Anda di halaman 1dari 38

PERCOBAAN II

DERET FOURIER TRIGONOMETRI

A. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami persamaan fourier gelombang periodik (kotak,
gigi gergaji dan segitiga).
2. Membuat dan menampilkan gelombang periodik pada program MATLAB
menggunakan persamaan fourier.
3. Mengetahui dan memahami tampilan gelombang periodik melalui
persamaan fourier.

B. DASAR TEORI

1. Gelombang Periodik

Gelombang transversal pada dawai yang diregangkan merupakan salah


satu contoh pulsa gelombang yang berjalan sepanjang dawai. Apabila pada
ujung bebas dawai digerakkan secara periodik ke atas dan ke bawah, setiap
partikel pada dawai juga akan mengalami gerakan periodik sehingga diperoleh
gelombang periodik. Jika kita menggerakkan dawai itu ke atas dan ke bawah
dalam gerak harmonik sederhana dengan amplitudo A, frekuensi f, frekuensi
sudut

dan periode

maka diperoleh gelombang periodik yang menyerupai fungsi sinus


sinusoidal. Oleh karena itu, gelombang periodik juga dikenal dengan istilah
gelombang sinusoidal.
2. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi x2 dan cos x adalah fungsi genap, karena (-x)2 = x2 dan cos (-x)
= cos x. Sedangkan fungsi x dan sin x adalah fungsi ganjil, karena (-x) = -(x)
dan sin (-x) = -sin (x). Pada umumnya fungsi pangkat genap dari x seperti (x2,
x4, x6, …) merupakan fungsi genap, sedangkan fungsi pangkat ganjil dari x
seperti (x, x3, x5, …) merupakan fungsi ganjil.
Keduanya didefinisikan sebagai berikut :
• Sebuah fungsi f(x) adalah :
a. Genap, jika berlaku f(-x) = f(x)
b. Ganjil, jika berlaku f(-x) = -f(x)
c. Fungsi tidak genap dan tidak ganjil, jika f(–x)≠ f(x) dan f(–x) ≠–f(x)

Contoh soal
Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi genap, fungsi ganjil, atau tidak
genap dan tidak ganjil.
1. f(x) = x2-2
2. f(x) = x3-2x
3. f(x) = 2x4+7x3-x2+9
Penyelesaian
1. f(x) = (-x)2-2
f(-x) = x2-2
Jadi, ini termasuk fungsi genap
2. f(x) = x3-2x
f(-x) = (-x)3-2(-x)
= -x3+2x
= -(x3-2x)
Jadi, ini termasuk fungsi ganjil
3. f(x) = 2x4+7x3-x2+9
f(x) = 2(-x)4+7(-x3 )- (-x2)+9
= 2x4-7x3-x2+9
Jadi, ini bukan termasuk fungsi genap dan ganjil.
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil jika dibuat grafiknya maka grafik fungsi
genap simetri terhadap sumbu -y dan grafik fungsi ganjil simetri terhadap
titik asal

Bentuk grafik dalam bentuk fungsi genap , fungsi ganjil, dan bukan fungsi
genap dan fungsi ganjil.

f(x) = x2 – 2
Gambar 2.1 fungsi genap                   

g(x) = x3
Gambar 2.2 fungsi ganjil

h(x) = x3–1
Gambar 2.3 bukan fungsi genap dan fungsi ganjil
3. Deret Fourier Trigonometri

Suatu fungsi periodik dapat dinyatakan sebagai deret tak hingga dari fungsi
trigonometri sinus dengan amplitudo dan fase yang berbeda-beda. Suatu

fungsi periodik   dapat dituliskan sebagai

karena

 ,

kita bisa mengekspresikan fungsi periodik sebagai penjumlahan dari fungsi


sinus dan cosinus,

Deret tersebut disebut deret Fourier. Tiap suku dalam deret Fourier

memiliki periode  .
Contoh suatu fungsi “gergaji”   dengan periode  .

Gambar 2.4 fungsi gergaji    dengan periode 

Definisi   di sini adalah:


Fungsi gergaji tersebut dapat dinyatakan dalam deret Fourier sebagai:

Masukkan nilai   dari 1 hingga 6 ke dalam deret Fourier di atas dan melihat
perubahan dari nilainya.

Gambar 2.5 Fungsi gergaji dan representasinya dalam deret Fourier

Semakin besar nilai  deret yang kita masukkan ke dalam rumus di atas,

bentuk fungsi   akan makin menyerupai  . Namun, fungsi   tidak


sanggup mengikuti bentuk  yang diskontinu pada   
dan  . Keterbatasan ini disebut sebagai “fenomena Gibbs”.

Menentukan suatu nilai koefisien Fourier sehingga dapat menggantikan

fungsi   dengan deret Fourier 

Jika suatu fungsi memiliki periode  , maka koefisien Fourier   dan   


dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan  … (bilangan asli).

Pertama, koefisien Fourier ditentukan. Fungsi gergaji merupakan fungsi ganjil

karena  . Koefisien fungsi genap    bernilai nol karena


integral fungsi ganjil dalam satu periode adalah nol. Dengan demikian,
hanya   saja yang dibutuhkan.

Fungsi gergaji tersebut kemudian dapat dinyatakan dalam deret Fourier


sebagai:

Bentuk fungsi   ini persis seperti yang telah ditulis sebelumnya.


Gambar 2.6 Fungsi kotak dan representasinya dalam deret Fourier

Bila fungsi periodik memiliki periode selain  , semisal  , fungsi


tersebut tetap dapat dinyatakan dalam deret Fourier dengan koefisien Fourier
sebagai berikut:
Sebagai contoh, terdapat fungsi kotak dengan periode 4:

Hitung:

                                    

Di peroleh:

4. MATLAB

MATLAB yang merupakan singkatan dari Matrix Laboratory,


merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork
Inc. yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa
pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun
C++.

MATLAB juga merupakan bahasa pemrograman komputer berbasis


window dengan orientasi dasarnya adalah matrik, namun pada program ini
tidak menutup kemungkinan untuk pengerjaan permasalahan non matrik.
Selain itu MATLAB juga merupakan bahasa pemrograman yang berbasis
pada objek (OOP), namun disisi lain karena MATLAB bukanlah tipe
compiler, maka program yang dihasilkan pada MATLAB tidak dapat berdiri
sendiri.

Namun agar hasil program dapat berdiri sendiri maka harus dilakukan
transfer pada bahasa pemrograman yang lain, misalnya C++. Pada MATLAB
terdapat tiga windows yang digunakan dalam operasinya  yaitu;

 Command windows (layar perintah)


 Figure windows (layar gambar), 
 MATLAB Editor (Editor M-File)
C. ALAT DAN BAHAN
1. 1 Unit Komputer
2. Software MATLAB 2013a

D. LANGKAH PERCOBAAN
D.1. Gelombang kotak

1. Menghidupkan komputer

2. Membuka software MATLAB 2013a

3. Membuka tools editor, kemudian ketik “edit” dan klik enter pada common
window di software MATLAB

4. Memasukkan program untuk mencari nilai a0, an dan bn

% mencari nilai a0, an, bn gelombang kotak


clear all;
syms n t;
T0 = 2;
w0 = pi;
n = 1:10;
a1 = 4;
a2 = -4;
b1 = 0;
b2 = 1;
b3 = 2;

a0 = (1/T0)*(int(a1,t,b1,b2)+int(a2,t,b2,b3))
an
=(2/T0)*(int(a1*cos(n*w0*t),t,b1,b2)+int(a2*cos(n*w0*t),t,b2
,b3))
bn
=(2/T0)*int(a1*sin(n*w0*t),t,b1,b2)+int(a2*sin(n*w0*t),t,b2,
b3)
5. Melakukan running program

6. Menyimpan data hasil a0, an dan bn

7. Memasukkan program untuk membuat visualisasi gelombang kotak

% membuat gelombang berdasarkan deret fourier gelombang


kotak
clear all;
t=-0:0.01:4;
w0 = pi;
b1 = 16/pi;
b3 = 16/(3*pi);
b5 = 16/(5*pi);
b7 = 16/(7*pi);
b9 = 16/(9*pi);
n1 = 1;
n3 = 3;
n5 = 5;
n7 = 7;
n9 = 9;

y=(b1*sin(n1*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t));
plot (t,y);grid
('visualisasi gelombang kotak dengan sepuluh gelombang
harmonik')

8. Melakukan running program

9. Menyimpan data hasil visualisasi gelombang kotak

10. Percobaan selesai

D.2 Gelombang Gigi Gergaji


1. Menghidupkan komputer

2. Membuka software MATLAB 2013a

3. Membuka tools editor, kemudian ketik “edit” dan klik enter pada common
window di software MATLAB

4. Memasukkan program untuk mencari nilai a0, an dan bn

% mencari nilai a0, an, bn gelombang gergaji


clear all;
syms n t;
T0 = 2*pi;
w0 = 1;
n = 1:10;
A = t;
b1 = 0;
b2 = T0/2;

a0 = 0
an = {0,0,0,0,0}
bn = (2/T0)*int(A*sin(n*w0*t),t,b1,b2)

5. Melakukan running program

6. Menyimpan data hasil a0, an dan bn

7. Memasukkan program untuk membuat visualisasi gelombang gigi gergaji


% maembuat gelombang berdasarkan deret fourier gelombang
gergaji
Clear all ;
t = -2*pi:0.01:2*pi;
w0= 1;
b1=(5734161139222659*pi)/18014398509481984;
b2=-(5734161139222659*pi)/36028797018963968;
b3= (1911387046407553*pi)/18014398509481984;
b4= -(5734161139222659*pi)/72057594037927936;
b5= (5734161139222659*pi)/90071992547409920;
n1=1;
n2=2;
n3=3;
n4=4;
n5=5;
y=2*((b1*sin(n1*w0*t))+(b2*sin(n2*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+
(b4*sin(n4*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+(b6*sin(n6*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b8*sin(n8*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t))+
(b10*sin(n10*w0*t)));
plot(t,y); grid
title('visualisasi gelombang gigi gergaji dengan 10 gelombang
harmonik')

8. Melakukan running program

9. Menyimpan data hasil visualisasi gelombang gigi gergaji

10. Percobaan selesai

D.3 Gelombang Segitiga


1. Menghidupkan komputer

2. Membuka software MATLAB 2013a

3. Membuka tools editor, kemudian ketik “edit” dan klik enter pada common
window di software MATLAB

4. Memasukkan program untuk mencari nilai a0, an dan bn

% mencari nilai a0, an, bn segitiga


clear all;
sym n
n = 1:10;
a = 4/(pi.^2);
b = 1./(n.^2);
c = sin(n*pi*0.5);
d = sin(3*n*pi*0.5);

a0 = 0
an = {0,0,0,0,0,0,0,0,0,0}
bn = a*(b.*(c-d))

5. Melakukan running program

6. Menyimpan data hasil a0, an dan bn

7. Memasukkan program untuk membuat visualisasi gelombang segitiga

clear all;
t=-1:0.01:1;
w0 = 2*pi;
b1 = 0.8106;
b3 = -0.0901;
b5 = 0.0324;
b7 = -0.0165;
b9 = 0.0100;

n1 = 1;
n3 = 3;
n5 = 5;
n7 = 7;
n9 = 9;

y=(b1*sin(n1*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t));
plot(t,y);grid
title('Visualisasi gelombang segitiga')

8. Melakukan running program

9. Menyimpan data hasil visualisasi gelombang segitiga

10. Percobaan selesai


E. DATA HASIL
E.1 Gelombang kotak
a. Data hasil nilai a0,an dan bn
 Gambar script sebelum di-running

 Gambar hasil script setelah di-running


b. Data hasil visualisasi gelombang kotak dengan 10 gelombang harmonik

c. Data hasil visualisasi gelombang kotak dengan 20 gelombang


harmonik
E.2 Gelombang gigi gergaji

a. Data hasil nilai a0, an dan bn


 Gambar hasil script sebelum di-running
 Gambar hasil script setelah di-running

b. Data hasil visualisasi gelombang gigi gergaji


E.3. Gelombang Segitiga
a. Data hasil nilai a0, an dan bn
 Gambar hasil script sebelum di-running

 Gambar hasil script setelah di-running


b. Data hasil visualisasi gelombang segitiga
F. ANALISA DATA
F.1 Gelombang Kotak
a. Script
 Mencari nilai a0,an,bn

clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

syms n t;
Syms merupakan perintah yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel
yang akan digunakan lebih dari satu yaitu variabel n dan t.

T0 = 2;
T0 merupakan pendeklarasian variabel dari periode (T) yang bernilai 2.

w0 = pi;
w0 merupakan pendeklarasian variabel dari w yang bernilai pi.

n = 1:10;
n merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik (n) yang
bernilai 1:10.

a1 = 4;
a1 merupakan pendeklarasian variabel dari amplitudo maksimum yang
bernilai 4.

a2 = -4;
a2 merupakan pendeklarasian variabel dari amplitudo minimum yang
bernilai -4.

b1 = 0;
b1 merupakan pendeklarasian variabel yang akan digunakan sebagai batas
bawah integral yang bernilai 0.

b2 = 1;
b2 merupakan pendeklarasian variabel yang akan digunakan sebagai batas
integral T/2 yang bernilai 1.
b3 = 2;
b3 merupakan pendeklarasian variabel yang akan digunakan sebagai batas
atas integral yang bernilai 2.

a0 = (1/T0)*(int(a1,t,b1,b2)+int(a2,t,b2,b3))

Script di atas merupakan fungsi untuk mencari nilai dari a0,yang

merupakan nilai tengah dari gelombang harmonik.

an
=(2/T0)*(int(a1*cos(n*w0*t),t,b1,b2)+int(a2*cos(n*w0*t),t,b2
,b3))

Script di atas merupakan fungsi untuk mencari nilai dari an yang merupakan
nilai koefisien dari gelombang harmonik cosinus (cos nωt).

bn =
(2/T0)*int(a1*sin(n*w0*t),t,b1,b2)+int(a2*sin(n*w0*t),t,b2,b
3)
Script di atas merupakan fungsi untuk mencari nilai dari an yang merupakan
nilai koefisien dari gelombang harmonik sinus (sin nωt).
 Visualisasi deret fourier trigonometri
clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

t=-2*pi:0.01:2*pi;
t merupakan pendeklarasian variabel dari waktu (t) yang bernilai =-
2*pi:0.01:2*pi

w0 = pi;
w0 merupakan pendeklarasian variabel dari w yang bernilai pi.

b1 = 16/pi;
b3 = 16/(3*pi);
b5 = 16/(5*pi);
b7 = 16/(7*pi);
b9 = 16/(9*pi);
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari bn (b1-b9) salah
satunya b1 yang bernilai 16/pi.

n1 = 1;
n3 = 3;
n5 = 5;
n7 = 7;
n9 = 9;
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik
(n), salah satunya n1 yang bernilai 1.

y=(b1*sin(n1*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t));
Script diatas merupakan fungsi yang akan digunakan untuk mengeksekusi
variabel y untuk menghasilkan gelombang kotak.

plot(t,y); grid on
Script diatas merupakan perintah yang berfungsi untuk menampilkan
visualisasi gelombang. Dimana t sebagai plot horizontal dan y sebagai plot
vertikal. Sedangkan grid untuk menampilkan garis putus-putus yang
menandakan jarak t pada tampilan visualisasi gelombang.

title ('visualisasi gelombang kotak dengan 10 gelombang


harmonik')
Script di atas merupakan perintah yang berfungsi untuk memberikan judul
pada tampilan visualisasi gelombang harmonik.

b. Analisa gambar

Pada gambar di atas terlihat seperti gabungan dari gelombang sinus


karena nilai dari an = 0, dimana an merupakan koefisien dari gelombang
cosinus (cos (n ω t)) sedangkan nilai dari bn ≠ 0,dimana bn merupakan
koefisien dari gelombang sinus (sin (n ω t))
Selain itu 5 gelombang sinus yang terlihat pada gambar amplitudo
gelombang kotak adalah jumlah gelombang harmonik yang merupakan hasil
dari bn ganjil ≠ 0 dan bn genap = 0, sehingga mengakibatkan gelombang
harmonik genap tidak digabungankan.
Pada gambar di atas terlihat seperti gabungan dari gelombang sinus karena nilai
dari an = 0, dimana an merupakan koefisien dari gelombang cosinus (cos (n
ω t)) sedangkan nilai dari bn ≠ 0,dimana bn merupakan koefisien dari
gelombang sinus (sin (n ω t))

Gambar visualisasi kotak dengan 20 gelombang dapat dianalisa


bahwa semakin banyak gelombang harmonik yang digunakan pada deret
fourier maka hasil visualisasinya akan semakin mendekati gelombang
aslinya .
F.2 Gelombang Gigi Gergaji

a. Script

 Mencari a0,an,bn

clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

syms n t;
Syms merupakan perintah yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel
yang akan digunakan lebih dari satu yaitu variabel n dan t.

T0 = 2*pi;
T0 merupakan pendeklarasian variabel dari periode (T) yang bernilai 2*pi.

w0 = 1;
w0 merupakan pendeklarasian variabel dari w yang bernilai 1.

n = 1:10;
n merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik (n) yang
bernilai 1:10.

A = t;
A merupakan pendeklarasian variabel dari waktu (t).

b1 = 0;
b1 merupakan pendeklarasian variabel yang akan digunakan sebagai batas
bawah integral yang bernilai 0.

b2 = T0/2;
b2 merupakan pendeklarasian variabel yang akan digunakan sebagai batas
atas integral yang bernilai T0/2.

a0 = 0
Script di atas merupakan fungsi nilai a0 yang ditentukan bernilai 0, karena
gelombang gigi gergaji yang akan di visualisasikan termasuk fungsi ganjil.

an = {0,0,0,0,0}
Script di atas merupakan fungsi nilai an yang ditentukan bernilai
(0,0,0,0,0), karena gelombang gigi gergaji yang akan di visualisasikan
termasuk fungsi ganjil.
bn = (2/T0)*int(A*sin(n*w0*t),t,b1,b2)
Script di atas merupakan fungsi untuk mencari nilai dari bn yang merupakan
nilai koefisien dari gelombang sinus (sin nωt).

 Visualisasi deret fourier trigonometri


clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

t = -2*pi:0.01:2*pi;
t merupakan pendeklarasian variabel dari waktu (t) yang bernilai
-2*pi:0.01:2*pi.

w0= 1;
w0 merupakan pendeklarasian variabel dari w yang bernilai 1.
b1=(5734161139222659*pi)/18014398509481984;
b2=-(5734161139222659*pi)/36028797018963968;
b3= (1911387046407553*pi)/18014398509481984;
b4= -(5734161139222659*pi)/72057594037927936;
b5= (5734161139222659*pi)/90071992547409920;
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari bn, salah satunya b1
yang bernilai 5734161139222659*pi)/18014398509481984.
n1=1;
n2=2;
n3=3;
n4=4;
n5=5;
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik
(n), salah satunya n1 yang bernilai 1.
y=2*((b1*sin(n1*w0*t))+(b2*sin(n2*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+
(b4*sin(n4*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+(b6*sin(n6*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b8*sin(n8*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t))+
(b10*sin(n10*w0*t)));
Script diatas merupakan fungsi yang akan digunakan untuk mengeksekusi
variabel y untuk menghasilkan gelombang gigi gergaji.

plot(t,y); grid
Script diatas merupakan perintah yang berfungsi untuk menampilkan
visualisasi gelombang. Dimana t sebagai plot horizontal dan y sebagai plot
vertikal. Sedangkan grid untuk menampilkan garis putus-putus yang
menandakan jarak t pada tampilan visualisasi gelombang.

title('visualisasi gelombang gigi gergaji dengan 10


gelombang harmonik')
Script di atas merupakan perintah yang berfungsi untuk memberikan judul
pada tampilan visualisasi gelombang harmonik.
b. Analisa gambar gigi gergaji
Pada gambar di atas terlihat seperti gabungan dari gelombang sinus karena
nilai dari an = 0, dimana an merupakan koefisien dari gelombang cosinus (cos
(n ω t)) sedangkan nilai dari bn ≠ 0,dimana bn merupakan koefisien dari
gelombang sinus (sin (n ω t))

Selain itu gelombang sinus yang terlihat pada gambar amplitudo


gelombang ganjil adalah jumlah gelombang harmonik yang merupakan hasil
dari bn ganjil ≠ 0 dan bn genap = 0, sehingga mengakibatkan gelombang
harmonik genap tidak digabungankan.
Pada gambar di atas terlihat seperti gabungan dari gelombang sinus
karena nilai dari an = 0, dimana an merupakan koefisien dari gelombang
cosinus (cos (n ω t)) sedangkan nilai dari bn ≠ 0,dimana bn merupakan
koefisien dari gelombang sinus (sin (n ω t))

Gambar visualisasi gergaji dengan 10 gelombang dapat dianalisa


bahwa semakin banyak gelombang harmonik yang digunakan pada deret
fourier maka hasil visualisasinya akan semakin mendekati gelombang
aslinya .
F.3 Gelombang Segitiga

a. Script

 Mencari nilai a0, an, bn

clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

sym n;
Syms merupakan perintah yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel
yang akan digunakan lebih dari satu yaitu variabel n.

n = 1:10;
n merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik (n) yang
bernilai 1:10.

a = 4/(pi.^2);
Script di atas merupakan pendeklarasian dari variabel a yang bernilai

4/(pi.^2).

b = 1./(n.^2);
Script di atas merupakan pendeklarasian dari variabel b yang bernilai
1./(n.^2).

c = sin(n*pi*0.5);
Script di atas merupakan pendeklarasian dari variabel c yang bernilai
sin(n*pi*0.5).

d = sin(3*n*pi*0.5);
Script di atas merupakan pendeklarasian dari variabel d yang bernilai
sin(3*n*pi*0.5).

a0 = 0
Script di atas merupakan fungsi nilai a0 yang ditentukan bernilai 0, karena
gelombang segitiga yang akan di visualisasikan termasuk fungsi ganjil.

an = {0,0,0,0,0,0,0,0,0,0}
Script di atas merupakan fungsi nilai an yang ditentukan bernilai
(0,0,0,0,0,0,0,0,0,0), karena gelombang segitiga, yang akan di
visualisasikan termasuk fungsi ganjil.

bn = a*(b.*(c-d))
Script di atas merupakan fungsi untuk mencari nilai dari bn yang merupakan
nilai koefisien dari gelombang sinus (sin nωt).
 Visualisasi deret fourier trigonometri

clear all;
clear all; digunakan sebagai perintah untuk menghapus program
sebelumya agar tak terbaca ketika program baru akan dieksekusi.

t=-1:0.01:1;
t merupakan pendeklarasian variabel dari waktu (t) yang bernilai
-1:0.01:1.

w0 = 2*pi;
w0 merupakan pendeklarasian variabel dari w yang bernilai 2*pi.
b1 = 0.8106;
b3 = -0.0901;
b5 = 0.0324;
b7 = -0.0165;
b9 = 0.0100;
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari bn, salah satunya b1
yang bernilai 0.8106.
n1 = 1;
n3 = 3;
n5 = 5;
n7 = 7;
n9 = 9;
Script di atas merupakan pendeklarasian variabel dari gelombang harmonik
(n), salah satunya n1 yang bernilai 1.
y=(b1*sin(n1*w0*t))+(b3*sin(n3*w0*t))+(b5*sin(n5*w0*t))+
(b7*sin(n7*w0*t))+(b9*sin(n9*w0*t));
Script diatas merupakan fungsi yang akan digunakan untuk mengeksekusi
variabel y untuk menghasilkan gelombang segitiga .

plot(t,y);grid
Script diatas merupakan perintah yang berfungsi untuk menampilkan
visualisasi gelombang. Dimana t sebagai plot horizontal dan y sebagai plot
vertikal. Sedangkan grid untuk menampilkan garis putus-putus yang
menandakan jarak t pada tampilan visualisasi gelombang.

title('Visualisasi gelombang segitiga')


Script di atas merupakan perintah yang berfungsi untuk memberikan judul
pada tampilan visualisasi gelombang harmonik.

b. Analisa gambar
Pada gambar di atas terlihat seperti gabungan dari gelombang sinus karena
nilai dari an = 0, dimana an merupakan koefisien dari gelombang cosinus
(cos (n ω t)) sedangkan nilai dari bn ≠ 0,dimana bn merupakan koefisien
dari gelombang sinus (sin (n ω t))
Selain itu 5 gelombang sinus yang terlihat pada gambar amplitudo
gelombang segitiga adalah jumlah gelombang harmonik yang merupakan
hasil dari bn ganjil ≠ 0 dan bn genap = 0, sehingga mengakibatkan
gelombang harmonik genap tidak digabungankan.

G. KESIMPULAN
1. Berdasarkan percobaan sinyal kotak, didapatkan deret fourier dari sinyal kotak
sebagai berikut :
f (t) = 0 + sin t + 0 + 1/3 sin 3t + 0 + 1/5 sin 5t + 0 + 1/7 sin 7t + 0 + 1/9 sin 9t
Hal ini menunjukkan bahwa deret fourier yang diperoleh sudah sesuai dengan
teori deret fourier untuk sinyal kotak.
2. Berdasarkan percobaan sinyal gigi geregaji, didapatkan deret fourier dari
sinyal kotak sebagai berikut :
f (t) = 0 + sin t + 1/2 sin 2t + 1/3 sin 3t + 1/4 sin 4t + 1/5 sin 5t + 1/6 sin 6t +
1/7 sin 7t + 1/8 sin 8t + 1/9 sin 9t + 1/10 sin 10t
Hal ini menunjukkan bahwa deret fourier yang diperoleh sudah sesuai dengan
teori deret fourier untuk sinyal gigi geregaji.
3. Berdasarkan percobaan sinyal segitiga, didapatkan deret fourier dari sinyal
kotak sebagai berikut :
f (t) = 0 + sin t + 0 - 1/9 sin 3t + 0 + 1/25 sin 5t + 0 - 1/49 sin 7t + 0 + 1/81 sin
9t
Hal ini menunjukkan bahwa deret fourier yang diperoleh sudah sesuai dengan
teori deret fourier untuk sinyal segitiga.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019 “Modul Praktikum System Telekomunikasi”, Laboraturium Sistem


Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elrktro, Fakultas Teknik, Universitas
Mataram.

Eric Weisstein. 2019, “Transformasi Fourier” ,Math Word.

M.Shoufie Ukthary.”Dasar Dasar Matlab”. Departemen Fisika, Tohoku University,


Jepang.

Anda mungkin juga menyukai