RUMAH SAKIT
Disusun oleh:
Instalasi Gizi
Unit Produksi Makanan
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
STANDAR MAKANAN
STANDAR MAKANAN UMUM :
Makanan biasa dikonsumsi sehari-hari beraneka
ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan
aroma yang normal …. Tidak memerlukan
makanan khusus (diet)
Mengacu pada Pola Menu Gizi Seimbang dan AKG
Makanan Biasa
Makanan Lunak
Makanan Saring
Makanan Cair
• Cair RS
• Cair Komersial
MACAM MAKANAN
- Makanan klas VIP
Nilai Gizi:
- Energi : 2333 kkal
- Protein : 70 g
- Lemak : 58 g
- Karbohidrat : 368 g
MAKANAN BIASA VIP
MAKANAN BIASA KELAS III
MAKANAN LUNAK
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah di
kunyah, di telan & di cerna dibanding makanan
biasa serta mengandung zat gizi yang cukup.
Nilai Gizi:
- Energi : 2097 kkal
- Protein : 78 g
- Lemak : 61 g
- Karbohidrat : 311 g
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK
DIANJURKAN
Nasi goreng, beras ketan, ubi, singkong dll
Sayuran yang banyak serat seperti: daun singkong, daun katuk. Sayuran
yang menimbulkan gas:kol/sawi, lalapan
Nilai Gizi:
- Energi : 1855 Kkal
- Protein : 65 g
- Lemak : 60 g
- Karbohidrat : 269 g
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK
DIANJURKAN
Beras ketan, ubi, singkong, jagung
• Diberikan :
– Secara langsung
Energi = 1kkal/mL
Protein = 32 g – 40 g/1000kkal
FORMULA RUMAH SAKIT (FRS)
Cair Jernih:
teh, sirup, kaldu jernih,
air gula, sari buah
Contoh Bahan Makanan:
Cair Penuh:
makanan cair dengan susu,
makanan blender
Contoh Bahan
Makanan:
Makanan Saring:
tepung beras,
maizena,
telur ayam,
Bubur saring,
daging sapi cincang,
kacang hijau,
tahu, pepaya,
santan, gula pasir,
gula merah, susu
Contoh Bahan Makanan:
Makanan lunak
(tekstur mudah dikunyah,
ditelan dan dicerna
dibandingkan makanan biasa)
+
Contoh Bahan Makanan:
Makanan biasa
(makanan sehari-hari dengan
bentuk, tekstur dan aroma
yg normal)
FORMULA KOMERSIAL (FK)
Jenis FK Indikasi pemberian Contoh
IG rendah DM Glucerna®
Nilai energi = 1 Kkal/mL
DIET UNTUK PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan benzidin
• Pemeriksaan pielografi intravenus
• Pemeriksaan kolesistografi
• Pemeriksaan toleransi glukosa
• Pemeriksaan keseimbangan lemak
• Pemeriksaan kolonoskopi
MAKANAN ENTERAL DAN
PARENTERAL
PARENTERAL NUTRITION
• Peripheral (PPN) • Central or Total (TPN)
– untuk jangka waktu pendek – Untuk jangka waktu yang
(sampai 2 minggu)
panjang
– Osmolaritas cukup tinggi (>
– Biasanya dipasang
900 mOsm / L) dapat
menyebabkan flebitis; dengan
melalui pembedahan yang
demikian harus membatasi terletak di bawah kulit
osmolaritas solusi PPN dan diakses dengan jarum
– Energi dan protein yang khusus untuk mengurangi
tersedia dari PPN terbatas risiko infeksi
karena keduanya
– Dapat menambahkan
meningkatkan osmolaritas
larutan osmolaritas lebih
– Elektrolit di dalam PPN juga
tinggi ke vena sentral
dapat meningkatkan
(lumen yang lebih besar)
osmolaritas
MAKANAN ENTERAL
• Metode pemberian/suplai zat gizi (kental dan/atau
cair) melalui saluran pencernaan, biasanya
menggunakan pipa makanan.
• Tujuan memacu sekresi enzim pencernaan,
mencegah atrofi vili usus, menghambat
pertumbuhan bakteri dan translokasi bakteri
• Rute pemberian :
a) Nasogastric, nasoduodenal
b) Gastrostomi
c) Jejunostomi
METODE PEMBERIAN
• Bolus: periode waktu pendek, toleransi tergantung fungsi
usus, risiko aspirasi, berhubungan dengan tingginya
komplikasi mual, muntah, diare, distensi abdomen