. Kedua, inteligensi adalah penyesuaian diri seseorang dengan
lingkungannya. Banyak teori yang mengansumsikan bahwa inteligensi
didasarkan pada proses-proses berfikir, dan berfikir itu sendiri diasumsikan
sebagai fungsi dari akal fikiran yang diperkirakan berada di otak.2
Pengertian lain tentang inteligensi beberapa ilmuan menjelaskan
bahwa inteligensi ialah suatu kemampuan umum yang merupakan suatu
kesatuan. Sementara tokoh lainnya berpendapat bahwa inteligensi bergantung
ada banyaknya kemampuan yang saling terpisah. Pendapat lain mengenai
inteligensi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Inteligensi merupakan kemampuan yang tunggal. Charles Spearman
(1863-1945) menyimpulkan bahwa semua tugas dan presentasi mental
hanya menuntut dua macam kualitas saja yaitu inteligensi umum (general
faktor) dan keterampilan individu dalam hal tertentu (spesifik faktor).
Misalnya, ketika seorang harus memecahkan soal aljabar, maka yang

1
Abdul Rahman Shaleh. Psikologi. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), 251.
2
Lynn Wilcox. Psikologi Kepribadian (Jogjakarta : IRCiSoD, 2012), 189.

2
dibutuhkan ialah inteligensi umum dan pemahamannya akan berbagai
rumus dan konsep aljabar itu sendiri. Spearman juga berpendapat bahwa
orang yang cerdas mempunyai banyak sekali faktor umum tersebut.
b. L.L Thurstone (1887-1955) seorang ahli dibidang listrik di Amerika yang
kemudian menerjunkan diri dalam pembuatan tes, lebih menekankan aspek
terpisah-pisah dari inteligensi. Dia menyatakan dengan tegas bahwa
inteligensi umum dari 7 kemampuan yang dapat di bedakan dengan jelas
yaitu :
1. Untuk menjumlah, mengurangi, mengalikan, dan membagi;
2. Menulis dan berbicara dengan mudah;
3. Memahami dan mengerti makna kata yang diucapkan;
4. Memperoleh kesan akan sesuatu;
5. Mampu memecahkan persoalan dan mengambil pelajaran dari
pengalaman lampau;
6. Dengan tepat dapat melihat dan mengerti hubungan benda dalam
ruang;
7. Mengenali objek dengan tepat dan cepat.
Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat kita ketahui bahwa :
a. Kita hanya dapat mengetahui inteligensi dari tingkah laku atau
perbuatan yang tampak. Inteligensi hanya dapat kita ketahui dengan
cara tidak langsung, melalui “kemampuan inteligensinya”.
b. Bagi suatu perbuatan inteligensi bukan hanya kemampuan yang
dibawa sejak lahir saja yang penting faktor-faktor lingkungan dan
pendidikan memegang peranan.3
B. Teori-teori Tentang Inteligensi
Stenberg, ahli teori yang baru-baru ini populer mengajukan 3 bagian
teori. Didalam 3 teori itu ada pemrosesan informasi terdiri dari.
1. Metacomponents yang merupakan pelaksanaan dalam proses pengambilan
keputusan.

3
Abdul Rahman Shaleh. Psikologi, 252-254.

3
2. Performance Components yang merupakan proses yang digunakan dalam
pelaksanaan tugas, misalnya, pemberian kode dan perbandingan.
3. Proses-proses yang digunakan ketika belajar informasi baru.
Stenberg menekankan pentingnya konteks yakni aspek-aspek
lingkungan. Teorinya menjelaskan pada kita sedikit tentang bagaimana
pemprosesan informasi terjadi. Ia menegaskan bahwa meskipun isi inteligensi
bervariasi sesuai denga budaya, perangkat keras (fisiologi), dan potensi
perangkat lunak (proses-proses kognitif, strategi, representasi mental), ia
ditemukan dalam drajat yang berbeda pada setiap orang disemua pergaulan
sosiokultural. Dengan demikian, semua aspek inteligensi berhubungan
dengan konteks. Beberapa ahli yang terkenal menyarankan “seluruh
pendekatan dalam pengukuran inteligensi mugkin menjadi usang”. Apakah
inteligensi itu sendiri atau konsep yang tidak lagi relevan disini ? mungkin
semestinya pertanyaan yang muncul adalah bagaimana seseorang dapat
berfungsi ? dalam berbagai kondisi yang berbeda.4
Adapula teori-teori inteligensi yaitu :
a. Teori “Uni-Faktor”
Pada tahun 1911, Welhelm Stern memperkenalkan suatu teori tentang
inteligensi yang disebut “ Uni-Faktor Theory”. Teori ini dikenal pula
sebagai teori kapasitas umum. Meenurut teori ini inteligensi merupakan
kapasitas atau kemampuan umum. Oleh karena itu cara kerja inteligensi
juga bersifat umum. Reaksi atau tindakan seseorang dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan atau memecahkan sesutu masalah adalah bersifat
umum pula. Kapasitas umum itu timbul akibat pertumbuhan fisiologis
ataupun akibat belajar. Kapasitas umum (General Capacity) yang
ditimbulkan itu dikemukakan dengan kode “G”.
b. Teori “Two-Factors”
Pada tahun 1904, sebalum Stern, seorang ahli matematika yang bernama
Charles Spearman,mengajukan sebuah teori inteligensi. Teori Spearman
dikenal dengan sebutan “Two Kinds of Factors Theory”. Spearman

4
Lynn Wilcox. Psikologi Kepribadian, 191-192.

4
mengembangkan teori inteligensi berdasarkan suatu faktor mental umum
yang diberi kode “G” serta faktor-faktor spesifik yang diberi tanda “S”
menentukan tindakan-tindakan mental unntuk mengatasi permasalahan.
c. Teori “Multi-Faktor”
Teori inteligensi multi-faktor dikembangkan oleh E.L. Thorndike. Teori
ini tidak berhubungan dengan konsep general ability atau faktor “G”.
Menurut teori ini, inteligensi terdiri dari bentuk hubungan-hubungan
neural antara stimulus dan respons. Hubungan-hubungan neural khusus
inilah yang nengarahkan tingkah laku individu. Ketika seseorang dapat
menyebutkan sebuah kata, menghafal sajak, menjumlahkan bilangan atau
melakukan pekerjaan, itu berarti bahwa ia dapat melakukan itu karena
terbentuknya koneksi-koneksi di dalam sistem saraf akibat belajar atau
latihan.
d. Teori “Primari-Mental-Ability”
L.I. Thurstone telah berusaha menjelaskan tentang organisasi inteligensi
yang abstrak. Ia dapat menggunakan tes-tes mental secara teknik-teknik
statistik khusus membagi inteligensi menjadi 5 kemampuan primer yaitu :
1. kemampuan Numeral/Matematis
2. kemampuan Verbal, atau bahasa
3. kemampuan abstraksi berupa visualisasi atau berfikir
4. kemampuan untuk menghubungkan kata-kata
5. kemampuan membuat keputusan, baik induktif maupun deduktif.
Menurut teori “Primari-Mental-Ability” ini inteligensi merupakan
penjelasan dari ke-7 kemampuan primer itu adalah independen serta
menjadikan fungsi-fungsi pikiran yang berbeda atau berdiri sendiri.
e. Teori “Sampling”
Untuk menyelesaikan tentang inteligensi, Godfrey H.Thomson pada tahun
1916 mengajukan sebuah teori yang disebut teori sampling. Teori ini
kemudian disempurnakan lagi dari berbagai kemampuan sampel. Dunia
berisikan berbagai bidang pengalaman itu terkuasai oleh pikiran manusia
tetapi tidak semuanya. Masing-masing bidang hanya dikuasai sebagian

5
saja. Ini mencerminkan kemampuan mental manusia. Inteligensi berupa
berbagai kemampuan yang Over Lapping. Inteligensi beroperasi dengan
terbatas pada setiap sampel dari berbagai kemampuan atau pengalaman
dunia nyata.5
C. Jenis-jenis Kecerdasan (Inteligensi)
Meurut Howard Gardner jenis-jenis kecerdasan ada 8, yaitu.
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata
yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencangkup kepekaan terhadap arti
kata, urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan
termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan dalam mengubah kondisi
pikiran dan menyampaikan informasi. Kecerdasan linguistik merupakan
kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara.
2. Kecerdasan logika-matematika
Ialah kecerdasan dalam hal angka dan logika yaitu kemampuan
seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan
menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia
suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia
mampu melakukan proses berfikir deduktif dan induktif. Proses berfikir
deduktif artinya cara berfikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang
kecil begitu pula berfikir secara induktif adalah sebaliknya. Kecerdasan
logika-matematika merupakan kecerdasan yang dimiliki para ilmuan,
akuntan dan pemogram komputer.
3. Kecerdasan visual-spasial
Adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan
spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal
yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan
kesadaran akan warna, garis, bantuk, ruang, ukuran dan juga hubungan
diantara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini jiga melibatkan

5
Abdul Rahman Shaleh. Psikologi, 255-259.

6
kemampua untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang. Kecerdasan
visual-spasial merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot
dan insinyur mesin.
4. Kecerdasan musikal
Adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan,
mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi, dan timbre dari
musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri
seseorang.
5. Kecerdasan intrapersonal
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan
kelemahan diri sendiri. Mampu memotifasi dirinya sendiri dan melakukan
disiplin diri. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai
(aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral. Contoh orang yang
mempunyai kecerdasan ini yaitu konselor, ahli teologi, dan wirausahaan.
6. Kecerdasan interpersonal
Adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan
orang lain, kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi
dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara, dan gerakan
tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam
berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk kedalam diri
orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang
lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Contoh orang yang
mempunyai kecerdasan interpersonal adalah direktur, dan pimpinan
sebuah perusahaan.
7. Kecerdasan kinestetik
Ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil
untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga
meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya

7
tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Kecerdasan ini mencangkup
bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam
menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai
kecerdasan kinestetik yang tinggi.
8. Kecerdasan Naturalis
Adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan,
mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di
alam maupun lingkungan. Intinya, adalah kemampuan manusia untuk
mengenali tanaman, hewan, dan bagian lain dari alam semesta.6
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasaan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasaan, yaitu:
1) Faktor Bawaan atau Biologis
Dimana faktor ini dipengaruhi oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah,
antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
2) Faktor Minat atau Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
3) Faktor Pembentukan atau Lingkungan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi.
4) Faktor kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
5) Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapatmemilih metode tertentu dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping,kebebasan memilih
metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan
kebutuhannya.7
6
http.//kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html?m=1.11:32.
7
https://rdhani51.wordpress.com/2003/10/23/faktor-yang-mempengaruhi-kecerdasaan-manusia-
wikipedia/20.15

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

9
Intelegensi merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir dan di
anggap sebagai kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya
dimiliki oleh manusia, yang dengan kemampuan inteligensi ini
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Inteligensi
dapat juga dipahami sebagai kemampuan yang bersifat umum untuk
mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah kemampuan
yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis psikis seperti abstrak,
berfikir mekanis, matematis, memahami, mengingat bahasa, dan sebagainya.
Adapun teori-teori tentang inteligensi yaitu,
a. Teori “Uni-Faktor”
Menurut teori ini inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum.
Oleh karena itu cara kerja inteligensi juga bersifat umum.
b. Teori “Two-Factors”
Teori Spearman dikenal dengan sebutan “Two Kinds of Factors Theory”.
Spearman mengembangkan teori inteligensi berdasarkan suatu faktor
mental umum yang diberi kode “G” serta faktor-faktor spesifik yang
diberi tanda “S” menentukan tindakan-tindakan mental unntuk mengatasi
permasalahan.
c. Teori “Multi-Faktor”
Menurut teori ini, inteligensi terdiri dari bentuk hubungan-hubungan
neural antara stimulus dan respons. Hubungan-hubungan neural khusus
inilah yang nengarahkan tingkah laku individu.
d. Teori “Primari-Mental-Ability”
Menurut teori ini dapat menggunakan tes-tes mental secara tehnik-tehnik
statistik khusus membagi inteligensi menjadi 5 kemampuan primer yaitu :
1. kemampuan Numeral/Matematis
2. kemampuan Verbal, atau bahasa
3. kemampuan abstraksi berupa visualisasi atau berfikir
4. kemampuan untuk menghubungkan kata-kata
5. kemampuan membuat keputusan, baik induktif maupun deduktif.

10
Didalam inteligensi ada 8 jenis-jenis inteligensi (kecerdasan) yaitu,
Kecerdasan Linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-
spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan Naturalis.
B. Saran
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan kita, kita harus mampu
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Supaya kita dapat mengetahui
seperti apa tingkat kecerdasan kita.

DAFTAR PUSTAKA
Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi. 2008. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

11
Wilcox, Lynn. Psikologi Kepribadian. 2012. Jogjakarta : IRCiSoD.
http.//kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html?
m=1.11:32.
https://rdhani51.wordpress.com/2003/10/23/faktor-yang-mempengaruhi-
kecerdasaan-manusia-wikipedia/20.15

12

Anda mungkin juga menyukai