1.karya Tulis Ilmiah (KTI) AZIS
1.karya Tulis Ilmiah (KTI) AZIS
PENDAHULUAN
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan
diare tiap tahun dari tahun 2017-2018. Tahun 2017 jumlah penderita diare
penderita dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 yaitu menjadi 4.504.524
penderita atau 62,93% dari perkiraan diare di sarana kesehatan. Insiden diare
semua umur secara nasional adalah 270/1.000 penduduk (Rapid Survey Diare
tahun 2015).
buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi
tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyakit berbasis
mengenai semua kelompok umur baik balita, anak-anak dan orang dewasa
WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliyar kasus diare terjadi pada anak
dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap tahunnya.
Tenggara Barat, kejadian diare yang ditangani pada tahun 2015 sebanyak
158.993 kasus dan pada tahun 2016 sebanyak 167.686 kasus (Dikes Provinsi
NTB, 2017).
Jumlah kasus diare yang terlaporkan pada tahun 2018 di UPT BLUD
Puskesmas Penimbung sebanyak 1.153 kasus untuk semua usia, 404 untuk
usia balita dan 100% tertangani. Target penemuan penderita diare tahun 2018
dari rumusan yang telah ditetapkan secara nasional untuk UPT BLUD
Puskesmas Penimbung sebanyak 815 orang untuk semua usia dan 349 untuk
semua usia (141,5%) dan usia balita (115,9%) dari jumlah kasus yang
dilaporkan wilayah dengan kasus tertinggi yaitu Desa Mekar Sari dengan 382
kasus dan Desa Penimbung sebanyak 255 kasus. Sementara itu untuk kasus
terendah berada di Desa Ranjok (27 kasus), Desa Jeringo (31 kasus). Dari
semua kasus diare yang ditangani tidak ada yang meninggal dunia.Jika
dibandingkan dengan kasus diare pada tahun 2017 tercatat ada 1.156 orang
penderita diare dan 100% tertangani. Hal ini menunjukan peningkatan trend
kasus diare dari 2017 sampai tahun 2018. (Puskesmas Penimbung, 2018).
kadang dianggap kurang penting. Kasus ini sering terjadi karena kurangnya
prilaku hidup sehat ini sulit diterapkan. Hal ini sesuai dengan teori yang
Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan
diarre pada anak, melakukan penanganan yang tepat ketika anak mengalami
diare dan mampu terlibat dalam perwatan anak diare di rumah sakit. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan setudi kasus tentang Pendidikan
1.4.1. Masyarakat
1.4.3. Penulis
Anak Diare.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
masarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya,
ayah dan anaknya, ibu dan anaknya (UU No. 10 dalam padila, 2015).
kesehatan.
dan pola komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua anak, anak-
kesehatan.
berikut:
1. Fungsi Afektif
3. Pungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
seberapa perubahannya.
sekitar keluarga.
tidak terjadi.
Keluarga
1. Pasangan Baru
orang tuanya.
sebagainya.
ini adalah:
pasangan.
dengan cara yang positif dan hangat, sehingga jalinan kasih antara
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan
keluarga:
keluarga;
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua,
jawab;
keluarga.
jawab.
tahapan ini tergantung jumlah ana dan ada atau tidaknya anak
Tugas perkembangan:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar;
1) Mempertahankan kesehatan;
sebagainya.
masyarakat;
stresor) orang akan secara sadar atau tidak sadar untuk mengatasi
masalah.
keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
nenek-paman-ibu).
2.2.1. Pengertian
(BAB) dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensi lebih sering (bisanya 3 kali atau lebih) dalam satu
diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih
dari tiga kali dalam satu hari dengan konsistensi tinja yang encer dan
dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lender sebagai akibat dari
2.2.2. Etiologi
Menurut Ayu Putri Arini (2016), penyebab diare dapat dibagi dalam
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Enteral
meliputi:
1) Infeksi Bakteri
2) Infeksi Virus
atau minuman.
4) Sel-sel epitel usus halus again apical akan diganti oleh sel-
3) Infeksi Parasit
(Candida Albicans).
b. Infeksi Parenteral
2. Faktor Malabsorsbi
kronis, biasanya ditandai dengan bentuk feses yang dikeluarkan cair, ini
dapat terjadi mengingat gangguan pada usus halus tidak ada zat nutrisi
1) malabsorbsi karbohidrat
2) Malabsorbsi lemak
absorbsi dan digesti zat tersebut. Sampai saat ini masih belum
penyerapan makanan.
dan enzim-enzim pencernaan yang tepat. Hal ini dapat terjadi pada
b.2.3. Patofisiologi
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan
osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul
usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian menjadi diare.
diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
sekresi atau penurunan absorbsi cairan dan elektrolit dari sel mukosa
manifestasi sindrom disentri dengan diare disertai lendir dan darah. Gejala
klinis berupa mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, tetenus, serta
dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme, yaitu peningkatan sekresi
yaitu:
a. Osmotic diarrhoe, yang terjadi karena isi usus menarik air dari mukosa.
b. Secretori diarrhoea, pada keadaan ini usus halus, dan usus besar tidak
anak atau bila makanan tetap diberikan tetapi dalam bentuk diencerkan.
badan. Sebagai akibat hipoglikemia dapat terjadi edema otak yang dapat
a. Sering buang air besar dengan konsentrasi tinja cair atau encer.
c. Kram abdominal.
e. Anoreksia.
f. Lemah.
g. Pucat.
b.2.5. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic, atau hipertonik).
b. Rrenjatan hipovolemik.
d. Hipoglikemia.
dibagi berdasarkan:
c. Gejala Klinis
Gejala Klinis
Gejala klinis
Ringan Seang Berat
Baik (CM)+ Gelisa++ Apatis-koma++
Keadaan umum kesadaran
+
Gejala Klinis
Gejala klinis
Ringan Seang Berat
Sirkulasi nadi N (120) Cepat Cepat Sekali
Respirasi pernafasan Biasa Agak Cepat Kusz maul
Gejala klinis
Gejala klinis
Ringan Sedang Berat
Agak cekung Cekung Cekung sekali
Agak cekung Cekung Cekung sekali
kulit Biasa Agak kurang Kurang sekali
Normal Oliguri Anuri
normal Agak kering Kering/asidosis
fisik:
a. Pemeriksaan tinja.
tinja.
b. Pemeriksaan laboratorium.
kronik.
pemberiannya.
1. Cairan peroral
Untuk diare akut dan kolera pada anak berusia di atas 6 bulan kadar
2. Cairan parental
berikut:
10kg
b) Untuk anak berusia lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan
10-15 kg.
tetes).
c) Untuk anak berusia lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan
15-25 kg.
1) 1 jam pertama:
3.
4.
b.
b.2.9.