Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DALAM

PENATAAN HUKUM NASIONAL


(Suatu Kajian terhadap Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)

Suriyati Hasan
Stia Al Gazali Barru | Suriyatihasan72@gmail. com

ABSTRAK

Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan


perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang
menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-
indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang

telah ditetapkan. Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki
dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini
kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut
sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 55


(Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya. Nasional, adalah satu kesatuan tata
Perencanaan pembangunan daerah cara perencanaan pembangunan
seperti diamanatkan oleh Undang-Undang untuk menghasilkan rencana- rencana
Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN, pembangunan dalam jangka panjang,
mewajibkan daerah untuk menyusun
jangka menengah, dan tahunan yang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
tahun yang berisi tentang visi, misi dan negara dan masyarakat di tingkat Pusat
arah pembangunan daerah. dan Daerah.
Kata Kunci : Perencanaan, pem- Asas dan Tujuan Sistem
bangunan, daerah Perencanaan Pembangunan Nasional :
• Asas Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
A. PENDAHULUAN
1. Pembangunan nasional disele-
Pembangunan nasional adalah suatu nggarakan berdasarkan
rangkaian upaya pembangunan yang demokrasi dengan prinsip-
dilakukan secara berkesinambungan prinsip kebersamaan, ber-
dalam semua bidang kehidupan keadilan, berkelanjutan, ber-
masyarakat, bangsa dan negara wawasan lingkungan, serta
untuk mewujudkan tujuan nasional. kemandirian dengan menjaga
Pembangunan nasional dilakukan keseimbangan kemajuan dan
dalam rangka merealisasikan tujuan kesatuan nasional.
nasional seperti yang tertulis dalam 2. Perencanaan pembangunan
Pembukaan Undang-Undang Dasar nasional disusun secara
1945, yaitu melindungi segenap bangsa sistematis, terarah, terpadu,
dan segenap tumpah darah indonesia, menyeluruh, dan tanggap
meningkatkan kesejahteraan umum, terhadap perubahan.
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 3. SPPN diselenggarakan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan asas umum
yang berdasarkan kemerdekaan, penyelenggaraan negara:
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Asas kepastian hukum,
Sistem Perencanaan Pembangunan Asas tertib penyelenggaraan
Nasional, menurut Undang-Undang negara, Asas kepentingan
Nomor 25 Tahun 2004 tentang umum, Asas keterbukaan,
Sistem Perencanaan Pembangunan Asas proporsionalitas, Asas

56 Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018


Suriyati Hasan

profesionalitas, dan Asas pembangunan; dan


akuntabilitas. - Penyusunan rancangan akhir
• Tujuan Sistem Perencanaan rencana pembangunan.
Pembangunan Nasional 2) Penyusunan RPJM Nasional/
1. Mendukung koordinasi antar- Daerah dan RKP/RKPD dilakukan
pelaku pembangunan. melalui urutan kegiatan:
2. Menjamin terciptanya integrasi, - Penyiapan Rancangan Awal
sinkronisasi, dan sinergi baik Rencana Pembangunan;
antar-Daerah, antar-ruang, - Penyiapan Rancangan Rencana
antar-waktu, antarfungsi Kerja;
pemerintah maupun antara - Musyawarah Perencanaan
Pusat dan Daerah Pembangunan; Dan
3. Menjamin keterkaitan dan - Penyusunan Rancangan Akhir
konsistensi antara perencanaan, Rencana Pembangunan.
penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan. b. Penetapan Rencana

4. Mengoptimalkan partisipasi • Penetapan Pembangunan Jangka


masyarakat Panjang
5. Menjamin tercapainya - RPJP Nasional ditetapkan
penggunaan sumber daya dengan Undang-undang.
secara efisien, efektif, - RPJP Daerah ditetapkan dengan
berkeadilan, dan berkelanjutan Peraturan Daerah.
Tahapan Perencanaan dan • Penetapan Pembangunan Jangka
Kelembagaan dalam SPPN. Tahapan Menengah
Perencanaan Pembangunan Nasional - RPJM Nasional ditetapkan
meliputi : dengan Peraturan Presiden
a. Penyusunan Rencana paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah Presiden dilantik.
1) Penyusunan RPJP dilakukan
- Renstra-KL ditetapkan
melalui urutan:
dengan peraturan pimpinan
- Penyiapan rancangan awal Kementerian/Lembaga setelah
rencana pembangunan; disesuaikan dengan RPJM
- Musyawarah perencanaan Nasional.

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 57


- RPJM Daerah ditetapkan Lembaga melakukan evaluasi
dengan Peraturan Kepala kinerja pelaksanaan rencana
Daerah paling lambat 3 (tiga) pembangunan Kementerian/
bulan setelah Kepala Daerah Lembaga periode sebelumnya.
dilantik. - Kepala Satuan Kerja Perangkat
- Renstra-SKPD ditetapkan Daerah melakukan evaluasi
dengan peraturan pimpinan kinerja pelaksanaan rencana
Satuan Kerja Perangkat Daerah pembangunan Satuan Kerja
setelah disesuaikan dengan Perangkat Daerah periode
RPJM Daerah. sebelumnya.
• Penetapan Pembangunan Tahunan - Menteri/Kepala Bappeda
- RKP ditetapkan dengan menyusun evaluasi rencana
Peraturan Presiden. pembangunan berdasarkan
- RKPD ditetapkan dengan hasil evaluasi pimpinan
Peraturan Kepala Daerah. Kementerian/Lembaga dan
evaluasi Satuan Kerja Perangkat
c. Pengendalian Pelaksanaan Rencana Daerah.
- Pengendalian pelaksanaan - Hasil evaluasi menjadi bahan
rencana pembangunan bagi penyusunan rencana
dilakukan oleh masing-masing pembangunan Nasional/
pimpinan Kementerian/ Daerah untuk periode
Lembaga/ Satuan Kerja berikutnya.
Perangkat Daerah.
Kelembagaan Sistem Perencanaan
- Menteri/ Kepala Bappeda Pembangunan Nasional meliputi :
menghimpun dan menganalisis
- Presiden menyelenggarakan
hasil pemantauan pelaksanaan
dan bertanggung jawab atas
rencana pembangunan dari
Perencanaan Pembangunan
masing-masing pimpinan
Nasional.
Kementerian/ Lembaga/
- Dalam menyelenggarakan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Perencanaan Pembangunan
sesuai dengan tugas dan
Nasional, Presiden dibantu
kewenangannya.
oleh Menteri.
d. Evaluasi Pelaksanaan Rencana.
- Pimpinan Kementerian/
- Pimpinan Kementerian/ Lembaga menyelenggarakan

58 Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018


Suriyati Hasan

perencanaan pembangunan (dilaksanakan menurut jenjang


sesuai dengan tugas dan pemerintahan) yaitu dari atas ke
kewenangannya. bawah atau dari bawah ke atas
- Gubernur selaku wakil dalam hierarki pemerintahan.
Pemerintah Pusat meng-
koordinasikan pelaksanaan
perencanaan tugas-tugas B. METODE PENELITIAN
Dekonsentrasi dan Tugas
Dalam penulisan artikel ini penulis
Pembantuan.
menggunakan metode penulisan
Pendekatan Proses Perencanaan kepustakaan yang dilakukan melalui
Pembangunan dalam SPPN : pengumpulan data yang diperoleh dari
1. Pendekatan Politik peraturan perundang-undangan serta
Pemilihan Presiden/ Kepala dengan cara menelaah buku-buku,
Daerah menghasilkan rencana artikel, dan internet yang berhubungan
pembangunan hasil proses politik dengan perencananaan pembangunan
(public choice theory of planning), terkait penataan hukum nasional.
khususnya penjabaran Visi dan
Misi dalam RPJM/D.
2. Proses Teknokratik
C. PEMBAHASAN
Perencanaan yang dilakukan oleh Perencanaan Pembangunan
perencana profesional, atau oleh Menghadapi realitas kehidupan
lembaga/unit organisasi yang yang menunjukkan adanya kesenjangan
secara fungsional melakukan kesejahteraan mengakibatkan
perencanaan khususnya dalam adanya pekerjaan berat kepada para
pemantapan peran, fungsi dan ahli pembangunan termasuk di
kompetensi lembaga perencana. dalamnya para pembuat kebijakan.
3. Partisipatif Ini dimaksudkan untuk mengatasi
Perencanaan dilaksanakan dengan berbagai persoalan yang muncul akibat
melibatkan seluruh stakeholders, kesenjangan kesejahteraan, perlu
antara lain melalui pelaksanaa dilakukan upaya pembangunan yang
Musrenbang. terencana.
4. Proses top-down dan bottom-up Upaya pembangunan yang
Perencanaan yang aliran prosesnya terencana dapat dilakukan untuk

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 59


mencapai tujuan pembangunan yang masa depan tersebut dengan terus
dilakukan. Lebih jauh lagi berarti mengikuti supaya pelaksanaan
perencanaan yang tepat sesuai dengan tidak menyimpang tujuan”, Albert
kondisi di suatu wilayah menjadi Waterston mendefinisikan perencanaan
syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan seperti demikian.
pembangunan. Berbagai ahli memberikan
Perencanaan adalah sebagai definisi perencanaan. Bahkan ada
upaya untuk mengantisipasi yang memberikan pengertian lebih
ketidakseimbangan yang terjadi yang luas contohnya Prof. Jan Tinbergen
bersifat akumulatif. Artinya perubahan mengemukakan lebih kepada
pada suatu keseimbangan awal dapat kebijaksanaan pembangunan
mengakibatkan perubahan pada sistem (development policy) bukan hanya
sosial yang akhirnya membawa sistem perencanaan (plans) semata.
yang ada menjauhi keseimbangan Perencanaan dapat dilakukan
awal. Perencanaan sebagai bagian dalam berbagai bidang. Namun
daripada fungsi manajemen yang tidak semua rencana merupakan
bila ditempatkan pada pembangunan perencanaan pembangunan Terkait
daerah akan berperan sebagai arahan dengan kebijaksanaan pembangunan
bagi proses pembangunan berjalan maka pemerintah berperan sebagai
menuju tujuan di samping itu menjadi pendorong pembangunan (agent of
tolok ukur keberhasilan proses development), ini terkait dengan definisi
pembangunan yang dilaksanakan. perencanaan yang merupakan upaya
Menurut Tjokroamidjojo (1992), institusi public untuk membuat arah
perencanaan dalam arti seluas- kebijakan pembangunan yang harus
luasnya tidak lain adalah suatu proses dilakukan di sebuah wilayah baik
mempersiapkan secara sistematis negara maupun di daerah dengan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan didasarkan keunggulan dan kelemahan
untuk mencapai sesuatu tujuan yang dimiliki oleh wilayah tersebut.
tertentu. Perencanaan adalah suatu Perencanaan pembangunan me-
cara bagaimana mencapai tujuan miliki ciri khusus yang bersifat usaha
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber pencapaian tujuan pembangunan
yang ada supaya lebih efisien dan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara
efektif. “Melihat ke depan dengan lain:
mengambil pilihan berbagai alternative 1.
Perencanaan yang isinya
dari kegiatan untuk mencapai tujuan

60 Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018


Suriyati Hasan

upaya-upaya untuk mencapai 4. Perencanaan juga dapat berperan


perkembangan ekonomi yang kuat sebagai tolok ukur keberhasilan
dapat tercermin dengan terjadinya pelaksanaan pembangunan
pertumbuhan ekonomi positif. sehingga proses pembangunan
2. Ada upaya untuk meningkatkan yang dilakukan dapat dimonitor
pendapatan perkapita masyarakat. oleh pihak-pihak terkait tanpa
3. Berisi upaya melakukan struktur terkecuali masyarakat.
perekonomian Perencanaan yang baik seperti
4. Mempunyai tujuan meningkatkan sebuah perjalanan yang sudah
kesempatan kerja. melewati separo jalan, karena sisanya
5. Adanya pemerataan pembangunan. hanyalah tinggal melaksanakan
dan mengendalikan. Apabila
Dalam prakteknya pelaksanaan dalam pelaksanaannya konsisten,
pembangunaan akan menemui pengendalian yang efektif, dan faktor-
hambatan baik dari sisi pelaksana, faktor pengganggu sedikit atau tidak
masyarakat yang menjadi obyek memberi pembiasan pelaksanaan
pembangunan maupun dari sisi pembangunan, maka pembangunan
luar semua itu. Lebih rinci alasan dapat dikatakan tinggal menanti waktu
diperlukannya perencanaan dalam untuk mencapai tujuan.
proses pembangunan sebagai berikut:
Negara besar sekalipun tetap
1. Perkembangan teknologi dan menghadapi berbagai masalah
ilmu pengetahuan memberikan pembangunan yang bertahap harus
perubahan yang sangat cepat dalam diselesaikan. Ada berbagai alasan
masyarakat. sebagai pendorong untuk melakukan
2. Perencanaan merupakan tahap perencanaan seperti menonjolnya
yang penting apabila dilihat dari kemiskinan, adanya perbedaan
dampak pembangunan yang kepentingan, keterbatasan sumber
akan muncul setelah proses daya, sistem ekonomi pasar dan adanya
pembangunan selesai. tujuan tertentu yang ditetapkan. Jadi
3.
Proses pembangunan yang Perencanaan pembangunan menjadi
dilakukan tentu saja memiliki prioritas utama. dalam pembanguna
keterbatasan waktu pelaksanaan, itu sendiri.
biaya serta ruang lingkup
pelaksanaannya.

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 61


B. Aspek Legal Perencanaa Nomor 25 Tahun 2004, antara lain:
Pembangunan  Mendukung koordinasi antarpelaku
pembangunan
Implementasi otonomi daerah  Menjamin terciptanya integrasi,
dan desentralisasi di Indonesia sinkronisasi, dan sinergi baik antar-
menuntut perubahan paradigma daerah, antar-ruang, antar-waktu,
perencanaan dan keuangan daerah antar-fungsi pemerintah maupun
yang bersifat komprehensif mengarah antara Pusat dan Daerah
kepada transparansi, akuntabilitas,  Menjamin keterkaitan dan
demokratisasi, desentralisasi dan konsistensi antara perencanaan,
partisipasi masyarakat. Merujuk pada penganggaran, pelaksanaan dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun pengawasan Mengoptimalkan
2004 tentang Sistem Perencanaan partisipasi masyarakat dan
Pembangunan Nasional, perencanaan menjamin tercapainya penggunaan
adalah suatu proses untuk menentukan sumberdaya secara efisien, efektif,
tindakan masa depan yang tepat, berkeadilan dan berkelanjutan
melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang Lebih lanjut proses perencanaan
tersedia. Pembangunan dalam UU ini menurut UU Nomor 25 Tahun 2009,
Pembangunan Nasional dimaksud yakni :
upaya yang dilaksanakan oleh semua • Proses Politik: Pemilihan
komponen bangsa dalam rangka langsung Presiden dan Kepala
mencapai tujuan bernegara. Daerah menghasilkan rencana
Sistem Perencanaan Pembangunan pembangunan hasil proses
Nasional (SPPN) itu sendiri adalah (publik choice theory of planning)
satu kesatuan tata cara perencanaan Khususnya penjabaran Visi dan
pembangunan untuk menghasilkan Misi dalam RPJM
rencana-rencana pembangunan dalam • Proses Teknokratik: Perencanaan
jangka panjang, jangka menengah, dan yang dilakukan oleh perencana
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur profesional, atau oleh lembaga/unit
penyelenggara negara dan masyarakat organisasi yang secara fungsional
di tingkat pusat dan daerah. melakukan perencanaan khususnya
Tujuan perencanaan pembangunan dalam pemantapan peran, fungsi
nasional menurut Undang-Undang dan kompetensi lembaga perencana

62 Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018


Suriyati Hasan

• Proses partisipatif: perencanaan 2004 tentang Pemerintahan Daerah


yang melibatkan masyarakat dan diikuti Undang-Undang Nomor
(stakeholders) antara lain melalui 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
pelaksanaan Musrenbang Keuangan Pusat dan Daerah.
• Proses Bottom-Up dan Top- Sejak diterbitkannya Undang-
Down: Perencanaan yang aliran undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
prosesnya dari atas ke bawah atau Sistem Perencanaan Pembangunan
dari bawah ke atas dalam hierarki Nasional (SPPN) dan Undang-
pemerintahan. undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, maka substansi
dan esensi dari sistem perencanaan
C. Sistem Perencanaan pembangunan di tingkat nasional dan
Pembangunan daerah menjadi semakin perlu untuk
dimantapkan dan disempurnakan,
Reformasi yang dimulai pada tahun guna lebih menjamin penyelenggaraan
1998 telah memberikan pengaruh pada pembangunan di pusat dan daerah yang
pergeseran nilai, pembangunan di lebih berhasil guna dan berdayaguna.
seluruh wilayah Indonesia. Perubahan Undang-Undang No. 25
nilai yang terjadi setelah reformasi Tahun 2004 tentang Sistem
meliputi pergeseran dari sentralistik Perencanaan Pembangunan Nasional
menjadi desentralistik, dari pendekatan mengamanatkan bahwa setiap
top down menjadi bottom up sudah daerah harus menyusun rencana
jelas dampak langsungnya adalah pembangunan daerah secara sistematis,
diberikannya kewenangan yang lebih terarah, terpadu dan tanggap terhadap
besar kepada daerah untuk mengurus perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan
rumah tangganya sendiri. Kewenangan jenjang perencanaan jangka panjang
tersebut dijamin dengan lahirnya (25 tahun), jangka menengah (5 tahun)
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 maupun jangka pendek atau tahunan
tentang Pemerintahan Daerah, yang (1 tahun). Setiap daerah (propinsi/
diikuti oleh Undang-undang Nomor kabupaten/kota) harus menetapkan
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Rencana Pembangunan Jangka
Keuangan Pusat dan Daerah. Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Selanjutnya kedua Undang-undang Pembangunan Jangka Menengah
tersebut disempurnakan menjadi Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja
Undang-Undang Nomor 32 Tahun Pemerintah Daerah (RKPD).

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 63


D. KESIMPULAN berarti perencanaan yang tepat
sesuai dengan kondisi di suatu
1. Didalam melakukan pembangunan, wilayah menjadi syarat mutlak
setiap Pemerintaah Daerah dilakukannya usaha pembangunan.
memerlukan perencanaan yang
4. Perencanaan pembangunan
akurat serta diharapkan dapat
memiliki ciri khusus yang
melakukan evaluasi terhadap
bersifat usaha pencapaian tujuan
pembangunan yang dilakukannya.
pembangunan tertentu. Adapun
Seiring dengan semakin pesatnya
ciri dimaksud antara lain :
pembangunan bidang ekonomi,
5.
Perencanaan yang isinya
maka terjadi peningkatan
upaya-upaya untuk mencapai
permintaan data dan indikator-
perkembangan ekonomi yang kuat
indikator yang menghendaki
dapat tercermin dengan terjadinya
ketersediaan data sampai tingkat
pertumbuhan ekonomi positif.
Kabupaten/ Kota. Data dan
indikator-indikator pembangunan  Ada upaya untuk meningkat-
yang diperlukan adalah yang kan pendapatan perkapita
sesuai dengan perencanaan yang masyarakat.
telah ditetapkan.  Berisi upaya melakukan
2. Menghadapi realitas kehidupan struktur perekonomian
yang menunjukkan adanya  Mempunyai tujuan meningkat-
kesenjangan kesejahteraan kan kesempatan kerja.
mengakibatkan adanya  Adanya pemerataan pem-
pekerjaan berat kepada para bangunan.
ahli pembangunan termasuk di
dalamnya para pembuat kebijakan.
Ini dimaksudkan untuk mengatasi DAFTAR PUSTAKA
berbagai persoalan yang muncul
akibat kesenjangan kesejahteraan, Mukmin Muhammad, 2018, Perencanaan
Pembangunan, CV. Dua Bersaudara,
perlu dilakukan upaya
Makassar
pembangunan yang terencana.
Mukmin Muhammad, 2018, General
3.
Upaya pembangunan yang
Principles of Good Governance in
terencana dapat dilakukan untuk State Civil Apparatus Law http://
mencapai tujuan pembangunan www. ijird. com/index. php/ijird/
yang dilakukan. Lebih jauh lagi article/view/130520

64 Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018


Suriyati Hasan

MukminMuhammad, 2018,
PerencanaanPembangunan, https://
meraja6rd. wordpress. com/perenc
anaan-pembangunan
Nurlia. 2018, Strategi Pelayanan Dengan
Konsep Service Excellent https://
merajajournal. merajamedia. com/
index. php/mrj/article/view/16
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Lampiran Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025.
Buku I Lampiran Peraturan Presiden
Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2010 – 2014.

Meraja Journal Vol. 1, No. 3, November 2018 65

Anda mungkin juga menyukai