Anda di halaman 1dari 1

Kepercayaan masyarakat yang tinggi juga disikapi Putra Suarthana dengan 'jemput bola'

mahasiswa ke daerahnya. Maka pada tahun 1997, Mapindo kembali membuka kampus baru di
Singaraja dan Tabanan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap warga
belajar yang ada di daerah tersebut agar bisa mengenyam pendidikan perhotelan yang
terjangkau. Selain di Singaraja dan Tabanan, Putra Suarthana juga meluaskan keberadaan
Mapindo ke Klungkung dan Gianyar. la juga mendirikan Mapindo di Karangasem, kabupaten
paling timur Bali, bekerja sama dengan sekolah PGRI setempat. Bahkan Putra Suarthana juga
membuka Mapindo di kota Batam.

Pada 2001 berkembang lembaga-lembaga pendidikan

dan pelatihan pariwisata semacam Mapindo marak berdiri di Bali. Lembaga-lembaga tersebut
tentu menjadi pesaing bagi Mapindo. Di Iain pihak, tantangan datang dari kondisi industri
perhotelan dan pariwisata Indonesia pada umumnya dan khususnya Bali, Yang terus mengalami
fluktuasi, naik-turun. Namun, Putra Suarthana tetap optimis dan menjaga Mapindo agar dapat
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Untuk itu, sejak
tahun ini, Putra Suarthana semakin giat membangun jaringan, baik di dalam negeri maupun
dunia internasional dengan melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan industri
perhotelan. Hasilnya, mahasiswa lulusan Mapindo dapat diserap di pasar kerja internasional
antara lain Singapore, Belanda, Amerika, dan kapal pesiar (Cruise), khususnya Costa Crociere.

The high public trust is also referred to by Putra suarthana with the 'jemput bola' of students to
his area. So in 1997, mapindo also opening a new college in singaraja and tabanan to give
everyone in the area a wide opportunity to receive an affordable hotel education. In addition to
singaraja and tabanan, Putra Suarthana also extends the existence of mapindo to klungkung and
gianyar. He also established mapindo in karangasem, the most eastern district of Bali, in
cooperation with the local pgri school. Even Putra Suarthana also opens a mapindo in batam city.

In 2001, development institutions for education and tourism training have developed in Bali.
Those agencies are certainly a competitor for mapindo. On the other side, the challenges come
from the conditions of the Indonesian hospitality and tourism in general and particularly Bali,
which continues to fluctuate, are up and down. However, Putra Suarthana remains optimistic and
maintains a secure provision for quality education at affordable costs. To that end, as of this year,
Putra Suarthana is actively building the network both domestically and internationally by working
with the educational institutions and the hotel industry. As a result, student mapindo graduates
can be absorbed in international job markets including Singapore, the Netherlands, America, and
cruise ships, especially costa crociere.

Anda mungkin juga menyukai