PADA PT AGUNG PODOMORO LAND TBK (STUDY KASUS BURSA EFEK INDONESIA 2018)
SKRIPSI
Diajukan oleh:
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan
kasih dan sayangnya kepada kita, sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal dengan tepat waktu,
yang kami beri Judul “Analisis Rasio Keuangan Tingat Pengendalian Total Biaya Terhadap Kinerja
Pada PT Agung Podomoro Land Tbk (Study Kasus Buersa Efek Indonesia) ” Tujuan dari penyusunan
skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk bisa menempuh tugas sidang Program Studi (S 1)
Pendidikan ekonomi di DR. Moechtar talib. Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak
pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima
kasih
sedalam-dalamnya kepada :
1. Almarum Bapak Prof. DR. Moechtar talib MBA selaku ketua yayasan pendidikan
DR.moechtar talib dan Almarhumah ibu Hj. Elma yunidar moechtar, selaku wakil ketua
yayasan pendidikan DR. Mochtar talib.
2. Bapak Dr. H. Moh Solikodin Djaelani M.M., M.Si., Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi DR. Moechtar Talib Jakarta.
3. Segenap Civitas Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Moechtar Talib.
4. Bapak Syarif Achmad SE,MM selaku pembimbing materi, yang telah banyak meluangkan
waktu dan pikiran dalam memberikan dukungan, saran dan masukan sehinga dapat
terselesaikan nya penulisan skripsi.
5. Bapak Zuchri Kurniwan, SE dosen pembimbing teknis yang dengan meluangkan waktunya
membuat penulis menyelesaikan skripsi.
6. Pimpinan dan staff STIE. DR. Moechtar talib tempat penulis mengabdi, terima kasih atas
waktu dan kesempat belajar yang telah diberikan.
7. Akademika STIE. DR. Mochtar talib yang telah membantu penulis selama menempuh
pendidikan di kampus tercinta ini.
8. Orang tua tercinta yang telah memberi dukungan selama perkuliahan dan dalam menyelesai
skripsi ini serta atas do’a dan pengorbanan dalam setiap langkah. Tacukup materi untuk saya
bayar, dan taksatu pun laut terdalam ini bisa ciptakan kata terindah untuk mengucapkan
terima kasih yang sempurna untuk kedua orang saya hanya ALLAH S.W.T yang dapat
membalas semu kebaikannya.
9. Keluarga besar Bapak Muhamad Fakhri Aulia, yang selalu memberikan dukungan. Semoga
kita semua selalu dalam lindungan ALLAH S.W.T
10. Kepada afifah rahmawati yang selalu mensupport dan tidak hentinya untuk memberikan
semangat sampai akhir sekripsi ini selesai.
11. Untuk adik-adik tercinta ilham dan iman yang selalu memberikan do’a dan semangat untuk
saya sehingga sampai akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman mahasiwa/i STIE Dr, mochtar talib seluruh angkatan, terima kasih atas
dukungannya selama ini. Semoga kita dimudahkan oleh ALLAH S.W.T untuk menjalani
proses prkuliahan hingga lulus.
Sebagai mahasiswa yang penuh kekurangan, penulis menyadari bahwa penulis proposal ini
jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya, karana kesempurnaan hanya milik ALLAH
SWT. Semua berakhir dalam harapan semoga sekripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
pen
ulis,
Puji Astuti
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, setiap perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas atau
sesuai kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam mempertahankan kelangsungan
hidup aktivitasnya, untuk meujudkan kebutuhan tersebut, pihak manajemen perusahaan
harus mengoptimalkan pencapaian laba atau keuntungan agar dapat mempertahankan
kelangsungan hidup aktivitasnya, untuk mewujudkan hal tersebut, pihak manajemen
perusahan harus mengoptimalkan pencapaian laba atau keuntungan untuk dapat
mempertahankan aktivitas perusahaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang, setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, membutuhkan modal
kerja guna menjaalankan oprasi sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji
karyawan, pembayaran listrik dan telpon serta pembayaran-pembayaran kewajiban atau
hutang lancar yang sewaktu-waktu harus dilunasi.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur hasil usaha yang
dikembangkan perusahaan dari waktu kewaktu adalah dengan menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting bagi manajer perusahaan untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersbut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan
analisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang
akan diambil.
Untuk menganalisa dan menilai posisi keuangan serta potensi atau kemajuan-kamajuan
perusahaan dalam laporan keuangan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan
perhatian bagi pemimpin perusahaan adalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Namun dalam pembahasan penilaian ini lebih lebih di fokusan
pada rasio likuiditas dan rasio profitabilitas perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan berhasil dalam kegiatan usahanya apabiala secara terus
menerus maupun memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya yang harus segera
dibayar dan mendapatkan laba yang merupakan syarat mutlak dan menjamin kelangsungan
hidup suatu perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan harus mempertimbangkan aspek
likuiditas dan aspek profitabilitasnya agar usahanya dapat berhasil.
Likuiditas menujukan kemampuan suatu perusahaan untuk memahami kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi atau saat ditagih, sedangakan profitabilitas
mengukur kemampuan para eksekutif perusahaan dalam menciptakan tingkat keuangan
baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih
perusahaan maupun modal sendiri. Rasio likuiditas dapat diukur dengan menggunakan
beberapa rasio seperti current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ration dengan rasio
profitabilitas dapat diukur menggunakan beberapa rasio seperti profit margin, ROA dan ROE.
Likuiditas mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kemampuan perusahaan
memperoleh laba (profitabilitas), karna likuiditas menunjukkan tingkat ketersediaan modal
kerja yang dibutuhakan dalam aktivitas oprasional. Adanya modal kerja yang cukup
memunginkan bagi perusahaan untuk beroprasi secara maksimal dan tidak mengalami
keselulitan akibat krisis keuangan. Akan tetapi, modal kerja yang berlebihan justru
menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan terkesan perusahaan melepaskan untuk
memperoleh keuntungan. Idealnya, modal kerja perusahaan seharusnya tersedia dalam
jumlah yang cukup untuk membiayai berbagai kegiatan perusahaan, yang berarti tidak
terdapat kekurangan modal dan tidak terdapat sumber daya yang menganggur. Dengan
kemampuan perusahaan menghasikan laba atas aktiva yang dimiliki menjadi maksimum.
Untuk menjaga kelangsungan hidup dan kontinuitas perusahaan diperlukan upaya
bagaimana mengelola kebijakansanaan keuangannya dengan baik, dimana sebuah
perusahaan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik bilamana dalam kegiatan
perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban finalsialnya dan sekaligus mampu
menghasilkan keuntungan. Namun sering terjadi bahwa perusahaan tidak mampu menjaga
keselaraan dua hal tersebut yakin posisi likuiditas tidak memadai akibat oriantasi
perusahaan yang selalu mengejar keuntung tanpa mengimbangi pengelolaan aspek likuiditas
atau karena perusahaan terlalu memperhatikan likuiditas sehingga profitabilitasnya
menurun.
Oleh karena itu perlunya aspek likuiditas dan profitabilias mendapat perhatian khusus,
sebab disamping bagaimana perusahaan dapat bertahan dan berkembang, juga usaha-usaha
yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas jadi diusahakan kepentingan antara
likuditas disuatu pihak tidak saling bertentangan dan dapat mencapai keuntungan yang
optimal mengorbakan likiditas perusahaan.
Jika suatu perusahaan hanya memperhatikan likuiditasnya tapi yang mengabaikan yang
lainnya, akibatnya perusahaan mengambil kebijakan dengan menyediakan uang kas dan
alat-alat likud lainnya dalam jumlah yang sangat besar. Halini dapat menimbulkan akibat
bahwa sebagian besar modal lancar tidak produktif sehingga aktivitas perusahaan menjadi
kurang lancar dan menyebabkan pula tinggkat profitabilitas menurut atau mengalami
kerugian. Sebaliknya apabila perusahaan hanya mengejar profitabilitas tanpa
memperhatikan likuditas perusahaan maka dapat menyebabkan kepercayaan pihak luar
terhadap perusahaan berkurang. Berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi. Jadi, seorang manajer
perusahaan perlu mengambil kebijaksanaan yang menjaga keseimbangan, khususnya antara
profitabilitas dengan likuiditas, agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin, bahkan
berkembang disamping memperoleh kepercayaan dari mitra usaha perusahaan.
Halini sesuai dengan hasil penelitian yaang telah dilakukan sebelumnya, hasil penelitian
Nizwar Irawan menujukkan bahwa rasio likuditas dan rasio profitabilitas pada periode 2016-
2017 memiliki pengaruh yang signifikan pada bank syari’ah di Indonesia. Sementara hasil
penelitian wawan setiawan menujukkan bahwa tingakat likuiditas dan profitabilitas memiliki
pengaruh yang signifikan dan perusahaan industri otomotif dan komponen yang terdaftar di
BEI berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka penelitian ini dimaksudkan untuk
melakukan pengujian lebih lanjut mengenai analisis pengaruh tingkat likuiditas terhadap
profitabilitas. Namun objek, variabel dan periode yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, serta mengingat pentingnya permasalahan
dalam setiap usaha, maka judul yang diambil dalam penulis penelitian ini adalah : ANALISIS
RASIO KEUANGAN TINGKAT PENGENDALIAN TOTAL BIAYA TERHADAP KINERJA PADA PT
AGUNG PODOMORO TBK (STUDY KASUS BURSA EFEK INDONESIA)
B. Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT Agung Podomoro Land TBK. Dan
perusahaan lain tahun 2018?
2. Bagaimana pengaruh likuiditas, dan profitabilitas terhadap return on asset PT Agung
Podomoro Land TBK.?
C. Batasan Masalah
Berkaitan dengan masalah yang akan diteliti penulis membatasi laporan keuangan yang
terdiri atas neraca, dan laporan laba rugi dari perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia
tahun 2017 penelitian ini menggunakan rasio keuangan sebagai instrumen untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan tersebut adalah : Rasio likuiditas ( Curren
Ratio dan Quicek Ratio) dan rasio profitabilitas (Returen on Asset)
D. Tujuan Peneliti
Tujuan peneliti adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari setiap perusahaan yang bergerak bidang
properti di Bursa Efek Indonesia 2018
2. Untuk mengetahui perbedan kinerja antar perusahan satu dan yang lainnya yang
bergerak dibidang properti di Bursa Efek Indonesia 2018
E. Manfaat Peneliti
Manfaat yang diperoleh dalam peneliti ini adalah:
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan – kebijakan dibidang
keuangan dimasa depan dan dapat bersaing secara sehat
2. Bagi STIE Mochtar Tolib
Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah koleksi keputakaan STIE MT dan
menambah referensi bagi pihak yang membutuhkan.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan lebih kususnya mengenai
analisis laporan keuangan dan menjadi bekal penulis dalam menghadapi dunia kerja.
F. Sistematika penulisan
BABI : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumus masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sitemmatika penulis.
BAB V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran saran
yang mungkin dapat dipergunakan dan pengembangan perusahaan serta
keterbatasan dan hasil penelitian ini
BAB 11
LANDASAN TEORI
1. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi,
laporan keuangan yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan merupakan hasil proses
dari akuntansi yang dimaksud sebagai sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal. Laporan keuangan adalah laporan yang
dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pada pihak diluar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan ( Soemarsono, 2004:34 ).
Pada umum nya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi
serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah
aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangan
laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang sudah tercapai oleh perusahan
serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan ekuitas menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas
perusahaan ( munawir, 2010:5 ).
Tujuan utama dari laporan keunagan adalah memberikan informasi keuangan yang
mencangkup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada
pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinjerja keuangan terhadap
perusaaan disamping pihak manajemen perusahan ( Fahmi, 2011:28 )
C. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis merupakan hipotesis dalam
penelitian ini adalah ‘’ Diduga terhadap Hubungan antara current ratio (CR), quick ratio (QR)
terhadap return on total assets(ROA) pada laaporan keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk
tahun 2018
A. Sumber Data
Sumber data yang diguankan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data
yang digunakan terdapat diperoleh dari media cetak dan pojok Bursa Efek Indonesia.
STIE MT DR.Mochtar Talib Bintaro.
Keterangan:
Sebelum melakukan uji statistik langakh pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan tipe hipotesis yang akan digunakan. Misal tipe hipotesis yang
digunakan dua sisi, maka prosedur uji statistik sebagai berikut:
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat.
Hₒ:tidak ada perbedaan nilai rata-rata sampel A dengan sampel B
Hₐ: ada perbedaan rata-rata sampel A dengan sampel B
b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statisik.
Hₒ: µ1= µ2
Hₐ: µ1≠ µ2
c. Menentukan taraf nyata (signifikan).
d. Kaidah pengujian
Terima Hₒ, jika uhitung ≥ Utabel(a/2,n1n2)
Tolak Hₒ, jika uhitung ˂ Utabel(a/2,n1n2)
e. Mengitung Uhutang dan Utabel
Tahapan mengitung nilai Uhitung sebagai berikut:
1) Buat tabel penolong.
2) Menghubungkan kedua sampel untuk diberi peringkat dengan cara
mengurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, bila terjadi nilai
yang sama maka maka urutan nilai yang sama dijumlahkan, kemudian dibagi
dengan jumlah nilai yang sama.
3) Menjumlahkan urutan masing-masing sampel (R1 dan R2)
4) Menghitung nilai Uhitung
Nilai Uhitung yang dipilih adalah nilai Uhitung yang terkecil diantara U1 dan U2
Rumus:
n1 ( n 1+1 )
U 1=n 1 n 2+ −R 1 …
2
n2 ( n 2+1 )
U 2=n 1 n 2+ −R 2 …
2
Dimana:
U1 = jumlah peringkat sampel ke-1
U2 = jumlah peringkat sampel ke-2
n1 = sampel ke-1
n2 = sampel ke-2
R1 = jumlah rangking pada sampel ke-1
R2 = jumlah rangking pada sampel ke-2
5) Menentukan nilai Utabel
nilai Utabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Mann Whitney.
f. Membandingkan antara Uhutang dan Utabel
Tujuan membandingkan membandingkan Uhutang dan Utabel adalah untuk
mengetahui hipotesis mana yang diterima.
g. Membuat kesimpulan
Menerima atau menolak Hₒ
BAB III
SEJARAH PERUSAHAAN
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang, dan pengelola real
estat terdiversifikasi terintegrasi terkemuka di segmen real estat ritel, komersial, dan
perumahan dengan kepemilikan yang beragam. Kami memiliki model pengembangan properti
terintegrasi, mulai dari pembebasan lahan dan / atau pengadaan, hingga desain dan
pengembangan, hingga manajemen proyek , penjualan, penyewaan dan pemasaran komersial,
hingga operasi dan manajemen pengembangan superblok, mal perbelanjaan, kantor, hotel,
dan apartemen dan rumah tinggal. Kami dikenal sebagai
pelopor pengembangan superblock . Proyek landmark kami yang berkualitas tinggi, untuk
beberapa nama adalah Kota Podomoro, Kota Kuningan, dan Kota Senayan.
APLN didirikan pada 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya. Pada tahun
2010, pemegang saham kami menyelesaikan restrukturisasi perusahaan, sesuai dengan mana
enam perkembangan dan perusahaan induknya dialihkan ke kendali kami. APLN,
adalah entitas terdaftar unggulan (IDX: APLN) dari Agung Podomoro Group (APG), adalah
salah satu pengembang real estat yang tumbuh paling cepat dan terbesar di Indonesia dengan
minat pada superblok, properti ritel, perkantoran, apartemen dan perumahan, dan hotel. APG
mendirikan pengembangan pertamanya, sebuah kompleks perumahan di daerah Simprug,
Jakarta Selatan, pada tahun 1969 dan menyelesaikan pembangunannya pada tahun 1973. Dari
tahun 1973 hingga sekarang, anggota APG menyelesaikan atau memulai pembangunan lebih
dari 70 proyek properti , dengan mayoritas ditujukan kepada segmen masyarakat kelas
menengah , dengan proyek mulai dari apartemen murah hingga apartemen mewah di Jakarta
Selatan, perumahan, akhir dan kawasan perumahan, toko, hotel , menara soho dan kantor .
APLN menggabungkan pendekatan visioner untuk desain dengan penekanan pada eksekusi
cepat dan waktu ke pasar. Berdasarkan pengalaman dan sumber daya Grup Agung
Podomoro , kami telah bertanggung jawab untuk menghadirkan sejumlah properti terkenal di
pasar seperti Kompleks Kota Podomoro andalan kami dan Senayan City yang terkenal . Kami
juga memelopori konsep superblok, menyatukan perumahan, ritel, rekreasi dan ruang kantor
dalam satu kompleks pengembangan bertingkat tinggi yang terintegrasi untuk
menciptakan ruang hidup perkotaan yang menyenangkan dan sangat nyaman,
dengan komponen penjualan dan sewa.
Superblok kami memberikan konsumen cara hidup alternatif melalui pengembangan
Superblock berkualitas tinggi kami , yang menawarkan kemungkinan gaya hidup urban
yang seimbang dan menyenangkan bagi ribuan konsumen.
Dengan menerapkan jaringan dan nama merek kami yang baik, tim pemasaran kami yang
kuat dan berpengalaman biasanya mampu menghasilkan minat yang kuat untuk menghasilkan
uang melalui penjualan, deposito, dan cicilan. Kami juga memperhatikan dengan seksama
campuran aliran pendapatan yang berasal dari penjualan versus pendapatan berulang.
Penglihatan untuk tumbuh sebagai pemegang properti integrasi, untuk mengoptimalkan nilai
bagi klien, mitra bisnis, pemegang saham, dan masyarakat
Untuk memenuhi kebutuhan publik dalam pembangun perumahan dan komersial yang
berkualitas
Untuk mengoptimalkan pengembalian investasi dari mitra bisnis dan pemegang saham
Untuk menjadi pemegang yang dapat memberikan nilai lebih kepada karyawan
Untuk secara aktif mendukung program-program pemerintah dalam mempromosikan
pembangunan perkotaan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia
Hormoni: dalam bekerja dengan klien, mitra bisnis, pemegang saham, dan masyarakat
Gairah dan ketekunan: mengoptimalkan upaya kami
Kualitas: dipertahankan pada setiap tahap pengembangan
Sadar lingkungan: menaruh perhatian pada aspek lingkung dari setiap proyek
Armidian Karyatama Tbk (ARMY) di dirikan pada tanggal 06 agustus 1994 dan mulai
kegiatan oprasional pada tahun 2013 kantor korespondesi Armidiana di mayapada Tower
Penthause L1. 21. Jl. Jend surdirman Kav 28, Jakarta 12920 – Indonesia.
Sejak didirikannya pada tahun 1994, Armidian Karyatama Tbk berkomitmen untuk
mengembangkan kawasan Maja sebagai kota baru untuk menyokong pertumbuhan kawasan
urban Jakarta, persero merupakan salah satu perusahaan swasta yang berkontribusi kedalam
rencana pembangunan kota kekerabatan Maja yang ditunda pada tahun 1998 akibat krisis
Moneter. Krisis moneter tersebut tidak menyurutkan niat perseroan untuk terus
mengembangkan kawasan Maja, dan oleh karena itu perseroan secara bertahap terus
melakukan pembebasan dan mengakumulasikan tanah untuk real pembanggunan sehingga
sapai saat ini telah berhasil memiliki seluas kurang lebih 490 hektar. Pada tahun 2013,
perseroan bersama dengan induk usaha perseroan, PT Mandiri Mega Jaya telah
menandatangani kerjasama oprasi dengan grup Ciputra Maja Jaya. Pada kurun kurang waktu
2014-2016, Citra Maja Jaya telah berhasil menjual sebanyak hampir 8.000 unit rumah dan
ruko.
Proyek pembangunan perseroan, bersama Pt Mandiri Maja Jaya dan PT Harvest Time, pihak
afiliasi menjalin kerja sama oprasi (KSO) dengan PT Citra Benua Persada, unit usaha dari
grup Ciputra, untuk proyek pengembangan kota Mandiri dengan lokasi yang terletak
dikecaamatan Maja, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten sejak tanggal 6 september 2013.
Perjanjian KSO tersebut mencangkup pengembangan proyek Citra Maja Raya seluas 430
hektar dengan opsi untuk melakukan penambahan luas tanah untuk dikembangan dengan
sebanyak-banyaknya menjadi 1.000 hektar. Samapai dengan saat ini, jumlah tanah untuk
pengembangan milik perseroan yang menjadi bagian dari proyek Citra Maja Jaya adalah
seluas 230 hektar. Skema kerjasama antara perseroan PT harvest Time dengan PT Citra
Benua Persada adalah dimana perseroan berkomitmen menyediakan lahan untuk
pengembangan sedangakan Ciputra berperan pengembangan dan pemasaran. Perseroan
mendapatkan kompensasi atas harga tanah sebesar RP 70.000,- permeter persegi dengan
kenaikan 10% per tahun. Pembagian laba bersih antara perseroan dan PT Harvest Time
adalah masing-masing sebesar 53% dan 47% dari porsi 50% :50% dengan PT Citra Benua
Persada. Citra Maja Raya merupakan proyek pengembangan kota Mandiri yang terletak
dimuka setasiun kereta api Maja, yang dapat diakses dengan kereta komuter dari stasiun tanah
abang, Jakarta, dengan waktu tempuh 90 menit.
Pemegam saham yang memiliki 5% atau lebih saham Armidian Karyatama Tbk, yaitu PT
Mandiri Mega Jaya, dengan presentase kepemilikan sebesar 79,44%.
PT Mandiri Mega Jaya merupakan anak usaha dari Hanson Internasional Tbk (MYRX), yang
diakuisisi 99,9375% sahamnya pada tahun 2014 dari Benny Tjokrosaputro. Saat ini Hanson
Internasional Tbk (MYRX) memiliki saham 99,99% saham PT Mandiri Mega Jaya.
Bedasarkan anggaran dasar perusahaan, ruanglingkup kegiatan ARMY adalah bergerak dalam
bidang jasa, pembangunan dan perdagangan real estate dan properti Armidian karyatama Tbk
bersama PT Harvest time (pihak afiliasi) menjalani kerjasama oprasi (KSO) dengan PT Citra
Benua Persada (unit usaha dari grup ciputra) untuk mengembangakan suatu kawasan hunian
dan properti komersial, antara lain dapat berupa perumahan, rumah toko dan rumah kantor
maupun jenis properti komersial lain fasilitas prasarana dan sarana pendukungnya di tanah
milik Armidian Karyatama Tbk dan PT Harvest time di maja, lebak. Proyek perumahan Citra
Maja Raya telah beroprsasi secara komersial pada tahun 2014.
Pada tanggal 14 juni 2017, ARMY memperoleh pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan
(OJK)untuk melakukan perdana umum perdana saham ARMY (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.637.500.000 saham dengan nilainominal RP 100,- per saham dengan harga
penawaran RP 300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 21 juni 2017.
3. PT Bumi Serepong Damai Tbk.
Bumi Serepong Damai Tbk. (BSDE) Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) (BSDE) didirikan
16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat BSD
City terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green Office Park, Tangerang. Proyek real estat
BSDE berupa Perumahan Bumi Serpong Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong,
Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, Propinsi Banten
BSDE dan anak usaha (grup) termasuk dalam kelompok usaha PT Paraga Artamida,
sedangkan pemegang saham akhir Grup adalah Sinarmas Land Limited yang berkedudukan di
Singapura.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bumi Serpong Damai Tbk, antara lain:
PT Paraga Artamida (26,57%) dan PT Ekacentra Usahamaju (26,47%).
Saat ini, BSDE memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni
Duta Pertiwi Tbk (DUTI).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BSDE adalah berusaha
dalam bidang pembangunan real estat. Saat ini BSDE melaksanakan pembangunan kota baru
sebagai wilayah pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan prasarana-
prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama BSD City.
Pada tanggal 28 Mei 2008, BSDE memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BSDE (IPO) kepada masyarakat sebanyak
1.093.562.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06
Juni 2008.
Jaya Real Properti Tbk.(JRPT) Jaya Real Property Tbk (JRPT) didirikan tanggal 25 Mei 1979
dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1980. Kantor pusat Jaya Property
terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227,
Banten dan proyek berlokasi di Jakarta dan Tangerang.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Jaya Real Property Tbk, antara lain: PT
Pembangunan Jaya (63,59%), UBS AG – Singapore (8,02%) dan DBS Bank Ltd. SG-PB
Clients (5,98%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JRPT pengembangan kota
(urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta
melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui anak usaha maupun patungan
dengan pihak-pihak lain.
Kegiatan Jaya Real Property terutama adalah pembangunan perumahan dan pengelolaan
usaha properti, meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan pusat
perbelanjaan dengan proyek Bintaro Jaya, Graha Raya, Bintaro Trade Center, Plaza Bintaro
Jaya, Plaza Slipi Jaya, Pasar Senen V, Pusat Grosir Senen Jaya, Jembatan Multiguna Senen
Jaya, Bintaro Jaya Xchange, Pasar Modern dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan
investasi pada anak usaha dan asosiasi.
Pada tanggal 02 Juni 1994, JRPT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JRPT (IPO) kepada masyarakat sebanyak
35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.200,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 29
Juni 1994.
Indonesia Prima Property Tbk. (OMRE) Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) didirikan
dengan nama PT Triyasa Tamihan pada 23 April 1983 dan mulai beroperasi secara komersial
pada bulan April 1983. Kantor pusat OMRE berlokasi di Gedung Capital Place, Lantai 5, Jl.
Jend. Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta 12710 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indonesia Prima Property Tbk adalah
First Pasific Capital Group Limited, dengan persentase kepemilikan sebesar 73,18%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan OMRE meliputi bidang
persewaan perkantoran, pusat perbelanjaan (ruang pertokoan), apartemen, hotel dan
pembangunan perumahan beserta segala fasilitasnya. Kegiatan usaha OMRE dijalankan
melalui anak usahanya, meliputi persewaan perkantoran (Wisma Sudirman dan Annex di
Jakarta), Apartemen (Puri Casablanca di Jakarta), Hotel (Novotel Surabaya dan Grand Tropic
di Jakarta), pusat perbelanjaan (Blok M Mall di Jakarta dan Parahyangan Plaza di Bandung)
dan perumahan (Bukit Tiara Tangerang).
Pada tanggal 29 Juni 1994, OMRE memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham OMRE (IPO) kepada masyarakat sebanyak
35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.050,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22
Agustus 1994.
Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI) didirikan 29 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1975. Kantor pusat MKPI berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5
Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Metropolitan Kentjana Tbk, antara lain:
PT Karuna Paramita propertindo (47,44%), PT Penta Cosmoploitan (7,49%), PT Buditama
Nirwana (7,15%), PT Dwitunggal Permata (7,09%) dan PT Apratima Sejahtera (7,09%).
Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham pengendali.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MKPI terutama meliputi
bidang real estat, pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen,
perkantoran, perumahan serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan. Kegiatan
utama MKPI adalah penyewaan ruang pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen dan
penjualan tanah dan bangunan.
MKPI dan Anak Usaha memiliki dan mengelola pusat perbelanjaan (Mal) Pondok Indah I, II
dan Street Gallery, Pondok Indah Office Tower I, II dan III, Pondok Indah Office Park dan
Apartemen Golf Pondok Indah I, II dan III serta proyek Real Estat perumahan Pondok Indah,
Taman Shangril La di Batam dan Pondok Indah Hotel.
Pada tanggal 29 Juni 2009, MKPI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MKPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
95.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.100,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10
Juli 2009.
Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA) didirikan tanggal 28 Nopember 2007 dan mulai
beroperasi komersial pada tahun 2009. Kantor pusat BIKA berlokasi di Mall Taman Palem
Lt.3 Blok D No 9, Jakarta Barat 11730 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Binakarya Jaya Abadi Tbk, yaitu:
Budianto Halim (34,96%) dan Go Hengky Setiawan (37,03%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BIKA adalah bergerak
dalam bidang usaha jasa, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan,
perdagangan, perindustrian, pertambangan dan pertanian. Kegiatan usaha utama BIKA saat
ini adalah menjalankan usaha di bidang pembangunan dan pengembangan proyek properti,
operator komplek properti terpadu, perhotelan serta pemilik dan operator wahana taman
bermain (amusement park) yang bernama Palm Bay Water Park.
Pada tanggal 30 Juni 2015, BIKA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ATIC (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp1.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2015.
Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) didirikan 21 September 1989 dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1993. Kantor pusat SMDM berlokasi di Sudirman Plaza
Business Complex, Plaza Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910
– Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Suryamas Dutamakmur Tbk, yaitu:
Top Global Limited (71,52%), Far East Holding Ltd. (16,04%) dan Martos Investment Inc.
(7,62%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMDM meliputi bidang
perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer,
pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan,
landasan dan instalatir. SMDM berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta
tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, vila dan fasilitas resort
lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
Pada tanggal 18 September 1995, SMDM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) SMDM kepada masyarakat
sebanyak 80.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran
Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 12 Oktober 1995.
Summarecon Agung Tbk. (SMRA) didirikan tanggal 26 November 1975 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SMRA berkedudukan di Plaza
Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. No. 42, Jakarta 13210 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Summarecon Agung Tbk, yaitu: PT
Semarop Agung (pengendali) (25,43%), PT Sinarmegah Jayasentosa (6,60%) dan Mel BK
NA S/A Stichting Dep Apg Str Real Est (5,61%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMRA bergerak dalam
bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan
restoran. Saat ini, Summarecon mengembangkan 3 proyek pembangunan kota terpadu yaitu
kawasan Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi,
Summarecon Bandung dan Summarecon Karawang.
Pada tanggal 1 Maret 1990, SMRA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana SMRA kepada masyarakat sebanyak 6.667.000 saham
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp6.800 per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Mei 1990.
Pada tanggal 7 Juli 2007, SMRA memperoleh Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK dalam
rangka melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I / Right Issue I). Rasio PUT I
adalah setiap pemegang 6 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru
dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan Harga Pelaksanaan Rp900 per saham, dimana
pada setiap 2 Saham baru melekat 1 Waran Seri I. Jumlah Waran Seri I. Waran Seri I adalah
efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru
dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp1.100 per saham
yang dapat dilakukan selama masa berlaku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 26 Desember
2007 sampai dengan 21 Juni 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan
pada tanggal 25 April 2008, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus
melalui kapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp321.789.380.000, dengan ketentuan
untuk setiap saham yang ada akan mendapatkan 1 (satu) saham bonus. Sehubungan dengan
pembagian saham bonus tersebut, maka harga pelaksanaan Waran Seri I disesuaikan dari
Rp1.100 per saham menjadi Rp550 per saham dan jumlah sisa Waran Seri I dari 224.714.603
lembar menjadi 449.429.206 lembar.
Pakuwon Jati Tbk. (PWON) didirikan tanggal 20 September 1982 dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Kantor Jakarta Pakuwon terletak di Gandaria 8
Office Tower, Lantai 32, Jl. Sultan Iskandar Muda 8, Jakarta Selatan 12240 – Indonesia dan
kantor Surabaya berlokasi di Eastcoast Center Lt. 5, Pakuwon Town Square – Pakuwon City,
Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17, Surabaya 60112 – Indonesia.
Pemegangan saham yang memiliki 5% atau lebih saham Pakuwon Jati Tbk, yaitu: Burgami
Invesment Limited (20,90%), PT Pakuwon Arthaniaga (pengendali) (16,75%), Concord
Media Investment Ltd (7,39%) dan Raylight Investment Limited (7,15%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam
bidang pengusahaan 1). pusat perbelanjaan (Tunjungan Plaza, Supermall Pakuwon Indah,
Royal Plaza, Blok M Plaza), 2). pusat perkantoran (Menara Mandiri, Gandaria 8 Office dan
Eighty8), 3). hotel dan apartemen (Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Somerset dan Ascott
Waterplace), serta 4). real estat (Pakuwon City (dahulu Perumahan Laguna Indah), Gandaria
City dan kota Kasablanka).
Pada tanggal 22 Agustus 1989, PWON memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) PWON kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 09 Oktober 1989.
Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) didirikan dengan nama PT Bimantara Eka Santosa pada
05 Nopember 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat
PLIN The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat.
Pemegang saham yang memilii 5% atau lebih saham Plaza Indonesia Realty Tbk, antara lain:
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (35,71%), Indonesian Paradise Property Tbk (INPP)
(25,92%) dan MNC Land Tbk (KPIG) (19,90%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PLIN terutama meliputi
bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. PLIN adalah pemilik hotel
Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza Office Tower
(gedung perkantoran), Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel dan Keraton
Residence (apartemen).
Selain itu, PLIN juga mengembangkan usaha properti melalui anak usaha, yakni PT Plaza
Indonesia Jababeka, PT Plaza Nusantara Realti, PT Plaza Indonesia Urban (sebelumnya
bernama PT Citra Asri Property) dan PT Sarana Mitra Investama (SMI). Dimana SMI secara
tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan pemilik dan pengelola fX
Sudirman (pusat gaya hidup).
Pada tanggal 02 Mei 1992, PLIN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) PLIN kepada masyarakat sebanyak
35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
Juni 1992.
Perdana Gapuraprima Tbk. (GPRA) didirikan tanggal 21 Mei 1987 dengan nama PT Perdana
Gapura Mas dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1994. Kantor pusat GPRA
terletak di The Bellezza, Permata Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Perdana Gapuraprima Tbk, antara lain:
PT Citraabadi Kotapersada (pengendali) (33,44%), UBS AG Singapore, Non-Treaty Omnibus
Account – 2091144090 (23,48%) dan PT Trans Property Investment (15,31%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GPRA bergerak dalam
bidang pemborongan bangunan (kontraktor) dengan memborong, melaksanakan,
merencanakan serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung
serta real estate termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan dan hak atas
tanahnya. Saat ini GPRA memiliki perumahan Bukit Cimangu Villa dan Taman Raya
Citayam berlokasi di Bogor dan perumahan Metro Cilegon, Taman Raya Cilegon dan Anyer
Pallazo berlokasi di Cilegon, serta apartemen Kebagusan City berlokasi di Jakarta.
Pada tanggal 02 Oktober 2007, GPRA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GPRA (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 962.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran
Rp310,- per saham dan disertai dengan penerbitan 192.400.000 Waran Seri I. Saham Waram
Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Oktober 2007.
Duta Anggada Realty Tbk. (DART) didirikan tanggal 30 Desember 1983 dengan nama PT
Duta Anggada Inti Pratama dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984.
Kantor pusat DART berlokasi di Gedung Chase Plaza, Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 21, Jakarta, sedangkan proyek apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan berlokasi
di Jakarta dan Bali.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Duta Anggada Realty Tbk, antara lain:
PT Duta Anggada (pengendali) (44,94%), BNYM SA/NV AS Cust of Bank Of Singapore
Limited (18,25%), Crystal Development Pte. Ltd. (17,56%) dan UOB Kay Hian Finance
Limited (8,91%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DART terutama bergerak
dalam bidang pembangunan real estat. Kegiatan utama DART adalah pembangunan,
penjualan, penyewaan dan pengelolaan bangunan apartemen, perkantoran dan pusat
perbelanjaan serta bangunan parkir dan kegiatan usaha lain yang berhubungan.
Duta Anggada Realty memiliki properti disewakan yang sudah beroperasi, antara lain: Plaza
Chase, Plaza Bapindo, Plaza Great River, Citywalk Sudirman, dan STIE Panjaitan, sedangkan
properti untuk disewakan yang masih dalam pembangunan yaitu Holiday Inn & Suites, Hilton
Garden Inn dan Icon Towers (office, retail, hotel). Adapun properti untuk dijual yaitu
Sinarmas MSIG Tower, La Maison Barito, Plaza Jatinegara, dan Icon Towers (office).
Pada tahun 1990, DART memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham DART (IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak
10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08
Mei 1990.
Induk usaha Cowell adalah PT Gama Nusapala, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh PT
Lestari Investindo Mandiri (LIM). LIM merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh Fransiscus Suciyanto.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Cowell Development Tbk, antara lain:
PT Gama Nusapala (72,80%), Feral Investment Inc (11,48%) dan Earvin Limited (8,12%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan COWL bergerak dalam
bidang jasa, pembangunan, dan perdagangan, terutama jasa pengelolaan gedung,
pembangunan dan pengembangan perumahan, dan perdagangan real estat. Kegiatan usaha
utama COWL adalah pembangunan, pengembangan, dan penjualan unit Rumah, Ruko dan
Kavling di perumahan Melati Mas Residence, Serpong Park dan Serpong Terrace, yang
berlokasi di Serpong, Tangerang.
Pada tanggal 10 Desember 2007, COWL memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham COWL (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran
Rp130,- per saham dan disertai sebanyak 150.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2007
Struktur Organisasi
_______
A. Metode Penelitian
a. Jenis metode penelitian
Jenis yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap data
perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian
serta hasil analisis data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada
saat penelitian.
e. Variabel penelitian
1. Identifikasi variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan meliputi likuditas,
solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas yang diperoleh dari hasil analisis laporan
keuangan perusahaan tahun 2017-2018
2. Definisi variabel
1) Rasio likuiditas
a. Current ratio
Current ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang
lancar dengan mengunakan aktiva lancar yang memiliki. Semakin besar rasio
ini berarti semakin likud perusahaan. Namun demikian rasio mempunyai
kelemahan, karena semua komponen aktiva lancar memiliki tingkat
likuiditas yang sama.
Current liabilites
b. Quick ratio
Quick ratio adalah seperti current ratio tetapi persedian tidak
diperhitungkan karena kurang likuid dibandingkan dengan kas, surat
berharga, dan piutang. Oleh karena itu qucik ratio memberikan ukuran yang
lebih akurat dibandingkan dengan current ratio tentang kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan:
Current liabilites
2) Rasio Solvabilitas
a. Debt ratio
Debt ratio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang
membiaya aktiva perusahaan. Semakin besar rasio menunjukan semakin
besar porsi penggunaan utang dalam membiayai investasi pada aktiva, yang
berarti pula resiko keuangan perusahaan meningkat dan sebaliknya,
Total asset
3) Rasio Profitabilitas
a. Return on Asset (ROA)
ROA menujukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh
aktiva yang dimili untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting
bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektipitas dan efisiensi
manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan,
semakin besar ROA, berarti semakin besar penggunaan aktiva perusahaan
atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba
yang lebih besar, dan sebaliknya
Total asset
Total equity
4) Rasio aktivitas
a, Inventory Turnover
inventory
Total asset
BAB IV
Pada bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan pada sepuluh perusahaan di Bursa Efek
Indonesia sub sektor properti dari limabelas (15) perusahaan yang terdiri dari perusahan PT Agung
Podomoro Tbk, PT Armidian Karyatama Tbk, PT Alam Sutra Realty Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT
Bumi Serepong Damai Tbk, PT Ciputra Develoment Tbk, PT Jaya Real Property Tbk, PT Indonesia
Prima Property Tbk, PT metropolitan Ketjana Tbk, PT Pikko Land Develoment Tbk, PT Bekasi Fajar
Industri Estate Tbk, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk, PT Suryamas Duta Makmur Tbk, PT Summarecon
Agung PT Pakuwono Jati Tbk, PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Perdana Gapura Prima Tbk, PT Duta
Anggada Realty Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, PT Cowell Develoment Tbk, PT Intiland Develoment
Tbk, Pt Bakrieland Develoment Tbk, dan PT Sitara Propertido Tbk. Ke duapuluhtiga (23) perusahaan
ini dapat dianalisis laporan keuangan berdasarkan pada kelengkapan data yang diperoleh dineraca
dan laporan laba rugi pada tahun2017
Analisis rasio keuangan dan analisis tren digunakan untuk mengetahui kecenderungan
perkembangan kinerja keuangan perusahaan dan analisis uji Mann Whitney digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan hasil analisis data penelitian
ini adalah sebagai berikut:
A. Hasil Analisis
1. Rasio keuangan
Periode 2017
a. Rasio Likuiditas
Curren ratio
2017
(a/b)=X
Nama Perusahaan aset lancara(a) kewajiban lancar(b) 1
8.275.422.732
PT Agung podomoro land 1,06
7.838.705.276
482.408.235.045
PT Armidian karyatama 2,64
182.388.688.404
20.948.678.473.652
PT Bumi Serepong Damai 3,36
6.231.233.383.026
3.923.648.209
PT Jaya Real Property 1,13
3.480.039.223
1.622.783.914.689
PT Metropolitan Kentjana 1,88
864.766.415.319
1.860.337.087.272
PT Binakarya Jaya Abadi 3,21
579.451.267.667
886.958.604.049
PT Suryamas Duta Makmur 2,28
388.229.372.720
10.507.809.126
PT Summarecon agung 1,45
7.230.613.430
9.472.787.624
PT Pakuwono Jati 2,31
4.096.381.121
1.412.274.572
PT Plaza Indonesia Realty 1,24
1.135.313.268
1.346.121.491.173
PT Perdana Gapura Prima 5,70
236.047.703.080
320.389.809
PT Duta Anggada Realty 0,39
814.186.066
820.022.909.492
PT Cowell Development 0,74
1.103.403.629.709
a. PT Agung Podomoro Land Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas
jangka pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,06
b. PT Armidian Karya Tama Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 2,64
c. PT Bumi Serepong Damai Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 3,36
d. PT Ciputra Develoment Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 2,02
e. PT Jaya Real Property Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,13
f. PT Indonesia Prima Properti Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas
jangka pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,03
g. PT Metropolitan Ketjana Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,88
h. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 3,21
i. PT Suryamas Duta Makmur Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas
jangka pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 2,28
j. PT Summarecon Agung Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,45
k. PT Pakuwon Jati Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka pendek
dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 2,31
l. PT Plaza Indonesia Realty Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,24
m. PT Perdana Gapura Prima Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 5,70
n. PT Duta Anggada Realty Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 0,39
o. PT Cowell Develoment Tbk nilai Curren Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 0,74
Quik ratio
2017
100 (a-
Nama Perusahaan aset lancar(a) persediaan(b) kewajiban lancar(c) % b/c)*100%=X2
a. PT Agung Podomoro Land Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,58
b. PT Armidian Karya Tama Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,04
c. PT Bumi Serepong Damai Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,91
d. PT Ciputra Develoment Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,80
e. PT Jaya Real Property Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,34
f. PT Indonesia Prima Properti Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas
jangka pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,98
g. PT Metropolitan Ketjana Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,87
h. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,00
i. PT Suryamas Duta Makmur Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas
jangka pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,30
j. PT Summarecon Agung Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,36
k. PT Pakuwon Jati Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka pendek
dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,44
l. PT Plaza Indonesia Realty Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,17
m. PT Perdana Gapura Prima Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 1,17
n. PT Duta Anggada Realty Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,38
o. PT Cowell Develoment Tbk nilai Quick Ratio menjukan bahwa tiap rupiah liabilitas jangka
pendek dijamin dengan aset lancar dan persedian sebesar Rp 0,17
b. Rasio Profitabilitas
Returen on asset
2017
(a/b)=
Nama Perusahaan laba bersih(a) total asset(b) y
193.730.292
PT Agung podomoro land 0,01
29.583.829.904
56.610.183.053
PT Armidian karyatama 0,04
1.513.669.666.232
1.302.702
PT Ciputra Development 0,04
34.289.017
1.049.745.761
PT Jaya Real Property 0,10
10.541.248.267
133.966.017.617
PT Indonesia Prima Property 0,03
4.252.706.473.038
1.018.569.536.819
PT Metropolitan Kentjana 0,15
7.008.254.843.361
-
45.682.595.609
PT Binakarya Jaya Abadi -0,02
2.333.636.785.839
85.390.121.403
PT Suryamas Duta Makmur 0,03
3.158.642.385.060
690.623.630
PT Summarecon agung 0,03
23.299.242.068
2.826.936.213
PT Pakuwono Jati 0,11
25.018.080.224
214.534.304
PT Plaza Indonesia Realty 0,04
5.043.925.604
50.425.199.916
PT Perdana Gapura Prima 0,03
1.536.453.390.418
13.121.021
PT Duta Anggada Realty 0,00
6.905.286.394
-
224.533.427.459
PT Cowell Development -0,08
2.733.012.257.460
a. PT Agung Podomoro Land Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,01
b. PT Armidian Karya Tama Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,04
c. PT Bumi Serepong Damai Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,03
d. PT Ciputra Develoment Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,04
e. PT Jaya Real Property Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,10
f. PT Indonesia Prima Properti Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,03
g. PT Metropolitan Ketjana Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,15
h. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp -0,02
i. PT Suryamas Duta Makmur Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,03
j. PT Summarecon Agung Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,03
k. PT Pakuwon Jati Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang digunakan
perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,11
l. PT Plaza Indonesia Realty Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,04
m. PT Perdana Gapura Prima Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,03
n. PT Duta Anggada Realty Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,00
o. PT Cowell Develoment Tbk return on total asset menjukan bahwa tiap rupiah aset yang
digunakan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp -0,08
B. Analisis Data
Nilai variabel independen dan variabel dependen yang digunakan dalam menggunakan
analisis merupakan nilai yang berasal dari data laporan keuangan konsolidasi PT Agung
podomoro Land Tbk tahun 2018 yang sudah dihitung dari analisis rasio keuangan.
1. Penguji asumsi klasik
a. Uji multikolineritas
Uji multikolineritas digunakan untuk menguji apakah terjadi korelasi yang sangat
tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas (sarwono, 2013:80)
Multikolineritas terjadi apabila antar variabel bebas menunjukan nilai yang sangat
tinggi atau mendekati 1. pada uji multikolineritas yang dilakukan dengan
menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pada tabel menunjukan bahwa angka Sig current ratio sebesar nilai o19, quick ratio 197
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji kesalahan observasi yang berikutnya
diperoleh secara bebas terhadap kesalahan sebelumnya (Supratno 2009:271). Salah
satu cara yang digunakan untuk menguji terjadinya autokorelasi adalah dengan uji
Durdin dan Watson. Jika anggka DurdinWaston menunjukan nilai < 1 dan < 3, maka
tidak terjadi autokoreksi
Model Summary
2. Analisis Deskritif
Analisis statistik deskritif adalah yang mendeskripsikan atau memberikan gambaran
terhadap objek yang diteliti melalu data sampel ataupopulasi sebagaimana adanya,
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum ( Sugiyono,
2010:2013)
Correlations
N 15 15 15
N 15 15 15
N 15 15 15
Pada tabel, menunjukan hasil analisis deskriptif yang dilakukan pada laporan
keuangan konsolidasi PT Agung Podomoro Land Tbk tahun 2018, sedangkan
hubungan dengan curren ratio dan quick ratio masing-masing adalah 1 dan 089,
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Perkembangan
2. Pengaruh quick rqsio terhadap perusahaan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA