Paparan Gubernur Dki Anies Baswedan PSBB Masa Transisi 5ed8cfc9aa4ea
Paparan Gubernur Dki Anies Baswedan PSBB Masa Transisi 5ed8cfc9aa4ea
Penerapan PSBB Masa Transisi PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
Tidak hanya nilai reproduksi virus atau Rt yang menjadi perhatian, tapi Selama ini, Jakarta berada di tingkat merah, kuning. Namun sejak 2
juga berbagai parameter lain, misalnya: tingkat kasus positif, tingkat minggu terakhir, Jakarta telah mencapai tingkat hijau dengan angka 76.
kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah tes, kesiapan
fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan, pertambahan Setiap kebijakan yang dilaksanakan secara disiplin oleh mayoritas
ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien. masyarakat akan memberi dampak yang terlihat pada indikator sekitar
2-3 minggu kemudian. Jadi, ketika pengetatan dilakuka di bulan Maret,
Pemantauan berbagai parameter tidak hanya dilakukan sampai tingkat awal April, maka pelandaian mulai terjadi di pertengahan bulan April.
provinsi atau kota, tapi sampai ke level RW. Tren DKI mulai melandai dan tidak lagi sejalan dengan tren nasional.
Wilayah Kendali Ketat pada 66 RW PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
Gambaran umum Jakarta, yang terdiri dari 11.058.944 warga yang tersebar di 44
kecamatan, 267 kelurahan, 2.741 RW. Beberapa tempat masih dengan kondisi dan
masalah berbeda.
Jakarta memiliki kemampuan mendeteksi penyebaran hingga ke level RW.
Sehingga ketika mengatakan gambaran umum, tetap perlu lihat juga di level
mikronya.
Masih ada 66 RW dengan peningkatan laju incident rate yang masih perlu
menjadi perhatian khusus.
*jumlah RW di Jakarta ada 2.741 RW. Hanya 2,4% RW yg masih butuh
pengendalian ketat, sementara 97,6% RW lainnya relatif terkendali.
Penerapan PSBB Masa Transisi PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Bila kita berhasil melewati fase pertama Maka, BILA tidak disiplin, pusat perbelanjaan
COVID-19 DKI Jakarta MENETAPKAN dengan baik (tanpa ada lonjakan kasus dibuka terlalu bebas tanpa protokol
memperpanjang status PSBB dan berarti dan semua indikator-indikator yang kesehatan, restoran dibuat penuh karena
menetapkan bulan Juni sebagai dimulainya tadi disebut angkanya baik), maka Jakarta ingin mengejar keuntungan, perkantoran
masa transisi. memasuki fase berikutnya, yaitu fase kedua, memaksakan semua orang masuk
di mana kelonggaran akan bisa semakin bersamaan demi mengejar target, kegiatan
Masa transisi menuju kondisi aman, sehat diperluas. ibadah massal menciptakan kerumunan
dan produktif. tanpa jarak aman, maka, konsekuensinya
Dalam masa transisi ini, segala peraturan bisa terjadi lonjakan kasus lagi dan seakan
Dalam masa transisi ini, kegiatan sosial mengenai sanksi terhadap pelanggaran kembali ke kondisi bulan-bulan sebelumnya.
ekonomi sudah mulai bisa dilakukan pembatasan juga masih terus berlaku dan
bertahap, dengan ada batasan yg harus akan terus ditegakkan. Mulai dari Bila ada tanda ini terjadi, maka Pemprov DKI
ditaati. pelanggaran kegiatan usaha dan kegiatan Jakarta dan Gugus Tugas DKI Jakarta tidak
kemasyarakatan yang tidak dikecualikan, ragu dan tanpa menunda akan
Periode ini menjadi periode transisi dari hingga pelanggaran kewajiban penggunaan menggunakan kewenangannya untuk
masa pembatasan menuju kembalinya masker oleh warga. menghentikan kegiatan sosial ekonomi di
kegiatan sosial ekonomi yang memberi masa transisi ini.
manfaat bagi masyarakat luas.
Pada 3 Maret ada 2 kasus positif di Jakarta.
Selama 3 bulan ini, di Jakarta ada 7.623 kasus Pemprov DKI akan dengan segera
Periode transisi ini juga menjadi periode positif, 523 orang meninggal terkonfirmasi menerapkan mekanisme kebijakan
edukasi dan pembiasaan terhadap pola positif COVID, 2.562 orang dimakamkan rem darurat (emergency brake
hidup sehat dan aman sesuai protokol dengan protap COVID, 2.586 orang policy) bila dirasa diperlukan.
COVID-19. dinyatakan sembuh, perekonomian banyak
terhambat.
Fase pertama dari masa transisi ini dimulai
dengan melakukan pelonggaran HANYA atas
kegiatan-kegiatan yang memiliki manfaat
besar bagi masyarakat DAN memiliki efek
risiko yang terkendali. Fase pertama
diharapkan bisa tuntas di akhir bulan Juni. Transportasi lebih hemat
Terintegrasi dengan hebat
21 Mei 1.08
4
Estimasi Rt
26 Mei 1.05
1.00 50
0.99 27 Mei 1.05
1
28 Mei 1.04
0 0 29 Mei 1.04
14 Maret 1 April 15 April 1 Mei 31 Mei 1 Jun 2 Jun 3 Jun 30 Mei 1.03
31 Mei 1.00
Laporan Kasus per Hari 95% Credible Interval Estimasi Rt
1 Juni 0.99
Reproduction Number (Rt) = tingkat penularan. 2 Juni 0.99
Jika R=4, artinya satu orang berpotensi menularkan pada empat orang.
Jika R<1, artinya potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada. 3 Juni 0.99
Wabah akan terus bertambah bila R>1, dan wabah akan berkurang bila R<1. Rt (effective reproduction number) diestimasi dengan metode Bayesian
Sumber data: Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia
Indikator Pelonggaran Pembatasan Sosial
Disusun oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia (2 Juni 2020)
*) Untuk Domain Epidemologi dan Kesehatan Publik, menggunakan kondisi selama 14 hari terakhir sebelum penilaian, sedangkan
untuk Domain Fasilitas kesehatan menggunakan kondisi sampai saat penilaian.
Skor Akhir :
70-100
Pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan secara
40-69
Pembatasan sosial dengan jumlah test dan kesiapan
fasilititas kesehatan perlu ditingkatkan lagi.
03/04/20
05/04/20
07/04/20
Kasus Positif Harian
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
Indonesia
DKI Jakarta
Luar DKI Jakarta
0
5
10
15
20
25
30
35
02/03/20 40
03/03/20
04/03/20
08/03/20
10/03/20
12/03/20
14/03/20
16/03/20
24/03/20
26/03/20
28/03/20
30/03/20
01/04/20
03/04/20
05/04/20
Jumlah Kematian Harian
07/04/20
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
Indonesia
DKI Jakarta
Luar DKI Jakarta
Mapping Kelurahan Menurut
Kecepatan IR COVID-19
per 100.000 Penduduk
(Periode 15 - 30 Mei 2020)
Kepulauan Seribu
Desa.shp
0
0.1 - 24.63
24.64 - 49.26
49.27 - 73.89
73.9 - 99.65
Penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) di Sejumlah RW
66 RW dari total 2.738 RW di DKI Jakarta (2,48%). Data per tanggal 1 Juni 2020,
dapat berubah tergantung kondisi di masing-masing RW.
Jakarta Barat Jakarta Utara
Penjaringan 2 RW
Grogol 1 RW
Sunter Agung 1 RW
Tomang 1 RW
Lagoa 1 RW
Tangki 2 RW
Rawa Badak Selatan 1 RW
Krukut 1 RW
Jembatan Besi 4 RW
Total : Total : Cilincing 1 RW
Maret - April
- Mei 2020
Periode edukasi dan pembiasaan terhadap pola hidup sehat Warga sehat diperbolehkan berkegiatan di luar rumah.
dan aman sesuai protokol COVID-19
Dilarang bepergian bagi warga tidak sehat/bugar.
Periode transisi dari masa pembatasan menuju perluasan
Fasilitas/kegiatan hanya digunakan dengan maks. 50% kapasitas.
kegiatan sosial ekonomi produktif.
Selalu gunakan masker jika berada di luar rumah.
Setiap Fase berlaku satu bulan dan bisa diperpanjang sesuai
hasil pemantauan kondisi pengendalian wabah COVID-19. Jaga jarak aman 1 m antar orang.
Kebijakan Rem Darurat (Emergency Brake Policy): Apabila terjadi Cuci tangan dengan sabun secara rutin
tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI bisa
Menerapkan etika batuk, bersin.
menghentikan semua kegiatan dan
menerapkan kembali melakukan pengetatan. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, warga lanjut usia, ibu hamil, dan
anak-anak belum diperbolehkan.
Protokol di Rumah: Protokol Aktivitas Sosial dan Ekonomi:
Cuci tangan setiap kembali dari bepergian (lebih aman jika mandi). Jumlah peserta/orang harus kurang dari 50% kapasitas
tempat/ruang.
Batasi jumlah tamu agar tetap bisa jaga jarak aman di rumah.
Ada jarak aman antar orang yaitu 1 m.
Gunakan masker di rumah jika sedang sakit atau jika ada keluarga yang sakit.
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah
digunakan setiap kegiatan.
Protokol Pergerakan Penduduk:
Protokol Tempat Kerja:
Utamakan jalan kaki dan sepeda.
Proporsi karyawan yang bekerja di kantor adalah 50% dari seluruh
Kendaraaan Bermotor Pribadi (sepeda motor dan mobil) beroperasi
karyawan, 50% yang lain bekerja dari rumah.
dengan protokol kesehatan.
Setiap kantor/usaha membagi jam kerja karyawannya yang berada
Kendaraan umum massal (termasuk terminal, halte, stasiun) diisi hanya
di kantor sekurang-kurangnya dua kelompok waktu yang berbeda
dengan 50% kapasitas dan antrian penumpang berjarak 1 m antar orang.
(minimal jeda 2 jam) untuk mengendalikan kapasitas saat mobilitas
Kendaraan umum non-massal (ojek/mobil) beroperasi dengan protokol datang, pulang, istirahat di gedung tinggi. (Sebagai ilustrasi: 50%
COVID-19. mulai masuk kerja pukul 07.00, jam istirahat pukul 11.00; 50% mulai
masuk kerja pukul 09.00, jam istirahat pukul 12.30).
Pendidikan:
Akhir Juni
Bidang *11 Sektor yang telah diizinkan beroperasi (5 - 7 Juni) (8 - 14 Juni) (15- 21 Juni) (22 - 28 Juni)
selama PSBB, dapat diteruskan Sabtu - Senin - Sabtu - Senin - Sabtu - Senin - Sabtu -
Jumat Minggu Jumat Minggu Jumat Minggu Jumat Minggu
EVALUASI FASE-1
Pergudangan 50%
Tempat kerja Pertokoan/retail/showroom/dll (berdiri sendiri/stand alone) 50%
dan tempat usaha UMKM binaan Pemprov (lokasi binaan / sementara) 50%
Pasar, pusat perbelanjaan, mall (non-food/pangan) 50%
Layanan pendukung (bengkel, servis, fotokopi, dll) 50%
Taman rekreasi indoor 50%
Taman rekreasi outdoor 50%
Kebun binatang 50%
Fasilitas olahraga outdoor 50%
Museum, galeri 50%
Kegiatan sosial
dan budaya Perpustakaan 50%
Taman, RPTRA 50%
Pantai 50%
Mobilitas kendaraan pribadi 50% (Sepeda motor & mobil berpenumpang 1 KK dapat 100%)
Pergerakan orang Mobilitas angkutan umum massal 50%
menggunakan Taksi (konvensional & online) 50%
moda transportasi
Ojek (online & pangkalan) 100%
*Misal: Rumah makan boleh mulai dibuka pada Senin, 8 Juni 2020 KEBIJAKAN REM DARURAT (EMERGENCY BRAKE POLICY)
dengan maks. tamu sebanyak 50% dari kapasitas.
Protokol per Sektor
Rumah Ibadah Klinik Kecantikan
Jumlah peserta ibadah maksimal 50% dari Kapasitas Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Menerapkan jarak aman (1 m) antar orang Wajib menggunakan masker bagi tamu dan pegawai klinik dan
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah sarung tangan bagi pegawai klinik
kegiatan Wajib melakukan penyemprotan disinfektan seluruh peralatan
Setelah tempat ibadah dipakai untuk kegiatan rutin, ditutup kembali setelah dipakai satu (1) tamu
Bagi Masjid/Musholla:
Fasilitas olahraga outdoor, Taman & RPTRA:
Tidak menggunakan Karpet/ Permadani, setiap jamaah harus
membawa sendiri sajadah/alat sholat Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Penitipan alas kaki ditiadakan, setiap jamaah harus membawa Pengunjung/tamu hanya diperuntukkan bagi warga setempat
sendiri kantong/tas dan membawa masuk alas kakinya Tidak diperbolehkan bagi anak usia 0-9 tahun, ibu hamil, dan lansia
masing-masing Tidak berkerumun lebih dari 5 orang