KLIEN : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum wr. wb, permisi Pak
KONSELOR : Wa’alaikumsalam wr. wb (sambil berdiri) Mari silahkan masuk (menghampiri klien sambil menjabat tangan), silahkan duduk. Ibu senang sekali berjumpa denganmu. (Tersenyum) KLIEN : Iya, Terima kasih pak. (Diam menyimpan perasaan tertentu, melihat ke bawah, tidak menatap konselor) KONSELOR : Bagaimana kabar kamu hari ini ? KLIEN : Kabar saya baik, Pak. (Diam dan melihat kebawah) KONSELOR : Kelihatannya wajahmu sangat murung? Tampaknya ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu, sehingga fatma datang menemui Bapak? KLIEN : Iya, Pak. Saya ingin berkonsultasi dengan Bapak KONSELOR : Ya Silahkan, sebelumnya boleh perkenalkan namamu, Dan apa yang ingin kamu sampaikan sehingga nanti bisa kita bicarakan bersama? KLIEN : Baik pak saya Rino, jadi begini Pak saya berharap agar masalah yang saya alami dapat teratasi dan menemukan jalan keluar yang terbaik KONSELOR : Iya (sambil menganggukkan kepala) mudah-mudahan bisa cepat teratasi. Kalau begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada Bapak? Bapak ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu Rino KLIEN : Begini pak, saya terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan (muka sedih dan melihat kebawah) KONSELOR : Mengapa bisa begitu? KLIEN : Em, bagaimana ya pak? KONSELOR : Bisahkah kamu menceritakannya lebih jelas KLIEN : Iya pak. Begini pak, saya lulus tes masuk fakultas keguruan dan ilmu pendidikan pak. Tapi … (tiba-tiba terdiam) KONSELOR : Coba ceritakan lebih jelas lagi. Tidak apa-apa ceritakan saja pelan-pelan KLIEN : Em, jadi gini pak, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan keguruan, sedangkan saya pengennya jurusan manajemen pak. Sebenarnya saya sudah bilang sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan. Tapi orang tua saya tetap memaksa saya pak. Sehingga saya pun menuruti keinginan orang tua saya, karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya. Saya binggung KONSELOR : Berada di posisi kamu saat ini pasti cukup sulit. Saya dapat memahami apa yang kamu rasakan saat ini. Bisakah kamu menjelaskan kenapa kamu berfikiran bahwa kamu tidak mampu dalam proses perkuliahan nantinya ? KLIEN : iya pak. Jadi karena jurusan yang saya ambil tidak sesuai keinginan saya, saya takut saya tidak akan serius dalam belajar dikelas serta tidak akan mampu mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh dosen nantinya. Saya juga jadi kurang pede atau tidak mampu berbicara di depan kelas pak. KONSELOR : Bisakah kamu ceritakan kenapa kamu bisa jadi kurang pede berbicara dikelas? KLIEN : Sebenarnya saya takut karena mungkin disatu sisi kurangnya pengetahuan saya tentang keguruan, trus disisi lain perasaan tertekan karena harus masuk jurusan ini bu. KONSELOR : Sepertinya kamu bisa saja sangat menyukai jurusan keguruan ini jika kamu benar-benar menekuninya tetapi disisi lain kamu juga merasa kecewa? KLIEN : Iya pak benar. Sebenarnya saya bersikap seolah-olah saya tidak serius dalam belajar supaya orangtua saya dapat mengubah keinginannya dan menyuruh saya pindah jurusan ke jurusan yang saya inginkan. Tapi saya juga takut orangtua saya kecewa dengan saya pak. KONSELOR : Itu berarti kamu kesulitan dalam memilih jurusan yang kamu inginkan dengan jurusan pilihan orang tua kamu? KLIEN : Iya pak. KONSELOR : Bagus, berarti Rino sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami KLIEN : Mungkin situasi ini tidak dapat saya ubah, dan saya juga tidak mungkin menentang orang tua saya karena beliaulah yang merawat saya dari kecil sampai sekarang. Saya juga tidak bisa terus-terusan tidak serius dalam belajar. Saya harus menetukan pilihan, karna saya sudah dewasa KONSELOR : Bagus, saya yakin anda bisa menentukan pilihan KLIEN : Iya pak, saya paham KONSELOR : Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa Rino simpulkan dari pertemuan kali ini? KLIEN : Jadi, saya harus menentukan pilihan saya pak, saya tidak boleh salah pilih. Karena semua ini untuk masa depan saya pak. Untuk itu saya lebih memilih orang tua, saya harus berbakti kepada orang tua meski saya harus kecewa pak. KONSELOR : Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Kamu pasti bisa, itu pilihan yang bagus sekali dan kamu pasti bisa melakukannya. KLIEN : Alhamdulillah saya merasa lega pak, kebingungan saya mulai berkurang KONSELOR : Jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang saja menemui bapak lagi KLIEN : Baiklah kalau begitu, saya pamit. Terima kasih pak Assalammualaikum wr. wb KONSELOR : Waalaikumsalam wr. Wb (sambil menjabat tangan)