Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Penatalaksanaan
Pertolongan yang diberikan memerlukan perhatian khusus
menimbang komplikasi yang lebih buruk bila dibandingkan dengan
persalinan pada kehamilan normal, pada kasus persalinan sungsang.
Pertolongan pada persalinan sungsang diberikan dengan tujuan mencapai
versi posisi janin menjadi posisi fisiologis maupun menghindari komplikasi
yang dapat mengancam ibu dan bayi. Dengan pertolongan yang diberikan,
diharapkan persalinan dapat dilakukan secara normal atau setidaknya
mengurangi risiko terjadinya morbiditas maupun mortalitas baik untuk ibu
maupun bayi.

1. Pertolongan pada masa kehamilan


Pertolongan pertama kali dapat diberikan pada saat masa
kehamilan. Pada masa ini, pertolongan diberikan dengan tujuan versi
posisi janin dengan letak sungsang menjadi posisi janin dengan presentasi
kepala. Pada saat melakukan perawatan antenatal, penentuan posisi janin
penting untuk dilakukan untuk menemukan posisi janin dengan letak
sungsang. Apabila ditemukan janin dengan letak sungsang, intervensi
perubahan posisi dapat dilakukan.
Intervensi awal untuk versi posisi janin dilakukan dengan knee
chest position atau prosedur Elkin. Dalam studi prospektif acak, prosedur
Elkin dapat mengubah posisi janin dengan letak sungsang pada 61% ibu
hamil.9 Prosedur Elkin dilakukan dengan cara memposisikan badan
bersujud (knee-chest) selama 15 menit sebanyak 3 kali sehari dan
dilakukan selama 7 hari sebelum dilakukan kontrol ulang. Posisi ini
dilakukan pertama kali pada saat bangun tidur, siang hari, serta malam hari
sebelum tidur. Adapun prosedur ini memiliki efektifitas maksimal apabila
dilakukan pada umur kehamilan sebelum 37 minggu.9

1
Gambar 4. Prosedur Elkin

Intervensi lain yang dapat diberikan adalah melakukan versi luar.


Versi luar dilakukan apabila prosedur Elkin yang diberikan tidak
memberikan hasil yang diharapkan. Versi luar merupakan upaya yang
dilakukan dari luar untuk mengubah posisi janin. Versi luar merupakan
intervensi yang lebih agresif bila dibandingkan dengan prosedur Elkin.
Oleh karenanya, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi sebelum
dilakukan versi luar:
• Dilakukan pada primigravida dengan umur kehamilan 34 minggu,
multigravida dengan umur kehamilan 36 minggu.
• Pada inpartu dilakukan sebelum pembukaan 4 cm.
• Bagian terendah dari janin belum masuk atau masih dapat
dikeluarkan dari pintu atas panggul.
• Bayi dapat dilahirkan pervaginam.
• Ketuban masih positif utuh
• TIdak ada komplikasi atau kontraindikasi (IUGR, perdarahan,
bekas sectio, kelainan janin, kehamilan kembar, dan hipertensi).10
Versi luar yang diberikan berupa external cephalic version (ECV).
ECV dilakukan dengan memberikan tekanan secara eksternal pada janin.
Dalam pelaksanaannya, ECV umumnya diawali dengan pemberian

2
tokolitik, biasanya terbutaline 0,25 mg 15-30 menit sebelum dilakukannya
prosedur. Pemberian anestesi lokal secara spinal atau epidural juga dapat
dilakukan. Ibu kemudian diposisikan supinasi dengan tahanan samping
untuk menghindari penekanan pada aorta dan vena cava. Apabila janin
pada presentasi breech, maka breech diangkat dari pelvis dengan satu
tangan dan tangan yang lain memberikan tekanan pada bagian kepala
janin, sehingga janin akan berputar ke depan. Apabila putaran ke arah
depan gagal dilakukan, maka putaran ke arah belakang dapat dilakukan.10

2. Pertolongan pada saat persalinan


Pertolongan saat persalinan dilakukan pada kasus dengan letak
sungsang yang tidak sempat dilakukan versi atau versi yang telah
dilakukan gagal. Pertolongan persalinan pervaginam dapat dilakukan
dengan pertolongan fisiologis secarah Brach. Persalinan Brach berhasil
apabila berlangsung dalam satu kali his dan mengejan. Penolong pada
persalinan Brach membantu melakukan hiperlordose. Apabila persalinan
dengan satu kali his dan mengejan tidak berhasil, maka pertolongan Brach
dianggap gagal, dilanjutkan dengan ekstraksi manual.11
Ekstraksi manual dapat berupa ekstraksi bokong parsial, dimana
persalinan bokong hingga batas umbilikus berlangsung dengan kekuatan
sendiri, tetapi terjadi hambatan pada saat melakukan persalinan badan dan
kepala. Ada beberapa bantuan persalinan yang dapat diberikan pada situasi
ini; teknik Deventer (klasik), Müeller, dan Loevset. Bantuan persalinan ini
pada dasarnya diperuntukan dalam persalinan bahu bayi. Pada teknik
Deventer, lengan belakang dilahirkan terlebih dahulu, kemudian lengan
depan di bawah simfisis. Teknik ini dipilih apabila bahu tersangkut di
pintu atas penggul. Pada teknik Müeller, bahu dan lengan depan dilahirkan
terlebih dahulu di bawah simfisis melalui ekstraksi, kemudian disusul
dengan melahirkan lengan belakang di depan sakrum. Teknik ini dipilih
bila bahu tersangkut di pintu bawah panggul. Pada teknik Loevset,
prinsipnya adalah memutar badan janin 180 derajar searah dan berlawanan
arah jarum jam sambil melakukan traksi curam ke arah bawah, sehingga

3
bahu yang pada awalnya berada di belakang akan lahir di depan. Adanya
inklinasi panggul dan lengkungan jalan lahir dimana dinding sebelah
depan lebih banjang dibandingkan dengan lengkungan dinding sakrum di
belakang.11

A B C

Gambar 5. A. Teknik Deventer; B. Teknik Loevset; C. Teknik Müeller.

Ekstraksi manual juga dapat berupa pertolongan pada persalinan


kepala. ekstraksi ini dilakukan apabila terjadi hambatan pada saat
melahirkan kepala janin. Persalinan kepala dapat dilakukan melalui teknik
Mouriceau Viet-Smellie atau Prague Terbalik. Teknik Mouriceau Viet-
Smellie dilakukan dengan jari tengah tangan penolong yang dimasukkan
ke dalam mulut janin dan jari telunjuk dan jari manis penolong yang
diletakkan pada fosa kanina. Selain itu, teknik Prague Terbalik dilakukan
bila occiput di belakang dan muka janin menghadap simfisis. Teknik ini
dilakukan dengan satu tangan penolong mendekap leher dari bagian
belakang janin dan punggung janin diletakkan di atas telapak tangan,
sedangkan tangan yang lain memegang pergelangan kaki dan melakukan
elevasi sambil melakukan traksi pada bahu janin. Persalinan kepala dengan
ekstraksi forsep dapat dilakukan bila teknik-teknik yang dilakukan gagal.11

4
A B

Gambar 6. A. Teknik Mouriceau Viet-Smellie; B. Teknik Prague Terbalik.

Ekstraksi totalis dilakukan apabila persalinan yang dilakukan


sepenuhnya menggunakan kekuatan penolong sendiri. Ekstraksi totalis
dapat dilakukan melalui ekstraksi bokong totalis maupun ekstraksi kaki
totalis. Tindakan ekstraksi bokong totalis dilakukan pada letak bokong
murni dengan posisi bokong yang telah mencapai dasar panggul.
Sedangkan tindakan ekstraksi kaki totalis dilakukan dengan tangan
penolong yang menyusuri bokong hingga mencapai kaki dan melahirkan
kaki terlebih dahulu.11
Persalinan yang dilakukan secara sektio sesarea dapat dilakukan
dengan menimbang risk and benefit dengan persalinan pervaginam.
Persalinan elektif sektio sesarea pada kasus persalinan sungsang memiliki
risiko mortalitas perinatal apabila dibandingkan dengan persalinan
sungsang secara pervaginam, akan tetapi memiliki risiko komplikasi
segera pada ibu yang sedikit lebih tinggi. Persalinan secara sektio sesarea
lebih dipilih apabila terdapat indikasi yang menyulitkan dilakukannya
persalinan pervaginam.12,13

2.2 Komplikasi
Komplikasi pada persalinan dapat terjadi pada saat versi luar,
persalinan pervaginam, maupun persalinan sektio sesarea. Apabila versi

5
luar yang diberikan pada intervensi awal dilakukan dengan tidak tepat atau
pada ibu dengan kehamilan yang tidak dalam kondisi yang baik,
komplikasi dapat terjadi berupa ruptur membran preterm, perubahan
denyut jantung janin, abrupsi plasenta, hingga persalinan preterm. Penting
untuk dilakukan monitoring dengan ultrasonografi pada saat melakukan
versi luar untuk memantau keadaan janin selama prosedur dilakukan dan
mencegah terjadinya komplikasi.14
Pada persalinan pervaginam, kelahiran yang terjadi diawal dengan
bagian badan dari bayi sebelum lahirnya kepala. Kemampuan badan bayi
untuk meregangkan serviks tidak cukup untuk memberikan ruang untuk
melahirkan kepala, sehingga komplikasi dapat terjadi dimana kepala
maupun bahu bayi dapat tersangkut di pelvis ibu. Umbilical cord bayi
pada saat persalinan sungsang juga dapat terjadi prolaps dimana umbilical
cord dapat lahir sebelum bayi tersebut lahir. Apabila terjadi penekanan
pada umbilical cord sebelum bayi lahir, maka aliran darah serta oksigen
dapat berkurang.14
Selain itu, pada persalinan sektio sesarea, komplikasi yang terjadi
serupa dengan komplikasi pada pembedahan mayor lain, dimana dapat
terjadi infeksi, perdarahan, serta kerusakan pada organ internal lain.
Komplikasi yang berkaitan dengan anestesia yang dipakai juga dapat
terjadi. Persalinan sektio sesarea juga memiliki risiko pada kehamilan
selanjutnya, seperti ruptur uterus dan komplikasi pada plasenta.14

2.3 Prognosis
Risiko mortalitas perinatal meningkat pada persalinan sungsang
terlepas dari jenis persalinan yang dilakukan. Kematian umumnya
berkaitan dengan malformasi, dimana hal tersebut sering muncul pada
persalinan sungsang. Selain itu, prematuritas dan kematian janin dalam
uterin juga memperburuk prognosis. Persalinan sungsang berkaitan dengan
meningkatnya risiko terjadinya displasia panggul. Oleh karenanya,
pemantauan kondisi janin pada saat perawatan antenatal penting untuk
dilakukan.11

6
KESIMPULAN

Presentasi sungsang, atau presentasi bokong atau breech presentation


adalah suatu kondisi dimana janin berada pada posisi longitudinal, dengan bokong
atau kaki menghadap ke arah serviks. Presentasi sungsang terjadi pada 3-4% pada
kehamilan aterm. Berdasarkan hubungan antara posisi ekstrimitas bawah dan
bokong, presentasi sungsang dibagi menjadi tiga tipe yaitu, Frank, Complete dan
Incomplete (Footling).
Presentasi sungsang terkait dengan berbagai kondisi ibu dan janin, faktor
ibu seperti panggul kecil dan anomali rahim, sedangkan faktor janin yaitu meliputi
malformasi janin maupun beberapa kelainan bawaan lainnya. Selain itu, riwayat
presentasi sungsang sebelumnya saat aterm meningkatkan risiko presentasi
sungsang berulang. Di perkirakan terjadinya posisi sungsang ini akibat adanya
gangguan yang memengaruhi motilitas janin atau polaritas vertikal rongga Rahim
yang memengaruhi kemampuan fetus untuk berubah posisi padaa trimester ketiga
Diagnosis dapat ditegakan dari data subjektif dan objektif yang didapat
dari pasien atau ibu. Dari data subjektif, ibu akan sering merasa adanya benda
keras (kepala bayi) yang mendesak dan adanya pergerakan bayi yang teraba di
bagian perut bawah. Data objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik abdomen
dengan kombinasi pemeriksaan vagina dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
penunjang.
Pertolongan pada persalinan sungsang diberikan dengan tujuan mencapai
versi posisi janin menjadi posisi fisiologis maupun menghindari komplikasi yang
dapat mengancam ibu dan bayi. Terdiri dari pertolongan pada masa kehamilan
seperti penentuan posisi janin saat masa antenatal dan memberikan intervensi
seperti knee chest position atau melakukan versi luar. Pertolongan pada saat
persalinan yaitu apabila sebelumnya tidak sempat atau gagal dilakukan
pertolongan pada masa kehamilan, pertolongan ini dilakukan saat persalinan
pervaginam, yang dapat dilakukan dengan pertolongan fisiologis secarah Brach,
apabila gagal, dapat dilakukan ekstraksi manual
Risiko mortalitas perinatal meningkat pada persalinan sungsang terlepas
dari jenis persalinan yang dilakukan. Kematian umumnya berkaitan dengan

7
malformasi, dimana hal tersebut sering muncul pada persalinan sungsang. Selain
itu, prematuritas dan kematian janin dalam uterin juga memperburuk prognosis.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Shanahan M, Gray J. External Cephalic Version. Nationall Institute of
Health. 2020;8–10.
2. Sutrisminah E. Penatalaksanaan Letak Sungsang. Unissula Open Journal.
2017;1–9.
3. Gray J, Shanahan M. Breech Presentation. Nationall Institute of Health.
2020;1–4.
4. Impey M, Murphy J, Griffiths M, Penna K. Management of Breech
Presentation: Green-top Guideline no. 20b. International Journal of
Obstetricians and Gynaecologists. 2017; 10-45.
5. American College of Obstetricians and Gynaecologists. If Your Baby Is
Breech (daring). 2018. p. 1–7. Diunduh melalui:
https://www.acog.org/patient-resources/faqs/pregnancy/if-your-baby-is-
breech.

Anda mungkin juga menyukai