Anda di halaman 1dari 20

Fiqih Kelas XI

Semester Gasal
Manghadapi Mati

Materi Perawatan Jenazah

Shalat Berjama’ah

Shalat Jum’at
Bab 1
Menghadapi Mati
Untuk apa sih kita itu diciptakan
dan apa tujuannya?

Manusia diciptakan di bumi adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Firman
Allah QS. Adz Dzariyat : 56
‫نس إِ ََّّل‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْٱل ِج َّن َو‬
َ ‫ٱل‬
‫ُون‬
ِ ‫“ ِليَ ْعبُد‬Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”.
Maksudnya:
Allah menjadikan 2 makhluk itu
(Manusia dan Jin) sebagai makhluk
yang mau beribadah, diberi akal
dan panca indera yang mendorong
mereka menyembah Allah.
1. Kemantapan makna
penghambaan diri kepada
Allah dalam hati setiap
manusia.
Apa sih Ibadah Itu? 2. Mengarah kepada Allah
dengan setiap gerak pada
nurani, pada setiap anggota
badan dan setiap gerak
dalam hidup.

Amal Ibadah Usia Lanjut

Tanpa disadari waktu terus berjalan dan usia manusia akan termakan oleh
waktu hingga tiba usia lanjut (Lanjut Usia), dan pada saat itu manusia
dikembalikan menjadi lemah seperti keadaan semula (kanak-kanak). Bahkan
ada yang dikembalikan seperti keadaan masih bayi, lemah tidak berdaya dan
lupa terhadap apa yang pernah diketahuinya. Karena semua ilmu dan daya ingat
amat terbatas. Kadang juga tidak ingat apa yang baru saja dilakukan atau
diucapkan.
 Memperbanyak
doa Jika sudah
 Memperbanyak
“Subhanakallahu seperti itu
baca Al Qur’an
mma Rabbana wa apa yang
 Berakhlaq
bihamdika harus
karimah
Allahmummaghfi dilakukan??
(bersikap,
rli”. ??
bertutur kata dan
 Menggunakan
bertindak sesuai
waktu dengan
dg ajaran Islam).
baik (beribadah
 Membaca
dan beramal
Sayyidul
sholeh serta hal-
Istighfar pada
hal yang
siang maupun
bermanfaat)
sore hari
 Bershalawat
Tata cara bimbingan sakaratul maut (sekarat
menjelang ajal) :

Menjenguk dan mendoakan agar sabar dalam


menghadapi cobaan yang diderita, berbaik sangka
kepada Allah SWT, menganjurkan agar
meninggalkan wasiat jika meninggalkan barang
hak milik atas nama dirinya, jika mendekati ajal
diajarkan Laa Ilaaha illallah, Jika sakitnya makin
berat maka hendaklah dihadapkan ke kiblat.
Jika dipastikan sudah meninggal, maka dilakukan hal-
hal sbb:
1. Memejamkan mata si mayat.
2. Mendo’akannya.
3. Selubungilah mayatnya dengan kain yang bagus.
4. Dibolehkan mencium dan dan menangisi jenazah
sepanjang tidak menjerit** dan meratap-ratap.
5. Keluarga terkedat segera mengurus hutang si mayat
untuk segera dilunasi.
6. Si mayat dirawat dengan baik.
7. Memberitahukan kepada kerabat, teman dan tetangga.
Bagi yang tertimpa dan mendengar disunnahkan untuk
membaca Istirja’.
ِ َّ ‫ِإنَّا ِ ه‬
ِ ‫َلِل َو ِإنَّا ِإلَ ْي ِه َر‬
َ‫اجعُون‬
Ta’ziyah
Hukumnya Sunnah dan berpahala besar.
Keutamaan Takziyah :
a. Ta’ziyah dapat menyadarkan diri kita bahwa setiap
orang akan mati.
B. Mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah.
C. Menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk bertobat
dan beramal shalih.
D. Menumbuhkan sikap gotong-royong dan saling
tolong-menolong dalam kebaikan.
E. Menghibur keluarga si mayat dan membantu
meringankan beban penderitaan dan kesedihan
mereka.
Bab 2
Perawatan Jenazah
A. Hukum Pengurusan Jenazah
Firman Allah QS. Al-Anbiya’:35
َ ُ‫ش ِر َو ْٱل َخي ِْر ِتنْنَةۖ و َو ِإلَ ْينَا ن ُ ْر َجع‬
‫ون‬ ِ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس َذآ ِئقَةُ ْٱل َم ْو‬
َّ ‫ت ۗ َونَ ْبلُو ُكم ِبٱل‬
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan”.
Hukumnya Fardlu Kifayah (Jika sebagian kaum
muslimin sudah ada yang melaksanakan pengurusan
jenazah, maka orang Islam yang lain tidak terkena
dosa. Tetapi jika tidak ada yang melaksanakan, maka
umat Islam dilingkungan tersebut semua berdosa.
Jika ada seorang saudara kita yang
meninggal dunia, hendaklah kita
ucapkan Istirja’: ‫ون‬
َ ُ‫اجع‬ ‫ر‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ا‬َّ
ِ َ ِ ِ َ ِ ‫ِإنَّا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬ ِ
‫َلِل‬
َّ ‫ه‬
“Sesungguhnya kita adalah milik
Allah dan sesungguhnya kita akan
kembali kepada Nya”.
Jika dipastikan sudah meninggal, maka
dilakukan hal-hal sbb:
1. Memejamkan matanya, 5. Menyebarluaskan berita
seraya membaca kalimat kematiannya kepada kerabat dan
Istirja’ dan memintakan handai taulan.
ampun atas dosanya.
2. Mensedekapkan di dada dan
6. Diperbolehkan menangisi
kakinya diluruskan (apabila jenazah sewajarnya, selama tidak
sulit disedekapkan atau sampai menjerit-jerit/meratapi
diluruskan, bisa diikat jenazah.
menggunakan tali kain). 7. Menyegerakan pelunasan
3. Mulutnya dikatupkan dengan hutang jenazah, baik dibayar dari
mengikatkan kain dari dagu harta peninggalan/pertolongan
sampai kepala. keluarga itu sendiri.
4. Meletakkan jenazah
membujur ke arah utara dan 8. Menyegerakan perawatan
badannya diselubungi dengan jenazah (Memandikan,
kain. Mengkafani, Menshalatkan dan
Menguburkan).
1. Memandikan Jenazah
Yaitu Menyiram jenazah dengan air membersihkan kotoran, dan
mensucikan dari hadast dan najis menurut syarat ketentuan agama Islam.
Orang yang berhak/boleh memandikan jenazah :
• Suami/istrinya
• Mahram (Ayah, Ibu, Kakak, Adik)
• Sesama jenis
• Orang yang dipercaya (amanah)
• Hal-hal yang perlu dipersiapkan:
 Menyediakan air yang suci dan mensucikan
 Mempersiapkan perlengkapan seperti handuk, sabun, wangi”an,
kapur barus dll.
 Mencari tempat untuk memandikan
 Jika perlu sediakan sarung tangan
 Menyediakan kain kafan
2. Mengkafani
 Kain kafan untuk jenazah laki-laki terdiri 3 lapis/lembar.
 Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri 5 lapis/lembar, teridiri
dari kain basahan, baju kurung, kerudung,dua lembar kain penutup.
 tali sejumlah 3, 5, 7, atau 9.

3. Menshalatkan
Shalat jenazah dikerjakan sebanyak 4 takbir.
Hukumnya Fardlu Kifayah ( kewajibannya menjadi gugur jika
muslim lain telah melakukan kewajiban tersebut).
Jika mayat laki-laki maka imam berdiri di arah kepala, jika
mayat perempuan imam berdiri di arah tengah (lambung).
Tata cara shalat jenazah
1. Niat
2. Membaca takbir pertama (Allahu Akbar) terus membaca
Fatihah dan Shalawat
3. Doa
“Allahummagfirlahu warhamhu wa’a fihi wa’fu ‘anhu wa akrim
nuzulahu wa wasi’ mudkhalahu
wagsilhu bimain was saljin wabaradin wa naqqihi minalkhataya
kama yunaqqas saubul abyadu minad
danasi wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan
min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihiwa qihi fitnatal qabri
wa ‘adzabannar”

Jika mayit Laki” dhomir (hu), jika perempuan dhomir (ha).


4. Doa
“Allahummagfir lihayyina wamayyintina
wasagirina wakabirina wa zakarina wa unsana wa
syahidini
waga ibina. Allahumma man ahyaitahu minna fa
ahyihi ‘alal islami waman tawaffaitahu minna fa
tawaffahu ‘alal imani. Allahumma latahrimna
ajrahu wala tudillana ba’dahu”
5. Salam

4. Menguburkan
Bab 3 Shalat Berjama’ah
Yaitu shalat yang dikerjakan secara bersama-sama,
minimal 2 orang (imam dan makmum).
- Hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat
dianjurkan).
- Cara mengingatkan imam yang lupa:
1. Bagi makmum laki-laki dengan cara mengucapkan
tasbih (subhanallah)
2. Bagi makmum perempuan dengan cara tepukkan
tangan ditempat terdekat misal lengan/paha.
Makmum masbuq adalah makmum(orang yang
mengikuti) yang tidak sempat membaca fatihah.
Halangan shalat berjama’ah
1. Hujan lebat/angin kencang yang menyusahkan
perjalanan ke masjid.
2. Sakit yang cukupparah sehingga sulit untuk ke
masjid.
3. Lapar dan haus sedangkan semua makanan sudah
terhidang.
Ingin buang air besar atau kecil.
Keutamaan shalat berjama’ah
dilipatgandakan pahala 27 derajat, dihapuskan
kesalahan dan dido’akan malaikat, mengikat
ukhuwah, mencegah keji dan munkar, membina
disiplin dan melatih kesabaran.
Bab 4
Shalat Jum’at
Yaitu shalat dua rakaat pada waktu dzuhur di hari jum’at
yang dilakukan secara berjamaah dan dilaksanakan setelah
khutbah.
Hukumnya fardhu ‘ain (kewajiban yang dilakukan oleh setiap
orang perorang yang telah memenuhi syarat wajib shalat
jum’at. Firman Allah QS. Al jumu’ah : 9
۟ ‫ٱَّلل َوذَ ُر‬
ۚ ‫وا ٱلبَي َع‬ ِ َّ ‫صلَ ٰو ِة ِمن يَو ِم ٱل ُج ُمعَ ِة فَٱسعَو ۟ا ِإلَ ٰى ذِك ِر‬
َّ ‫ِى ِلل‬‫د‬ ‫و‬ُ ‫ن‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ ‫إ‬
ِ ۟
‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ن‬‫م‬َ ‫ا‬ ‫ء‬
َ َ
‫ِين‬
‫ذ‬ َّ ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ا‬‫ه‬َ ُّ ‫ي‬َ ‫أ‬َ َٰٓ‫ٰي‬
َ َٰٓ
‫ون‬َ ‫ذَ ِلكُم َخي ٌر لَّكُم ِإن كُنتُم تَعلَ ُم‬ٰ
hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat
allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian Itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.
Syarat Wajib shalat jum’at :
1. Islam
2. Sudah baligh (mencapai umur dewasa)
3. Berakal
4. Sehat
5. Laki-laki
6. Merdeka
7. penduduk tetap (berdomisili pada suatu daerah tertentu)

Adapun di luar semua itu, atau orang yang mempunyai halangan-


halangan tertentu, tidak terkena hukum wajib dalam melaksanakan
ibadah shalat Jumat. Misalnya: perempuan, masih anak-anak (belum
baligh), orang yang sakit, orang yang sedang dalam kondisi
bepergian, orang yang mengalami gangguan akal/gila.
Keutamaan shalat Jum’at :
“Dapat menghapuskan dosa, terdapat waktu yang mustajab,dan jika
segera menghadiri shalat jum’at, akan memperoleh pahala yang
besar”.
sunnah-sunnah yang berkaitan ibadah shalat Jumat.
Bersuci atau membersihkan tubuh (mandi) terlebih dahulu sebelum
berangkat ke masjid.
Memakai pakaian yang bagus, sopan dan rapi
Memakai minyak wangi
Memotong kuku dan merapikan rambut yang sudah panjang dengan
rapi
Bersegera untuk pergi ke masjid dan usahakan shalat tahiyyatul
masjid setelah sampai ke masjid
Sembari menunggu khutbah bacalah al-Qur’an atau berdzikir
mengingat Allah swt
Mendengarkan dengan baik khutbah Jumat yang disampaikan oleh
khotib, dan tidak ramai.

Anda mungkin juga menyukai